PASAL ST – 1
PEKERJAAN DEWATERING
- Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah yang
menyelimuti agar permukaan batu bersih.
- Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m dengan
ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau batu
kali hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau sesuai
persetujuan Direksi Pekerjaan dan digunakan bersama-sama dengan
batu belah.
- Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang
dari satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari satu
setengah kali lebarnya.
(2) Pasir
- Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam yang diambil
darisungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan;
- Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik,
sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan
lainnya, seperti air laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan
mutu pasangan batu.
3) Pekerjaan Penutupan Alur Sungai
a) Penutupan Sungai Secara Vertikal
- Material yang digunakan untuk penutupan sungai adalah material quarry,
baik quarry lepas yang beratnya 500 kg – 1 ton maupun sebagai batuan
urug yang terseleksi yang digunakan dari bongkah besar dengan berat 1
sampai 5 ton;
- Material yang digunakan untuk penutupan-penutupan penting adalah
beton, baik yang berbentuk kubus maupun struktur yang lebih kompleks;
- Berat volume untuk material kapur (ρ = 2,1) akan 3 kali lebih besar dari
material basalt (ρ = 2,9), atau blok beton (ρ = 2,4) akan memerlukan 60%
lebih berat dari blok granit (ρ = 2,7);
- Bentuk kubus akan lebih baik dalam aliran turbulen dan superkritis dan
bentuk kerakal akan lebih baik untuk kondisi-kondisi lainnya.
b) Penutupan Sungai Secara Horisontal
- Material penutupan horisontal terdiri dari batuan atau beton.
- Material yang digunakan untuk penutupan sungai adalah material quarry,
baik quarry lepas yang beratnya 500 kg – 1 ton maupun sebagai batuan
urug yang terseleksi yang digunakan dari bongkah besar dengan berat 1
sampai 5 ton;
- Material urugan batu yang diklasifikasi atau blok beton harus lebih
diperketat, sejumlah besar material lebih sesuai untuk material kuari
daripada untuk beton mana yang lebih ekonomis untuk digunakan blok
beton yang besar;
- Pemilihan material berdasarkan elevasi terandah dan tidak sama dengan
elevasi rata-rata;
c) Pekerjaan Bendung Pengelak
Bahan yang digunakan dapat berupa baja bukan tahan karat, lembaran plastik
kedap air dan material lain yang biasanya tidak diperkenankan untuk
bendungan permanen.
ST – 1.6. PERSIAPAN
ST – 1.6.1. Base Camp/Direksi Keet
Pekerjaan Base Camp/Direksi Keet untuk fasilitas Kontraktor dan Direksi selama masa
pelaksanaan pekerjaan disiapkan atas perintah Direksi Pekerjaan harus mencakup
tetapi tidak harus dibatasi pada:
- Pekerjaan tanah yang terdiri dari kliring, grubbing, pengupasan, penggalian,
perataan tanah, dan pengisiannya;
- Konstruksi bangunan termasuk finishing, pengecatan.
- Penyediaan sistem penyediaan air termasuk konstruksi sumur dan menyediakan
pompa, tangki air dan pipa untuk suplai;
- Penyediaan sistem pembuangan kotoran termasuk tangki septic dan pipa untuk
suplai;
- Penyediaan drainase dari bangunan;
- Penyediaan pasokan listrik dan fasilitas telekomunikasi
- Menyediakan sarana pendukung berupa paralatan meja, kursi, lemari dan segala
kebutuhan lainnya.
ST – 1.5.2. Pembayaran
Kuantitas dibayar dengan Harga Kontrak per satuan m2, untuk mata pembayaran yang
terdaftar dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut
harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan, perawatan,
semua tenaga kerja dan setiap peralatan yang diperlukan serta semua biaya lain yang
perlu dan biasa untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang
diuraikan dalam bagian ini.
ST – 1.6.5. Pengambaran
Penggambaran berupa gambar Mutul Check dan Asbulidrawing
ST – 1.6.6. Pembayaran
Kuantitas dibayar dengan Harga Kontrak , untuk Mata Pembayaran yang terdaftar
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga satuan lembar dan pembayaran
tersebut akan dilaksanakan dengan jumlah lembar masing-masing apabila : (1)
Gambar MC.0 % selesai dibayarkan 40% (2) Gambar MC.100% selasai dibayarkan
30% dan (3) Gambar Asbuildrawing selesai dibayarkan 30% pembayaran tersebut
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan, semua tenaga kerja
dan setiap peralatan yang diperlukan dan semua biaya lain yang perlukan
ST – 1.6.7. Dokumntasi
Peyedia jasa harus menyiapakan foto 0% - 50% -100% dan foto memori pelaksanaan
pekerjaan, dokumentasi tersebut dibuat dalam bentuk album foto.
ST – 1.6.8. Pembayaran
Kuantitas dibayar dengan Harga Kontrak per satuan lumsump, untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga satuan
lumsump dibayarkan berdasarkan progres fisik berjalan dan pembayaran tersebut
harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan, semua tenaga kerja dan setiap
peralatan yang diperlukan dan semua biaya lain yang perlu.
ST - 2.1. UMUM
ST - 2.1.1. Perintisan Dan Pembersihan
Selama pelaksanaan pekerjaan, mungkin diperlukan perpindahan pohon tertentu dan
semak belukar, dalam hal ini Penyedia Jasa akan memindahkan seperti pohon dan semak
belukar setelah disetujui oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan tanah
dipadatkan kemudian membuang dari tempat pekerjaan semua bahan-bahan hasil
pembersihan lapangan.
Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan / tidak harus ditebang
dan tetap berada ditempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya dari kerusakan.
Semua bahan yang akan dibakar harus ditumpuk dengan rapih dan apabila keadaan
mengijinkan harus dibakar sampai habis. Penumpukan untuk pembakaran harus
dikerjakan dengan cara dan pada tempat-tempat tertentu agar tidak menimbulkan resiko
terhadap bahaya kebakaran. Semua pembakaran harus sesempurna mungkin sehingga
bahan yang dibakar akan menjadi abu. Penyedia Jasa setiap saat harus mengambil langkah-
langkah pencegahan secara khusus untuk mencegah penyebaran api dan harus
mempunyai peralatan sesuai untuk digunakan dalam pencegahan dan pemadaman.
Pembersihan lokasi pekerjaan termasuk penebangan pohon dan semak belukar, dimana
lokasi tersebut akan dipakai untuk bangunan-bangunan permanen, jalan masuk, tanggul-
tanggul dan saluran-saluran. Sedangkan bidang lain yang diperlukan untuk menunjang
pekerjaan tidak diperhitungkan dalam pembayaran. Luas areal yang akan dibayar untuk
pekerjaan ini adalah bidang tanah yang sebagian besar tertutup oleh tumbuhan semak
belukar dan pepohonan dengan ketinggian diatas 90 cm.
Volume untuk dasar pembayaran diatas dalam harga satuan meter persegi dari luas lokasi
yang ditebang dan dibersihkan sesuai gambar dan spesifikasi atau yang diperintahkan
Direksi, dimana semua konsekuensi yang timbul sudah diperhitungkan.
ST - 2.1.2. Kupasan
Pengupasan terdiri dari pembongkaran dan pembersihan dari semua bahan organik seperti
rumput, lapisan tanah permukaan dan akar-akar tumbuhan dari semua pondasi rencana
pembuatan dasar tanggul atau pada lokasi yang akan ditimbun, pondasi rencana jalan,
daerah borrow yang telah disetujui dan semua lokasi yang diperlihatkan pada gambar
kerja atau sesuai persetujuan Direksi.
Pelaksanaan pengupasan harus dilaksanakan dengan cara sedemikian rupa untuk
menyingkirkan semua bahan-bahan yang tidak sesuai untuk pekerjaan tanggul atau untuk
pondasi dan semua bahan-bahan organik seperti rumput, lapisan tanah permukaan, akar
tumbuhan yang tidak termasuk dalam pekerjaan pembersihan dan penebangan pohon di
lokasi pekerjaan, kedalaman minimum untuk pengupasan lapisan tanah permukaan adalah
20 cm.
