Anda di halaman 1dari 4

INSTALASI RAWAT INAP

1. Angka ketidaktepatan waktu pemberian ringkasan pulang *

UNIT KERJA : Instalasi Rawat Inap


RUANG LINGKUP : Ketidaktepatan waktu pemberian ringkasan
pulang
NAMA : Angka ketidaktepatan waktu pemberian
INDIKATOR ringkasan pulang
DASAR : Sesuai permenkes 269 ringkasan pulang wajib
PEMIKIRAN diberikan kepada pasien pada saat pasien pulang.

TUJUAN : Mengetahui kepatuhan staf RS dalam


memberikan ringkasan pulang pada saat pasien
pulang.
DEFINISI : Angka ketidaktepatan waktu pemberian
INDIKATOR ringkasan pulang pada saat pasien pulang.
KRITERIA
Inklusi : Ringkasan pulang pasien rawat inap
Eksklusi : -
TIPE INDIKATOR : Rate Based
PEMBILANG : Jumlah ringkasan pulang pasien rawat inap yang
(Numerator) tidak diberikan pada saat pasien pulang pada
periode waktu tertentu .
PENYEBUT : Jumlah pasien rawat inap dalam waktu yang
(Denominator) sama
STANDARD : 0%
PENANGGUNG : Kepala Instalasi Rawat Inap
JAWAB
PERIODE : Setiap bulan
ANALISIS
KETERANGAN : Indikator 2013

1. Angka keterlambatan pengkajian awal pasien rawat inap lebih dari 1 x 24 jam setelah
pasien masuk*

UNIT KERJA : Instalasi Rawat Inap


RUANG LINGKUP : Keterlambatan pengkajian awal pasien rawat inap
lebih dari 1 x 24 jam setelah pasien masuk
NAMA : Angka keterlambatan pengkajian awal pasien
INDIKATOR rawat inap lebih dari 1 x 24 jam setelah pasien
masuk
DASAR : Pengkajian awal pasien harus dilakukan
PEMIKIRAN maksimal 1 x 24 jam setelah pasien masuk rawat
inap.
TUJUAN : Mengetahui ketidakpatuhan staf dalam
memenuhi standar pengkajian awal pasien rawat
inap
DEFINISI : Keterlambatan pengkajian awal pasien rawat inap
INDIKATOR lebih dari 1 x 24 jam
TIPE INDIKATOR : Rate Based
PEMBILANG : Jumlah pengkajian awal pasien rawat inap yang
(Numerator) dilakukan lebih dari 1 x 24 jam dalam periode
tertentu
PENYEBUT : Jumlah pasien baru rawat inap dalam periode
(Denominator) yang sama
STANDARD : 0%
PENANGGUNG : Kepala Instalasi Rawat Inap
JAWAB
PERIODE : Setiap bulan
ANALISIS
KETERANGAN : Indikator 2013

3.Angka tidak dilakukannya asesmen ulang pasien jatuh

UNIT KERJA : Instalasi Rawat Inap


RUANG LINGKUP : Pengkajian ulang
NAMA : Angka tidak dilakukannya asesmen ulang pasien
INDIKATOR jatuh
DASAR : Pengkajian ulang pasien jatuh harus dilakukan
PEMIKIRAN pada setiap shift untuk mengurangi risiko.
TUJUAN : Mengetahui ketidakpatuhan staf dalam
memenuhi standar pengkajian ulang
DEFINISI : Angka tidak dilakukannya asesmen ulang pasien
INDIKATOR jatuh
TIPE INDIKATOR : Rate Based
PEMBILANG : Jumlah pengkajian ulang pasien jatuh yang tidak
(Numerator) dilakukan dalam periode tertentu
PENYEBUT : Jumlah pasien baru rawat inap dalam periode
(Denominator) yang sama
STANDARD : 0%
PENANGGUNG : Kepala Instalasi Rawat Inap
JAWAB
PERIODE : Setiap bulan
ANALISIS
KETERANGAN : -

