Anda di halaman 1dari 63

RENCANA KERJA SELAMA PERPANJANGAN

NO KEGIATAN TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 TAHUN 2027 TAHUN 2028 TAHUN 2029
1 KEGIATAN EKSPLORASI
Pemetaan topografi (Ha) 215 215 215 215 215
Pemetaan geologi (Ha) 0 300 300 300 300
Pengeboran (m)
- Open Hole 9.600 9.540 9.540 9.540 9.540
- Coring 240 477 477 477 477
Total pengeboran 9.840 10.017 10.017 10.017 10.017
Analisa conto (sample)
- Kualitas 318 318 318 318 318 R
- Geoteknik R
Geofisika Logging(… lubang … m) - - R E
2 PENAMBANGAN DAN PRODUKSI BATUBARA - - -
E
Pemindahan Tanah Penutup - - -
E
PIT 200A
PIT 200B
- -
- K K
PIT 300A K
PIT 300D
PIT 300E
-
-
-
- L L L
PIT 400A -
PIT 500A
PIT 500B
-
300.000
-
-
A A A
PIT 500C 400.000 - -
PIT 600B 5.300.000 M M M
PIT 600C - 8.025.000 8.025.000 7.024.500 2.767.513
Total 6.000.000 8.025.000 8.025.000 7.024.500 2.767.513
A A
Total daerah terbuka (Ha)*
Total daerah inpit dump (Ha)
41,27 47,12
47,12
33,14
33,14
51,88
51,88
A
S
Total daerah outpit dump (Ha) 39,69 - 16,21
S
Penggalian (Ton) - loose 0.5%
Pengolahan (Ton) - loose 0.5%
293.020
293.020
392.000
392.000
392.000
392.000
343.000
343.000
135.135
135.135 I S
Pengangkutan (Ton) - loose 0.5% 293.020 392.000 392.000 343.000 135.135
I
ROM Coal(ton) - loose 0.5%
Saleable coal(ton)
293.020
299.000
392.000
400.000
392.000
400.000
343.000
350.000
135.135
137.893
I
3 PEMASARAN (Ton) - - -
- Dalam Negeri 224.250 300.000 300.000 262.500 103.420
- Ekspor 74.750 100.000 100.000 87.500 34.473
Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya

BAB VI
RENCANA PENAMBANGAN

6.1. SISTEM/METODA DAN TATA CARA PENAMBANGAN


Penentuan metode penambangan sangat dipengaruhi oleh kondisi lokasi
penambangan, keadaan endapan batubara dan penutupnya, bentuk konfigurasi pit,
pemilihan peralatan, dan parameter ekonomi. Metode penambangan yang akan
diterapkan pada penambangan batubara di wilayah IUP PT. Anjas Anita Jaya adalah
tambang terbuka (surface mining) dengan sistem berjenjang (benching sistem). Metode
penimbunan yang dilakukan adalah back filling, yaitu penimbunan kembali pit yang telah
selesai di tambang ( final ).
Dasar pemilihan metode surface mining dan backfilling ini adalah :
1. Kondisi morfologi daerah penyelidikan mempunyai morfologi perbukitan landai
dengan pola alir sungai dendritik dan mengalir ke arah sungai utama yaitu Sungai Tabur
di bagian Timur Laut.
2. Lapisan batubara yang akan di tambang, merupakan multi seam dimana pada satu area
Pit penambangan terdapat lebih dari satu seam batubara
3. Kemiringan lapisan batubara yang akan di tambang berkisar antara 100 – 40 0
4. Batubara dapat di tambang hingga SR 20 : 1 . yang berarti kedalaman penggalian tidak
lebih dari 50 meter.
5. Hasil analisis geoteknik lokasi tambang menunjukkan penambangan dapat dilakukan
dengan dimensi tinggi keseluruhan 50 meter mengunakan kemiringan lereng 470.
Sudut lereng tunggal 60°-70°dengan individual bench 10 m dan lebar berm 5 m.
6. Kemiringan Seam batubara yang cukup landai, sehingga backfilling dapat di terapkan.
Geomteri desain disposal: kemiringan lereng keseluruhan 22° berdasarkan kesatbilan
lereng actual timbunan di operasional, lereng tunggal 29°, tinggi bench 10 m, lebar
bench 5 m.

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -1


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
6.1.1 Tata cara Penambangan
Secara garis besar, kegiatan penambangan dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu
persiapan penambangan, operasi penambangan, dan pasca penambangan.
6.1.1.1. Tahap Persiapan
Dalam melakukan kegiatan penambangan batubara, PT. Anjas Anita Jaya telah
melakukan kerjasama dengan PT. Pipit Mutiara Raya. Berdasarkan perjanjian kerjasama
ekplorasi dan eksploitasi batubara antara PT. Pipit Mutiara Raya dengan PT. Anjas Anita
Jaya yang dibuat dan ditanda tangani pada, hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2017. (Terlampir).
Pembebasan lahan dan ganti rugi tanam tumbuh yang dilakukan pada seluruh areal
rencana tambang dan areal prasarana penunjangnya. Pembebasan lahan dilakukan
berdasarkan kesepakatan dan musyawarah antara penduduk (pemilik lahan permukaan
area tambang) dengan perusahaan, disaksikan oleh kepala adat dan aparat pemerintah
setempat.
6.1.1.2. Operasi Penambangan
Tahap operasi penambangan batubara mencakup beberapa kegiatan meliputi
pembersihan lahan (land clearing), pengelolaan lapisan tanah pucuk (top soil Management),
pengupasan dan penimbunan tanah penutup (overburden removal), penambangan
batubara (coal getting), pengangkutan batubara (coal hauling) ke unit pengolahan.
(Gambar 6.1).
a. Tahap Pembersihan Lahan ( Land Clearing )
Lahan perlu dibersihkan dari tumbuhan termasuk pohon, sehingga tidak
mengganggu aktivitas penambangan. Kegiatan dalam pembersihan lahan meliputi:
• Pembabatan dan Pembersihan Semak perdu
Pekerjaan membersihkan tanam tumbuh di lokasi rencana Pit, berupa pohon besar
dan semak belukar, dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan
dibantu bulldozer yang menjalankan fungsi gali-dorong dengan memanfaatkan
blade dan daya dorong yang besar.
• Penebangan Pohon dan pemotongan Kayu
Penebangan pohon dan pemotongan kayu tidak dilakukan dikarenakan lokasi IUP
PT. Anjas Anita Jaya berada di dalam kawasan HPHTI PT. Adindo Hutani Lestari,
dimana PT. Anjas Anita Jaya telah berkomitmen dengan PT. Adindo Hutani lestari

