Anda di halaman 1dari 14

1

PROGRAM PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN PELAYANAN OBSETRI


NEONATAL EMERGENCY KOMPREHENSIF (PONEK)

TAHUN 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmatnya sehingga Program Pembinaan Jejaring Rujukan Pelayanan

Obsetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) RSUD Tani dan Nelayan

ini dapat diselesaikan sesuaidengan kebutuhan rumahsakit.

Program ini berlaku selama 1 (satu) tahun yaitu Januari-Desember

2023 dan akan dievaluasi bila mana ada hal-hal yang tidak sesuai dengan

kondisi rumah sakit saat ini.


Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada tim

penyusun atas segala upayanya menyelesaikan program ini. Kami sadar

bahwa program ini masih jauh dari kesempurnaan, untukitu kami mohon

saran dan kritik untuk perbaikan kedepan.

Tilamuta, Januari 2023


Direktur

dr. RahmawatyDai,M.Kes
NIP. 19760805 200501 2 009

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah bertanggung

jawab atas ketersediaan sumberdaya di bidang kesehatan yang adil dan

merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 16.

Disamping pengobatan bagi pasien perlu pula meningkatkan perannya

dalam bidang preventif dan promotif. Dewasa ini setiap kehamilan dan

persalinan dikatakan berisiko, untuk itu dalam menghadapi terjadinya risiko

terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi diperlukan suatu program

yang dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. Berdasarkan hasil

observasi dalam pelayanan angka kematian dapat disebabkan karena

adanya keterlambatan keluarga pasien meminta bantuan petugas kesehatan


atau keterlambatan merujuk dari rumah bersalin, bidan, puskesmas, rumah

sakit perujuk atau dari dokter atau keterlambatan dan akomodasi karena

jauhnya tempat merujuk.

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Neonatal (AKN). Indonesia masihtertinggidiantara negara ASEAN dan

penurunannya sangat lambat. Pada Konferensi Tingkat Tinggi

PerserikatanBangsa - Bangsa pada tahun 2000 disepakatibahwaterdapat 8

Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals) pada tahun

2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang

terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak. Meskipun tampaknya target

tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai apabila dilakukan upaya

terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian tersebut

yang didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai

kendala yang timbul selama ini. Kematian bayi baru lahir umumnya dapat

dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia dan

infeksi . Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan

pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu

umumnya disebabkan perdarahan, infeksi, pre-eklampsia / eklampsia,

persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai

hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan

perawatan bayi harus dilakukan dalam system terpadu di tingkat nasional

dan regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya

penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam

bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di

Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di

tingkat Puskesmas. Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari

system rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal,

yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi

baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga


kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang

handal.

Sebagai Rumah Sakit Rujukan, RSUD Tani dan Nelayan banyak

menerima rujukan, yang pada akhirnya bias mengalami masalah dalam

pelayanan, diantaranya pasien yang dating sudah dalam keadaan kritis dan

tidak tertolong. Untuk mengurangi masalah tersebut, maka RSTN harus

berbenah dan berupaya untuk meningkatkan pelayanan maternal dan

neonatal sesuai dengan standar ponek 24 jam.

Angka kematian tersebut diupayakan dapat menurun dengan

pelaksanaan berbagai program kesehatan, yang diukur melalui beberapa

indikator. Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun

2020-2024, dengan fokus pada upaya kesehatan ibu dan anak serta gizi

masyarakat.

Salah satu kendala lambatnya penurunan kasus kematian adalah

kurangnya manajemen dari fasilitas pelayanan baik di tingkat pelayanan

dasar maupun di tingkat rujukan  dikabupaten/kota  yang mengakibatkan

lambatnya penanganan kasus yang hingga berujung pada kematian. Dalam

peningkatan pelayanan rujukan kegawat daruratan ibu dan bayi baru lahir

diperlukan untuk mengatasi masalah manajemen pelayanan yang mencakup

rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir di wilayahnya kerja baik

puskesmas, puskesmas pembantu maupun RS yang juga diperluas

jangkauan pelayanan  dengan adanya bidan di desa. Peningkatan system

rujukan kegawat daruratan merupakan unsure esensial yang mempengaruhi

kualitas pelayanan dan dapat secara signifikan memengaruhi penurunan

kematian ibu dan bayi baru lahir.

