Anda di halaman 1dari 31

 Bendungan merupakan bangunan yang digunakan untuk

membendung aliran air sungai yang dimanfaatkan untuk


keperluan hidup manusia atau menanggulangi bencana, seperti
banjir.
Bendungan urugan adalah suatu bendungan yang dibangun
dengan cara menimbunkan bahan-bahan seperti: batu, krakal,
kerikil, pasir dan tanah pada komposisi tertentu dengan fungsi
sebagai pengempang atau pengangkat permukaan air yang
terdapat di dalam waduk di udiknya.
Bendungan urugan adalah bangunan sipil yang paling
kompleks yang sangat berbahaya bila mengalami kerusakan.
 Sering disebut sebagai
bendungan urgan tanah.
Bendungan urugan serbasama
merupakan bendungan yang lebih
dari setengah volumenya terdiri
atas bahan bangunan yang
seragam.
 Urungan pasir dan kerikil (koral)
termasuk didalam tipe ini, yang
dengan sendirinya harus
dilengkapi lapisan kedap air
Bendungan urugan tanah (earth
fill dam) disingkat dengan istilah
bendungan tanah.

Bendungan urugan batu (rock fill


dam) disingkat dengan istilah
bendungan batu.
Bendungan urugan homogen
(bendungan homogen)

Bendungan urugan zonal


(bendungan zonal)

Bendungan urugan bersekat


(bendungan sekat).
1. Bendungan urugan zonal
2. Bendungan urugan zonal dengan inti kedap air miring atau
bendungan inti miring (inclined-core fill type dam),
3. Bendungan urugan zonal dengan inti kedap air tegak atau
bendungan inti tegak (central-core fill type dam),
• Dibandingkan dengan jenis-jenis lainnya, maka bendungan urugan
mempunyai keistimewaan-keistimewaan sebagai berikut:

1. Pembangunannya dapat dilakukan pada hampir pada


semua kondisi geologi dan geografi yang dijumpai
2. Bahan untuk tubuh bendungan dapat digunakan batuan yang
terdapat di sekitar calon bendungan.
Bendungan urugan mempunyai alas yang luas,
sehingga beban yang harus didukung oleh
pondasi bendungan persatuan unit luas
biasanya kecil.

Bendungan urugan selalu dapat


dibangun dengan menggunakan bahan
batuan yang terdapat di sekitar calon
bendungan.
Dalam pembangunannya, bendungan urugan dapat
dilakukan secara mekanis dengan intensitas yang
tinggi (full mechanized) dan karena banyaknya tipe- Akan tetapi karena tubuh bendungan terdiri dari timbunan
tipe peralatan yang diproduksi, maka dapat dipilih tanah atau timbunan batu
peralatan yang cocok, sesuai dengan sifat-sifat
yang berkomposisi lepas, maka bahaya jebolnya bendungan
bahan yang akan digunakan serta kondisi lapangan
pelaksanaannya. umumnya disebabkan
oleh hal-hal berikut:
1. Longsoran yang terjadi baik pada lereng udik, maupun
lereng hilir tubuh bendungan.
2. Terjadinya sufosi (erosi dalam atau piping) oleh gaya-
gaya yang timbul dalam aliran filtrasi yang terjadi
dalam tubuh bendungan.
3. Suatu konstruksi yang kaku tidak diinginkan di dalam
tubuh bendungan, karena konstruksi tersebut tidak dapat
mengikuti gerakan konsolidasi dari tubuh bendungan
tersebut.
Dibandingkan dengan tipe bendungan yang lain, bagian atas bendung/mercu
bendung pada bendungan urugan tidak boleh dilalui oleh air sebab akan merusak
bendung itu sendiri. Selain itu bendungan urugan memiliki bagian-bagian yang
serupa dengan tipe bendungan yang lain, yaitu:

a) Tubuh bendung,
b) Waduk
c) Pintu outlet
d) Peredam energi
e) Pelimpah
f) Intake
 Bendungan urugan tanah dengan saluran drainase kaki
 bendungan urugan tanah dengan saluran drainase horizontal
 bendungan urugan tanah dengan saluran drainase tegak
 bendungan urugan tanah dengan saluran drainase kombinasi
Bendungan Urugan Tanah dengan Saluran Drainase Kaki b)
Bendungan urugan tanah dengan saluran drainase horisontal Bendungan urungan tanah dengan saluran drainase tegak
(horizontal drainage earthfill dam)