INSTALASI KAMAR OPERASI

1. Angka penundaan/keterlambatan operasi > 30’ untuk operasi elektif

UNIT KERJA : Instalasi Kamar Operasi


RUANG LINGKUP : Efektifitas pelayanan Instalasi Kamar Operasi
NAMA : Angka penundaan (keterlambatan) operasi > 30
INDIKATOR menit untuk operasi elektif
DASAR : Kepastian waktu operasi diperlukan untuk tidak
PEMIKIRAN menambah beban psikologis pasien dan keluarganya.
TUJUAN : Meningkatkan mutu pelayanan kamar operasi dengan
kepastian dan ketepatan waktu operasi.
DEFINISI : Penundaan operasi > 30 menit dari jadwal yang
INDIKATOR ditentukan, yaitu saat serah terima pasien.
KRITERIA :
Inklusi : Semua operasi elektif.
Eksklusi : Operasi Cito.
TIPE INDIKATOR : Rate Based
PEMBILANG : Jumlah penundaan operasi > 30 menit dalam periode
(Numerator) waktu tertentu.
PENYEBUT : Jumlah seluruh operasi elektif dalam periode waktu
(Denominator) yang sama.
STANDARD : <2%
PENANGGUNG : Kepala Instalasi Kamar Operasi
JAWAB
PERIODE : Setiap bulan
ANALISIS
KETERANGAN :

2. Angka penundaan (keterlambatan) operasi > 30’untuk operasi cito

UNIT KERJA : Instalasi Kamar Operasi


RUANG LINGKUP : Efektifitas dan kelayakan pelayanan kamar operasi
NAMA : Angka penundaan (keterlambatan) operasi > 30 menit
INDIKATOR untuk operasi cito
DASAR : Penundaan operasi > 30 menit dapat menimbulkan
PEMIKIRAN dampak yang tidak baik terhadap psikologis pasien
dan keluarganya.
TUJUAN : Pelaksanaan operasi sesuai dengan jadwal tidak akan
menambah ketegangan/kegelisahan pasien dan/atau
keluarganya.
DEFINISI : Angka kejadian operasi yang ditunda lebih 30 menit
INDIKATOR dari waktu yang telah ditentukan.
KRITERIA :
Inklusi : Seluruh kamar operasi digunakan, dokter bedah
masih melaksanakan operasi pasien lainnya pada
waktu yang ditentukan, ketidaktersediaan tenaga
kesehatan untuk melaksanakan operasi, operasi
cito.Kondisi pasien tidak memungkinkan untuk
Eksklusi : operasi, penundaan atas permintaan pasien/keluarga.
Bukan pasien elektif, operasi cito dengan luka
terbuka atau kotor.
TIPE INDIKATOR : Rate Based
PEMBILANG : Jumlah operasi yang ditunda > 30 menit dalam
(Numerator) periode waktu tertentu.
PENYEBUT : Jumlah seluruh operasi dalam periode waktu yang
Denominator sama.
STANDARD : ≤2%
PENANGGUNG : Kepala Instalasi Kamar Operasi
JAWAB
PERIODE : 1 Bulan
ANALISIS

3. Angka keterlambatan penyediaan darah untuk operasi sectio sesaria *

UNIT KERJA : Unit Pelayanan Darah


RUANG LINGKUP : Efektifitas pelayanan penyediaan darah
NAMA : Angka keterlambatan penyediaan darah untuk
INDIKATOR operasi sectio sesaria
DASAR : Keterlambatan penyediaan darah untuk operasi sectio
PEMIKIRAN sesaria dapat berakibat pada penundaan operasi.
TUJUAN : Penilaian terhadap kecepatan penyediaan darah yang
direncanakan/dijadwalkan.
DEFINISI : Darah yang dibutuhkan belum tersedia pada 60 menit
INDIKATOR sebelum jadwal operasi yang direncanakan.
KRITERIA :
Inklusi : Sudah ada darah tetap tidak memenuhi syarat.
Eksklusi : -
TIPE INDIKATOR : Rate based
PEMBILANG : Jumlah kejadian tidak tersedianya darah untuk
(Numerator) operasi sectio sesaria dalam periode waktu tertentu.
PENYEBUT : Jumlah seluruh operasi sectio sesaria yang
(Denominator) memerlukan darah dalam periode waktu yang sama.
STANDARD : 0%
PENANGGUNG : Kepala Unit Pelayanan Darah
JAWAB
PERIODE : Setiap bulan
ANALISIS
KETERANGAN :

Insiden
1 Insiden kesalahan identifikasi pasien
2 Insiden kesalahan jenis operasi
3 Insiden kesalahan posisi
4 Insiden tertinggalnya kain kasa
5 Insiden tertinggalnya instrumen
6 Insiden operasi tanpa spesialis anestesi
7 Insiden operasi dengan kekurangan darah
8 Insiden konsultasi durante operasi
9 Insiden perluasan operasi
10 Insiden kesalahan diagnosis pra operasi
11 Komplikasi anestasi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal
tube

Anda mungkin juga menyukai