A. TUJUAN

1. TujuanUmum

Tercapainya tujuan pelayanan maternal dan neonatal yang optimal

melalui program rumah sakit PONEK 24 jam dan kolaborasi dengan


PONED untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di RSUD

Tani dan Nelayan.

2. TujuanKhusus

a. Memperkuat fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus

maternal;

b. Menjadikan rumah sakit sebagai pendamping klinis dan

manajemen;

c. Mengembangkan kedudukan rumah sakit untuk pemantauan dan

evaluasi.
BAB II
STRKTUR ORGANISASI TIM

Susunan Tim PONEKdi RSUD Tani dan Nelayan, sebagai berikut:


Ketua : dr. Benny Surya Moningka, Sp.OG
Sekretaris : Fendriyanti Gobel, S.Tr.Keb
Anggota :
a.Tim Resusitasi : 1. dr. Asyraf Djamaludin, Sp. A
2. Ns. Nenti Rauf, S.Kep
3. Sriyati Hasan, A.Md.Keb
4. Edi Santoso, A.Md.Kep
b.Tim Penanganan 1.dr.Benny Surya Moningka, Sp.OG
Kegawatdaruratan : 2. dr. Nurul wuqufiana
4. dr. Siti Aisyah
5. Witan Pakaya, S.Tr.Keb
6. Sri Sunarti Lasena, S.Tr.Keb
7. Irmawaty Bakue, A.Md.Keb
c. Tim Manajerial Laktasi : 1. Fidyah SalawaliA.Md. Keb
2. Fajriyah dasri,S.Tr.Keb
3. Siti Munawaroh, A.Md.Keb
d.Tim Pencatatan dan 1. Nurfatrilia Hiola, S.Tr.Keb
Pelaporan : 2. Yuyun Nasir, S.Kep.
StafSekretariat : Salpiana Dida, SKM
BAB III
PROGRAM KEGIATAN

Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan


yang harus dilakukan sehingga tercapainya program pembinaan jejaring
PONEK. Adapun kegiatan pokok dan rincian kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:

1. Pelatihan/pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit


2. Evaluasi Mutu Dokumentasi Rujukan
3. Koordinasi Penguatan Rujukan
4. Monitoring Evaluasi Jejaring Rujukan
1

JADWAL
N TEMP
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SASARAN PELAKSA PJ
O AT
NAAN
Pelatihan/
Keterampilan/ Ketua
pembinaanjejaringrujukankepada Aula Juni-
1 kompetensipesertapelatiha Tim PONED Tim
Fasilitas Kesehatan Tingkat RSTN Juli2023
n PONEK
Pertama
a. Laporanindikatormutu
Jejaring Januari- Ketua
EvaluasiMutuDokumentasiRujuk Unit PONEK AulaR
2 (PKM/Klinik Desember Tim
an b. BukuDokumentasiRujuk STN
Swasta) 2023 PONEK
an
Jejaring Januari- Ketua
Aula
3 KoordinasiPenguatanRujukan LaporanRujukan (PKM/Klinik Desember Tim
RSTN
Swasta) 2023 PONEK
Ketua
Jejaring
Monitoring Aula Desember Tim
4 DokumentasiRapat (PKM/Klinik
EvaluasiJejaringRujukan RSTN 2023 PONE
Swasta)
K
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

JA FE MA AP ME JUN JU AGU SEP OK NO DE


NO KEGIATAN N B R R I I LI ST T T V S

1 Pelatihan/pembinaan jejaring rujukan


kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama                        
2 Evaluasi Mutu Dokumentasi Rujukan
                       
3
Koordinasi Penguatan Rujukan                        
4
Monitoring Evaluasi Jejaring Rujukan                        
40

BAB IV
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

I. Pelatihan/pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit

Pelatihan/pembinaan jejaring rujukan rumah sakit meliputi

seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) baik milik

pemerintah maupun swasta. Dalam hal pembinaan jejaring, RSUD

Tani dan Nelayan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam

Program Pendampingan Peningkatan Skill Kegawatdaruratan

Maternal Neonatal Bagi Petugas.

 Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui tentang perspektif

kegawatdaruratan kebidanan, falsafah kegawat daruratan

kebidanan dan juga ruang lingkup keperawatan kritis dan

kegawat daruratan.

 Peserta terdiri dari 13 Tim PONEK Puskesmas yang terdiri dari

dokter, bidan dan perawat masing-masing 1 (satu) orang

 Metode pendampingan terdiri dari simulasi/drill, diskusi kasus

dan penyusunan program RTL

II. Evaluasi Mutu Dokumentasi Rujukan

Mutu dokumentasi rujukan menjadi penilaian indicator mutu unit

PONEK yang diukur setiap bulan.

 Tujuan evaluasi ini antara lain:

a. Tergambarnya riwayat kesehatan pasien, sebelum, sesaat dan

setelah dirawatdi fasilitas kesehatant ingkat pertama


b. Mempercepat proses penanganan di rumah sakit

 Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah banyaknya jumlah

rujukan pasien inpartu faskestingkat 1 dengan dokumentasi

rujukan tidak lengkap yang berdampak pada percepatan

pelayanan di PONEK RSTN

 Cara menilaiin dikatorini : (N/D x 100%)

Dimana :

- N (numerator) :Jumlah pasien yang dirujuk dari faskes

tingkat I dengan documentasi rujukan lengkap dalam periode

1 (satu) bulan.

- D (denominator) : : Jumlah seluruh pasien inpartu rujukan

dari faskes tingkat I dalam periode yang sama.

Data ini akan dikoordinasikan pada saat monitoring evaluasi

jejaring rujukan dan dalam koordinasi penguatan rujukan.

III. Koordinasi Penguatan Rujukan

Koordinasi penguatan rujukan dilakukan melalui :

a. Grup AMP pada aplikasi whatsapp

Grup ini memungkinkan seluruh anggota grup bias memantau

kondisi pasien yang dirujuk ke RSUD Tani dan Nelayan. Bagi

Tim PONEK, melalui grup ini bias memperoleh informasi

tambahan yang diperlukan yang tidak tercantum dalam rujukan

atau hal lain yang dibutuhkan dalam proses pelayanan

b. Pertemuan AMP (Audit Maternal Perinatal)


Pertemuan AMP (Audit Maternal Perinatal) dilaksanakan skala

kabupaten dan internal rumah sakit.

- Manajemen, Tim PONEK RSUD Sinjaiserta Tim AMP RSUD

Tani dan Nelayan menghadiri pertemuan AMP Kabupaten

yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan.

- Tim AMP RSUD Tani dan Nelayan melaksanakan audit

maternal perinatal selama 3 (tiga) bulan sekali dengan

memilih 1 (satu) kasus kematian/nearmiss maternal per DPJP

dan 1 (satu) kasus kematian perinatal.

Baik AMP tingkat kabupaten maupun internal rumah sakit akan

merumuskan beberapa solusi terkait pelayanan maternal

maupun perinatal termasuk penguatan rujukan.

IV. Monitoring Evaluasi Jejaring Rujukan

Monitoring dan evaluasi jejaring rujukan dilaksanakan 1 (satu)

tahun sekali dengan melibatkan seluruh jejaring rujukan RSUD

Sinjai.
BAB V
PENUTUP

Demikian Program Pembinaan Jejaring Rujukan Pelayanan Obsetri


Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) RSUD Tani dan Nelayan ini
dibuat untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan upaya
merealisasikan program nasional sesuai standar akreditasi
Kementerian Kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan Tahun 2023.
Besar harapan kami dari tim agar seluruh elemen terkait dapat
melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Mengetahui,
DirekturRumahSakitUmum
DaerahTani dan Nelayan

dr. RahmawatyDai,M.Kes
NIP.19760805 200501 2 009

Anda mungkin juga menyukai