Bendungan urugan tanah dengan saluran drainase kombinasi


- Bendungan urugan pasir dan kerikil (gravel pebble fill
dams)

Bendungan urugan yang lebih dari setengah volumenya terdiri atas


pasir dan kerikil dengan lapisan kedap air yang terdapat didalam
tubuh bendungan.

Bendungan ini dibagi menjadi 3 tipe :


 bendungan urugan pasir dan kerikil dengan lapisan kedap air tegak
 bendungan urugan pasir dan kerikil dengan lapisan kedap air
miring
 bendungan urugan pasir dan kerikil dengan lapisan kedap air tegak
tidak simetris.
Keuntungan Bendungan urugan serbasama
 karena bahan bangunannya seragam maka cara
pemadatannya juga sama jadi relatif lebih mudah
 untuk bendungan yang relatif tidak tinggi, pada
umumnya lebih murah dibandingkan dengan tipe lainnya.
Kerugian Bendungan urugan serbasama

 sifat tanah dan tanah liat (untuk bendungan urugan tanah)


sangat dipengaruhi oleh kadar air.
pada waktu musim hujan pekerjaan terpaksa sering dihentikan
karena kadar airnya terlalu besar dan agak sukar dikeringkan,
jadi relatif lebih lama.
1. Lapisan batu teratur (rip-rap)
2. Bahan tanah dan tanah liat
3. Lapisan pasir dan kerikil (grawel pebble layer)
4. Lapisan hilir (downstream)
1. Lapisan batu teratur (rip-rap)
Digunakan untuk menjaga stabilitas lereng yaitu dengan menahan
permukaan bendungan sebelah hulu agar tidak rusak akibat naik
turunnya air (drawdown water) di waduk.
lapisan batu ini, apabila dipasang dengan atenaga orang
tebalnya minimal 30 cm, sedangkan apabila dipasang dengan
alat berat tebalnya antara 50 cm – 100 cm.
2. Bahan tanah dan tanah liat

Digunakan untuk penimbunan tubuh bendungan untuk bendungan urugan


serbasama dan lapisan kedap air pada bendungan urugan batu.
Apabila mempunyai daya lekat disebut tanah liat dan inilah yang
paling sering digunakan sebagai lapisan kedap air.

3. Lapisan pasir dan kerikil (grawel pebble layer)

Pasir dan kerikil biasanya langsung diambil dari sumber pasir dan
kerikil baik dari sungai maupun darat. Untuk pasir dapat pula diambil
dari batu sungai atau batu gunung yang pecah dengan mesin pemecah
batu.
4. Lapisan hilir (downstream)

Apabila terdapat kesulitan membuang tanah hasil penggalian,


biasanya tanah ini ditimbun dibagian hilir (belakang bendungan).
Lapisan hilir dapat ditutup dengan batu belah (rockzone) atau
dengan gebalan rumput (sod facing).
Dibuat dari pasir dan kerikil yang memenuhi gradasi tertentu dan
bersih.
Dapat pula diadakan pemrosesan dengan dipecah memakai alat
pemecah batu tetapi dengan sendirinya biayanya lebih mahal.
• Menggunakan bahan yang relatif lebih baik dibanding dengan
bendungan urugan tanah maka kemiringan sebelah hulu dan hilir
dapat dibuat lebih tegak atau lebih tinggi.

