1. Pengertian Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang
merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi. 2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam : 2.1 Menemukan ESO (Efek Samping Obat) sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal dan frekuensinya jarang 2.2 Menentukan frekuensi dan isidensi efek samping obat yang sudah dikenal, yang baru saja ditemukan 2.3 Mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan/mempengaruhi timbulnya efek samping obat atau mempengaruhi angka kejadian dan hebatnya efek samping obat 3. Kebijakan Berdasarkan Keputusan Kepala FKTP Klinik BRIMedika Palembang nomor: Kep/ / /2023 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat Klinik BRIMedika 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2021 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik. 5. Prosedur / 5.1 Tenaga kesehatan atau pasien atau keluarga pasien Langkah- menemukan kejadian efek samping obat langkah 5.2 Tenaga kesehatan atau pasien atau keluarga pasien melaporkan kepada perawat, dokter penanggung jawab dan atau apoteker 5.3 Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping dan kejadian tidak diinginkan (KTD) beserta langkah-langkah tindakan medis dan non medis yang telah dilakukan 5.4 Petugas kesehatan menyerahkan hasil pencatatan indikasi terjadinya efek samping obat dan langkah medis yang telah dilakukan kepada apoteker 5.5 Petugas menyerahkan laporan KTD kepada Tim Keselamatan Pasien Klinik 5.6 Apoteker merekap data indikasi efek samping obat dan KTD 5.7 Apoteker membuat laopran efek samping obat menggunakan formulir MESO 5.8 Penanggung Jawab Klinik memeriksa dan menandatangani Laporan Monitoring Efek Samping Obat 5.9 Apoteker melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional
6. Unit terkait 6.1 Instalasi Farmasi Klinik BRIMedika