Material dari hasil pengupasan harus diatur dan disebar disekitar lokasi yang dijamin tidak
akan mengganggu kegiatan pertanian. Pengaturan dari semua bahan-bahan tersebut harus
berdasarkan dan sesuai petunjuk Direksi.
Volume untuk dasar pembayaran pekerjaan pengupasan adalah harga satuan meter persegi
dari total volume lokasi yang dikupas atau digali dari permukaan tanah sampai sedalam 20
cm atau kecuali ditentukan lain oleh Direksi sampai batas yang wajar. Pembayaran
pengupasan pekerjaan temasuk upah pekerja, harga-harga bahan dan perlengkapan lain
yang diperlukan untuk mengupas dan menebar disekitar lokasi.
ST - 2.1.3. Galian
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain
yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau
berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada
Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang
dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi “permukaan tanah”
sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
a. Galian Tanah Biasa
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai
dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Bila ada galian yang perlu
disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau.
Hasil galian diangkut ke lokasi stok material jika material tersebut dapat digunakan sebagai
timbunan, jika tdak dapat digunakan hasil galian dingkut ke disposal área.
Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih
dahulu oleh Direksi. Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.
Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh
dan atas biaya Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih
besar dari 1,00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran
volume ini akan termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan
Direksi.
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam meter kubik
dimana tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai ditunjukan dalam garis-
garis bidang yang sesuai dalam gambar. Pembayaran untuk galian tanah biasa dibuat
dalam meter kubik untuk item dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu
tempat yang disetujui Direksi, material yang layak / bisa dipakai untuk timbunan dan
dipisahkan dengan material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan dipakai
untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan material yang tidak layak
selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau ke suatu tempat yang tidak akan
mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan. Penyedia Jasa harus menguasai medan
kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada
lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan.
Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
penggalian, perapihan dan kemiringan talud temasuk usaha pencegahan biaya longsor,
pembuatan tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh
Direksi. Pengaturan, pembuangan tanah yang tak terpakai ataupun yang berlebihan
kecuali ditetapkan lain dalam bagian yang terpisah dalam daftar volume dan biaya
pekerjaan misalnya item pemompaan atau pembuatan dan pemeliharaan penampungan air
yang dilaksanakan dengan baik selama pelaksanaan pekerjaan.
b. Pekerjaan Galian Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali
Semua pekerjaan galian tanah yang tidak akan ditimbun kembali akan dilaksanakan sesuai
pasal ini, harus dilaksanakan hingga mencapai elevasi dengan tingkatan dan dimensi yang
ditunjukkan dalam gambar-gambar atau ditentukan oleh Direksi. Selama dalam pekerjaan
ini mungkin akan dijumpai dan diperlukan untuk merubah kemiringan (slope) atau
dimensi dari penggalian dari yang ditentukan. Setiap penambahan atau pengurangan dari
volume pekerjaan galian tanah sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut akan
diperhitungkan sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi.
Semua tindakan pencegahan yang perlu dilakukan guna melindungi material yang ada
dibawah galian dalam keadaan yang memungkinkan, kerusakan pada pekerjaan yang
disebabkan oleh Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk hancurnya
material dibawah batas penggalian yang diperlukan, harus diperbaiki atas biaya Penyedia
Jasa. Dengan tujuan atau alasan tertentu, kecuali diperintahkan secara tertulis oleh Direksi
dan apabila disebabkan dengan atau tanpa kesalahan Penyedia Jasa, maka biayanya akan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa, apabila diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut semua galian harus diisi kembali dengan material yang disediakan dan
dilaksanakan atas biaya Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah karena
peledakan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
c. Galian Untuk Bangunan
Penggalian tanah untuk bangunan termasuk pekerjaan galian dari semua tanah, kerikil,
dan batuan kasar. Penggalian untuk bangunan harus dilaksanakan dengan cara yang
paling aman hingga mencapai elevasi yang disetujui Direksi. Kecuali ditunjukan dengan
jelas pada gambar atau telah ditetapkan oleh Direksi. Pekerjaan galian tanah untuk
bangunan harus dilaksanakan dengan kemiringan dan dimensi sebagai berikut :
Bangunan di atas tanah biasa
Kemiringan Galian 1 V : 0,5 H
Jarak datar dari tepi pondasi 0,50 m
Lebar berm pada saat ketinggian 3 meter 0,50 m
Selama pelaksanaan pekerjaan ada kemungkinan oleh Direksi bilamana dianggap perlu
atau diinginkan untuk mengubah kemiringan galian atau dimensi galian dari ketentuan
yang telah ditetapkan, setiap penambahan ataupun pengurangan dari total volume galian
sebagai akibat dari perubahan tersebut akan diperhitungkan dalam pembayaran dasar dan
kemiringan tepi galian dimana konstruksi akan ditempatkan/harus diselesaikan dengan
rapih dan teliti dengan ukuran-ukuran yang tepat seperti yang ditetapkan dalam gambar
atau ditetapkan Direksi, dan permukaan dasar galian disiapkan sedemikian rupa, dibasahi
dan dipadatkan atau digilas dengan alat yang cocok untuk menjamin pondasi yang kuat.
Apabila terdapat material alam pada lokasi galian pondasi yang mengganggu selama
pelaksanaan penggalian, maka hal tersebut harus dipadatkan ditempat atau disingkirkan
atau diganti dengan tanah timbunan yang sesuai atau beton atas biaya Penyedia Jasa.
Pekerjaan galian tanah untuk bangunan akan diukur sebagai dasar pembayaran hingga
mencapai elevasi yang diperlihatkan dalam gambar atau bila tidak diperlihatkan dalam
gambar sampai mencapai garis elevasi sesuai dengan syarat-syarat yang disebutkan disini,
dengan tidak mengindahkan banyaknya galian yang sesungguhnya dilaksanakan.
Dasar perhitungan volume untuk pembayaran akan dihitung sampai mencapai elevasi
yang disebutkan, dan tidak ada pembayaran akan diperhitungkan untuk penggalian dan
pembersihan dari material di luar dimensi / ukuran yang disebutkan, kecuali penggalian
dan pembersihan tersebut ditetapkan oleh Direksi.
d. Luasnya Penggalian
Luasnya penggalian harus sekecil mungkin menurut Direksi, untuk pekerjaan bangunan.
Penggalian dimulai dari muka tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup sesuai
gambar atau ditentukan lain oleh Direksi. Perbaikan/pembangunan saluran terbuka dan
saluran tertutup (pipa) harus dibatasi panjangnya dan harus mendapat persetujuan Direksi
lebih dahulu secara tertulis. Kecuali persetujuan secara nyata dari Direksi, pekerjaan pada
setiap panjang yang sudah disetujui harus diselesaikan dan memuaskan Direksi, sebelum
pekerjaan selanjutnya dimulai.
ST - 2.1.4. Timbunan Tanah
a. Timbunan Tanah Biasa
Sejauh diatas pertimbangan praktis, sebagaimana ditentukan oleh Direksi, semua material
hasil galian yang sesuai dari hasil pekerjaan galian dasar, saluran-saluran dan saluran
pembuang dan bangunan-bangunan lain dapat digunakan kembali sebagai tanah
timbunan pada tanggul dan bangunan permanen yang memerlukan seperti yang
tercantum dalam spesifikasi.
Apabila secara praktis tanah yang dapat digunakan kembali harus digali secara terpisah
dari bahan atau material yang akan dibuang, maka tanah galian yang dapat digunakan
kembali tersebut harus dipisahkan selama pelaksanaan pekerjaan penggalian tersebut dan
langsung ditempatkan dahulu pada tempat-tempat sementara untuk selanjutnya
ditempatkan pada lokasi-lokasi yang ditunjuk sebagaimana yang ditetapkan Direksi.
