Anda di halaman 1dari 17

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga Pedoman lanjut usia ini dapat diselesaikan.

Pedoman indera merupakan pelaksanaan Peraturan Menteri Kesehatan No. 82


tahun 2020 tentang penanggulangan gangguan pendengaran dan gangguan penglihatan
yang menetapkan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan indera ditujukan untuk menjaga
agar masyarakat tetap sehat dan produktif secara social dan ekonomi.

Sesuai hal tersebut maka penyusunan pedoman sebagai bentuk tanggungjawab


pemerintah terhadap aplikasi undang-undang tersebut dengan menyiapkan tenaga yang
dapat mendampingi. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu
sampai tersusunnya kurikulum ini, kami sampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan
setinggitingginya

Diharapkan buku Pedoman indera .ini dapat digunakan oleh petugas Puskesmas
sebagai acuan untuk diselenggarakan sesuai dengan kaidah dan ketentuan
penyelenggaraan

Palembang, 2023
Koordinator Program Indera
Puskesmas Alang-alang Lebar

1
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
E. Batasan Operasional

Bab II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan

Bab III STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas

Bab IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan

Bab V LOGISTIK

2
3

Bab VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Bab VII KESELAMATAN KERJA

Bab VIII PENGENDALIAN MUTU

Bab IX PENUTUP

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional


yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan dalam meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) yang dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing. Gangguan
penglihatan dan gangguan pendengaran tidak mengancam jiwa manusia, namun dapat
menyebabkan terjadinya disabilitas dan penurunan kualitas hidup seseorang. Penyandang
disabiltas mengalami gangguan produktivitas dan mobilitas sehingga menimbulkan
dampak sosio-ekonomi yang cukup berat bagi keluarga, masyarakat, dan negara.
Gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat, baik global maupun nasional. Gangguan ini terjadi pada seluruh kelompok
umur, karena luasnya penyebab dan faktor risiko terjadinya gangguan. Stigma bahwa
gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran tidak menyebabkan kematian,
sehingga masalah ini diabaikan, akan dianggap sebagai masalah serius apabila
menimbulkan kedisabilitasan, seperti kebutaan dan ketulian. Penyebab utama gangguan
penglihatan yang dapat dicegah adalah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi (42%) dan
katarak (33%), sedangkan penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah adalah katarak
(51%) dan glaukoma (8%). Dampak yang ditimbulkan oleh kebutaan cukup besar dan
dapat mengakibatkan hilangnya produktifitas serta lebih jauh dapat mengakibatkan
kerugian Negara yang cukup besar. Berdasarkan hasil Rapid Assessment of Avoidable
Blindness (RAAB), diperkirakan jumlah orang buta di Indonesia adalah 1,6 juta jiwa.
Dampak kerugian ekonomi, akibat penurunan kualitas hidup yang di representasikan
dengan Quality Adjusted Life Years (QALY) Lost adalah sebesar 84,7 triliun rupiah. Angka
ini terus meningkat setiap tahunnya bila tidak ada intervensi untuk penurunan prevalensi
kebutaan melalui operasi katarak, sehingga dalam 5 tahun akan menjadi 611,2 Triliun
rupiah.

4
5

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pedoman ini dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi Puskesmas Alang Alang
Lebar dalam memberikan pelayanan kesehatan dan diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan indera sebagai bagian
proses deteksi dini dan peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit
agar masyarakat bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga
dan masyarakat sesuaidengan keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan di Puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan indera
b. Meningkatnya kemitraan melalui kerja sama lintas program, lintas sektor.
c. Meningkatnya jangkauan, cakupan dan mutu pelayanan kesehatan indera di
Puskesmas.
d. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan indera

C. Sasaran
a. Sasaran pedoman adalah pemegang program Kesehatan indera terintegtrasi
dengan program lain ( PTM, Lansia, TB, IVA,UKS, ) dan tim pelaksana yang
terdiri dari dokter, perawat dan bidan.

D. Ruang Lingkup

Kesehatan indera meliputi pelayanan kesehatan pada kegiatan di masyarakat dan


untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yangdi selenggarakan secara
terpadu dan menyeluruh melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

Ruang lingkup pedoman ini adalah bagaimana melaksanakan pelayanan kesehatan


indera secara benar yang meliputi sasaran semua umur, kegiatan pemeriksaan indera,
serta bagaimana cara melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporannya.

5
6

E. Batasan Operasional

1. Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

2.Kesehatan Keluarga

Kesehatan kelompok individu yang berkaitan dalam satu kesatuan biologik-


psikologik-sosial budaya, mencakup segi kesehatan jasmani, rohani, dan social.