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -2


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
terkait dengan potensi kayu (tanaman HTI Akasia) yang ada diatas areal IUP
tersebut merupakan kewajiban dari PT. Adindo Hutani Lestari.
b. Pengelolaan Tanah Pucuk ( Top Soil Management )
Setelah lahan bersih dari tumbuhan termasuk pohon , maka akan dilanjutkan dengan
membongkar lapisan tanah penutup bagian atas atau tanah pucuk. Operasi pengupasan
lapisan tanah pucuk (top soil) yang banyak mengandung bahan organik hasil pelapukan dan
dapat meyuburkan tanah, dilakukan secara khusus agar tidak tercampur dengan tanah/
batuan lain yang tidak subur.
c. Pengupasan dan Penimbunan tanah penutup ( Overburden removal )
Kegiatan penggalian dan penimbunan lapisan tanah penutup dilakukan setelah
lapisan tanah penutup tersebut bersih dan dari lapisan soil dan tanah pucuk yang berada
diatasnya. Rangkaian kegiatan pengelolaan lapisan tanah penutup terdiri dari pemberaian
(loosening), penggalian (digging) , pemuatan (loading), pengangkutan (hauling), dan
penimbunan ( dumping ).
Pemberaian bertujuan untuk menghancurkan atau melepaskan batuan dari batuan
induknya agar produktivitas alat gali muatnya lebih tinggi. Sebanyak 70% dari total lapisan
penutup ini akan di berai dengan cara peledakan (blasting). Sisanya 30%, akan diberai
dengan cara penggaruan (ripping). Setelah diberai, lapisan tanah penutup dikumpulkan di
suatu tempat. Lalu dengan menggunkan bachoe – excavator, tanah penutup ini dimuat ke
dump truck yang akan membawanya ke lokasi penimbunan di dalam pit yang telah di
tambang (backfilling).
d. Penambangan batubara ( Coal Getting )
Penambangan batubara mulai dilakukan pada saat penggalian dan pengupasan tanah
penutup sudah mendekati target batubara (near ekspose) pada setiap pit penambangan.
Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam penambangan batubara adalah:
• Meminimalkan pengotoran ( dilution) dri lapisan tanah penutup yang dapat
menyebabkan kandungan abu batubara meningkat.
• Memaksimalkan Perolehan batubara (mining recovery)
Untuk mencapai tujuan diatas, maka rangkaian kegiatan penambangan batubara (
Coal Cleaning ), penggalian dan pemuatan batubara ( Coal digging and loading ) perlu
menerapkan strategi sebagi berikut :

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -3


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya

− Alat gali muat yang bekerja untuk membuang lapisan tanah penutup, melakukan
penggalian sampai dengan batas maksimal 5 cm diatas lapisan batubara bagian atas
(roof )
− Selanjutnya pekerjaan pembersihan (cleaning) bagian atas batubara (roof) dan bagian
batubara yang lapuk atau teroksidasi di daerah sub crop sampai mencapai batubara
yang bersih, dilakukan oleh backhoe-excavator yang dilengkapi dengan cutting blade
pada bucketnya.
− Alat gali muat batubara bersih bekerja sampai dengan batas kurang lebih 2 cm dari
lapisan batubara bagian bawah (floor) agar tidak tercampur dengan lapisan pengotor
bawahnya.
− Penerapan prosedur penggalian batubara perlu dilakukan dengan pengawasan yang
ketat dalam rangka jaminan kualitas.

e. Pengangkutan Batubara (Coal Hauling)

Tahap kegiatan selanjutnya adalah pengangkutan batubara. Batubara hasil


penambangan akan dimuatkan oleh backhoe-excavator ke dump truck. Dump truck ini akan
mengangkut batubara hasil penambangan ke unit pengolahan sejauh ± 15 km di area
pelabuhan.

Gambar 6.1
Urutan Kegiatan Penambangan

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -4


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
6.1.1.3. Tahap Pasca Penambangan

Dalam rangka mengurangi dampak negatif kegiatan penambangan, maka akan


dilakukan reklamasi lahan bekas tambang. Reklamasi lahan bekas tambang bertujuan
untuk penataan kembali lahan bekas tambang sesuai peruntukannya. Pelaksanaan
reklamasi harus sejalan dengan program-program rencana penutupan tambang.
Reklamasi akan dilaksanankan secara progresif (bertahap). Dalam dokumen studi
kelayakan ini, rencana-rencana reklamasi akan di bahas dalam Bab IX. Perencanaan
reklamasi yang lebih rinci akan dibahas dalam dokumen Rencana Reklamasi. Sementara
rincian kegiatan pada pasca tambang akan dibahas dalam Dokumen Rencana Penutupan
Tambang.

6.2. RENCANA PRODUKSI


Managemen PT. Anjas Anita Jaya akan melakukan penambangan batubara dengan
umur tambang selama 5 tahun dengan rata-rata produksi batubara adalah sebesar
313,973.67 ton per tahun dan dengan tingkat rata-rata SR 20 : 1.
Untuk meningkatkan produktivitas alat penambangan, dalam pengupasan lapisan
penutup, 70% dari sasaran produksi lapisan penutup akan diledakkan. Sisanya 30%, akan
digaru (ripping) termasuk lapisan tanah pucuk.
Sedangkan rencana produksi Batubara hasil perbaikan studi kelayakan tahun 2022 adalah
sebagai berikut :
Table 6.1
Rencana Produksi Batubara dan Tanah Penutup
Rencana Produksi PT.Anjas Anita Jaya FS 2022
Tahun Pit Area Batubara (ton) Overburden (BCM) SR OB Haul Distance
2022 S600 east + S400A 299.000 6.000.000,00 20,07 1,60
2023 S600Mid 400.000 8.028.000,00 20,07 1,20
2024 S600 West 400.000 8.028.000,00 20,07 1,00
2025 S500 350.000 7.024.500,00 20,07 1,40
2026 S400_1,S400_2,S400_3 137.893 2.767.512,51 20,07 0,90
Total 1.586.893,00 31.848.012,51 20,07 1,22

Berdasarkan perbaikan Studi Kelayakan Tahun 2022 faktor kehilangan (Looses) pada
kegiatan penambangan sebesar ±1,5% yang terdistribusi pada kegiatan penggalian (0,5%),
pengangkutan (0,5%) dan pada saat proses pengolahan (0,5%).

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -5


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
Table 6.2
Rencana Penambangan dan Penjualan Batubara
Batubara hasil Batubara Hasil Batubara Hasil
Target
Penambangan penambangan pengangkutan Pengolahan
Tahun Penjualan
Batubara (MT) (looses 0.5%) (looses 0.5%) (looses 0.5%)
(MT)
(MT) (MT) (MT)
2022 299.000 297.505 296.017 294.537 293.065
2023 400.000 398.000 396.010 394.030 392.060
2024 400.000 398.000 396.010 394.030 392.060
2025 350.000 348.250 346.509 344.776 343.052
2026 137.893 137.204 136.518 135.835 135.156

6.2.1 Jadwal Rencana Produksi


Rencana penambangan akan dimulai pada Tahun 2022 hingga Tahun 2026. Jumlah
batubara yang akan ditambang pada Laporan Perbaikan Studi Kelayakan Tahun 2022
adalah 1,586,893.00 MT dengan jumlah Overburden sebesar 31,848,012.51 BCM.

6.2.1.1 Tahun Pertama (Tahun 2022)


Seluruh kegiatan penambangan pada tahun pertama akan dilaksanakan Pit 600 East
dan S400A. Sesuai dengan rancangan, penambangan akan dimulai dari selatan menuju
Timur Laut. Pada tahun ini, akan dibuka lahan seluas 44.18 Ha untuk menambang 299.000
ton batubara dan 6.000.000 BCM lapisan penutup (SR 20.70 :1). Karena adanya looses pada
proses penambangan, pengangkutan dan pengolahan, maka pada tahun pertama ini PT.
Anjas Anita Jaya hanya dapat menjual batubara sebanyak 293,065 ton.

6.2.1.2 Tahun Kedua (Tahun 2023)


Pada Tahun kedua, PT.Anjas Anita Jaya akan menambang melanjutkan Pit S600 mid
menuju arah Selatan. Kegiatan penambangan tahun ini dilaksanakan pada area seluas ±
39.27 Ha, dengan sasaran produksi 400,000 ton dan lapisan penutup sebanyak
8.028.000,00 BCM (SR 20.07:1). Karena adanya looses pada proses penambangan,
pengangkutan dan pengolahan, maka pada tahun pertama ini PT. Anjas Anita Jaya hanya
dapat menjual batubara sebanyak 392.060 ton.