1. Bendungan urugan batu berlapis-lapis dengan lapisan kedap air


tegak (vertical core rockfill dams, vertical impervious core rockfill
dams)
2. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air miring (inclined
impervious core rockfill dams, sloping impervious core rockfill dams)
3. Bendungan ururgan batu berlapis-lapis dengan lapisan kedap air
tegak yang tidak simetris (asymmetrical impervious core rockfill
dams)
1. Lapisan batu teratur
seperti yang sudah dijelaskan diatas.

2. Lapisan batu penyangga (lapisan lulus air, supporting fill,


rockfill shell, pervious zone)
merupakan lapisan yang menyangga muatan yang
bekerja pada bendungan sehingga dapat stabil. Juga berguna
untuk mengeringkan air yang berasal dari lapisan kedap air, air
hujan dan air di sela-sela lapisan yang ada sesudah permukaan
air waduk turun.
3. Lapisan peralihan (semi perviousn zone, transition zone)

Pada waktu air di waduk turun, ada kemungkinan bahwa lapisan lama-
kelamaan dapat membahayakan konstruksi. Untuk mencegah hal
tersebut maka dibuatkan lapisan perlaihan. Lapisan ini sering juga
disebut lapisan filter (penyaring).

4. Lapisan kedap air (impervious core)


seperti yagn dijelaskan pada lapisan tanah dan tanah liat.

5. Lapisan batu sebarang (random zone)


Apabila galian tanah dari bangunan pelimpah dan bangunan lainnya
jumlahnya sangat besar maka sebagian dari bahan yang baik dan
memenuhi syarat masih dapat dimanfaatkam untuk lapisan ini.
1. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air dimuka
dari aspal (ashpaltic impermeable face rockfill dams,
asphaltic membrane facing rockfill dams, asphaltic decked
rockfill dams).
Digunakan lapisan aspal yang dicampur secara panas
yang kuat dan kedap air.
2. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka
dari beton bertulang (reinforced concrate impermeable face
rockfill dams, reinforced concrete membrane facing rockfill dams,
reinforced concrete decked rockfill dams)

untuk bendungan yang agak tinggi, tebal beton bertulang


minimal 30 cm di puncak bendungan dan dibawah lebih tebal
lagi. Harus digunakan campuran beton yang kedap air. Tugas
dari tulangan adalah untuk menahan tegangan tarik sebagai
akibat penurunan dari bendungan.
3. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka air
dari geotextile (geotixtile impermeable face rockfill damas,
geotextile membrane facing dams, geotixtile decked rockfill
dams).

Bahan geotextile dapat pdigunakan untuk saluran pengering, dan


untuk mengatasi sembulan pasir (boil) dan gejala pembuluh .
Keuntungan :
 karena bagian terbesar dari tubuh bendungan terdiri dari
urugan batu yang mempunyai tegangan besar maka
kemiringan hulu maupun hilir dapat lebih tegak sehingga
volumenya lebih kecil dan relatif biayanya murah.
 waktu pelaksanaannya lebih cepat
 lebih mudah dinaikkan lagi setelah beroperasi
 labih tahan terhadap turun naiknya air waduk maka tipe ini
banyak dipakai pada PLTA.
Kerugian :
 tipe ini hanya dapat dibangun di lokasi yang keadaan
geologinya baik
 lapisan kedap airnya sangat terpengaruh oleh penurunan dari
urugan batu, maka pengawasannya harus lebih ketat.
1. Gejala pembuluh (piping action, piping)
adalah erosi yang cepat akibat rembesan terpusat lewat tubuh
dan atau pondasi bendungan urugan.
2. Sembulan pasir (sand polis)
adalah mengumpulnya pasir atau bahan bangunan kecil-kecil
lain sebagai akibat terjadinya muka air di bagian hilir bendungan.
3. Liquefaction
adalah gejala yang terjadi pada pondasi tanah yang berbutir
kecil seperti pasir yang jernih air dan secara tiba-tiba digoncang oleh
kekuatan dari luar sepertigempa bumi sehingga timbul penurunan
pondasi secara tiba-tiba pula.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai