Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SIROSIS HEPATITIS

DOSEN PENGAMPUH :

HELMI RUMBO,S.KEP,.NS,.M.N.S

NAMA KELOMPOK :

DERLLYANDA TANGKAMBU (PK115021010)

EVA AYU GRESIA (PK11501014)

DEWI (PK115021011)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATN INDONESIA JAYA PALU

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yng telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga kami dapat kami dapat menyelesaikan makala ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini ,baik dari isi maupun penulisnya.Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini di
masa yang akan dating.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuan semua pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
KATA PENGANTAR………………………………….…………………………….…i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….…...ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...1

A. Latar belakang…………………………………………………………………...1
B. Rumusan masaah………………………………………………………………...2
C. Tujuan……………………………………………………………………………2

BAB II TINJAUAN TEORITIS………………………………………………………..3

A. KONSEP DASAR PENYAKIT………………………………………………….3

1.definisi……………………………………………………………………………..3

2. klasifikasi……………………………………………………………………….…3

3. etiologi……………………………………………………………………….……4

4. tanda dan gejala…………………………………………………………….……..4

5. pemeriksaan penunjang………………………………………………….………..6

6. penatalaksanaan…………………………………………………………….……..6

B. ASKEP TEORI………………………………………………………………….…9

1 pengkajian………………………………………………………………….….…...9

2. diagnose……………………………………………………………………….….10

3. patifiosiologi……………………………………………………………………...11

4. interverensi………………………………………………………………………..11

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………11

1. Kesimpulan……………………………………………………………………….11
2. Saran……………………………………………………………………………...11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Negara maju,sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada pasien
yang berusia 45-46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker).Diseluruh dunia
sirosis menepati urutan ke tujuh penyebab kematian.Sekitar 25.000 orang meninggal
setiap tahun akibat penyakit ini.
Sirosis merupakan kondisi yang menggambarkan suatu keadaan histopatologi dan
memiliki banyak manifestasi klinik yang beragam,beberapa diantaranya dapat
mengancam jiwa.Istilah sirosis hati diberikan oleh Laence tahun 1819,yang berasal dari
kata Khirros yang berarti kuning (orage yellow),karena perubahan warna pada nodule-
nudule yang terbentuk.Pengertian sirosis hati dapat dikatakan sebagai berikut yaitu
keadaan disorganisasi yang difuse dari suatu struktur hati yang normal akibat nodule
regeneratif yang kelilingi jaringan yang mengalami fibrosis.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan konsep penyakit sirosis hepatis (definisi,klasifikasi,etiologi,tanda dan
gejala,pemeriksaan penunjang,dan penatalaksanaan).
2. Jelaskan askep teori dari penyakit sirosis hepatis mulai dari pengkajian sampai
intervensi!
3. Jelaskan mengenai kasus dengan sirosis hepatis beserta asuhan keperawatannya!
C. Tujuan
1. Menjelaskan konsep penyakit sirosis hepatis (definisi,klasifikasi,etiologi,anda dan
gejala,pemeriksaan penunjang,dan penatalaksanaan).
2. Menjelaskan askep teori dari penyakit sirosis hepatis.
3. Menjelaskan mengenai kasus dengan sirosis hepatis beserta asuhan keperawatannya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.KONSEP DASAR PENYAKIT

Definisi

Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang ditandai dengan adanya pembentukan
jaringa ikat disertai nodul.Biasanya dimulai dengan proses peradangan,nekrosis sel hati
yang luas,pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul,sehingga menimbulkan
perubahan sirkulasi mikro dan makro sel hepar tidak teratur akibat penembahan jaringan
ikat dan nodul tersebut (Smeltzer & Bare ,2001).sirosis hepatis adalah penyakit kronis
yang dicirikan dengan penggantian jaringan hati dermal dengan fibrosis yang menyebar
dan menggangu struktur dan fungsi hati.Sirosis atau jaringan parut pada hati,dibagi
menjadi tiga jenis yaitu alkoholik,paling sering disebabkan oleh alkoholik,paling sering
disebabkan oleh alkoholik kronis,jenis sirosis yang paling umum:pasca nekrotik,akibat
hepatis virus akut sebelumnya;dan biliter,akibat obstruksi biller kronis dan infeksi
(Smeltzer & Bare,2013)
a. Klasifikasi
Berdasarkan morfologi sirosis hepatis terbagi atas tiga jenis,yaitu:
1. Mikonodular
2. Makronodular
3. Campuran (yang memperhatikan gambaran mikro dan makronodular)