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -6


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
6.2.1.3 Tahun Ketiga (Tahun 2024)
Pada tahun ketiga, PT. Anjas Anita Jaya akan menambang di Pit S600 West. Sasaran
Produksi penambangan batubara tahun ketiga ini adalah 400.000 ton, dengan sasaran
penjualan 392.060 ton. Penambangan batubara tersebut diperoleh dengan membuka
lahan seluas 26.96 Ha dan mengupas lapisan penutup sebanyak 8.028.000,00 BCM (SR
20,07 :1).

6.2.1.4 Tahun Keempat (2025)


Pada tahun keempat, PT. Anjas Anita Jaya akan menambang batubara di S500.
Sasaran produksi penambangan batubara tahun keempat adalah 350.000,00 ton, dengan
sasaran penjualan 343.052 ton. Penambangan batubara tersebut diperoleh dengan
membuka lahan seluas 64,78 Ha dan mengupas lapisan penutup sebanyak 7.024.500,00
BCM, (SR 20,07:1).

6.2.1.5 Tahun Kelima (2026)


Pada tahun kelima, PT. Anjas Anita Jaya akan menambang pada Pit S400_1, S400_2,
dan S400_3 dengan target batubara yang tertambang tahun ini sebesar 137.893,00 ton.
Batubara yang terjual mencapai 135.156 ton dengan luas bukaan sebesar 26.68 Ha. Lapisan
penutup yang akan dikupas pada tahun ini adalah sebanyak 2.767.512,51 BCM (SR 20,7:1 ).

Tabel 6.3
Rencana Produksi PT. Anjas Anita Jaya Per Tahun
Tahun
DESCRIPTIONS Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 TOTAL UNIT
2022
Overburden 6,000,000 4,816,800.00 7,730,261.55 7,341,184.53 5,959,766.43 31,848,012.51 BCM
Coal 299,000 400,000 400,000 365,779 350,000 1,586,893.00 MT
BCM/
SR 20,07 20,07 20,07 20,07 20,07
MT
Luas Bukaan
41,27 47,12 33,14 51.88 195,04 Ha
Pit
Luas Bukaan
39.69 - - 16.21 55.90 Ha
OutPit
Plan Fleet 7 7 7 7 5 UNIT

6.2.2. Sekuen Penambangan dan Penimbunan


Berikut ini adalah gambar sekuen kegiatan rencana penambangan dan penimbunan
pertahun di araeal lokasi PT. Anjas Anita Jaya.

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -7


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya

Gambar 6.2
Sekuen Penambangan Pertahun PT.Anjas Anita Jaya

Tabel 6.4
Perbandingan Rencana Produksi FS Tahun 2018 dan FS Tahun 2022
Rencana Produksi PT.Anjas Anita Jaya FS 2018
Tahun Pit Area Batubara (ton) Overburden (BCM) SR OB Haul Distance
2018 488.000,00 8.759.000,00 17,95
2019 435.000,00 7.437.000,00 17,10
2020 262.000,00 5.758.000,00 21,98
2021 295.000,00 6.580.000,00 22,31
2022 299.000,00 6.000.000,00 20,07
2023 240.000,00 4.800.000,00 20,00
2024 173.000,00 3.408.000,00 19,70

Rencana Produksi PT.Anjas Anita Jaya FS 2022


Tahun Pit Area Batubara (ton) Overburden (BCM) SR OB Haul Distance
2022 S600 east + S400A 299.000 6.000.000,00 20,07 1,60
2023 S600Mid 400.000 8.028.000,00 20,07 1,20
2024 S600 West 400.000 8.028.000,00 20,07 1,00
2025 S500 350.000 7.024.500,00 20,07 1,40
2026 S400_1,S400_2,S400_3 137.893 2.767.512,51 20,07 0,90
Total 1.586.893,00 31.848.012,51 20,07 1,22

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -8


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
6.2.3. Peledakan, Geometri dan Dimensi Pengeboran, Desain Peledakan, Fragmentasi
Hasil Peledakan

Dalam proses kegiatan penambangan PT. Anjas Anita Jaya menggunakan


peledakan untuk membongkar batuan yang relatif keras sampai keras sangat penting
untuk dipertimbangkan pengunaan metode pemboran dan peledakan yang dapat
menekan biaya repair, replacement part dari peralatan mekanis bila penggalian dipaksakan
melalui penggaruan. Atau dengan kata lain konsep pemboran dan peledakan yang
direkomendasikan adalah alternatif pembongkaran material yang secara ekonomis tidak
bisa dicapai dengan penggaruan alat mekanis. Kriteria operasi peledakan yang paling baik
pada kegiatan penambangan adalah efisien, murah, dan aman. Adapun penjabaran untuk
memenuhi kriteria tersebut adalah:
a. Sasaran produksi terpenuhi.
b. Efisiensi bahan peledak tinggi yang dinyatakan dalam blasting ratio atau powder
factor.
c. Tidak banyak terjadi kehilangan ( looses)
d. Fragmentasi hasil peledakan seragam.
e. Tidak menggangu lingkungan, antara lain :
• Tingkat getaaran kecil
• Tidak tejadi batuan terbang ( flying rock )
• Gangguan suara( noise ) rendah.

Tergantung dari fragmentasi yang diinginkan, maka biaya pemboran peledakan bisa
meningkat secara eksponensial bila diinginkan suatu fragmentasi yang sangat kecil. Suatu
batasan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penambangan ini, bahwa pembongkaran
hanya bertujuan untuk melepas batuan dari induknya (loosening). Berdasarkan geometri
jenjang (bench) yang merekomendasikan tinggi lereng tunggal 10 m dengan kemiringan
50o, maka geometri peledakan yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 6.4.
Rekomendasi geometri peledakan yang diperoleh dari perhitungan dengan diameter
lubang tembak 3,5 inch adalah B = 6 m; S = 7 m; H = 10,5 m; L = 10 m; T = 2,5 m; J = 0, 5 m
dengan PF + 0,36 kg/bcm. Dalam upaya menurunkan PF perlu dilakukan uji coba pada awal-
awal operasi peledakan dengan mengatur geometri peledakan sehingga akan diperoleh PF
yang lebih rendah tanpa mengurangi fragmentasi dan dampak lingkungan peledakan

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -9


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
B=6m
B
S=7m

L = 10 m T

H = 10,5 m
L
T = 2,5 m H

J = 0,5 m
PC
PC = 8 m J
α
α= 68o

Gambar 6.3.
Usulan Geometri Peledakan

Pada sedimentary strata, seperti litologi batuan yang ada di daerah penambangan PT.
Anjas Anita Jaya, bahan peledak yang mempunyai densitas rendah (misalnya ANFO) akan
menghasilkan strain yang cukup untuk mendapatkan fragmentasi batuan yang diinginkan.
Oleh karena itu direkomendasikan untuk menggunakan bahan peledak utama Ammonium
Nitrate-Fuel Oil dengan perbandingan 94,5% : 5,5% berat, dan sebagai bahan peledak primer
digunakan Emultion Portis yang sangat baik diterapkan untuk peledakan tambang terbuka.
Cara peledakan direkomendasikan menggunakan Electric.
Berdasarkan pertimbangan jumlah material yang akan diledakkan yaitu 10% dari
lapisan penutup, maka kebutuhan bahan peledak utama serta perlengkapannya per sekali
peledakan dapat dilihat pada Tabel 6.4 dan 6.5 berikut :
Tabel 6.5
Resume Kebutuhan Bahan Peledak dan Perlengkapannya Per Peledakan
Jumlah
Harga Total Biaya
JENIS BAHAN Penggunaan
No Satuan Licenced
PELEDAK (peledakan/ ($/
($) ( Rp)
satuan) satuan )
1 2 3 4 5 6 7
I GUDANG AN
Ammonium Nitrate kg 3,600 0.77 2,772.00 38,808,000
GUDANG
II
DETONATOR
Down Hole Delay
1 pcs Orica 60 6.26 375.60 5,258,400
6M
Surface Delay 9M
2 pcs Orica 30 7.07 212.10 2,969,400
17MS