Tanah galian yang sesuai dapat digunakan kembali setelah cukup kering untuk segera
dipadatkan setelah penggalian, kecuali tanah yang terlalu basah harus diletakan dahulu
ditempat penimbunan sementara yang disetujui oleh Direksi agar kadar airnya berkurang
hingga mencapai batas yang diijinkan untuk tanah timbunan pada tanggul atau dengan
persetujuan khusus dari Direksi pekerjaan. Tanah tersebut diijinkan untuk dipergunakan
kembali apabila ditentukan oleh Direksi pekerjaan lebih praktis untuk mengeringkan tanah
yang basah tersebut ditempat / lokasi pekerjaan hingga kadar airnya berkurang dan cukup
untuk dipadatkan.
b. Timbunan Kembali
Yang dikelompokkan kedalam item pekerjaan timbunan kembali adalah pekerjaan
timbunan yang berada disekitar lokasi galian dengan jarak gusur sampai maksimum
sekitar 100 m, sehingga tidak perlu alat angkut.
c. Timbunan Tanah dari Borrow
Semaksimal mungkin bahan untuk timbunan diusahakan dari bahan hasil galian sehingga
keseimbangan antara galian dan timbunan dapat tercapai. Sejauh material dari bahan
galian tidak mencukupi dan/atau kualitas bahan dari galian tidak memenuhi syarat untuk
timbunan maka diupayakan mengambil bahan timbunan dari borrow setelah mendapat
persetujuan dari Direksi. Dimana disebutkan atau diperintahkan oleh Direksi, bahan
timbunan yang diperlukan untuk pekerjaan harus diambilkan dari daerah tanah luar
(Borrow Area) yang disetujui setelah diuji untuk mengetahui kecocokan bahan.
Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaannya harus dikupas dari tanaman-
tanaman termasuk akar-akarnya. Apabila diperintahkan Direksi, tanah harus dikupas
sampai kedalam 0,25 m untuk sementara ditimbun dan ditempatkan disekitarnya.
Setelah selesai penggalian, Penyedia Jasa harus meninggalkan daerah tersebut dalam
keadaan rapi sampai memuaskan Direksi termasuk semua pekerjaan tadi yang diperiksa
untuk mencegah penggenangan air didaerah tersebut. Apabila tanah luar pada sawah atau
tegalan yang dipakai untuk timbunan, penggalian tidak boleh lebih dalam dari 0,50 m
kecuali ditentukan lain dan setelah semua penggalian selesai, daerah tersebut harus
ditinggalkan dalam keadaan sedemikian sehingga daerah tersebut bisa dipakai kembali
untuk pertanian termasuk hal-hal yang menyangkut pengairan dan drainase dari daerah
itu.
Penyedia Jasa harus menggali, memuat, mengangkut, membuang, membentuk dan
memadatkan bahan-bahan timbunan tersebut sesuai dengan ukuran yang tercantum
dalam gambar. Selama material bahan timbunan bisa diambilkan dari galian yang ada
Penyedia Jasa diharuskan memakai bahan timbunan dari galian.
d. Penyiapan Permukaan Tanah Pada Rencana Timbunan
Permukaan tanah pada lokasi rencana timbunan harus dibersihkan sebagaimana yang
disebutkan pada pasal 2.1.1 dan dikupas sesuai dengan 2.1.2 atau digali hingga mencapai
kedalaman yang ditunjukan dalam gambar.
Permukaan tanah yang telah dikupas atau digali tersebut, sebelum pekerjaan timbunan
untuk tanggul saluran maupun tanggul banjir harus dibuat alur-alur terbuka sedalam
20,00 cm dengan jarak antara alur lebih kurang 1,00 meter. Sebelum mulai menimbun,
permukaan tanahnya digaruk sampai kedalaman yang lebih besar dari retak-retak tanah
yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0,15 m, dan kadar air tanah yang digaruk
harus dijaga, baik secara pengeringan alami atau pembasahan dengan alat semprot.
Kalau pelaksanaan pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk kembali
dan kadar airnya diperiksa kembali sebelum pekerjaan timbunan atau pemadatan
dilanjutkan.
Sebelum pekerjaan penimbunan dilakukan, semua lubang-lubang dan bekas-bekas yang
terjadi pada pengupasan permukaan tanah, harus diratakan termasuk pematang sawah
sampai memuaskan Direksi.
Kecuali seperti yang disebutkan pada pasal 2.1.1, 2.1.2 dalam buku dokumen ini, untuk
pembayaran pengupasan penggalian dari bahan-bahan yang tidak sesuai dibawah rencana
timbunan semua biaya pekerjaan yang diuraikan pada pasal ini akan dimasukan dalam
harga satuan pada penawaran untuk pekerjaan timbunan pada daftar volume dan biaya
pekerjaan.
Untuk semua pekerjaan timbunan harus dibangun hingga mencapai garis elevasi yang
ditunjukan pada gambar atau yang ditentukan oleh Direksi. Material tanah untuk
timbunan harus bersih dari tunggul-tunggul pohon, akar, rumput, humus-humus dan
unsur lain yang bisa membusuk.
e. Tambahan untuk Penurunan Tanah pada Timbunan
Penyedia Jasa harus memperhitungkan tambahan pengisian pemadatan sendiri, dan
penurunan dari timbunan, baik disebutkan atau tidak, maka tinggi, lebar dan ukuran yang
ditunjuk dalam gambar – gambar.
ST - 2.1.5. Pembuangan Sisa Galian Tidak Terpakai
Material sisa galian dan yang tidak bisa dipergunakan untuk timbunan akan dibuang
disuatu tempat didalam dan/atau diluar daerah irigasi yang disetujui oleh Pengguna Jasa
sesuai yang ditunjukan dalam gambar atau Direksi. Penyedia Jasa harus merapihkan dan
mengatur ketinggian serta meratakannya dengan rapi dan tinggi maksimum 3,00 m.
Penyedia Jasa harus memelihara tanpa mengganggu aliran air disaluran dan jalan masuk
serta yang berhubungan dengan hal tersebut. Sisa galian dari bendung akan dibuang pada
lokasi sekitar bendung/tanggul diratakan dan dirapihkan dengan tingginya penimbunan
sesuai dengan persetujuan Direksi. Sedangkan sisa galian dari pekerjaan jaringan irigasi
bisa dibuang disekitar lokasi asalkan tidak mengganggu fungsi jaringan dan stabilitas
tanggul/lereng dan material tersebut tidak akan masuk/turun kembali kesaluran yang
mengakibatkan pendangkalan dan penyumbatan saluran. Kalau lokasi setempat tidak
memungkinkan maka material sisa tersebut harus dibuang kesuatu tempat diluar daerah
irigasi, diratakan dan dirapihkan. Lokasi pembuangan harus mendapat persetujuan Direksi
dan mendapat ijin pemilik tanah. Satuan pembayaran untuk pekerjaan ini sudah termasuk
pembayaran di ítem pekerjaan galian tanah.
ST - 2.1.6. Daerah Pengambilan Tanah Timbunan (Borrow Area)
Apabila secara teknis, bahan timbunan dari hasil galian tidak memungkinkan untuk
dipakai, maka harus diambil dari tanah luar (Borrow Area) sesuai yang ditunjukan dalam
gambar atau atas perintah Direksi. Penyedia Jasa harus membayar ganti rugi kepada
pemilik daerah tersebut dalam memperoleh tanah timbunan sebagaimana yang ditunjukan
oleh Direksi. Biaya ganti rugi tanah timbunan, biaya pengupasan dan penggalian tanah
telah termasuk dalam harga satuan penawaran.
Dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga-puluh) hari sebelum Penyedia Jasa memulai
pekerjaan untuk pengadaan tanah timbunan, harus menyerahkan rencana pengadaan
tersebut kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan atau detail rencana dan cara-cara
penggalian bahan-bahan timbunan dari Borrow Area. Dengan demikian Penyedia Jasa
tidak diizinkan untuk memulai melaksanakan pekerjaan tersebut sebelum mendapat
persetujuan Direksi.