Menurut Shrelock secara klinis sirosis hepatis dibagi atas dua tipe,yaitu:

1. Sirosis kompensatu atau sirosis laten


Gejala klinis yang dapat nampak adalah pireksia ringan,”spider”vaskuler,eritemia
palmaris atau epistaksis yang tidak dapat dijelaskan,edema pergelangan
kaki.Pembesaran hepar dan limpa merupakan tanda diagnosis yang bermanfaat pada
sirosis kompensata.Dispepsia flatulen dan salah cerna pagi hari yang samar-samar
bias merupakan gambaran dini diri pasien sirosis alkoholik.Seperti konfirmasi dapat
dilakukan tes biokimia dan jika perlu dapat dilakukan biopsy hati aspirasi.
2. Sirosis dekompensata atau sirosis aktif
Gejala-gejala sirosis dekompensata lebih menonjol terutama bila timbul komplikasi
kegagalan hati dan hipertensi porta.Biasanya pasien hirosis dekompensata datang
dengan asites atau ikterus .Gejala-gejala yang nampak adalah kelemahan,atrofi otot
dan penurunan berat badan ,hilangnya rambut badan,gangguan tidur ,deman ringan
kontinu(37,5-38),gangguan pembekuan darah,perdarahan gusi,epistataksi,gangguan
siklus haid,ikterus dengan air kemih berwarna seperti the paket,muntah darah
dan/atau melena,sampai dengan koma.
b. Etiologi
Menurut FKUI (2001),penyebab sirorsis hepatis antara lain :
1. Manutrisi
2. Zat hepatotoksis atau alkoholisme
Beberapa obat-obatan dan bahan kimia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
pada sel hati secara akut dan kronis. Kerusakan hati akut akan berakibat nerkosis atau
degenerasi lemah, sedangkan kerusakan kronis akan berupa sirosis hati.
3. Kegagalan jantung yang menyebabkan bendungan vena hepatica
4. Penyakit Wilson (penumpukan tembaga yang berlebihan bawaan)
5. Hemokromatosis (kelebihan zat besi)
6. Hepatitis virus
Hepatits virus terutama tipe b sering disebut sebagai salah satu penyebab sirosis hati.
Secara klinik telah dikenal bahwa hepatitis virus b lebih banyak mempuna
kecendurungan untuk lebih menetap dan memberi gejala sisa serta menunjukan
perjalanan yang kronis bila dibandingka dengan hepatitis virus a.

c. Tanda dan Gejala


1. Gejala

Gejala sirosis hati mirip dengan hepatitis, karena terjadi sama-sama di liver yang mulau
rusak fungsinya, yaitu : kelelahan, hilang nafsu makan, mual-mual, badan lemah,
kehilangan berat badan, nyeri lambung dan munculnya jaringan darah mirip laba-laba
dikulit (spider agiomas)

2. Tanda klinis
Anda-tanda klinik yang dapat terjadi yaitu :
- Adanya ikerus (penguningan) pada penderita sirosis
timbulnya ikterus (penguningan) pada seorang merupakan tanda bahwa ia sedang
menderita penyakit hati. Penguningan pada kulit dan mata terjadi ketika liver sakit
dan tidak bias menyerap bilirubin.
- timbulnya asites dan edema pada penderita sirosis
ketika liver kehilangan kemampuannya membuat protein albumin, air menumpuk
pada kaki (edema) dan abdomen (ascites) fakor utama ascites adalah penigkatan
tekanan hidrostatik pada kapiler usus. Edema umumnya timbul setelah timbulnya
asites akibat dari hipoalbuminemia dan resistensi garam dan air.
- Hati yang membesar
Pemebesaran hati dapat ke atas mendesak diafragma dan kebawah. Hati membesar
sekitar 2-3cm dengan konsitensi lembek dan menimbulkan rasa nyeri bila ditekan.
- Hipertensi portal
Adalah peningkatan tekanan darah vena portal yang menetap di atas nilai normal.
Penyebab hipertensi portal adalah peningkatan resitensi terhadap aliran darah.
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk siroris hepatis melipui yaitu :
- Pemeriksaan lab
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan lainnya seperti radiologi
- Usg (ultrasonografi)
- Pemeriksaan radiologi
- Tomografi komputerisasi
- Magnetic resonance imagin
- Biopsi hati untuk mengkonfirmasikan diagnosis.