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -10


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
Surface Delay 9M
3 pcs Orica 30 7.07 212.10 2,969,400
42MS
4 Eldeto pcs Orica 1 2.23 2.23 31,220
III GUDANG DINAMIT
1 Emultion Portis kg 30 5.04 151.20 2,116,800
IV TANGKI ANFO
Fuel Oil Liter 180 0.68 122.40 1,713,600
BIAYA BAHAN PELEDAK PER PELEDAKAN 3,847.63 53,866,820

Tabel 6.6
Peralatan Peledakan

No JENIS PERLENGKAPAN Jumlah Satuan

1 2 3 4
I DRILLING BLAST HOLE
Sandvik D245S 1 Unit
II BLAST ACCECORIES
1. Crimper 6 Unit
2. Copper Cable 500 Meter
III BLASTING MACHINE
1. Cobla 100 2 Unit
IV MIXING UNIT 2 Unit

Untuk lebih detailnya kebutuhan bahan peledak, peralatan dan perlengkapan


peledakan dapat dilihat pada Lampiran Kegiatan Pemboran Peledakan yang berada pada
Lampiran E dalam dokumen laporan studi kelayakan ini.

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -11


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya

Gambar 6.5
Rekomendasi Tipikal Pola Peledakan

6.2.3.1 Vibrasi Peledakan


Gelombang seismik adalah gelombang yang menggambarkan penjalaran energi
melalui bumi yang yang padat (medium). Penjalaran energi lain diantaranya melalui
gelombang suara dan gelombang cahaya. Gelombang seismik selain dapat dihasilkan oleh
alam misalnya peledakan. Akibat peledakan yang dapat dirasakan adalah dalam bentuk “
getaran “(vibrasi).
Tinjauan hukum scaled distance pada kegiatan peledakan menyangkut beberapa
faktor yang berhubungan dengan perkiraan tingkat getaran peledakan berdasarkan pada
berat isian bahan peledak dan jarak suatu bangunan atau daerah dari tempat peledakkan.
Cara yang praktis dan efektif untuk menngontrol getaran adalah dengan menggunakan
scaled distance yang memungkinkan pelaksana di lapangan menentukan jumlah isian bahan
peledak atau jarak aman yang digunakan agar menghasilkan getaran peledakan yang
diijinkan. Peledakan tunda ( delay blasting ) adalah suat teknik peledakkan dengan cara
meledakkan sejumlah muatan bahan peledak tidak sebagai suat muatan ( singlet charge)
tetapi sebagai suat seri dari muatan-muatan yang lebih kecil. Getaran yang dihasilkan dari

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -12


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
peledakkan tunda merupakan kumpulan dri getaran-ggetaran kecil dan bukan satu getaran
besar. Peledakan tunda mengurangi tingkat getaran sebab setiap waktu tunda
menghasilkan masing-masing gelombang seismik yang kecil dan terpisah.
Gelombang hasil peledakan tunda pertama telah merambat pada jarak tertentu
sebelum peledakkan tunda selanjutnya terjadi.
Dalam menentukan jumlah muatan bahan peledak agar dapat menimbulkan getaran yang
dapat merusak suatu struktur bangunan haarus diperhatikan dua hal, yaitu :
a. Besaran getaran yang merupakan fungsi dari jumlah bahan peledak , jarak struktur dari
titik ledak, dan sifat media penghantar gelombang.
b. Kriteria kerusakan struktur itu sendiri , misalnya perpindahan maksimum yang masih
diijinkan, kecepatan dan percepatan partikel maksimum.
Mengingat belum adanya teori yang tepat dalam menentukan besarnya getaran pada
berbagai jarak dengan memperhitungkan semua sifat-sifat terpenting bebatuan, maka
salah satu jawaban yang dapat diambil adalah penyelesaian secara empiris, dengan
mengambil anggapan-anggapaan sebagai berikut :
a. Massa batuan bersifat elastik, homogen, dan isotrop.
b. Rambatan gelombang yang terjadi mempunyai bentuk muka gelombang yang datar
dengan pulsa berbentuk sederhana
c. Jenis gerakan partikel yang terjadi adalah gerak harmonis sederhana.
d. Energi yang dihasilkan bahan peledak setara dengan beratnya.
Dengan melakukan analisis dimensional, terlihat bahwa ada hubungan antara jarak
dari titik ledak dengan energi yang dihasilkan dalam peledakan, yaitu pengaruh jarak akan
setara dengan akar pangkat tiga dari energi peledakan. Apabila energi dalam hal ini
diekuivalensikan dengan jumlah bahan peledak, maka sparameter yang dihasilkan yaitu SD
(Scaled distence) dapat digunakan sebagai salah satu variabel penentu dalam perkiraan
getaran akibat peledakan.
Hukum SD untuk kontrol getaran akibat peledakan ada 2 macam, yaitu :
a. Menurut hasil analisa dimensional, SD dinyatakan sebagai berikut:

R
CRSD =
W1/3

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -13


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
Keterangan :
CRSD = cube root scaled distance, m/kg1/3
R = jarak dari sumber ledakan, meter
W = berat isian bahan peledak per delay, kg.

Hukum CRSD ini digunakan untuk pendugaan struktur bangunan akibat peledakkan pada
jarak < 20 meter dari sumber ledakan.

b. Menurut USBM (United State Bereau of Mine ) , SD dinyatakan :

R
SRSD =
W1/2

Keterangan :
SRSD = Square root scaled distance, m/kg 0,5
R = jarak dari sumber ledakan, meter
W = berat isian bahan peledak per delay, kg.
Hukum SRSD ini digunakan untuk pendugaan kerusakan struktur bangunan akibat
peledakan pada jarak >20 meter dari sumber ledakan. Rencana peledakan di PT. Anjas Anita
Jaya seperti yang telah diuraikan pada rancangan peledakan di atas, akan menerapkan pola
peledakan serentak dalam satu baris dan beruntun antara baris satu dengan baris yang lain.

Berat keseluruhan bahan peledak (E) = 25.218 / peledak


Jumlah baris yang akan diterapkan = 7 baris
Berat isian Bahan peledak per delay = 25.218 : 7 = 3.603
SRSD (Square Root Scaled Distance) = 50

Jarak terdekat dengan pemukiman penduduk:


<R> = (SRSD) X (W0.5)
= (50) X (3.6031/2) = 3.001 meter ≈ 3 km

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -14


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
Perhitungan SD akan menghasilkan suatu angka tertentu yang digunakan untuk
memperkirakan tingkat getaran peledakan, apabila tidak ada pengukuran seismik.
Menurut Nicholls, Johnson, dan Duval dalam buletin USBM, 656 (1971) SD yang disarankan
sebagai batas aman adalah minimal 50. Tingkat getaran pada SD tersebut berkisar 0,08 –
0,15 fps. Secara umum harga SD yang besar ( SD > 50) menunjukkan kondisi getaran yang
aman atau kerusakan yang terjadi kecil.Jadi, perlu ditegaskan bahwa kegiatan peledakkan
PT.Anjas Anita Jaya hanya boleh dilakukan dengan batas jarak terdekat dari pemukiman
penduduk sebesar 3 km. Berdasarkan pengamatan jarak antar lokasi tambang dengan
pemukiman penduduk lebih dari 3 km, sehingga peledakkan dapat dilaksanakan dengan
aman.

