1
pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh suatu
instansi atau organisasi, pendidikan lebih pada pengembangan kemampuan umum.
Untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan nilai-nilai yang baik dan konsisten,
Rumah Sakit membentuk organisasi yang dinamakan Unit Diklat. Diklat di Rumah Sakit
merupakan bagian integral dari Organisasi Rumah Sakit dan secara langsung bertanggung jawab
terhadap seluruh program Rumah Sakit yang berkaitan dengan pendidikan dan latihan. Fungsi
Bagian diklat memegang peranan penting dalam mengatur operasional dalam sebuah institusi
terutama dalam bidang manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) terlebih lagi pada institusi
Rumah Sakit dimana produk yang dihasilkan adalah pelayanan kepada orang yang membutuhkan
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu peranan manajemen Sumber Daya Manusia sangat
berperan dalam produk yang dihasilkan yaitu pelayanan kesehatan yang bermutu.
Berdasarkan visi RSI Sultan Agung untuk Menjadi Rumah Sakit Islam Terkemuka Dalam
Pelayanan Kesehatan, Pendidikan Dan Pembangunan Peradaban Islam dan juga merujuk pada misi RSB
Permata Sarana Husada yaitu Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang selamat Menyelamatkan
Dijiwai Semangat Mencintai Allah Menyayangi Sesama, Menyelenggarakan Pelayanan Pendidikan
Dalam Rangka Membangun Generasi Khaira Ummah Dan Membangun Peradaban Islam Menuju
Masyarakat Sehat Sejahtera Yang Dirahmati Allah. komite mutu bersama diklat RSB Permata Sarana
Husada dalam rangka meningkatkan tenaga SDI yang berkualitas dalam bidang mutu dan keselamatan
pasien dalam mendukung pelayanan di rumah sakit.
2
layanan yang berkualitas sesuai standar akreditasi rumah sakit yang berfokus pada pasien dan
mendukung keselamatan pasien di segala lini aspek layanan. Maka dari itu bisa diartikan bahwa
Sumber Daya Manusia lah yang menjadi prioritas utama dalam upaya peningkatan mutu
layananan. Sumber Daya Manusia sebagai bagian dari komponen tersebut haruslah dinamis,
artinya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia harus didukung juga dengan peningkatan
mutu pendidikan dan pelatihan yang terus berkembang setiap waktu dan dilakukan
peningkatan yang kontinyu improvement yang tanpa henti.
Dilandasi dari pemikiran-pemikiran tersebut dan demi berjalannya sebuah cita-cita
mulia yang menjadikan RSI Sultan Agung seiring dengan visi dan misi rumah sakit sebagai
pelayanan rumah sakit yang bertipe B pendidikan utama fakultas kedokteran, terstandart, dan
terakreditasi, maka dilaksanakanlah peningkatan dan pengembangan seluruh SDI di rumah
sakit tentang pendidikan dan pelatihan mutu dan keselamatan pasien dalam rangka
melaksanakan akreditasi standart KARS terbaru versi 2012 dalm upaya memenuhi standar dari
elemen elemen yang ada yaitu harus terpenuhi minimal 80 %, dari total masing masing elemen
penelaian yang harus di penuhi sesuai standar akreditasi, PMKP( Upaya Peningkatan Mutu
Dan keselamatan Pasien ) merupakan kreteria mayor , berdasarkan elemen tersebut rumah
sakit harus memenuhi elemen elemen yang disyaratkan dalam standar PMKP maka di susunlah
program diklat mutu dan keselamatan pasien tahun 2014, sehingga pelayanan di RSB Permata
Sarana Husada akan tercipta layanan yang bermutu dan mendukung keselamatan pasien.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Melaksanakan program PMKP di rumah sakit sesuai standart akreditasi KARS
terbaru versi 2012.
2. Terlaksananya pendidikan Pelatihan bagi pimpinan, Karyawan dan SDI
dilingkungan rumah sakit dalam Upaya Peningkatan Mutu, dan keselamatan
pasien.
3. SDI rumah sakit mampu melaksanakan program mutu dan keselamatan pasien.
b. Tujuan Khusus
1. Terlaksananya diklat manajemen resiko klinis dan keselamatan pasien di RSB
Permata Sarana Husada
3
2. Terlaksananya diklat 7 langkah keselamatan pasien.
3. Terlaksananya Diklat FMEA.
4. Terlaksananya Diklat investigasi sederhana
5. Terlaksananya Diklat pelaporan insiden
6. Terlaksananya Diklat RCA
7. Terlaksananya Diklat sasaran keselamatan pasien rumah sakit.
8. Terlaksananya Diklat clinical pathway, panduan klinis dan PNPK (pedoman
nasional praktek klinis)
9. Terlaksananya Diklat SPM (standar pelayanan minimal rumah sakit)
10. Terlaksananya Diklat ICRA
11. Terlaksananya Diklat HVA (analisis resiko kerentanan bahaya)
12. Terlaksananya Diklat mutu rumah sakit
13. Terlaksananya Diklat Akreditasi rumah sakit
14. Terlaksananya Diklat indikator mutu.
15. Terlaksananya Diklat monitoring dan evaluasi mutu di rumah sakit.
3. Diklat FMEA.
7. Diklat RCA
9. Diklat clinical pathway, panduan klinis dan PNPK (pedoman nasional praktek
klinis)
4
10. Diklat SPM (standar pelayanan minimal rumah sakit)
a. Perencanaan Mutu
b. Perbaikan mutu
Identifikasi proses
Bentuk tim untuk melakukan perbaikan
Lakukan analisis penyebab masalah utama
Lakukan tindakan korektif dan preventif
Uji coba dan rekomendasi perbaikan
5
c. Pengendalian mutu:
Menentukan yang dikendalikan
Menetapkan yang diukur.