Lokasi galian pengambilan tanah timbunan harus dibersihkan terlebih dahulu dan bebas
dari kotoran dan sisa-sisa akar pohon sebagaimana yang disebutkan pada pasal 2.1.1, dan
secara seksama dikupas dan dihilangkan bahan-bahan organiknya seperti rumput, lapisan
tanah permukaan dan akar pohon sebagaimana yang ditunjukan pada pasal 2.1.2, dengan
demikian tanah timbunan tidak mengandung tunggul semak belukar, akar, rumput,
humus, gumpalan-gumpalan tanah dan unsur lain yang mudah membusuk.
Sedapat mungkin kadar air dari bahan tanah timbunan harus diatur dan dijaga sebelum
digali dari lokasi borrow-pit, dengan cara memberi atau menambah air dengan
mengalirkannya (bila kurang basah) atau dengan menggali saluran atau parit pembuang
untuk mengurangi kelebihan air.
Pada akhir penyelesaian dari pelaksanaan pekerjaan timbunan, Penyedia Jasa harus
mengatur dalam Borrow area tersebut dengan suatu cara sedemikian rupa agar elevasi
permukaan tanah disekitarnya dan permukaan tanah borrow area sama tinggi, sehingga
air hujan tidak tergenang di lokasi tersebut kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Kecuali
ditentukan lain, tidak ada pembayaran langsung untuk biaya persiapan, operasi dan
pemeliharaan borrow area termasuk pembersihan, pengupasan, penggalian dan pekerjaan-
pekerjaan lain yang diperlukan hingga syarat-syarat timbunan tersebut sesuai untuk
digunakan dalam pekerjaan pembuatan tanggul. Akan tetapi biaya tersebut akan
diperhitungkan dalam harga satuan pada sub pasal yang ada sangkut pautnya untuk
pekerjaan timbunan, dimana tanah timbunan diambil dari Borrow Area.
ST - 2.1.7. Penempatan Dan Pemadatan
a. Percobaan Pemadatan Timbunan
Bila diperintahkan oleh Direksi, bahan-bahan yang diusulkan sebagai bahan timbunan
harus diuji ditempat menurut ketentuan didalam BS.1377 guna mendapatkan karakteristik
dan sifat – sifatnya.
Sebelum pekerjaan timbunan dimulai, Penyedia Jasa harus mengadakan percobaan
pemadatan tanah dengan disaksikan oleh Direksi, dan menggunakan peralatan yang sesuai
paling sedikit tiga (3) lapis tanah dihamparkan, dimana percobaan pemadatan di lapangan
akan dilaksanakan berdasarkan hasil dari percobaan pemadatan tersebut, jenis jumlah
perlengkapan serta peralatan untuk pemadatan, jumlah minimum banyaknya lintasan
yang diperlukan, dan ketebalan lapisan tanah yang dihamparkan akan dapat ditentukan
dari hasil percobaan tersebut. Hasil percobaan ini tidak membebaskan Penyedia Jasa dalam
segala hal dari kewajibannya untuk mendapatkan batas pemadatan sebagai yang
ditentukan dalam kontrak.
Apabila ditemukan/dijumpai tanah yang berbeda pada waktu pelaksanaan dikemudian
hari, maka percobaan-percobaan lebih lanjut harus dilaksanakan terlebih dahulu.
Bila hasil percobaan pemadatan tanah dilaksanakan untuk timbunan pada bangunan yang
permanen, percobaan tersebut akan dianggap sebagai suatu bagian pekerjaan dalam
penyelesaian pekerjaan tersebut, dan apabila percobaan tersebut gagal dan tidak
memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh Direksi, maka Penyedia Jasa
harus membongkar kembali pekerjaan permanen yang didasarkan pada percobaan yang
gagal tersebut atas biaya Penyedia Jasa tidak ada pembayaran terpisah atas percobaan
pemadatan tanah yang dilaksanakan ditempat lain.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum tanah timbunan untuk lapisan pertama dari suatu pekerjaan timbunan
dihamparkan, permukaan tanah untuk lokasi tanggul harus disiapkan dalam dokumen ini,
dan harus diperiksa kadar airnya sebelum dipadatkan dengan cara yang telah ditentukan
dalam melaksanakan pekerjaan timbunan pada lokasi tersebut.
Tanah timbunan harus dihamparkan lapis demi lapis secara horizontal dengan ketebalan
dari setiap lapisan setelah dipadatkan tidak lebih dari 30 cm, dalam segala hal kecuali
ditentukan lain dari hasil percobaan pemadatan sebagai yang disebutkan di atas atau
diperintahkan oleh Direksi. Dalam melanjutkan pembuatan tanggul tidak diizinkan dengan
cara menuangkan tanah timbunan dari atas. Tanah timbunan yang masih berbentuk
bongkahan atau gumpalan harus dihancurkan dengan seksama dengan memakai alat
pemecah yang sesuai dan kelembamannya harus selalu diawasi dengan teliti sedemikian
rupa agar tercapai kualitas yang cukup tinggi.
Bila tanah timbunan yang memenuhi syarat akan dipadatkan dengan peralatan mekanik
sebagaimana ditentukan dari hasil percobaan pemadatan tanah atau yang diperintahkan
oleh Direksi, maka peralatan atau alat-alat lain yang dioperasikan secara manual tidak
akan diizinkan dipergunakan kecuali ditentukan atau diperintahkan oleh Direksi.
Bila dalam pelaksanaan pekerjaan timbunan akan menggunakan bahan tanah galian dari
hasil pekerjaan yang dilakukan dengan alat-alat besar, pemadatan dengan tangan tidak
diizinkan. Penghamparan tanah timbunan harus sedemikian rupa, sehingga setelah
dipadatkan tanah timbunan tersebut menjadi homogen dan benar-benar padat.
Kandungan air dari tanah timbunan harus dijaga sedemikian baik secara pengeringan
alami atau dengan pembasahan memakai alat semprot. Pemadatan harus menggunakan
mesin giling, alat pemadat, penggetar atau peralatan lainnya yang disetujui Direksi,
sehingga menghasilkan kepadatan kering (Dry Density) tanah hasil pemadatan tidak
diizinkan kurang dari 95 % dari hasil pemadatan laboratorium BS 1377 Test 11.
Apabila menurut pendapat Direksi, hasil pemadatan kering yang dilaksanakan sesuai
dengan keadaan lapangan lebih kecil dari 95% dari pemadatan kering yang dilaksanakan
menurut BS 1377 test 11 sekalipun Penyedia Jasa telah mengikuti semua langkah yang
tercantum dalam spesifikasi, maka direksi atas pendapatnya dapat menerima tidak kurang
dari 90% dari pemadatan kering maksimum untuk pemadatan khusus pada timbunan ini.
Pengujian kepadatan menurut BS 1377 akan selalu dilakukan oleh Direksi selama
pemadatan berlangsung.
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan akan dihitung berdasarkan volume bahan tanah
timbunan berdasarkan dimensi dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar. Pembayaran
untuk pekerjaan timbunan berdasarkan satuan meter kubik dan seluruh biaya termasuk
ongkos angkut dari tempat penimbunan sementara (termasuk biaya rehandling), bila
diperlukan, ke lokasi rencana pekerjaan-pekerjaan pembuatan tanggul, biaya
penghamparan tanah menjadi lapisan tanah, biaya penyediaan air, biaya penyemprotan
atau pengeringan tanah timbunan dan biaya pemadatan tanah. Pekerjaan galian tanah
pada pekerjaan timbunan akan dibayarkan berdasarkan item pekerjaan galian tanah yang
dilaksanakan menurut bab ini.
Untuk harga pekerjaan timbunan, sudah termasuk biaya pengadaan tanah timbunan dan
pengawasan kelembaban tanah timbunan tersebut pada saat berada di lokasi penimbunan
sementara atau di “Borrow Area”, biaya penggalian tanah di borrow area, biaya / ongkos
angkut ke lokasi rencana pembuatan tanggul, biaya penghamparan tanah menjadi lapisan
tanah, biaya penyediaan air, penyemprotan dan pengeringan tanah timbunan, biaya
pemadatan tanah seperti ditentukan dalam pasal ini sudah termasuk upah kerja, biaya
pengadaan alat, dan bahan timbunan.
ST - 2.2. BENDUNG
Bendung Exsting DI. Batujai berjumlah 1 Bendung Batujai.
Atas petunjuk Direksi apabila pelaksanaan rehabilitasi bendung-bendung DI. Batujai ini
dilaksanakan agar diatur pelaksanaan pekerjaan sehingga tidak mengganggu operasi
bendung selama pelaksanaan kegiatan dikerjakan.
Untuk pekerjaan tanah di Bendung dan bangunan pelengkap bendung berlaku semua pasal
yang termasuk didalam pekerjaan tanah secara umum yaitu dari pasal 2.1.1 sampai
dengan 2.1.6 dan harus memenuhi tata cara / aturan dalam pasal 2.4.1, 2.4.2, 2.4.3,
2.4.5, 2.4.6, dan 2.4.7.
ST - 2.3. SALURAN
Semua pasal yang termasuk didalam pekerjaan tanah secara umum yaitu dari pasal 1.1.1
sampai dengan 1.1.6 berlaku untuk bagian saluran-saluran kecuali apabila kedua pasal
bertentangan, maka bagian dari pasal di bawah ini yang berlaku.
ST - 2.3.1. Penggalian dan Pembuangan
Tanah galian dari saluran-saluran pengairan atau pembuangan harus dibuang diluar
tanggul atau disuatu tempat yang ditentukan oleh Direksi.
Tanah dari galian tersebut dapat digunakan untuk bahan timbunan, kalau menurut
pertimbangan Direksi dapat dipertanggung jawabkan secara teknis. Penyedia Jasa harus
menyiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan tanah untuk setiap bagian dari pekerjaan
pada suatu saat, dengan detail lokasi dan program penggalian dari saluran dan membuang
tanahnya sebagai timbunan.
Penyedia Jasa harus mengajukan metode kerja pelaksanaan pekerjaan selambat-lambatnya
14 hari sebelum tanggal yang dimaksudkannya untuk dimulai pekerjaan tanah dari tiap-
tiap bagian pekerjaan, sebagai pemberitahuan kepada Direksi. Rencana itu harus berisi
keterangan-keterangan, tentang penilaian Penyedia Jasa terhadap tanah kelebihan yang
harus ditempatkan ditanggul pembuang terpisah. Pembuangan material yang tidak layak
terpakai untuk timbunan dan sisa galian dibuang sesuai dengan Pasal 1.1.5.
ST - 2.3.2. Tanggul
Tanggul untuk saluran pembawa, saluran pembuang, jalan dan lain-lainnya, apabila tidak
dinyatakan lain harus dibentuk dari tanah galian dari saluran pembawa atau saluran
pembuang itu, bila memungkinkan. Bila bahan untuk tanggul itu tidak memungkinkan
atau kurang bila diambil dari hasil galian saluran pembawa atau saluran pembuang, maka
kekurangan bahan-diatas harus diambil dari tanah luar seperti yang disyaratkan pada
pasal 1.1.6.
Tanggul untuk saluran dengan ketinggian melebihi muka tanah asli harus dibuat kedap
air, dan tidak boleh ada tanda-tanda rembesan sesudah diisi dengan debit maksimum
dalam waktu panjang. Tanggul yang dipakai sebagai jalan inspeksi atau jalan masuk harus
dibentuk seperti yang diuraikan berikut atau dibuat dengan cara lain yang disetujui
Direksi. Bahan timbunan dihampar horisontal dengan ketebalan merata secara berlapis-
lapis, dan setiap lapis tidak boleh mempunyai ketebalan setelah dipadatkan lebih dari 0,30
m.
Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin penggilas, mesin pemadat, mesin penggetar
atau cara lain yang disetujui sehingga hasil pemadatan mencapai tidak kurang 90% dari
pemadatan kering yang dilaksanakan menurut BS 1377 tess 11.
Pengujian kepadatan menurut BS 1377 akan sering dilakukan oleh Direksi selama
pelaksanaan pemadatan berlangsung.
Timbunan di atas tanah asli dibelakang bangunan baru, harus dipadatkan seperti yang
diuraikan diatas untuk tanggul-tanggul yang dipakai untuk jalan inspeksi. Apabila tidak
ditentukan lain dalam gambar atau atas perintah Direksi maka acuan tanggul harus
mempunyai kemiringan (slope) 1: 20 kearah luar. Tanggul yang merupakan jalan inspeksi
atau jalan masuk harus dibuat dengan arah dan kemiringan sedemikian rupa sehingga
dapat dilalui dengan aman dan mudah oleh kendaraan ringan dan harus tetap dipelihara
sampai akhir masa pemeliharaan.
ST - 2.3.3. Ketelitian Dalam Pekerjaan Tanah
Ketelitian mengenai tinggi dan ukuran dapat diizinkan sebagai diterangkan dibawah ini,
apabila luas rata-rata penampang basah saluran untuk panjang 500 m, seperti yang tertera
pada gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi.
Dasar saluran : + 0,05 m atau – 0,10 m tegak
Level puncak timbunan : + 0,10 m tegak
Dasar kemiringan : + 0,05 m mendatar
Puncak kemiringan timbunan : + 0,10 m mendatar
Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakkan dengan teliti dan tidak boleh
dipengaruhi oleh toleransi tersebut diatas. Semua permukaan harus diselesaikan dengan
rapi dan halus.
ST - 2.3.4. Peralihan
Pada setiap perubahan tampang lintang, peralihan harus dibuat pada dasar dan talud
saluran harus dibuat sedemikian rupa, sehingga perubahan kearah tegak atau mendatar
tidak lebih dari 1 : 10.
ST - 2.3.5. Celah – Celah Pada Tanggul
Dimana perlu pada tempat bangunan atau pada tempat yang diperintahkan, Penyedia Jasa
harus meninggalkan atau membuat celah-celah pada tanggul, kemudian membangun
kembali seperti semula setelah selesai bangunan tersebut.
ST - 2.3.6. Longsoran di Talud
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan pencegahan, yang diperlukan, untuk mencegah
terjadinya longsoran dari talud dan tanggul. Dalam hal terjadinya longsoran, Penyedia Jasa
harus memperbaiki semua pekerjaan dan kerusakan yang bersangkutan dan melaksanakan
setiap perubahan yang diperlukan sampai memuaskan Direksi.
ST - 2.3.7. Kelebihan Penggalian dan Tanah – Tanah Longsoran
Jika saluran digali atau tanggul dibuat tidak sesuai dari yang disebutkan dalam gambar,
Penyedia Jasa harus membangunnya kembali seperti ditentukan menurut petunjuk Direksi.
ST - 2.4. BANGUNAN
ST - 2.4.1. Pekerjaan Pengeringan
Penyedia Jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa pembangunan. Cara
menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan pembuangan air harus dilaksanakan
dengan cara yang dapat disetujui oleh Direksi. Penyedia Jasa harus menjamin setiap waktu
adanya peralatan yang baik dan cukup dilapangan guna menghindari terputusnya
pekerjaan pengeringan.
ST - 2.4.2. Cara Penggalian
Penyedia Jasa harus menyampaikan metode kerja untuk penggalian, termasuk detail dari
konstruksi penahan yang mungkin diperlukan, guna mendapat persetujuan Direksi secara
tertulis sekurang-kurangnya 14 hari sebelum dimulainya pekerjaan, sehingga keamanan
penggaliannya terjamin.