6.2.4 Rencana Pengangkutan Material (Topsoil, over burden/waste rock, dan batubara)
A. Top soil
Lapisan top soil didorong dan dikumpulkan pada lokasi tertentu dengan bulldozer,
kemudian dimuat menggunakan backhoe – excavator ke atas dump truck yang akan
membawa tanah pucuk ke lokasi yang telah siap untuk di reklamasi.
B. Overburden
Pengangkutan dan penimbunan lapisan penutup (termasuk tanah pucuk) hasil
penggalian akan dilakukan dengan cara backfilling. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka skenario pengangkutan lapisan penutup dari pit adalah sebagai berikut :
1. Alat angkutan yang adalah dump truck berkapasitas angkut 30 ton dan 40 ton
2. Pada awal penambangan, lapisan penutup akan diangkut dan ditimbun ke outside
waste dump yang berada di dekat pit. Demikian pula dengan top soil akan ditimbun
ke tempat penimbunan sementara di sebelah pit.
3. Setelah penggalian di pit yang sudah ditambang pada awal bukaan pertama maka
lapisan penutup diangkut sebagai material backfilling ke inpit dump di pit tersebut.
4. Diperkirakan tidak ada kelebihan lapisan penutup sebagai material backfill,
sehingga aktivitas selanjutnya memindahkan top soil ke inpit dump untuk di
rehabilitasi.
5. Jarak tempuh pengangkutan lapisan penutup di daerah penambangan ini berkisar
antara 200 – 500 m.

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -15


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
C. Batubara
Kajian terhadap transportasi batubara menjadi aspek penting bagi kelancaran
produksi batubara. Batubara dari kolasi tambang akan diangkut menuju tongkang dengan
melewati beberapa tahap.
1. Pengangkutan batubara dari Pit ke RoM stockpile
Batubara hasil tambang akan diangkut dengan dump truck berkapasitas 20 ton
menuju lokasi penimbunan batubara di ROM stockpile dengan jarak kedua lokasi
tersebut ± 9,5 km. Dimana ±2,3 km merupakan jalan poros pengangkutan kayu PT.
AHL yang dijadikan jalan hauling bersama ( PT. Anjas Anita Jaya, PT. Pipit Mutiara
Raya, PT. Adindo Hutani Lestari, PT. DRM, an PT. DTR). Ada sepanjang ±7,2
merupakan jalan hauling PT. Pipit Mutiara Raya yang nantinya akan di buat jalan
bersama dengan PT. Anjas Anita Jaya.
2. Pengangkutan batubara dari RoM Stockpile ke stockpile Produk
3. Semua batubara yang masuk ke RoM akan diremukan kemudian ditampung
pada Temporary Stockpile pada lokasi yang sama sebelum di angkut menuju
pelabuhan.Batubara dari PIT akan langsung diumpankan ke crusher menggunakan
Buldozer. Crusher ini dilengkapai dengan Belt conveyor, sehingga batubara hasil
pengolahan dapat langsung diangkut ke Stockpile produk.
4. Pengangkutan Batubara ke Konsumen (pembeli) lokasi.
5. Pengangkutan batubara ke konsumen (pembeli batubara) dengan
menggunakan tongkanng 300 – 310 ft, Hal ini sesuai dengan sasaran penjualan
batubara PT. Anjas Anita Jaya. Untuk menghindari demmurage, maka sebelum
dijual, batubara hasil pengolahan akan ditimbun di Stockpile Produk hingga
mencapai kuatitas > 8.000 ton. Pengangkutan dari stockpile Produk menuju
tongkang menggunakan belt conveyor.

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -16


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya

PIT

Jarak ± 9,5 Km

Pengolahan &
Temporary Stock

Jarak ± 180 m

Pelabuhan

Gambar 6.5
Tahap pengakutan Batubara

6.3 ASUMSI PERHITUNGAN JAM KERJA


Dengan selesainya penjadwalan produksi tambang, kita dapat menentukan jumlah
gilir kerja (shift) yang dibutuhkan untuk setiap jenis alat untuk mencapai sasaran produksi.
Dengan diketahuinya jumlah gilir kerja, kita dapat menghitung tiap jenis alat serta jumlah
operator yang dibutuhkan.

6.3.1 Jumlah Hari kerja Efektif


Ketersedian jam kerja yang direncanakan dihitung berdasarkan jumlah hari kerja
perbulan dan jumlah jam kerja per hari. Kesediaan jam kerja tersebut akan dikoreksi dengan
factor kehilangan, seperti hari libur, waktu istirahat yang direncanakan, faktor hujan, dan
faktor lainnya. Setelah memperhitungkan faktor koreksi tersebut, maka ketersediaan jam
kerja per tahun yang direncanakan adalah sebesar 4,800 jam seperti disajikan pada tabel
berikut.

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -17


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya

Tabel 6.7
Perhitungan Ketersediaan Jam Kerja
Description Value Unit
Calendar Days 365 days
Total Calendar Days 8760 hrs/year
Non Production Days 6 days
Scheduled Production Hours 8616 hrs/year

Daily Overshift 1.00 hrs/year


Meal &Rest Time 2.00 hrs/year
Fasting Month 0.08 hrs/year
Rain conditions 2.50 hrs/year
Slippery Condition 1.23 hrs/year
Weekly Safety Meeting 0.07 hrs/year
Friday Prayer 0.14 hrs/year
Others 0.50 hrs/year

Total Delays 7.53 hrs/year


Total Lost Time 2702 hrs/year
Effective Time 5914 hrs/year
Plant Physical Availability (88%) 1,077 hrs/year
Operating Hours 4,837 hrs/year

6.3.2 Jumlah Gilir Kerja


Dengan diketahuinya lama gilir kerja, dapat ditentukan atau di perkirakan berapa
jumlah menit sebenarnya yang dimanfaatkan untuk kerja produktif. Waktu non produktif
yang terjadwal meliputi waktu tempuh ke lokasi kerja selama pergantian gilir kerja, waktu
makan siang, pemeriksaan alat, pengisian bahan bakar dan lainnya.
PT. Anjas Anita Jaya menggunakan jumlah gilir kerja yaitu:
 2 gilir kerja perhari
 jam per gilir kerja
 hari kerja perminggu

6.3.3 Standby/Delay dan Idle Alat


Waktu standby adalah ketika alat produksi berada pada keadaan siap untuk
beroperasi, tetapi tidak dioperasikan karena faktor lainnya. Ada dua macam waktu standby
pada produksi tambang, yaitu waktu delay dan waktu idle. Pengertian dari waktu delay

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -18


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
adalah waktu yang hilang akibat faktor-faktor yang dapat dikontrol. Contoh dari waktu
delay ialah jam istirahat dan jam pergantian gilir kerja. Berbeda dengan waktu idle, di mana
waktu yang hilang tidak dapat dikontrol dengan melakukan perencanaan. Misalnya waktu
hujan, kabut, dan sebagainya.
6.3.4 Jam Kerja Efektif Alat
Jumlah jam kerja disusun berdasarkan jumlah shift kerja per hari dan lama waktu kerja
per shift, yang telah diatur oleh PT. Anjas Anita Jaya sebagai kebijakan perusahaan. Faktor
koreksi antara lain waktu terbuang seperti pergantian shift, istirahat dan makan, jumlah
hari libur nasional, dan jam hujan. Kehilangan jam kerja akibat hujan masih ditambahkan
slippery time, yaitu waktu tunggu setelah hujan agar front kerja kering dan aman untuk
dilintasi.
6.4 PERALATAN PENAMBANGAN
Peralatan tambang memegang peranan kunci dalam kegiatan penambangan. Agar
produksi lancar, maka alat gali, alat muat, alat angkut, dan alat-alat lainnya harus saling
mendukung dan direncanakan sejak awal penambangan. Pemilihan jenis peralatan
ditentukan oleh faktor-faktor seperti kondisi lapangan dan jenis material yang akan digali
(Gambar 6.7). Perhitungan kebutuhan peralatan per satuan waktu dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai beikut:
a. Mengelompokan jenis kegiatan penambangan dan sasaran produksi setiap kegiatan
tersebut.
b. Menentukan jenis dan kapasitas peralatan.
c. Menghitung produktivitas peralatan.
d. Menghitung waktu kerja, yaitu ketersediaan jam kerja persatuan waktu.
e. Menghitung jumlah peralatan.

