Siklus Calvin
Siklus Calvin merupakan dasar utama bagi lintasan reduksi karbon pada semua
eukariot yang berfotosintesis mulai dari yang sederhana seperti alga dampai tumbuhan
tinggi berbiji. Oleh karenanya siklus Calvin merupakan rangkaian reaksi yang
penting dalam mempelajari fotosintesis. Dalam beberapa pustaka, selain dikenal
sebagai siklus reduksi karbon fotosintesis (PCRC), siklus Calvin juga dikenal sebagai
siklus pentosa fosfat reduktif (reductive penthose phosphate, RPP cycle).
Dalam siklus Calvin terdapat 3 tahapan reaksi yang penting yaitu:
karboksilasi, reduksi dan regenerasi. Karboksilasi adalah proses pengikatan gas CO2
dari udara dan air secara enzimatik oleh molekul akseptor berkarbon 5 (Ribulosa-1, 5-
bisfosfat, RuBP) membentuk 2 molekul intermediet yang stabil berkarbon 3 yaitu 3-
fosfogliserat (PGA). Inilah sebabnya siklus Calvin juga dikenal sebagai siklus C3,
karena senyawa stabil yang terbentuk pertama kali dalam pengikatan CO2 ini adalah
senyawa berkarbon 3. Tumbuhan yang sistem fotosintesisnya hanya menggunakan
mekanisme ini disebut tumbuhan C3. Tumbuhan C3 meliputi sebagian besar dari
tumbuhan tinggi berpembuluh baik yang perdu maupun pohon di hutan dan tanaman
bududaya seperti tomat, terong, padi, kedalai dan kacang tanah.
Akibat memiliki mekanisme pengikatan karbondioksida (karboksilasi) ini,
tumbuhan hijau dan organisme yang berfotosintesis adalah merupakan sink
(penampungan) bagi sumber gas CO2 di udara, sehingga dapat mengurangi kadar CO2
udara global. Seperti kita ketahui kadar CO2 global terus mengalami peningatan pada
atmosfir kita yang berakibat pada terciptanya efek rumah kaca sehingga terjadi
peningkatan suhu bumu dan pemanasan global.
Proses yang kedua dasi siklus Calvin adalah reduksi, yaitu proses reduksi
senyawa 3-fosfogliserat menjadi karbohidrat dengan menggunakan ATP dan NADPH
yang dihasilkan dari reaksi terang fotosintesis. Pada tahap reduksi ini, fosfogliserat
akan diubah menjadi gliseraldehid-3-fosfat (G3P). G3P merupakan senyawa
karbohidrat berkarbon 3yang akan keluar dari siklus Calvin untuk dibentuk menjadi
glukosa dan pati (Lihat skema Gambar 1). Senyawa G3P inilah senyawa berkarbon 3
yang melintasi membran kloroplas ke sitoplasma untuk dibentuk senyawa gula.
Proses yang ketiga adalah regenerasi. Yang dimaksid regenerasi adalah
proses regenerasi (pembentukan kembali) senyawa akseptor (penerima) bagi CO2
yaitu RuBP dari senyawa gliseraldehid-3-fosfat (G3P). Sebagaimana yang disebutkan
dalam proses karboksilasi di atas, pengikatan CO2 dari udara dilakukan oleh RuBP.
Untuk menjaga supaya tetap terjadi pengikatan CO2 maka RuBP harus tetap ada,
sehingga diperlukan proses regenarasi RuBP (Gambar 1). Adanya proses regenerasi
ini juga menyebabkan terbentuknya siklus dari rangkaian reaksi reduksi CO2 ini,
sehingga proses ini disebut siklus pentosa fosfat reduktif atau siklus reduski
karbon fotosintesis atau siklus Calvin.
Awal siklus
Ribulose-1, CO2 + H2O
5-bisfosfat
ADP
Karboksilasi
Regenerasi
3-fosfogliserat
ATP
ATP
+
Gliseraldehid-3-fosfat Reduksi NADPH
ADP + Pi
+
Sukrosa, NADP+
Pati
Gambar 1. Ringkasan siklus Calvin: karboksilasi, reduksi dan regenerasi
3 CO2 6 ATP 6ADP 6 NADP+ 6 NADPH
Triose
RuBP 3-PGA 1,3-Bis PGA
1 2 3
Phosphate
4
DHAP G-3-P
3
ADP
F6P F-1,6-BP 5
8
6
7
3
ATP
Er4P
9
11 10
Ru5P Xu5P Sh-1,7-BP Sh-7-P
12
H2O Pi
R5P
13
Gambar 2. Senyawa yang terlibat dalam siklus Calvin. RuBP: Ribulosa bisfosfat; 3-
PGA: 3-fosfogliserat; 1,3-Bis PGA: 1,3-bisfosfogliserat; G-3-P:
gliseraldehid 3 fosfat; DHAP: dihidroksiaseton fosfat; F-1,6-BP:
fruktosa-1,6-bisfosfat ; F6P: fruktosa 6 fosfat; Er4P: eritrosa 4 fosfat;
Ru5P: ribulosa 5 fosfat; Xu5P: xilulosa 5 fosfat; Sh-1, 7-BP:
sedoheptulosa 1,7 bisfosfat ; Sh-7-P: sedoheptulosa 7 fosfat; R5P: ribosa
5 fosfat.
Kloroplas
RuBP
(2) Siklus
2O2 3-fosfogliserat Calvin
(2)
2-fosfoglikolat 3-fosfogliserat
(2)
2H2O ADP
Glutamat α-ketoglutarat
2Pi
ATP
glikolat
(2) Gliserat
Peroksisom
Gliserat
glikolat Glutamat α-ketoglutarat
(2)
2O2 NAD+
2H2O2 NADH
glioksilat Hidroksipiruvat
(2) Glutamat
α-ketoglutarat
glisin Serin
(2)
Mitokondria
NAD+ NADH
NH4+
glisin Serin
(2)
H2 O CO2
antara kedua siklus tersebut ditentukan oleh tiga hal yaitu: karakteristik enzim
rubisco, rasio CO2:O2 di udara dan suhu lingkungan. Penurunan rasio CO2:O2
menyebabkan peningkatan fotorespirasi. Peningkat suhu lingkungan juga dapat
menyebabkan peningkatan laju fotorespirasi. Hal tersebut disebabkan terjadinya
penurunan konsentrasi CO2 didalam cairan sel dibandingkan O2 sehingga rasio
CO2:O2 menurun.
2-fosfoglikolat
O2
RuBP O2
CO2
CO2
Perolehan Kehilangan
karbon neto 3-fosfogliserat karbon neto
UDARA
UDARA SEL
SEL MESOFIL
MESOFIL SEL
SELSELUDANG
SELUDANGPEMBULUH
PEMBULUH
Malat /
CO2
RuBP
Aspartat
Pati
Gula
SEL