Memilih metode dan menyusun instrument pengukuran.
Membandingkan dengan standar.
Melakukan tindakan koreksi
direksi,
Tim KPRS..
6
5. Lakukan brifing (sebelum melakukan pekerjaan) dan debrifing
(setelah melakukan pekerjaan) tim.
RCA
FMEA
7
1) Melibatkan pasien dan masyarakat dalam mengembangkan
pelayanan yang lebih aman. Dengan cara informasi hak dan
kewajiban pasien dan rumah sakit.
Mendiskusikan risiko
8
5. Tanyakan apabila anda memerlukan bantuan
untuk memperoleh obat tersebuit secara
reguler.
3. Diklat FMEA
1. Panduan FMEA
9
b. Langkah 2. Diagram alur proses
c. Langkah 3. Brainsorming modus kegagalan dan dampaknya
d. Langkah 4. Hitung skala prioritas kegagalan
e. Langkah 5. Identifikasi akar masalah modus kegagalan
f. Langkah 6. Redesain proses
g. Langkah 7. Analisa dan uji coba proses baru
h. langkah 8. Implementasi dan monitor proses yang diredesain
4. Diklat investigasi sederhana
Cara melaksanakan kegiatan:
a. pelaporan insiden, grading matrix biru dan hijau dari unit.
Merekomendasikan
10
1. insiden
Kejadian sentinel
2. Matrix grading
3. Laporan insiden
4. Kebijakan
5. SPO
8. Diklat RCA
a. Panduan RCA
b. Pelaporan insiden
1) Identifikasi pasien.
11
6) Analisis informasi ( 5 Why’s, analisis penghalang, analisis informasi,
fish bone, dll)
12
4) Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi
keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara
konsisten
Sasaran III : Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai
(high allert medications)
13
prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar
kamar operasi.
Sasaran V : Pengurangan Risiko Infeksi terkait pelayanan kesehatan
10. Diklat PNPK (pedoman nasional praktek klinis), PPK dan clinical pathway
14
12. Diklat ICRA( INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
15
Penurunan angka kesakitan TB
14. Diklat Indikator mutu
a. sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang
akan dinilai.
b. Dapat di percaya (yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat
berulang kali untuk waktu yang sekarang maupun waktu yang akan datang.
c. Sensitif, yaitu cukup peka untuk mengukur sehingga jumlahnya tidak
perlu banyak.
d. Spesifik,yaitu memberikan gambaran perubhan ukuran yang jelas tidak
tumpang tindih.
Indikator mutu dan keselamatan pasien:
Area manajemen
Area klinis
Area sasaran keselamatan pasien
Indicator area library measure.
15. Diklat HVA (analisis kerentanan terhadap bahaya)
Terdiri atas :
Jenis incident
Kemungkinan factor resiko
Efek incident( Dampak terhadap manusia, Dampak terhadap
barang, Dampak terhadap fasilitas, peringatan waktu, lamanya
kejadian itu berlangsung).
Kesiapsiagaan (perencanaan, kesiapan peralatan)
Resiko
Tindak lanjut.
16. Diklat audit mutu
merupakan salah satu perwujudan pilar dalam good clinical governance dan
merupakan proses pembelajaran dari organisasi dari hasil kegiatan yang
16
dilaksanakan sesuai kebijakan panduan SPO atau kebijakan yang lain yang
dilakukan dengan menganalisis dari hasil realisasi baik input, proses, output
maupun out come pelayanan.
VI. SASARAN
17
VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ex hause training
manajemen resiko klinik
In hause training
manajemen resiko klinik
Exhause Training 7
langkah menuju
keselamatan pasien
In hause training 7
langkah menuju
keselamatan pasien
3. Diklat FMEA
18
Ex hause training FMEA
4. Diklat Investigasi
sederhana
Exhause training
Investigasi sederhana.
In hause training
investigasi sederhana
5. Diklat keselamatan
pasien
1
Ex hause training
keselamatan pasien
In hause training
keselamatan pasien.
Ex hause training
pelaporan insiden
In hause training
pelaporan insiden
7 Diklat RCA
Ex hause training
RCAMembuat
19
Sin hause training RCA
8 Diklat keselamatan
pasien
Ex hause training
keselamatan pasien
In hause training
keselamatan pasien
10 Diklat SPM
11 Diklat ICRA
12 Diklat ICRA
20
Ex hause manajemen
mutu RS
14 Diklat Akreditasi RS
Ex hause training
akreditasi RS
In hause training
Akreditasi Rs
Ex hause training
Indikator mutu RS
In hause training
indikator mutu RS
21
VIII. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
a. PENCATATAN
adalah catatan dari masing masing proses pelatihan dari program diklat mutu
dari awal hingga akhir kegiatan sampai tindak lanjut bila mana sudah ada sesuai
dengan kegiatannya masing masing, bewrujud antara lain daftar hadir, notulen,
dokumen, sertifikat, hasil pretest ,posttest, evaluasi dan tindak lanjut masing
masing kegiatan untuk mencapai sasaran /target yang di capai
b. PELAPORAN PROGRAM :
Laporan Program kegiatan diklat mutu Pasien dilaporkan tiap 3 bulan satu kali
kedireksi dan 1 tahun sekali kedireksi dan yayasan sesuai capain sasaran /
target
c. EVALUASI PROGRAM :
Evaluasi pelaksanaan program sesuai sasaran /target adalah satu kali dalam
setahun pada bulan desember diakhir tahun oleh komite mutu di laporkan
kedirektur dan yayasan dengan membuat buku laporan tahunan komite mutu.
Pamulang, Desember 2017
Menyetujui
22
23