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -19


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya

Gambar 6.6 Prosedur Penentuan Peralatan

6.4.1 Jenis dan spesifikasi alat utama dan penunjang


Semua peralatan utama penambangan pada PT.Anjas Anita Jaya merupakan milik
sendiri. Dalam pemilihan jenis dan kapasitas peralatan yang digunakan untuk operasi
penambangan batubara memperhatikan beberapa hal :
- Besarnya produksi per tahun, banyaknya hari kerja pertahun dan banyaknya jam kerja
dalam satu hari, kondisi batubara, kondisi daerah dan kondisi lingkungan, sifat fisik
material yang akan ditambang, keadaan topografi dan jarak angkut, kemudahan
memperoleh suku cadang dan perawatan alat.
- Peralatan yang akan digunakan untuk penambangan batubara di daerah ini
disesuaikan dengan target produksi per bulannya.
- Pengupasan, pembuangan dan pengangkutan batuan penutup,tanah pucuk dan
batubara dengan Match Factor keserasian alat muat dan alat angkut dalam batas
toleransi keserasian normal.
Dalam kegiatan pengupasan tanah penutup dan penambangan batubara, PT.
Anjas Anita Jaya akan menggunakan hydraulic excavator sebagai alat gali muat, yang akan
dipasangkan dengan dump truck sebagai alat angkut. Kegiatan penambangan ini akan
dibantu dengan buldozer sebagai alat gusur, Jenis dan kapasitas peralatan yang digunakan
dalam kegiatan penambangan dapat dilihat pada tabel berikut.

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -20


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya

Tabel 6.8
Jenis, Tipe, dan Kapasitas Peralatan Tambang
Nama Material
Jenis Kegiatan Tipe Alat Kapasitas
Top Soil Overburden Batubara
Pembersihan D85E SS-842
Bulldozer Excavator
Lahan (Land PC 200
Hitachi Hit-870 80 T
Penggalian
Excavator Excavator Excavator Doosan DX700LC 80 T
(Excavating)
Sany 750 H 80 T
Pemuatan Bulldozer & ZX 470
Excavator Excavator
( loading ) Excavator ZX350
Terex 50
Pengangkutan Dump Truck Dump Truck Dump Truck Terex 60
& Penimbunan Tonly 849R
Dump Truck Dump Truck Dump Truck IVECO 380
Pembuatan Excavator & Excavator & PC 200
Jenjang Bulldozer Bulldozer D85E SS-842

Gambar 6.7
Excavator Hitachi 870 Dan Terex TR 50

Salah satu hal yang penting dalam merencanakan jumlah peralaatan adalah
menghiitung produktifitasnya. Langkah pertama dalam menentukan produktivitas

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -21


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
peralatan adalah melakukann perhitungan secara teoristis. Hasil teoriistis tersebut akan
disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Prduktifitas mesin biasanya dinyaakaan dalam
satuan produksi per jam (m3/jam, atau ton / jam). Perhitungan ini dihitung dari volume per
siklus dan jumlah siklus perjam. Secara umum rumus produktivitas alat dihitung sebagai
berikut :
Q =qxNxE
= q x (60/Cm) x E
Dimana :
Q : Produktifitas per jam ( m3/jam )
q : Produksi (m3) per siklus
N : Jumlah Siklus per jam
Cm : Waktu Edar ( dalam menit )
E : Efisiensi kerja

Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas, maka diperoleh produktivitas


masing-masing peralatan penambangan seperti yang tersaji dalam Tabel dibawah ini.
Tabel 6.9
Produktifitas Peralatan Penambangan

Produktifitas
Komponen Kegiatan Aktivitas Jenis Peralatan
( per /jam)
Land Clearing Bulldozer D85E SS-842 175 Bcm
Pengelupasan ZX 870 250 Bcm
Pemuatan
Lapisan PC 750 110 Bcm
Material Penutup 20/Rit
Pengangkutan Terex 50 & Terex 60
24/ Rit
Penimbunan Bulldozer D85E SS-842 641,76 Bcm
Cleaning PC 200 Ton
Penambangan
Pemuatan ZX 470 220 & 140 Ton
Batubara
Pengangkutan IVECO 380 23 Ton
Pengelolahan
Batubara dan Pemuatan
Loading Conveyor 750 Ton
Pemuatan ke Crusher
tongkang

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -22


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
6.4.2 Jumlah alat utama dan penunjang
Peralatan dalam kegiatan penambangan PT. Anjas Anita Jaya terdiri atas dua macam,
yaitu alat penambangan utama dan alat pendukung operasional penambangan. Kebutuhan
alat penambangan utama dihitung berdasarkan sasaran produksi. Sedangkan kebutuhan
alat pendukung operasional didasarkan pada kondisi lingkungan kerja.
Dalam pengelupasan lapisan penutup, PT. Anjas Anita Jaya akan membutuhkan
excavator tipe kelas 80t yaitu Hitachi Hit-870 (3) unit, Doosan DX700LC (2) unit, dan Sany
750 H (2) unit. Alat ini akan di operasikan selama 5.400 jam / tahun untuk melayani 2 – 6 unit
truk Terex TR 50 berkapasitas 50 ton, truk Terex 60 berkapasitas 60 ton dan Tonly 849R
dengan total alt angkut 34 unit truck. Sedangkan untuk penambangan batubara , PT.Anjas
Anita Jaya akan menggunakan excavator tipe kelas 30t-40t yaitu Hitachi ZX470 dan Zx 350
untuk melayani 3-6 unit alat angkut dump truck IVECO Trakker AD380T38. Tabel dibawah
ini memberikan gambaran kebutuhan alat penambangan utama PT.Ajas Anita Jaya.
Tabel 6.10
Jumlah Kebutuhan Alat Penambangan Per Tahun
TAHUN
DESKRIPSI TYPE
1 2 3 4 5
PENGUPASAN OVERBURDEN
Alat Bongkar, Clearing (PIT) PC 200 3 3 3 3 3
Suport (Dumpingan Area) D85E SS-842 2 2 2 2 2
Alat Muat ZX870, PC 750 7 7 7 7 7
Alat Angkut Terex TR 50 11 11 11 11 11
Terex TR 60 6 6 6 6 6
Tonly 849R 5 5 5 5 5
PENAMBANGAN BATUBARA
Alat Muat ZX470 2 2 2 2 2
Alat Angkut (Tambang -CPP) IVECO 9 9 9 9 9
ALAT CPP DAN JETTY
Alat Muat PC 200 2 2 2 2 2
Suport (dozing) D85E SS-842 1 1 1 1 1

Disamping alat penambangan utama, kebutuhan peralatan penunjang juga sangat


berperan dalam kelancaran kegiatan produksi batubara, seperti yang terlihat pada tabel
berikut.

