Maz 23
Maz 23
edu
LOG IN SIGN UP
EXPOSISI MAZMUR 23
Freethinker Tian
UPLOADED BY
Freethinker Tian
EXPOSISI MAZMUR 23
Exposisi Mazmur 23
(1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. (2) Ia membaringkan aku di
padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; (3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia
menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. (4)Sekalipun aku berjalan dalam lembah
kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang
menghibur aku. (5)Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi
kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. (6)Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti
aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Mazmur 23 (LAI:TB)
Pendahuluan
Mazmur
dalam Alkitab.
A masterpiece throughout,
begitu pujinya.
Benar yang dikatakan Boice. Mazmur 23 memang merupakan nyanyian agung yang begitu indah.
Sebuah Mazmur yang memberikan
bagi manusia.
a supreme place
Akan tetapi polemik mengenai judul Mazmur ini datang ketika Hans-Joachim Kraus secara tegas
mengatakan Gembala yang Baik tidak cocok dikenakan sebagai judul Mazmur ini.
Benarkah tudingannya? Makalah ini ditulis untuk mengajak para pembaca melihat sedikit lebih
mendalam mengenai Mazmur yang memiliki
tender touch
ini.
Mazmur 23 sebenarnya tidak akan memiliki makna sama sekali jika tidak dikaitkan dengan mazmur 22
dan mazmur 24, yang Vernon McGee katakan sebagai
triptych of psalms,
namun dalam ekposisi kali ini penulis hanya membatasi pada Mazmur 23 saja.
Kata
„Mazmur‟
atau
Psalm
(dalam bahasa Inggris) diturunkan dari terjemahan bahasa Yunani Perjanjian Lama (Septuaginta/LXX).
Kata Yunani
Psalmos
Psalmos
James M. Boice,
Psalms vol 1
Boice, 206
bagi manusia karena ditulis dari sebuah kepercayaan penuh kepada Tuhan. Lih. Artur Weiser, trans.
The Psalms
W. S. Plumer,
Psalms
Hans-Joachim Kraus,
Psalms 1-59
Weiser, 226
J. Vernon McGee,
Penjelasan Umum
Mazmur 23 ini pendek dan relatif tidak sulit ditafsirkan. Peter Cragie mengatakan: “it
is neverthless particularly difficult to interpret with respect to such matters as its form and
10
Benar kata Cragie. Mazmur 23 memang dapat dengan mudah menunjukkan kasih Tuhan yang begitu
besar bagi umat-Nya. Seakan-akan penulis Mazmur ini mengajak setiap umat Tuhan untuk memuji dan
membesarkan nama Tuhan karena kasih dan pemeliharaan-Nya yang begitu besar kepada umat pilihan-
Nya. Charles
Spurgeon mengatakan: “It should be the subject of grateful admiration that the great God
allows Himself to be compared to anything which will set forth His great love and care for
11
Tepat sekali yang dikatakan Spurgeon, karena memang dalam Mazmur 23 kita langsung dapat melihat
akan kasih dan kebaikan Tuhan kepada umat-Nya. Mazmur ini ditulis oleh Daud, dan kalimat-kalimat
yang termuat di dalamnya relatif tidak memuat kesulitan yang berarti walaupun kita tidak mengetahui
secara pasti kapan dan apa latar belakang Mazmur ini ditulis.
12
Sebelum masuk ke dalam exposisi, penulis akan melihat kepada suatu polemik mengenai judul Mazmur
ini.
Good Sheperd
Gembalaku yang B
aik”
), pemberian judul ini menimbulkan keberatan. Setidaknya, Hans-Joachim Kraus adalah sarjana yang
mengajukan keberatan pada judul tersebut.
13
Good Sheperd
antara lain karena ayat 5 secara jelas tidak berbicara tentang hubungan antara gembala dan domba.
Argumennya: (1) gembala tidak menyediakan hidangan (ayat 5a), melainkan membawa domba ke
padang rumput yang hijau (bdk. ayat 2); (2) domba tidak diminyaki kepalanya oleh gembala (ayat 5b); (3)
domba juga tidak meminum dari piala (ayat 5c), melainkan dari sungai/mata air (bdk. ayat 2).