ST - 2.4.3. Penggalian Pada Bangunan
Penggalian harus dilaksanakan sedemikian hingga memungkinkan dikerjakan dengan baik,
dapat membuat penyokong bagi tebing galian, dan masih cukup ruangan untuk
pembuatan acuan, pengecoran beton, memasang pasangan batu dan melaksanakan
timbunan, termasuk pemadatan dan kegiatan pekerjaan lainnya.
ST - 2.4.4. Penggalian Untuk Pipa
Dasar galian untuk pipa / buis beton harus dirapikan dengan tangan atau dengan metoda
lain yang disetujui atau diperintahkan Direksi, secepatnya sebelum pipa diletakkan.
ST - 2.4.5. Kelebihan Penggalian
Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar atau yang diperintahkan
Direksi harus diisi kembali oleh Penyedia Jasa dengan tanah yang dipadatkan sebagaimana
yang dikehendaki Direksi.
ST - 2.4.6. Perapian Permukaan Galian Dengan Tangan
Dasar galian yang akan menerima beton, pasangan batu atau isian dipadatkan, 0,15 m
yang terakhir dari galian harus dirapikan dengan tangan, atau dengan cara yang mungkin
dibenarkan atau diperintahkan oleh Direksi. Hal ini dilakukan setelah pembersihan semua
lumpur pada waktu akan menempatkan konstruksi diatasnya.
ST - 2.4.7. Pemilihan dan Pemadatan Tanah Isian
Dimana pengisian kembali di bawah muka tanah dan dekat dengan bangunan diperlukan,
bahan yang akan dipakai harus disetujui oleh Direksi dan dipadatkan sesuai pasal 2.1.4.
ST - 3.1. UMUM
Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan akan mengacu pada Spesifikasi Teknis ini,
Dokumen Kendali Mutu, dan Gambar Kerja yang disetujui oleh Direksi. Semua pekerjaan
beton harus melalui persetujuan dari Direksi.
TIdak lebih dari 2 (dua) bulan setelah pengadaan peralatan untuk pelaksanaan beton,
Penyedia Jasa Pelaksana harus mengirim Diagram Alir, Gambar dan Rencana Kerja untuk
pekerjaan dan penempatan beton / mortar dengan mengacu pada Dokumen ini.
Apabila spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan pada pelaksanaan pekerjaan di
lapangan tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh Direksi, maka Penyedia Jasa Pelaksana
harus memberikan alternatif jenis peralatan atau metode kerja yang menghasilkan produk
yang setara dengan yang diusulkan oleh pihak Direksi.
Penyedia Jasa harus memberi perhatian khusus terhadap akibat yang mungkin timbul
karena pengaruh pencucian material yang bisa mengakibatkan tercemarnya air di Sungai
Baliase, Lumpuawa atau Uraso dengan membangun kolam-kolam tampungan atau
bangunan lainnya. Penyedia Jasa tidak akan menuntut biaya tambahan lebih yang
diakibatkan oleh kegiatan pelaksanaan pencampuran, transportasi dan penempatan beton
sebagai dikehendaki oleh Spesifikasi ini.
Disamping hal tersebut di atas, bahan aggregat halus, yang tercantum harus mempunyai
modulus kehalusan (fine modulus) tidak lebih kecil dari 2,30 atau tidak lebih besar dari
3,10. Apabila variasi modulus kehalusan lebih besar 0,20 dari harga yang ditetapkan
untuk beton, bahan agregat halus harus ditentukan lain untuk mengimbangi perbedaan
dalam tingkatan ukuran bahan dalam bagian beton.
Kondisi maksimum dimana material pasir tidak dapat dipakai akan mengikuti nilai sebagai
berikut :
Item Persentase terhadap Berat
Kandungan Lumpur 1,0
Material lolos saringan 0,088 mm 3,0
Material diatas saringan 0,297 mm dan 0,5
mengambang di air atau berat jenis
(SG) < 1,95
Jumlah persentase material yang diterima adalah sebagaimana disebut diatas atau apabila
debu batu yan bebas dari lempung atau lanau, maka persentasenya bisa mencapai 5% dari
berat.
c. Aggregat Kasar
Pengertian material kasar yang dipergunakan adalah material dengan ukuran lebih besar
dari 5 mm dan mempunyai gradasi yang baik.
Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan dan bergradasi baik dengan diameter
maximum tergantung dari klas betonnya.
Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka bahan batuan
harus diambil dari lokasi setempat yang menurut penilaian Direksi adalah yang terbaik.
Penyedia Jasa harus mengirim contoh material apabila dibutuhkan oleh Direksi.
Disamping itu Penyedia Jasa harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan
PBI 1971 atau ekivalennya secara rutin dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta
mengirimkan kepada Direksi setiap copy laporan test.
Apabila test abrasi dibutuhkan oleh Direksi, maka Penyedia Jasa harus melakukannya.
Bahan batuan untuk beton tahan abrasi minimum mempunyai berat spesifik (SG) lebih
besar dari 1,95 dan kadar Lumpur harus kurang dari 1% apabila diuji menurut PB1 1971
atau ekivalennya yang disetujui oleh Direksi.
Ukuran maksimum aggregat kasar harus 40 (empat puluh) mm pada bangunan struktur
dan 20 (dua puluh) mm dalam bangunan tipis lainnya, kecuali untuk beton cyclop sesuai
dengan yang diperintahkan oleh Direksi.
Gradasi kelolosan saringan untuk aggregat kasar harus dipisahkan dalam ukuran yang
telah ditetapkan, atau mengacu pada kelolosan sebagai berikut :
Ukuran aggregat kasar (mm)
Ayakan (mm)
40 – 5 25 - 5 20 - 5 15 - 5
50 100 - - -
40 90 – 100 - - -
30 - 100 - -
25 - 95 – 100 100 -
20 35 – 70 - 90 – 100 100
15 - 30 – 70 - -
10 0 – 10 - 25 – 35 -
5 0–5 0 – 10 - -
2.5 - 0-5 - -
Bahan – bahan yang merugikan yang tercampur dalam bahan pengisi tidak boleh lebih
dari batas yang ditentukan di bawah ini :
Item Persentase terhadap Berat
Gumpalan tanah liat 0,25
Partikel lunak 5,0
Bahan yang hilang dengan pencucian 1,0
Bahan mempunyai berat jenis (SG) lebih
kecil 1,95
1,0
ST - 3.2.4. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus dari sumber
yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar Nasional Indonesia.
Apabila diperlukan pengujian oleh Direksi, Penyedia Jasa harus melakukan hal tersebut
tanpa menuntuk pembayaran karena biaya pengujian material untuk pekerjaan beton
sudah termasuk pada item pekerjaan uji laboratorium.
ST - 3.2.5. Tulangan
a. Umum
Tulangan baja untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos atau ulir, digilas
panas, sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03 atau standar lain yang setara atau yang lebih
tinggi yang disetujui oleh pihak Direksi, dan harus memenuhi ketentuan standar serta
ketentuan-ketentuan dibawah ini :
Besi Polos Besi Ulir
Kekuatan Tarik, kg/mm2 29 – 53 49 – 63
Titik Leleh, kg/mm2 24 atau lebih 30 atau lebih
Penambahan panjang, % 20 atau lebih 14 atau lebih
Diameter rata-rata dari tulangan yang dipilih dari setiap contoh kiriman dengan ukurang
yang sama tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) % dari diameter yang
ditentukan. Tulangan-tulangan harus bebas dari sisik, minyak, kotoran dan kerusakan-
kerusakan struktur.
Untuk tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan, Penyedia
Jasa harus menyediakan untuk tiap-tiap pembuatan kepada Direksi suatu hasil
pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh Direksi.
Untuk tiap kiriman tulang anyaman baja yang dikirim ke tempat pekerjaan, Penyedia Jasa
harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan yang diakui dari catatan-catatan
pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan pemuatan-pemuatan dari mana
kiriman itu dibuat.