e. Penatalaksanaan
Pengobtan sirosis hepatis pada prinsipnya berupa :
1. Simptomatis
2. Supportif, yaitu
- Istirahat yang cukup.
- Pengaturan makanan yang cukup dan seimbang misalnya : cukup kalori, protein
1gr/kgBB/hari dan vitamin.
3. Prinsip diet
- Jumlah sesuai kebutuhan
- Jadwal diet ketat
- Jenis : boleh/tidak dimakan
4. Latihan
Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita sirosis hepatis, adalah :
mencegah kekakuan pada otot dan sendi, mengurangi tingkat edema maupun asites,
mencegah terjadinya dekobitus.
5. Penyuluhan
Merupakan salah satu bentuk penyuluhan kesehatan pada penderita sirosis hepatis
melalui bermacam-macam cara atau melalui media misalnya : leaflet, poster, lembar
balik, tv, kaset, video, dan sbb.
6. Pengobatan
Pengobatan yang spesifik dari sirosis hai akan diberikan jika telah terjadi komplikasi
seperti :
a. Asites.
b. Spontaneous bacterial peritonitis

B. ASKEP TEORI

a. pengkajian
- keluhan utama : lemas, cemas, mual, muntah, terjad pembengkakan dikaki, tangan, asites.

- riwayat penyakit sekarang :berisi tentang kapan terjadnya penyakit, penyebab terjadinya
penyakit serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.

- riwayat kesehatan dahulu : adanya penyakit sirosis hepatis, atau penyakit-penyakit lain yang
ada kaitannya dengan penyakit hati missal hepatitis.

- riwayat kesehatan keluarga : riwayat adanya factor resiko, riwayat keluarga tentang penyakit,
missal riwayat dati keluarga alcoholic, memiliki riwayat terkena sakit kuning, dan sebagainya.

- riwayat psikososial : meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang di alami
penderia yang sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit
penderita.

- kaji terhadap manifestasi sirosis hepatis : ikterus (penguningan) asites, edema di ekstrimitas,
hipertensi portal, hepatomegalik.

- kaji pemahaman pasien tentang kondisi, tindakan, pemeriksaan diagnosik, dan tindakan
perawatan diri untuk mencegah komplikasi.

b. diagnose
diagnosa keperawaan yang dapat ditemukan pada pasien dengan sirosis hati
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan acites, edema.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, asites.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sirosis hepatis adalah penyakit kronis yang di cirikan dengan penggantian jaringan hati
dermal dengan fibrosis yaitu menyebar dan menganggu struktur dan fungsi hati. Siroris
atau jaringan paru pada hati, dibagi menjadi 3 jenis yaitu alkoholik, paling sering
disebabkan oleh alkoholik kronis, jenis sirosis yang paling umum : pasca nekrotik, akbat
hepatis virus akut sebelumnya ; dan biliter, akbat obstruksi bilier kronis dan infeksi
(smeltzer & bare, 2013).
B. SARAN
Untuk perawat teman sejawat agar dapat memprioritaskan masalah sesuai dengan KDM
dan masalah utama klien tersebut, dan renana tindakan dapa dilakukan dengan baik. Dan
saran untuk penderita penyakit sirosis hepatis agar lebih menjaga kesehatan dan
kebersihan hidupnya, menjaga pola makan dengan baik, dan hindari kebiasaan perilaku
yang tidak baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-srimaryani5.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-nurulhiday-6749-2-babii.pdf
http://respository.ump.ac.id/3910/3/HILDAN%20AWALUDIN%020BAB%20II.PDF
http://www.academia.edu/11388128/
BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_SIROSIS_HEPATIS_DEKOMPENSTA

Anda mungkin juga menyukai