14
10
Peter Craigie,
11
12
Beberapa usulan sudah diajukan oleh para penafsir. Sampai sejauh ini yang paling masuk akal adalah
ketika Daud lari dari musuh-musuhnya di padang gurun, kemungkinan dari Absalom (
http://www.gkri-exodus.org/page.php?SER-Mazmur23
. Ada beberapa argumen yang mendukung praduga ini. Rujukan tentang pergumulan hidup domba di
padang gurun sesuai dengan kehidupan Daud selama di pelarian. Mazmur ini juga menyiratkan adanya
musuh atau bahaya (ayat 4, 5).Gambaran tentang gembala (ayat 1-4)
dan raja
(ayat 5) tampaknya menyiratkan bahwa Mazmurini ditulis setelah Daud menjadi raja. Dengan demikian,
musuh yang mengejar dia kemungkinan besar bukanlah Saul (1Sam. 19-28), sekalipun waktu itu dia
sudah diurapi sebagai raja Israel oleh Samuel (1Sam. 16).
13
Ia mengatakan bahwa Gembala yang Baik tidak cocok dikenakan sebagai judul mazmur ini, ia
mengusulkan “
” sebagai judulnya.
Kraus,303
14
Menurut argumen ini, ayat 5 lebih tepat dipahami sebagai gambaran tentang seorang raja yang
menjamu undangan istimewa. Suasana yang diceritakan adalah suasana pesta kemenangan di istana,
bukan kehidupan di padang.
14
Selain itu, penggabungan antara figur gembala dan raja juga sesuai dengan perjalanan hidup Daud yang
pernah menjadi gembala maupun raja
.
Jika kita setuju bahwa Mazmur 23:5 berbicara tentang raja yang mengadakan jamuan kemenangan,
maka
judul “
Good Sheperd
” atau “
tidak bisa mewakili keseluruhan isi Mazmur ini. Kraus tidak ingin Gembala yang Baik diberikan sebagai
judul M
azmur ini, ia mengusulkan “Security in the Goodness and Mercy of Yahweh” sebagai judulnya.
15
Dukungan atas keberatan ini datang dari John Eaton. Ia mengingatkan karena Mazmur ini juga memuat
pesan Allah sebagai Raja yang
caring, providing,
dan
mightily providing,
16
sehingga
Good Sheperd
bukanlah judul yang cocok bagi Mazmur 23. Kritik tersebut di atas memang cukup baik dan beralasan,
akan tetapi keberatan pada judul Mazmur 23 ini semestinya tidak perlu ada jika kita mau melihat lebih
jeli pada ayat-ayat dalam Mazmur 23 sendiri. Keberatan atas judul
Good Sheperd
seharusnya tidak akan muncul jika para kritikus bisa melihat makna di balik untaian kata-kata Daud
dalam Mazmur 23 ini. Mari kita perhatikan: Ayat 1
Dua ayat ini sama-sama memiliki makna keyakinan akan pemeliharan Tuhan. Penulis melihat bahwa di
sini ada kesengajaan Daud untuk mengulang dua maksud yang sama dengan lirik yang berbeda. Justru di
sinilah s
ense of art
yang tinggi dari Daud terlihat, di mana ia menuliskan idenya tentang pemeliharan Tuhan melalui dua
lirik yang berbeda. Ayat 2-3a:
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Di sini kita bisa melihat ide mengenai kesegaran yang diberikan dalam gambaran yang berbeda. Ayat-
ayat ini berbicara mengenai kesegaran yang dirasakan oleh Daud dari Tuhannya. Kesamaan makna
terdapat juga pada ayat 3b:
di mana ayat
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Ayat-ayat ini menunjukkan ide tentang gembala yang tidak terpaku pada lirik dan nuansa riil pekerjaan
seorang gembala, tetapi juga tersampaikan dalam gambaran seorang raja.
(
1Taw. 11:2
).
Maka tidak heran gambaran yang ia berikan dalam Mazmur ini begitu riil dan menyentuh, karena Daud
sendiri sudah menjalani dua peran tersebut dalam hidupnya.