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -23


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
Tabel 6.11
Daftar Alat Pendukung Operasi Penambangan
Support Equipment
PC-200 PIT 600 3 Coal Cleaning, Clearing, General
Excavator
Total 3 0
D85E SS -842 LOADING POINT 2
D85E SS -842 DISPOSAL 4
Bulldozer
D85E SS -842 BANK SOIL 2
Total 8
GD705A-4 PIT 600 2
Grader GD705A-5 JLN HAULING
Total 2
CWA260X PIT 2
Water truck CWA260X JLN HAULING
Total 2
SV525
Compactor
Total 1
Tower Lamp 10 PIT - Disposal -Pos Checker
Tower Lamp
Total 10
CAT HH160 IS/S PIT 600 2 Sump Temporary - Settling pond
Dewatering Pump Transfer PIT 600 1
Total 3
LV 19

6.4.3 Unjuk kerja alat (Availability dan Utilisasion) dan produktivitas alat
Tabel 6.12
Unjuk Kerja alat (Availability dan Utilisasion) dan produktivitas alat
PA MA UA EU PRODUKTIVITAS
OB Equipment BCM/Jam atau
%
Ton/Jam
Excavator ZX870- PC 750 85% 87% 64% 60%
TEREX 60 85% 87% 64% 62%
Hauler TEREX 50 85% 87% 64% 62%
TONLY 85% 87% 64% 62%
Coal Equipment
ZX470 90% 92% 68% 66%
Excavator ZX200 90% 92% 68% 66%
ZX330 90% 92% 68% 66%
FM320TI 85% 87% 64% 62%
Hauler IVECO 85% 87% 64% 62%
ZY700 85% 87% 64% 62%
Support Equipment
ZX350 85% 87% 64% 62%
Excavator
PC200 85% 87% 64% 62%
D85E SS -842 80% 82% 62% 60%
Bulldozer CAT-D6R 80% 82% 62% 60%
D65 80% 82% 62% 60%
GD705A-4 85% 87% 64% 62%
Grader
GD705A-5 85% 87% 64% 62%
CWA260X 85% 87% 64% 62%
Water truck
CWA260X 85% 87% 64% 62%
Compactor SV525 85% 87% 64% 62%
Tower Lamp Tower Lamp 85% 87% 64% 62%
CAT HH160 IS/S 85% 87% 64% 62%
Dewatering
Pump Transfer 85% 87% 64% 62%
LV Hi-Lux 85% 87% 64% 62%

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -24


Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Anjas Anita Jaya
6.5 RENCANA PENANGANAN BATUBARA YANG BELUM TERPASARKAN
Nilai kalori batubara PT. Anjas Anita Jaya ini merupakan kalori yang banyak dicari oleh
konsumen batubara. Diperkirakan tidak ada batubara hasil penambangan yang tidak laku
dijual.
Namun, PT. Anjas Anita Jaya akan menjaga parameter kualitas lainnya seperti nilai
abu dan nilai sulfur. Bilamana dalam kegiatan penambangan , atau analisis batubara
didapati kualitas dengan nilai abu atau nilai sulfur yang tinggi, maka akan dilakukan
pencampuran dengan batubara yang memiliki nilai abu/nilai sulfur yang rendah.

6.6 RENCANA PENANGANAN SISA SUMBERDAYA PADA PASCA TAMBANG


PT. Anjas Anita Jaya saat ini merencanakan penambangan menggunakan sistem
tambang terbuka dengan nisbah kupas rata-rata maksimal 20 : 1. Sisa cadangan batubara
yang tak terambil secara teknis dan ekonomis sulit untuk ditambang, sehingga sisa
cadangan ini akan ditinggalkan kecuali bila ditemukan cadangan baru yang feasible pada
eksplorasi yang lebih dalam.

Gambar 6.8
Peta Rencana Reklamasi PT. AAJ

BAB VI RENCANA PENAMBANGAN VI -25


.000000 .000000 .000000 .000000
515000 520000 525000 530000
465000.000000

.000000
Sei Wasan
PETA SITUASI

465000
Sei Wasan
PT. ANJAS ANITA JAYA
DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU
DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
460000.000000

.000000
Æ

460000
SEI MENGGARIS

1:75,000
0 0.75 1.5 3 4.5 6

Kilometers

TULIN ONSOI
Sei Tabur
KETERANGAN

Jalan
455000.000000

.000000
455000
Sungai

Pemukiman

Batas Kecamatan

Batas IUP AAJ


450000.000000

.000000
INDEKS PETA

450000
SEBUKU NUNUKAN

.000000 .000000 .000000 .000000


515000 520000 525000 530000
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

Peta Tofografi

Peta Wilayah Ijin IPPKH IUP PTAAJ

Lampiran Peta
117°12'0"E 117°13'0"E 117°14'0"E
PETA GEOLOGI
4°9'0"N

4°9'0"N
PT. ANJAS ANITA JAYA
DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU
DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN

Æ
1:25,000
4°8'0"N

4°8'0"N
0 0.3 0.6 1.2 1.8 2.4

Kilometers

KETERANGAN
Tmt Jalan

Tmm
Sungai

Garis Struktur

Batas IUP PT.AJJ

Formasi Meliat
4°7'0"N

4°7'0"N
Formasi Tabul

Formasi Naintupo

INDEKS PETA
Tomm
4°6'0"N

4°6'0"N
117°12'0"E 117°13'0"E 117°14'0"E
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000

PETA TOPOGRAFI
458000.000000

.000000
PT. ANJAS ANITA JAYA

458000
DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU
DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
457000.000000

.000000
Æ

457000
1:20,000
0 0.25 0.5 1 1.5 2

Kilometers
456000.000000

.000000
KETERANGAN

456000
Batas IUP AAJ

Kontur Minor
455000.000000

.000000
Kontur Mayor

455000
INDEKS PETA
454000.000000

.000000
454000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

Peta Geologi PT. Anjas Anita Jaya

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

Peta Sebaran Titik Bor IUP AAJ

Lampiran Peta
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000

PETA SITUASI TAMBANG


458000.000000

.000000
PT. ANJAS ANITA JAYA

458000
PIT 600

DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU


DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
457000.000000

.000000
Æ

457000
1:20,000

0 0.25 0.5 1 1.5 2

PIT 400-3 Kilometers

KETERANGAN
456000.000000

.000000
456000
Jalan Hauling
PIT 400-2
Disposal Outpit

Kontur Minor

Area Mineout
Kontur Mayor

Batas IPPKH
PIT 500 Batas IUP AAJ
PIT 400-1
455000.000000

.000000
PIT Desain

455000
PIT 400A

INDEKS PETA
454000.000000

.000000
454000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

Peta Kontur Opsi Pit yang digunakan dalam Estimasi Sumberdaya IUP PTAAJ

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S610

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S620

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S630

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S500

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S450

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S430

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S420

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S430B

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S430C

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S420C

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S400

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S300B

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA AREA SUMBERDAYA – SEAM S400C

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA RENCANA TAMBANG TAHUN - 1

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA RENCANA TAMBANG TAHUN – 2

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA RENCANA TAMBANG TAHUN - 3

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA RENCANA TAMBANG TAHUN - 4

Lampiran Peta
Studi Kelayakan PT. Anjas Anita Jaya

PETA RENCANA TAMBANG TAHUN - 5

Lampiran Peta
522000 523000 524000 525000 526000
PETA RENCANA PENAMBANGAN
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000

TAHUN 2022-2025
458000.000000

.000000
PT. ANJAS ANITA JAYA

458000
PIT 600

DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU


DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
457000.000000

.000000
Æ

457000
1:20,000
0 0.25 0.5 1 1.5 2

PIT 400-3 Kilometers

KETERANGAN
456000.000000

.000000
456000
Jalan Hauling
PIT 400-2
Disposal Outpit

Kontur Minor

Area Mineout
Kontur Mayor

Batas IPPKH
PIT 500 Batas IUP AAJ
PIT 400-1
455000.000000

.000000
PIT Desain

455000
PIT 400A

INDEKS PETA
454000.000000

.000000
454000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000
522000 523000 524000 525000 526000
PETA RENCANA PENAMBANGAN
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000

TAHUN 2022
Pit 600
458000.000000

.000000
PT. ANJAS ANITA JAYA

458000
Disposal Outpit
DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU
DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
457000.000000

.000000
Æ

457000
1:20,000
0 0.25 0.5 1 1.5 2

Kilometers

KETERANGAN
456000.000000

.000000
456000
Jalan Hauling
Disposal Outpit

Kontur Minor

Area Mineout
Kontur Mayor

Batas IPPKH
Batas IUP AAJ
455000.000000

.000000
PIT Desain

455000
INDEKS PETA
454000.000000

.000000
454000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000
522000 523000 524000 525000 526000
PETA RENCANA PENAMBANGAN
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000

TAHUN 2022
Pit 600
458000.000000

.000000
PT. ANJAS ANITA JAYA

458000
Disposal Outpit
DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU
DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
457000.000000

.000000
Æ

457000
1:20,000
0 0.25 0.5 1 1.5 2

Kilometers

KETERANGAN
456000.000000

.000000
456000
Jalan Hauling
Disposal Outpit

Kontur Minor
Area Mineout
Kontur Mayor

Batas IPPKH
Batas IUP AAJ
455000.000000

.000000
PIT Desain

455000
INDEKS PETA
454000.000000

.000000
454000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000
522000 523000 524000 525000 526000
PETA RENCANA PENAMBANGAN
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000

TAHUN 2023
Pit 600
458000.000000

.000000
PT. ANJAS ANITA JAYA

458000
Disposal Outpit
DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU
DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
457000.000000

.000000
Æ

457000
1:20,000
0 0.25 0.5 1 1.5 2

Kilometers

KETERANGAN
456000.000000

.000000
456000
Jalan Hauling
Disposal Outpit

Kontur Minor
Area Mineout
Kontur Mayor

Batas IPPKH
Batas IUP AAJ
455000.000000

.000000
PIT Desain

455000
INDEKS PETA
454000.000000

.000000
454000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000
522000 523000 524000 525000 526000
PETA RENCANA PENAMBANGAN
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000

TAHUN 2024
Pit 600
458000.000000

.000000
PT. ANJAS ANITA JAYA

458000
Disposal Outpit
DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU
DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
457000.000000

.000000
Æ

457000
1:20,000

0 0.25 0.5 1 1.5 2

Kilometers

KETERANGAN
456000.000000

.000000
456000
Jalan Hauling
Disposal Outpit

Kontur Minor

Area Mineout
Kontur Mayor

Batas IPPKH
PIT 500 Batas IUP AAJ
455000.000000

.000000
PIT Desain

455000
PIT 400A

INDEKS PETA
454000.000000

.000000
454000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000
522000 523000 524000 525000 526000
PETA RENCANA PENAMBANGAN
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000

TAHUN 2025
Pit 600
458000.000000

.000000
PT. ANJAS ANITA JAYA

458000
Disposal Outpit
DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU
DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
457000.000000

.000000
Æ

457000
1:20,000

0 0.25 0.5 1 1.5 2

PIT 400-3 Kilometers

KETERANGAN
456000.000000

.000000
456000
Jalan Hauling
Disposal Outpit
PIT 400-2
Kontur Minor
Area Mineout
Kontur Mayor

Batas IPPKH
PIT 500 Batas IUP AAJ
PIT 400-1
455000.000000

.000000
PIT Desain

455000
PIT 400A

INDEKS PETA
454000.000000

.000000
454000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000

PETA RENCANA PENYALIRAN TAMBANG


Pit 600
458000.000000

.000000
PT. ANJAS ANITA JAYA

458000
Disposal Outpit
DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU
DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
457000.000000

.000000
Æ

457000
1:20,000

0 0.25 0.5 1 1.5 2

PIT 400-3 Kilometers

KETERANGAN
456000.000000

.000000
456000
Jalan Hauling
Disposal Outpit
PIT 400-2
Kontur Minor
Area Mineout
Kontur Mayor

Batas IPPKH
PIT 500 Batas IUP AAJ
PIT 400-1
455000.000000

.000000
PIT Desain Settlingpond

455000
PIT 400A

INDEKS PETA
454000.000000

.000000
454000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000

PETA RENCANA BUKAAN LAHAN


Bukaan Tahun 2022
.000000

.000000
PIT 600
PT. ANJAS ANITA JAYA
458000

458000
Bukaan Tahun 2023

DESA PEMBELINGAN KECAMATAN SEBUKU


DESA SRINANTI DAN DESA TABUR LESTARI
Bukaan Tahun 2024 KECAMATAN SEI MENGGARIS
KABUPATEN NUNUKAN
.000000

.000000
Æ
457000

457000
Bukaan Tahun 2025

1:20,000

0 0.25 0.5 1 1.5 2

PIT 400-3 Kilometers

Bukaan Tahun 2026

KETERANGAN
.000000

.000000
456000

456000
PIT 400-2
Bukaan Tahun 2026 Kontur Minor

Kontur Mayor
Bukaan Tahun 2025

Batas IUP AAJ


PIT 400-1
.000000

.000000
Bukaan Tahun 2025 Area Bukaan Lahan
455000

455000
Bukaan Tahun 2026

Bukaan Tahun 2025


PIT 400A
Bukaan Tahun 2022

INDEKS PETA
.000000

.000000
454000

454000
522000 523000 524000 525000 526000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000
PETA RENCANA PENAMBANGAN
TAHUN 2017-2026
PT. ANJAS ANITA JAYA
KABUPATEN NUNUKAN
PROVINSI KALIMANTAN UTARA

W E

SCALE 1 : 20.000
0 100 200 500 1000 m

KETERANGAN :

IUP PT. AAJ Disposal Outpit

IPPKH PT. AAJ Setling Pond

Jalan Sawit Jalan Tambang

Tahun 2017 Tahun 2022


Luas ± 10.19 Ha Luas ± 44.54 Ha

Tahun 2018 Tahun 2023


Luas ± 12.86 Ha Luas ± 37.28 Ha

Tahun 2019 Tahun 2024


Luas ± 31.32 Ha Luas ± 29.47 Ha

Tahun 2020 Tahun 2025


Luas ± 30.87 Ha Luas ± 63.76 Ha

Tahun 2021 Tahun 2026


Luas ± 39.89 Ha Luas ± 26.68 Ha

am
sal
arus
ei D
Brun
TAHUN 2018
Y SIA
LA
MA

Lokasi Peta
Map Position

PT. ANJAS ANITA JAYA


Peta Rencana Penambangan
Daerah Sebakis, Kec. Sebuku, Kab. Nunukan
Kalimantan Utara
Di buat oleh : Di cetak :
Di periksa oleh : Lembar peta :
Di setujui oleh :

PT.ANJAS ANITA JAYA


Head Office
Jl. Ujang Dewa RT 14. Kel. Selisun
Kec. Nunukan Selatan Kab. Nunukan
Kalimantan Utara

Anda mungkin juga menyukai