6
7

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Adalah petugas yang menyelenggarakan atau melakukan kegiatan sesuai dengan


keahlian dan kewenangannya di bidang kesehatan indera

Untuk mendukung terselenggaranya upaya kesehatan di Puskesmas diperlukan sumber


daya sebagai berikut :

1. Tenaga :
Untuk ketenagaan perlu memperhatikan :
 Jenis ketenagaan
 Kompetensi tenaga
Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan olah raga, petugas Puskesmas berfungsi
sebagai provider, fasilitator dan motivator serta bermitra dengan kelompok di
masyarakat.
2. Tempat
Upaya kesehatan indera dapat dilaksanakan di dalam atau di luar gedung
puskesmas dalam wilayah kerjanya.
3. Peralatan
Tersedianya peralatan yang mudah didapat dan tepat guna serta sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat.
4. Pembiayaan
Dana BOK
5. Pedoman dan standarisasi
Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan indera diperlukan pedoman-pedoman,
petunjuk teknis, standarisasi, dll.

7
8

B. Distribusi Ketenagaan
A. Dokter Umum
1) Tugas
Membuat perencanaan, melakukan pelayanan pemeriksaan kesehatan indera,
mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil pelayanan di poli umum
2) Fungsi
Perencanaan kebutuhan alat dan bahan untuk pelayanan di poli umum,
Pengoordinasian pelayanan, Pelaksanaan tindakan, Penegakan diagnose,
Pencatatan diagnosa dan tindakan yang dilakukan Mengoordinasian pencatatan
dan pelaporan.
3) Uraian Tugas
Mencatat registrasi atau data pasien, Melakukan pemeriksaan Melakukan
tindakan, Memberi resep obat, Konseling.
4) Tanggung Jawab
 Bertanggung jawab atas perencanana kebutuhan alat dan bahan yang
diperlukan untuk program kesehatan indera
 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan indera.
 Bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan program
indera.
 Pencatatan dan pelaporan harian, bulanan dan tahunan

B. Perawat / Bidan
1) Tugas
Membantu kegiatan pelayanan kesehatan indera luar gedung dan dalam
gedung mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan di lapangan.
2) Fungsi
 Melakukan kunjungan lapangan dengan melakukan koordinasi dengan kepala
puskesmas, kemudian melakukan kegiatan posyandu.
 Melakukan koordinasi dengan program lain untuk tercapai nya target.
 Melaporkan hasil kegiatan indera
 Mencatat data sasaran yang tercatat dalam buku register dan di laporkan ke
dinas kesehatan setiap kali kegiatan mobile PTM dan direkap dalam format
laporan bulanan

8
9

3) Uraian tugas
 Mencatat registrasi/data sasaran
 Melakukan pemantauan dan evaluasi
 Penyuluhan tentang kesehatan pentingnya kesehatan indera
4) Wewenang
Melaksanakan kegiatan kesehatan olahraga luar gedung dan dalam gedung.
Perawat.
C. Peran lintas sektor usia lanjut di wilayah kerja puskesmas alang-alang lebar
palembang adalah sebagai berikut
No Lintas program Peran / Uraian tugas

1 Pengelola program 1. Menyiapkan alat untuk mobile PTM


indera 2. Melakukan kegiatan mobile PTM
3. Melakukan penyuluhan / konseling kepada
masyarakat
4. Mengkoordinasikan dengan lintas program
dan lintas sektor terkait tentang pelaksanaan
kegiatan mobile PTM
5. Mencatat hasil mobile PTM
6. Mensosialisasikan jadwal kegiatan yang sudah
disepakati dengan lintas program dan lintas
sektor terkai
7. Melakukan evaluasi kegiatan dan menyiapkan
rencana tindak lanjut
8. Melaporkan hasil kegiatan kepada Pimpinan
Puskesmas dan Dinas Kesehatan kota
Palembang
2 Pengelola program PTM 1. Membantu menyiapkan alat skreening PTM
2. Bersama-sama melakukan skreening PTM
3. Melakukan penyuluhan / konseling / KIE PTM
4 Petugas laboratorium 1. Menyiapkan alat pemeriksaan Laboratorium
2. Melakukan hasil pemeriksaan laboratorium
3. Melakukan evaluasi kegiatan dan menyiapkan

9
10

rencana tindak lanjut


5 Dokter umum 1. Menyiapakan alat pemeriksaan laboratorium
pada pasien
2. Rujukan dari posbindu PTM
3. Memberikan rujukan ke RS bila diperlukan
4. Melakukan penyuluhan / konseling / KIE PTM
5. Melakukan evaluasi kegiatan dan menyiapkan
rencana tindak lanjut

D. Peran lintas sektor dalam program Posyandu Lansia di wilayah kerja


puskesmas alang-alang lebar palembang sebagai berikut :
N Lintas
Peran / Uraian Tugas
O Sektoral

1 Lurah  Memfasilitasi dalam penyiapan tempat


 Memfasilitasi penyebaran informasi tentang jadwal
pelaksanaan Posyandu Lansia
2 RT  Memfasilitasi dalam penyiapan tempat
 Memfasilitasi penyebaran informasi tentang jadwal
pelaksanaan Posyandu Lansia
3 Kader  Menyiapkan tempat kegiatan
 Memfasilitasi penyebaran informasi tentang jadwal
pelaksanaan Posyandu Lansia
 Membantu melakukan Pendafatara, Pendataan dll
kegiatan Posyandu Lansia
 Mencatat hasil kegiatan
 Bersama-sama dengan petugas puskesmas melakukan
evaluasi kegiatan dan menyusun rencana tindak lanjut
4 Peserta  Mengikuti kegiatan Posyandu Lansia
posbindu  Memberikan masukan (evaluasi) untuk pelaksanaan
Posyandu Lansia

10
11

C. Jadwal Kegiatan
1) Kegiatan Deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu PTM dan Posyandu Lansia di
wilayah kerja puskesmas alang-alang lebar palembang dari januari- Desember
setiap akhir bulan untuk menentukan indikasi atau taget pelaksanaan

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pemeriksaan kesehatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
berkala di posbindu
terintegrasi Jiwa/PTM,
TB,Indera
2 Pemeriksaan kesehatan
berkala dan penjaringan
√ √ √ √
anak sekolah terintegrasi
UKS,UKGS

11
12

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

Meja Meja Ruang IGD


peme peme
riksaa riksaa

Meja Meja
peme regist
riksaa er

B. Standar Fasilitas
 Tensi meter
 Stetoskop
 Timbangan dewasa
 Alat ukur tinggi badan
 Alat ukur lingkar pinggang
 Buku register
 Alat tulis
 Meja dan kursi
 KMS lansia

12
13

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
1. Petugas penanggung Jawab : Bidan
2. Perangkat Kerja
- Tensi meter
- Stetoskop
- Timbangan dewasa
- Alat ukur tinggi badan
- Alat ukur lingkar pinggang
- Pen light
- Buku register
- Alat tulis
- Meja dan kursi
3. Tujuan
1) Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan masyarakat untuk
mencapai kesehatan yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan
keluarga dan masyakat sesuai dengan keberadaannya.
2) Tujuan Khusus
a) Meningkatkan kesadaran pada masyarakat untuk membina sendiri
kesehatannya.
b) Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat
dalam menghayati dan mengatasi kesehatan indera.
c) Meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan indera.
d) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan indera.
4. Kegiatan
Kegiatan pembinaan kesehatan indera secara umum mencakup kegiatan
pelayanan yang berbentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
termasuk rujukannya.

13
14

1. Kegiatan Promotif
Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup para
lansia agar merasa tetap dihargai dan tetap berguna. Dalam kegiatan ini
berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat, pengetahuan
tentang gizi lansia, tentang proses degenerative yang akan terjadi, upaya
meningkatkan kesegaran jasmani serta upaya lain yang dapat memelihara
kemandirian serta produktivitas
2. Kegiatan Preventif
Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya
penyakit dan komplikasi. Kegiatan yang dilakukan berupa deteksi dini
kesehatan indera yang dapat dilakukan di kelompok, Puskesmas. Instrument
yang digunakan adalah buku pemantauan kesehatan indera.
3. Kegiatan Kuratif
Upaya yang dilakukan adalah pengobatan dan perawatan bagi masyarakat
yang sakit dan dapat dilakukan melalui fasilitas layanan seperti Puskesmas
pembantu, Puskesmas, Dokter praktek swasta.
4. Kegiatan Rehabilitasi
Upaya yang dilakukan bersifat medik, psikososial, edukatif dan
pengembangan keterampilan atau hobi untuk mrngembalikan semaksimal
mungkin kemampuan fungsional dan kepercayaan diri pada masyarakat
5. Kegiatan Rujukan
Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan pelayanan kuratif dan
Rehabilitatif yang memadai dan tepat waktu sesuai kebutuhan. Upaya dapat
dilakukan secara vertical dari tingkat pelayanan dasar ke tingkat pelayanan
spesialistik di rumah sakit, atau secara horizontal ke sarana tingkat
pelayanan yang mempunyai sarana yang lebih lengkap

14
15

Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Alang-Alang Lebar :

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1 Pemeriksaan Kesehatan - Melakukan pemeriksaan skrining indra


indera di posbindu dan pengobatan di Posbindu
- Memberikan Pelayanan kesehatan indra
spesifikasi melalui sistem rujukan
2 Pemeriksaan Kesehatan - Melakukan pemeriksaan dan
indera di tingkat layanan pengobatan di Pelayanan kesehatan
Puskesmas indra
Memberikan Pelayanan kesehatan indra
spesifikasi melalui sistem rujukan

3 Melakukan pemeriksaan - Melakukan pemeriksaan indera kepada


indera di sekolah terintegrasi siswa di sekolah
dengan program UKS

B. Metode
 Observasi
 Wawancara
 Pemeriksaan indera

C. Langkah Kegiatan
A. Memantapkan kerjasama dan partisipasi dengan lintas program, lintas sektor,
lembaga swadaya masyarakat serta peran serta masyarakat melalui kesepakatan
dan rencana kerja di setiap tingkat administrasi antara lain dalam pendataan
sasaran, bantuan transportasi dan pendanaan yang di perlukan bagi kasus.
B. Pengembangan dan meningkatkan upaya komunikasi, informasi dan edukasi yang
sesuai dengan kebutuhan program dan dapat diadopsi oleh masyarakat.
C. Meningkatkan upaya deteksi dini adanya kasus indera beresiko tinggi dan
melakukan penanganan dengan pelayanan kesehatan yang tepat dan memadai.
D. Meningkatkan pembinaan teknis dan manajerial kepada pengolah program di
tingkat propinsi, kabupaten dan Puskemas.

15
16

E. Memantapkan kemampuan pengelola program indera dalam perencanaan,


penggerakan sasaran, pemantauan dan evaluasi antara lain melalui pendidikan dan
pelatihan.
F. Penerapan teknologi tepat guna dalam pembinaan kesehatan lanjut usia antara lain
melalui pemanfaatan KMS dan buku pedoman pemeliharaan kesehatan indera di
masyarakat.
G. Mengembangkan system monitoring dan evaluasi pembinaan kesehatan indera
yang diintegrasikan dengan system informasi manajemen Puskesmas.

BAB V

LOGISTIK

Kebutuhan logistik yang diperlukan dalam pelayanan kesehatan indera di sediakan


oleh Dinas Kesehatan Palembang, Sedangkan untuk pembiayaan dalam rangka
pelayanan kesehatan lansia menggunakan anggaran dari penganggaran yang diterima
oleh Puskesmas Alang Alang Lebar . Diantaranya dari sumber anggaran bantuan
operasional kesehatan Puskesmas (BOK).

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan indera
perlu di perhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. upaya
pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan indera
perlu di perhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas atau pelaksanan lintas sektor
terkait dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat
terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan tehadap resiko dilakukan
untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

16
17

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Puskesmas melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program secara berkala


dan terpadu melalui bintek dari dinas Kesehatan kota palembang. Pengawasan dan
pengendalian mutu layanan dapat dikoreksi dalam mini lokakarya tingkat puskesmas,
mutu layanan program Kesehatan jiwa dapat dipantau melalui grafik capaian disetiap
bulan. Dalam peningkatan mutu bagi pertugas kesehatan dapat dilakukan oleh dinas
kesehatan dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan dinas atau lintas
sektoral lainnya.

Pengawasan dan pengendalian mutu upaya kesehatan Kesehatan indera juga dapat
dilakukan oleh tim P2P Kesehatan indera dinas ksehatan kota palembang

1. Perencanaan kegiatan pelayanan anak mengidentifikasi kebutuhan dan harapan


masyarakat dan menganalisa data PWS serta merencanakan tindak lanjutnya
2. Pemberian pelayanan harus dilakukan berdasarkan standar pelayanan, standar
prosedur operasional, dan standar profesi sesuai ketentuan peraturan perundang -
undangan.
3. Evaluasi kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan untuk mengidentifikasi
pencapaian hasil kegiatan, seperti cakupan masing-masing wilayah, pemanfaatan
logistik, dan masalah-masalah yang dijumpai dilapangan. Hasil dari evaluasi dan
analisa pelaksanaan kegiatan bila ditemukan permasalahan akan dibuat rencana
tindak lanjut dan disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait (lintas program dan
lintas sektoral)
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan Puskesmas, pelaksana kegiatan dan
sektor terkait dalam pelaksanaan upaya kesehatan indera dengan tetap memperhatikan
prinsip proses pembelajaran dan manfaat.

Keberhasilan pelaksanaan upaya kesehatan indera tergantung pada komitmen


yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

17

Anda mungkin juga menyukai