Anda di halaman 1dari 4

TERM OF REVIEW (TOR)

PELATIHAN VALIDASI DATA PMKP


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENGKALIS

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu
rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu
sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Di Eropa Barat perhatian terhadap peningkatan mutu pelayanan
sangat tinggi, namun masalah itu tetap merupakan hal baru dengan
konsepsi yang masih agak kabur bagi kebanyakan tenaga profesi
kesehatan. Sedangkan pendekatan secara Amerika sukar diterapkan karena
perbedaan sistem kesehatan di masing-masing negara di Eropa. Karena itu
kantor Regional WHO untuk Eropa pada awal tahun 1980-an mengambil
inisiatif untuk membantu negara-negara Eropa mengembangkan
pendekatan peningkatan mutu pelayanan disesuaikan dengan sistem
pelayanan kesehatan masing-masing.
Pada tahun 1982 kantor regional tersebut telah menerbitkan buku
tentang upaya meningkatkan mutu dan penyelenggaraan simposium di
Utrecht, negeri Belanda tentang metodologi peningkatan mutu pelayanan.
Dalam bulan Mei 1983 di Barcelona, Spanyol suatu kelompok kerja yang
dibentuk oleh WHO telah mengadakan pertemuan untuk mempelajari
peningkatan mutu khusus untuk Eropa.
Walaupun secara regional WHO telah melakukan berbagai upaya,
namun pada simposium peningkatan mutu pada bulan Mei 1989 terdapat
kesan bahwa secara nasional upaya peningkatan mutu di berbagai negara
Eropa Barat masih pada perkembangan awal.
Di Asia, negara pertama yang sudah mempunyai program
peningkatan mutu dan akreditasi Rumah Sakit secara nasional adalah
Taiwan. Negara ini banyak menerapkan metodologi dari Amerika.
Sedangkan Malaysia mengembangkan peningkatan mutu pelayanan
dengan bantuan konsultan ahli dari Negeri Belanda,
Di Indonesia langkah awal yang sangat mendasar dan terarah yang
telah dilakukan Departemen Kesehatan dalam rangka upaya peningkatan
mutu yaitu penetapan kelas Rumah Sakit pemerintah melalui Surat
Keputusan Menteri Kesehatan No.033/Birhup/1972. Secara umum telah
ditetapkan beberapa kriteria untuk tiap kelas Rumah Sakit A,B,C,D. Kriteria
ini kemudian berkembang menjadi standar-standar. Kemudian dari tahun
ke tahun disusun berbagai standar baik menyangkut pelayanan,
ketenagaan, sarana dan prasarana untuk masing-masing kelas Rumah
Sakit. Disamping standar, Departemen Kesehatan juga mengeluarkan
berbagai panduan dalam rangka meningkatkan pelayanan Rumah Sakit.
Sejalan dengan hal di atas maka Departemen Kesehatan telah
mengadakan Pelatihan Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit pada
beberapa Rumah Sakit. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa
kesadaran untuk meningkatkan mutu sudah cukup meluas walaupun dalam
penerapannya sering ada perbedaan.

2. LATAR BELAKANG
Agar upaya peningkatan mutu di RSUD Bengkalis dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa tentang
konsep dasar upaya penigkatan mutu pelayanan.
Adalah derajat kesempurnaan pelayanan RSUD Bengkalis untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan
menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di RSUD Bengkalis
secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan
memperhatikan keterbatasan dan kemampuan RSUD Bengkalis dan
masyarakat konsumen. Banyak pihak yang berkepentingan dengan
mutu,yaitu :
a. Konsumen
b. Pembayar/perusahaan/asuransi
c. Manajemen RSUD Bengkalis
d. Karyawan RSUD Bengkalis
e. Masyarakat
f. Pemerintah
g. Ikatan profesi
Setiap kepentingan yang disebut di atas berbeda sudut pandang dan
kepentingannya terhadap mutu. Karena itu mutu adalah multi
dimensional. Sebelumnya sudah pernah dilakukan inhouse training
PMKP untuk RSUD Bengkalis yang diikuti berbagai perwakilan bagian di
Rumah Sakit, namun untuk lebih terfokus diharapkan pihak Rumah Sakit
juga dapat mengirim pihak manajemen yang akan berperan besar dalam
penilaian akreditasi.

3. TUJUAN
a. TujuanUmum
Melatih dan mensosialisasikan kepada petugas validasi data Rumah
Sakit Umum Daerah Bengkalis tentang peningkatkan mutu dan
keselamatan pasien di RS melalui kegiatan validasi data yang berupa
indikator mutu dan dikumpulkan oleh masing-masing bagian.

Khusus
 Meningkatkan mutu pelayanan klinis.
 Meningkatkan mutu manajemen.
 Meningkatkan keselamatan pasien
 Tercapainya profesionalisme petugas validasi data dalam melakukan
upaya peningkatkan mutu dan keselamatan pasien di RS..

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan Pokok
Membantu petugas validasi dataa Rumah Sakit dalam meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan salah satu
program kegiatan PMKP.
b. Rincian Kegiatan
 Pelaksanaan kegiatan pelatihan diselenggarakan selama 1 (satu)
hari.
 Tenaga pelaksana :
 Pihak panitia pelaksana
 Peserta adalah anggota Sub Komite PMKP.
 Waktu pelaksanaan, sesuai dengan telah disusun oleh panitia
pelaksana.
 Narasumber.

Materi Pelatihan :
 Panduan dan program PMKP
 Teknik validasi dan kegiatan validasi data

Biaya Pelatihan :
 Biaya Makan 20 orang x (@ Rp.35.000,-) = Rp. 700.000,-
 Fotokopi materi 20 orang x 20 lembar x @Rp.300,- = Rp. 120.000,-
 Total = Rp. 820.000
Tempat Pelaksanaan :
Ruang Rapat Lantai IV Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis

5. KESIMPULAN
Rencana program kerja Pokja PMKP yang akan dilaksanakan ini sebagai
salah satu upaya meningkatkan pemahaman tentang salah satu kegiatan
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit yaitu
melalui validasi data.

6. PENUTUP
Demikianlah rencana kerja ini, untuk dipedomani dan dapat dilaksanakan.

Bengkalis, 5 April 2017


Ketua Pokja PMKP

Sri Wahyuni
NIP.19781213 200312 2 007

Anda mungkin juga menyukai