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi. Batang-batang baja yang telah bengkok, tidak boleh diluruskan
atau dibengkokkan lagi untuk dipakai dipekerjakan tanpa persetujuan Direksi.
Tulangan baja harus disimpan jauh dari tanah yang diganjal untuk mencegah perubahan
bentuknya.
b. Penempatan Tulangan
Tulangan harus dipasang dan dikuatkan dalam posisi yang pasti / tetap sesuai yang
ditunjukan dalam gambar dan tidak berubah pada posisinya didalam cetakan tanpa
pergeseran selama proses penggetaran, pengisian dan penumbukan beton ditempat.
Semua ujung yang bebas dari tulangan bulat yang licin harus dibuat kait sebagaimana
ditunjukan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi. Penyedia Jasa harus
menyediakan semua ganjal pengatur jarak yang diperlukan atas biayanya sendiri untuk
memelihara tulangan beton dalam posisi yang tepat. Setiap pengikat, sambungan, atau
sambungan sengkang tulangan harus kencang sehingga tulangan-tulangan benar-benar
kokoh. Sebelah dalam bagian-bagian yang melengkung harus bersentuhan langsung
dengan tulangan-tulangan disekitar dimana akan tercapai kekuatan yang baik. Tulangan-
tulangan harus diikat bersama-sama dengan menggunakan kawat baja hitam yang harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi, dan pengikat harus dililit kuat-kuat dengan tang
atau alat lain yang dapat memperkuat lilitan. Ujung kawat ikat yang bebas harus dilipat
kedalam.
Jika tulangan beton telah dipasang dan telah siap untuk dilakukan pengecoran, maka harus
diperiksa dulu oleh Direksi dan tidak boleh dilakukan pengecoran sampai tulangan beton
disetujuinya. Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Direksi Pekerjaan selambat-
lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sebelumnya, untuk meminta dilakukan pemeriksaan
atas penulangan yang telah disiapkan.
c. Penyiapan Gambar Tulangan Beton
Penyedia Jasa atas biayanya sendiri harus menyiapkan semua gambar detail tulangan beton
berdasarkan gambar-gambar yang diberikan oleh pemberi tugas. Gambar-gambar
tulangan beton ini harus meliputi gambar penempatan tulang, gambar pembengkokan
tulangan, daftar besi dan gambar-gambar penulangan lainnya yang mungkin diperlukan
untuk memudahkan pembuatan dan pemasangan besi tulangan. Semua gambar
penulangan yang direncanakan oleh Penyedia Jasa harus diajukan kepada Direksi untuk
mendapat persetujuan.
d. Sambungan Tulangan
Jika dianggap perlu untuk menyambung batang tulangan pada titik-titik lain dari pada
yang diperlihatkan dalam gambar, posisi dan metode penyambungan harus ditetapkan
berdasarkan perhitungan kekuatan dan disetujui oleh Direksi. Dalam hal sambungan
lewatan, panjang lewatan harus memenuhi ketentuan gambar atau tabel di bawah ini :
Diameter Tulangan (mm) 10 12 16 19 22 25 28 32
Panjang sambungan lewatan
60 60 60 65 75 85 95 100
min. (cm)
Batang tulangan harus diikat pada beberapa tempat di atas sambungan lewatan dengan
menggunakan kawat besi pengikat dengan diameter 0.9 milimeter atau pengikat yang
cocok. Untuk sambungan lewatan, diperlukan kait pada batang tulangan polos dan kait
tidak diperlukan pada batang tulangan yang berulir.
e. Selimut Beton Bertulang
Selimut beton bertulang minimum diukur dari sisi luar batang tulangan harus sesuai
dengan gambar atau tabel di bawah ini, kecuali ditentukan dalam gambar atau permintaan
Direksi.
Selimut beton bertulang (cm)
Jenis Pekerjaan Tidak
Dalam Luar
kelihatan
1. Plat 1,0 1,5 2,0
2. Dinding 1,5 2,0 2,5
3. Balok 2,0 2,5 3,0
4. Kolom 2,5 3,0 3,0
5. Bangunan yang masuk dlm tanah
atau nampak atau terpengaruh 5,0
cuaca atau kena goresan
ST - 3.17 PEMBAYARAN
ST - 3.17.1. Pembayaran Pengdaan Beton Pracetak
Pembayaran pengadaan beton pracetak dilakukan untuk jumlah meter kubik (m3) sudah
termasuk bekesting , penulangan, trasportasi dan sambungan join, beton yang siap
dipasang dilapangan, harga satuan kontrak per meter kubik seperti yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus disetujui oleh Direksi termasuk semua kompensasi
untuk pembayaran semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan
sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Direksi dan
syarat-syarat dalam spesifikasi.
ST - 3.17.2 Pembayaran Pemasangan Beton Paracetak.
Pembayaran Pemasangan beton pracetak dilakukan untuk jumlah meter kubik (m3) yang
telah terpasang dipasang dilapangan, harga satuan kontrak per meter kubik seperti yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus disetujui oleh Direksi termasuk
semua kompensasi untuk pembayaran semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan,
alat-alat dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari
Direksi dan syarat-syarat dalam spesifikasi.
PASAL ST – 4
PASANGAN BATU
ST - 4.1. UMUM
ST - 4.1.1. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama
dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-noda,
lubang-lubang, pasir, cacat atau tidak sempurna lainnya. Batu tersebut harus diambil dari
sumber yang disetujui Direksi.
ST - 4.1.2. Bata
Semua bata harus memenuhi Standar Nasional Indonesia NI -10, baru dan bermutu paling
baik dari masing-masing jenis, bata harus keras, utuh dan dibakar dengan baik, sama
ukurannya, kuat, lurus dan tajam sudut-sudutnya, harus diperoleh dari pabrik yang
disetujui oleh Direksi.
Contoh dari bata harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Tiap-tiap
kiriman yang diantar ketempat kerja harus sama mutunya dengan contoh yang sudah
disetujui dan disimpan oleh Direksi. Bata yang diantar ketempat kerja harus dibongkar
dari kendaraan dengan tangan dan dijaga supaya tidak patah, tumpukan bata maximum
tingginya 1 m supaya tidak pecah akibat berat sendiri.
ST - 4.1.3. Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan batu harus dibuat dari semen
portland dan pasir dengan pernbandingan isi 1 : 4 atau seperti ditentukan dalam gambar
untuk tiap jenis pekerjaan. (Selanjutnya dipakai singkatan PC untuk Semen Portland, Psr
untuk pasir dalam kode perbandingan suatu adukan).
Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton pasal 3.2.3 Pasir
haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik. Semen haruslah Portland Semen seperti yang dimaksud
pada pasal 3.2.1 dari spesifikasi ini. Air harus diberikan dalam jumlah cukup / sesuai
untuk menghasilkan adukan yang baik.
Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah
dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan
Direksi. Apabila mesin yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih
dahulu didalam mesin selama paling tidak 1 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan
tangan, bahan adukan harus dicampur didalam semacam kotak diaduk dua kali secara
kering dan akhirnya tiga kali setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan merata.
Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai, dan adukan yang tidak
dipakai selama satu (1) jam harus dibuang. Pemakaian kembali adukan tersebut tidak
diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir hari kerja.
ST - 4.1.4. Penyimpanan dari Bahan – bahan
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan ditempat yang terlindung yang bisa
mempengaruhi sifat-sifat mekanik dan sifat fisik material. Dan juga harus dilindungi
dengan atap atau penutup lain yang tahan air.
ST - 4.6. LINING
Pekerjaan lining pasangan batu kali harus dikerjakan sesuai dengan penjelasan pada
Gambar Kerja. Lining pasangan batu kali akan memakai spesi campuran 1 PC : 4 Psr
dengan ukuran batu antara 15 ~ 30 cm
Pengerjaan lining diatur per – 5,0 (lima) meter dalam arah memanjang dan dibatasi
dengan alur tegak dinding.
PASAL ST – 5
PEKERJAAN LOGAM DAN KAYU
ST - 5.2. PENGECATAN
ST - 5.2.1. Bidang – bidang Yang TIdak Dicat
Roda gigi kuningan, bidang-bidang baja yang dikerjakan halus dan bidang-bidang baja
yang setelah pemasangan lokasi akan bersentuhan secara putar atau geser, dan juga tali-
tali kawat tidak akan dicat.
Setelah pembersihan selesai, maka bidang-bidang demikian harus dilapisi dengan
lembaran plastik untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan korosi selama
pengangkutan dan penyimpanan dilokasi. Selimut plastik ini harus dilepas, sebelum
peralatan itu dipasang
ST - 5.2.2. Bahan Cat
Jika tidak ditentukan lain bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia PUBI-
1982. Semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan contoh
dari tiap-tiap cat dan bahan campurannya yang diusulkan untuk dipakai, harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang harus dikirim ketempat
pekerjaan dalam kaleng atau drum dengan segel yang masih utuh. Cat yang telah
kadaluarsa seperti yang dituliskan pada kalengnya tidak boleh dipakai bahan cat seperti itu
harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Cat harus seluruhnya diaduk di bawah
pengawasan seorang mandor yang berwenang dengan cara yang dibenarkan oleh Direksi
dan tak boleh diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan bidang yang akan dicat selesai
dipersiapkan betul-betul. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dalam warna dan corak
seperti diperintahkan oleh Direksi dan jika diperlukan, Penyedia Jasa harus membuat
variasi warna dari tiap-tiap lapisan cat
ST - 5.2.3. Mencat Pekerjaan Baja
A. Sebelum pemasangan di pabrik, semua permukaan dari pekerjaan baja yang akan
selalu bersentuhan atau tidak kelihatan setelah pemasangan di pabrik harus
dibersihkan dan di cat dengan satu lapis cat dasar kecuali permukaan yang akan dilas.
B. Sebelum pengiriman dari pabrik, permukaan harus di bersihkan dan dikerjakan atau
dicat sebagai berikut :
a. Yang dikerjakan dengan mesin, satu lapisan cat campuran timah putih dan lilin
atau dengan vernis tahan karat atau cat plastik yang disetujui
b. Yang bersentuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketika pemasangan di lapangan,
dua lapis cat dasar, kecuali ditentukan lain.
c. Yang akan bersentuhan dengan beton, aspal, makadam atau bitumen penahan air
tidak perlu pengerjaan apa-apa atau pengecatan.
d. Yang akan bersentuhan dengan pekerjaan batu, satu lapis cat dasar.
e. Semua permukaan lainnya jika tidak ditentukan lain, satu lapisan cat dasar
sesudah diadakan pemeriksaan di pabrik oleh Direksi.
C. Sebelum pemasangan, permukaan yang diterangkan dalam B (b) di atas, harus
dibersihkan dan dilapisi dengan satu lapis cat dasar, segera dilaksanakan
penyambungannya.
a. Bila untuk bagian-bagian mekanik; dibersihkan dengan larutan dan kemudian
dibersihkan dan digosok mengkilap.
b. Bila kontak beton, dibersihkan dengan cara dikerok dan disikat dengan sikat baja,
sesaat sebelum diselubungi beton.
c. Bila kontak dengan aspal, termakadam atau pengedap air dari bitumen :
dibersihkan dan dilapisi dengan bitumen panas.
d. Bila kontak dengan pasangan batu atau bila tertutup oleh beton setebal kurang
dari 4 cm : dicat satu kali dengan cat bitumen.
e. Bagi permukaan-permukaan tersebut dalam B (e) di atas yang sebelumnya sudah
diberi cat dan menjadi rusak karena pemasangan, maka harus diperbaiki dengan
cara membersihkan bagian-bagian yang rusak sampai disetujui Direksi. Bila perlu
sampai mencapai logamnya. Kemudian tepi cat masih utuh digosok dengan
amplas dan dicat dengan cat dasar satu kali.
Tiap lapis penambal harus melampaui cat yang semula dan tidak rusak selebar minimum 5
cm. Kecuali ditentukan lain, maka semua permukaan yang sudah diberi cat dasar, akan
dilapisi cat dasar lagi dan kemudian dengan 2 lapis cat penutup.
ST - 5.2.4. Tata Cara Pengecatan Pekerjaan Baja
Kecuali disyaratkan dalam Pasal 5.2.3, maka pekerjaan baja konstruksi dan alat-alat
pengatur air dan lain sebagainya harus disiapkan dan diberi cat dasar menurut ketentuan
dalam pasal 5.2.3 dengan tata cara sebagai berikut :
1. Terbuka terhadap pengaruh iklim baik terlindung atau tidak :
a. Dibersihkan
b. Dua lapis dasar timah meni
c. Dua lapis cat oksida besi atau dua cat lapis aluminium
2. Terbuka terhadap pengembunan berat atau bila terbenam dalam air, termasuk semua
pintu.
a. Dibersihkan dengan sikat kawat baja
b. Dicat dasar dua lapis
c. Dua lapis cat bitumen kental atau dua lapis cat karet, berchlor atau dua lapis cat
oksida
Pintu geser tegak, katup-katup dan lain-lain alat yang dibuat dari besi harus dilapisi
dengan dua lapis cat bitumen atau yang sepertinya, sebagaimana ditunjukkan oleh Direksi.
ST - 8.1. UMUM
Perlengkapan yang disyaratkan pada pasal-pasal 8.1 sampai 8.7 harus disediakan oleh
Penyedia Jasa sesuai dengan yang tertera dalam daftar volume pekerjaan, untuk tiap jenis
baik ditunjukkan dalam detail atau tidak dalam gambar.
Ukuran bahan dan warna yang harus dipakai dan penjelasan secara umum dinyatakan
dalam Album Standar Perencanaan Irigasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pengairan, Desember 1986 seperti diterangkan dibawah. Detail lain yang sesuai akan
ditunjukkan dalam gambar kontrak. Penyedia Jasa tidak boleh menggunakan bentuk
konstruksi atau detail tanpa pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu.
ST - 8.8. NOMENKLATUR
Nomenklatur dibuat pada setiap bangunan utama, bagi, sadap dan pelengkap untuk
memberikan ciri atau tanda pada bangunan tersebut. Penyedia Jasa terlebih dahulu harus
mengajukan desain dan spesifikasi teknik pekerjaan ini kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan.
PASAL ST – 9
BANGUNAN
ST - 9.1. UMUM
Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah pembangunan Kantor UPT (Aula) 1
(satu) unit, Rumah Juru 3 (tiga) unit, saung tani 1 (satu) unit.
Lingkup pekerjaan pembangunan adalah sebagai berikut :
- Pekerjaan Tanah
- Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
- Pekerjaan Lantai
- Pekerjaan Beton
- Pekerjaan Pintu dan Jendela
- Pekerjaan Atap
- Pekerjaan Plafond
- Pekerjaan Pengecetan
- Pekerjaan Listrik
- Pekerjaan Sanitair
- dan Pekerjaan lainnya yang tercakup dalam sepesifisai ini
Sarana Penunjang antara lain :
Penyediaan pick up 1 (satu) unit, sepeda motor 1 (satu) unit, komputer 1 (satu) unit,
printer canon pixma IP-7270 +kertas + tinta 1 (satu) unit, meja computer steel 15 type
CDS – 1505 1 (satu) buah, Lemari type 2 P Cermin Seri Diamond – LCS010380 1 (satu)
buah, meja dan kursi 1 (satu) Lumpsum, Kipas angin 1 (satu) buah.
ST - 11.1. Umum
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 yang mengatur Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) maka akan tercipta kondisi
lingkungan kerja yang sehat, aman dan produktif sehingga akan menjamin keselamatan
dan kesehatan bagi tenaga kerja yang terlibat.