Anda di halaman 1dari 8

Bendungan Tipe Urugan

Bendungan Type Urugan


Bendungan Urugan (embankment dams) Terdiri dari 2 jenis tipe bendungan
urugan yang umum digunakan, yaitu

timbunan tanah (earth-fill dam)

timbunan batu (rock-fill dam)

tergantung dari material dominan yang menyusun bendungan tersebut.

Bendungan Tanah

Bendungan Tanah (earth dams) Bendungan tanah adalah bendungan yang


dibangun dengan material inti tanah yang telah dipadatkan dan telah
memenuhi persyaratan bendungan. Bendungan ini diklasifikasikan sebagai
jenis bendungan urugan (embankment dams) karena mereka dibangun dalam
bentuk sebuah tanggul atau wedge yang berfungsi untuk memblokir jalur air.

Salah satu keuntungan untuk membangun bendungan tanah adalah karena


tidak akan memakan biaya yang banyak dibandingkan biaya yang diperlukan
untuk membangun sebuah bendungan beton. Karena sebagian besar dari
bendungan tanah terbuat dari tanah yang telah dipadatkan (dan juga
campuran batu, krikil, pasir dan lain lain) mereka dapat dibuat dengan mudah
dengan bahan-bahan lokal yang pasti tersedia, sehingga mengurangi biaya
dalam membawa bahan luar ke lokasi pembangunan.

bagian-bagian tampungan/storage waduk antara lain:

Tampungan mati (dead storage)

Tampungan tak aktif (inactive storage)

Tampungan aktif (active storage)

Tampungan banjir

Elevasi bendungan

Elevasi muka air banjir

Elevasi muka air normal

Elevasi muka air rendah

Keterangan :
1. Tampungan Mati
a = Elevasi muka air banjir
2. Tampungan tak aktif
b = Elevasi muka air normal
3. Tampungan aktif
c = Elevasi muka air terendah
4. Tampungan Banjir
F S L = Flood Supply Level
M OL = Minimum Operation Level

Peta Topografi daerah genangan waduk


+50
+45
+40
+35

Penampang memanjang waduk

Untuk memenuhi kriteria keamanan desain bendungan, maka proses desain,


konstruksi, dan modifikasi dari timbunan harus memenuhi persyaratan teknis
sebagai berikut :

1. Badan bendungan, fondasi, dan abutmen bendungan harus stabil terhadap


berbagai konfigurasi beban statis maupun dinamis
2. Gayaseepageyang terjadi di bawah pondasi, abutmen, dan timbunan
harus dikontrol untuk memastikan keamanan saat operasi bendungan. Tujuan
dari pengontrolan ini adalah untuk mencegahuplift forceyang berlebih,
piping, dan erosi terhadap inti bendungan.
3.Freeboardyang tersedia harus mampu mencegahovertoppingair melewati
bendungan termasuk settlement dari pondasi dan timbunan.
4.Spillwaydan kapasitas outlet harus mampu mencegahovertoppingair yang
mungkin terjadi melewati timbunan bendungan.

sekian

Anda mungkin juga menyukai