Anda di halaman 1dari 15

1

PROGRAM PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN


PELAYANAN OBSETRI NEONATAL
EMERGENCY KOMPREHENSIF (PONEK)

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmatNya sehingga Program Pembinaan Jejaring Rujukan Pelayanan

Obsetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) RSUD Tani dan

Nelayan ini dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.

Program ini berlaku selama 1 (satu) tahun yaitu Januari-Desember

2022 dan akan dievaluasi bilamana ada hal-hal yang tidak sesuai dengan

kondisi rumah sakit saat ini.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada tim

penyusun atas segala upayanya menyelesaikan program ini. Kami sadar

bahwa program ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami

mohon saran dan kritik untuk perbaikan kedepan.

Tilamuta, Januari 2022


Direktur

dr. Rahmawaty Dai,M.Kes


NIP. 19760805 200501 2 009
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah bertanggung

jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan

merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945

pasal 16.

Disamping pengobatan bagi pasien perlu pula meningkatkan

perannya dalam bidang preventif dan promotif. Dewasa ini setiap

kehamilan dan persalinan dikatakan berisiko, untuk itu dalam

menghadapi terjadinya risiko terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan

bayi diperlukan suatu program yang dapat meningkatkan derajat

kesehatan ibu dan bayi. Berdasarkan hasil observasi dalam pelayanan

angka kematian dapat disebabkan karena adanya keterlambatan keluarga

pasien meminta bantuan petugas kesehatan atau keterlambatan merujuk

dari rumah bersalin, bidan, puskesmas, rumah sakit perujuk atau dari

dokter atau keterlambatan dan akomodasi karena jauhnya tempat

merujuk.

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Kematian Neonatal (AKN). Indonesia masih tertinggi diantara negara

ASEAN dan penurunannya sangat lambat. Pada Konferensi Tingkat Tinggi


Perserikatan Bangsa - Bangsa pada tahun 2000 disepakati bahwa

terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals)

pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan

indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak. Meskipun

tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai

apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi

penyebab utama kematian tersebut yang didukung kebijakan dan sistem

yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini.

Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti

Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia daninfeksi . Hal tersebut

kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan,

merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan

perdarahan,infeksi, pre-eklampsia / eklampsia, persalinan macet dan

abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan

mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus

dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya

penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam

bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di

Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED)

di tingkat Puskesmas. Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian

dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan

neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu

dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan


tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan

manajemen yang handal.

Sebagai Rumah Sakit Rujukan, RSUD Tani dan Nelayan banyak

menerima rujukan, yang pada akhirnya bisa mengalami masalah dalam

pelayanan, diantaranya pasien yang datang sudah dalam keadaan kritis

dan tidak tertolong. Untuk mengurangi masalah tersebut, maka RSTN

harus berbenah dan berupaya untuk menngkatkan pelayanan maternal

dan neonatal sesuai dengan standar ponek 24 jam.

Angka kematian tersebut diupayakan dapat menurun dengan

pelaksanaan berbagai program kesehatan, yang diukur melalui beberapa

indikator. Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

Tahun 2020-2024, dengan fokus pada upaya kesehatan ibu dan anak

serta gizi masyarakat.

Salah satu kendala lambatnya penurunan kasus kematian adalah

kurangnya manajemen dari fasilitas pelayanan baik di tingkat pelayanan

dasar maupun di tingkat rujukan  di kabupaten/kota  yang

mengakibatkan lambatnya penanganan kasus yang hingga berujung pada

kematian. Dalam peningkatan pelayanan rujukan kegawatdaruratan ibu

dan bayi baru lahir diperlukan untuk mengatasi masalah manajemen

pelayanan yang mencakup rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru

lahir di wilayahnya kerja baik puskesmas, puskesmas pembantu maupun

RS yang juga diperluas jangkauan pelayanan  dengan adanya bidan di

desa. Peningkatan sistem rujukan kegawatdaruratan merupakan unsur


esensial yang mempengaruhi kualitas pelayanan dan dapat secara

signifikan memengaruhi penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tercapainya tujuan pelayanan maternal dan neonatal yang optimal

melalui program rumah sakit PONEK 24 jam dan kolaborasi

dengan PONED untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi

di RSUD Tani dan Nelayan.

2. Tujuan Khusus

a. Memperkuat fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus

maternal;

b. Menjadikan rumah sakit sebagai pendamping klinis dan

manajemen;

c. Mengembangkan kedudukan rumah sakit untuk pemantauan

dan evaluasi.
BAB II
STRKTUR ORGANISASI TIM

Susunan Tim PONEK di RSUD Tani dan Nelayan, sebagai berikut:


Ketua : dr. Andew Rattu, M. Kes, Sp.OG
Sekretaris : Fendriyanti Gobel, S.Tr.Keb
Anggota :
a.Tim Resusitasi : 1. dr. Indah Musdalifah, Sp. A
2. Ns. Nenti Rauf, S.Kep
3. Sriyati Hasan, A.Md.Keb
4. Edi Santoso, A.Md.Kep
b.Tim Penanganan 1. dr. Andrew Rattu. M.Kes, Sp.OG
Kegawatdaruratan : 2. dr. Nurul wuqufiana
4. dr. Siti Aisyah
5. Witan Pakaya, S.Tr.Keb
6. Sri Sunarti Lasena, S.Tr.Keb
7. Irmawaty Bakue, A.Md.Keb
c. Tim Manajerial Laktasi : 1. Fidyah Salawali A.Md. Keb
2. Fajriyah dasri, S.Tr.Keb
3. Siti Munawaroh, A.Md.Keb
d. Tim Pencatatan dan 1. Nurfatrilia Hiola, S.Tr.Keb
Pelaporan : 2. Yuyun Nasir, S.Kep.
Staf Sekretariat : Salpiana Dida, SKM
BAB III
PROGRAM KEGIATAN

Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah


kegiatan yang harus dilakukan sehingga tercapainya program pembinaan
jejaring PONEK. Adapun kegiatan pokok dan rincian kegiatan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan/pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit
2. Evaluasi Mutu Dokumentasi Rujukan
3. Koordinasi Penguatan Rujukan
4. Monitoring Evaluasi Jejaring Rujukan
1

JADWAL
NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SASARAN TEMPAT PELAKSANAA PJ
N
Pelatihan/pembinaan
jejaring rujukan kepada Keterampilan/kompetensi Ketua Tim
1 Tim PONED Aula RSTN Juni-Juli 2022
Fasilitas Kesehatan peserta pelatihan PONEK
Tingkat Pertama
a. Laporan indikator
Jejaring
Evaluasi Mutu mutu Unit PONEK Januari- Ketua Tim
2 (PKM/Klinik Aula RSTN
Dokumentasi Rujukan b. Buku Dokumentasi Desember 2022 PONEK
Swasta)
Rujukan
Jejaring
Koordinasi Penguatan Januari- Ketua Tim
3 Laporan Rujukan (PKM/Klinik Aula RSTN
Rujukan Desember 2022 PONEK
Swasta)
Jejaring
Monitoring Evaluasi Ketua Tim
4 Dokumentasi Rapat (PKM/Klinik Aula RSTN Desember 2022
Jejaring Rujukan PONEK
Swasta)
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
N SEP
O KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUST T OKT NOV DES

1 Pelatihan/pembinaan jejaring
rujukan kepada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
Evaluasi Mutu Dokumentasi
2
Rujukan

3 Koordinasi Penguatan
Rujukan
4 Monitoring Evaluasi Jejaring
Rujukan
40

BAB IV
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

I. Pelatihan/pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit

Pelatihan/pembinaan jejaring rujukan rumah sakit meliputi

seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) baik milik

pemerintah maupun swasta. Dalam hal pembinaan jejaring, RSUD

Tani dan Nelayan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam

Program Pendampingan Peningkatan Skill Kegawatdaruratan

Maternal Neonatal Bagi Petugas.

 Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui tentang perspektif

kegawatdaruratan kebidanan, falsafah kegawatdaruratan

kebidanan dan juga ruang lingkup keperawatan kritis dan

kegawatdaruratan.

 Peserta terdiri dari 13 Tim PONEK Puskesmas yang terdiri dari

dokter, bidan dan perawat masing-masing 1 (satu) orang

 Metode pendampingan terdiri dari simulasi/drill, diskusi kasus

dan penyusunan program RTL

II. Evaluasi Mutu Dokumentasi Rujukan

Mutu dokumentasi rujukan menjadi penilaian indikator mutu unit

PONEK yang diukur setiap bulan.

 Tujuan evaluasi ini antara lain:

a. Tergambarnya riwayat kesehatan pasien, sebelum, sesaat dan

setelah dirawat di fasilitas kesehatan tingkat pertama


b. Mempercepat proses penanganan di rumah sakit

 Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah banyaknya jumlah

rujukan pasien inpartu faskes tingkat 1 dengan dokumentasi

rujukan tidak lengkap yang berdampak pada percepatan

pelayanan di PONEK RSTN

 Cara menilai indikator ini : (N/D x 100%)

Dimana :

- N (numerator) : Jumlah pasien yang dirujuk dari faskes

tingkat I dengan dokumentasi rujukan lengkap dalam periode

1 (satu) bulan.

- D (denominator) : : Jumlah seluruh pasien inpartu rujukan

dari faskes tingkat I dalam periode yang sama.

Data ini akan dikoordinasikan pada saat monitoring evaluasi

jejaring rujukan dan dalam koordinasi penguatan rujukan.

III. Koordinasi Penguatan Rujukan

Koordinasi penguatan rujukan dilakukan melalui :

a. Grup AMP pada aplikasi whatsapp

Grup ini memungkinkan seluruh anggota grup bisa memantau

kondisi pasien yang dirujuk ke RSUD Tani dan Nelayan. Bagi

Tim PONEK, melalui grup ini bisa memperoleh informasi

tambahan yang diperlukan yang tidak tercantum dalam rujukan

atau hal lain yang dibutuhkan dalam proses pelayanan

b. Pertemuan AMP (Audit Maternal Perinatal)


Pertemuan AMP (Audit Maternal Perinatal) dilaksanakan skala

kabupaten dan internal rumah sakit.

- Manajemen, Tim PONEK RSUD Sinjai serta Tim AMP RSUD

Tani dan Nelayan menghadiri pertemuan AMP Kabupaten

yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan.

- Tim AMP RSUD Tani dan Nelayan melaksanakan audit

maternal perinatal selama 3 (tiga) bulan sekali dengan

memilih 1 (satu) kasus kematian/nearmiss maternal per DPJP

dan 1 (satu) kasus kematian perinatal.

Baik AMP tingkat kabupaten maupun internal rumah sakit akan

merumuskan beberapa solusi terkait pelayanan maternal

maupun perinatal termasuk penguatan rujukan.

IV. Monitoring Evaluasi Jejaring Rujukan

Monitoring dan evaluasi jejaring rujukan dilaksanakan 1 (satu)

tahun sekali dengan melibatkan seluruh jejaring rujukan RSUD

Sinjai.
BAB V
PENUTUP

Demikian Program Pembinaan Jejaring Rujukan Pelayanan Obsetri


Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) RSUD Tani dan Nelayan ini
dibuat untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan upaya
merealisasikan program nasional sesuai standar akreditasi
Kementerian Kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan Tahun 2022.
Besar harapan kami dari tim agar seluruh elemen terkait dapat
melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Mengetahui,
Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Tani dan Nelayan

dr. Rahmawaty Dai,M.Kes


NIP.19760805 200501 2 009

Anda mungkin juga menyukai