15
Kraus,303
16
John Eaton,
The Psalms
Gembala dan raja dalam deskripsi indah Daud dilukiskan sebagai seorang yang menjamin kehidupan
domba atau rakyat, menyegarkan serta memimpin mereka berjalan, dan memberi jaminan keamanan
bagi keselamatan mereka. Setelah kita melihat kesamaan makna yang terkandung di setiap ayat dalam
Mazmur 23 ini, maka dengan demikian kita bisa memberi jawaban atas keberatan terhadap judul
Good Sheperd
kepada Mazmur 23 ini. Alasan penulis adalah karena hampir di setiap bagian Mazmur ini kita
akhir (ayat 6), sehingga dengan demikian kata “TUHAN” membentuk sebuah
inclusio
yang sekaligus menyiratkan inti dari Mazmur ini. Struktur Mazmur 23 secara keseluruhan dapat dilihat
sebagai berikut: Ayat 1-4 TUHAN sebagai Gembala yang Baik Ayat 5 TUHAN sebaga Raja yang Baik Ayat 6
Keyakinan akan jaminan masa depan Jadi, dengan demikian keberatan terhadap judul
Good Sheperd
telah terjawab tuntas. Penulis menghargai keberatan yang diajukan oleh para sarjana mengenai judul
Good Sheperd
responsible
dalam argumen-argumen mereka. Akan tetapi jika kita melihat keseluruhan Mazmur ini, maka
keberatan-keberatan semacam itu tentulah sangat berlebihan.
(ayat 1-4)
17
W. G. Scrog
18
Scroggie menyatakannya dengan tepat. Penulis setuju bahwa tidak ada penafsiran lain yang lebih
pantas selain melihat Allah sebagai figur Gembala itu sendiri dan kita adalah kawanan dombanya.
Penulis Mazmur sendiri dengan sangat jelas memulai Mazmurnya
19
Tidak ada
17
Kitab Suci memang juga menggambarkan Tuhan sebagai gembala Israel secara kolektif. Maz. 78:52 -
“disuruh
-Nya umatNya berangkat seperti domba-domba, dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di
padang gurun”
. Yes. 40:11 -
-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba
dituntun-Nya dengan hati-
hati”
. Tetapi, dalam ay 1 ini kelihatan bahwa Ia menggembalakan domba-Nya secara pribadi. Ini
menunjukkan bahwa dalam menggembalakan, Tuhan memperhatikan kita satu per satu. (Bdk. Yoh.
10:3b -
„I
18
W. Graham Scroggie,
19
Yang menarik dari ungkapan ini adalah pemakaian kata ganti orang “ku”. Kata ini menunjukkan
pribadi
. Allah tentu saja adalah Gembala dari semua umat Israel (2Sam. 7:7l; Mzm. 78:71-72), tetapi Daud
bukan sedang mengajarkan keyakinan nasional tersebut. Dia sedang
keraguan bahwa memang sang penulis Mazmur menganggap Allahnya sebagai Gembala. Tidak heran
jika ia
Samuel Terrien menganggap Mazmur 23 memang kental dengan nuansa pengalaman dan keahlian
seorang gembala.
20
Penulis sependapat dengan yang diyakini Terrien tersebut, karena jika kita melihat ayat 1-4 maka
nyatalah bahwa perasaan yang termuat dalam untaian kata di empat ayat tersebut mustahil lahir dari
jiwa yang tidak mengenal suka-duka dunia penggembalan. Dalam bagian selanjutnya sang penulis
Mazmur menjelaskan apa yang diberikan TUHAN sebagai Gembala. Pertama,
kecukupan
takkan kekurangan
aku”. Versi Inggris memakai “I shall not be in want” (NIV) atau “I shall not want” (KJV/ASV/NASB/RSV).
Makna yang disiratkan dalam berbagai versi Inggris bukan sekedar “kita tidak kekurangan sesuatu”
(kontra LAI:TB), tetapi “kita tidak
menginginkan
apapun”
. Makna ini bisa dibenarkan dari sisi konteks Mazmur 23 ini sendiri. Mazmur ini bukan hanya berbicara
tentang pemenuhan segala sesuatu yang bersifat materi, tetapi lebih kepada rasa cukup: (1) rumput
hijau di ayat 2 bukan hanya dimakan, tetapi juga dijadikan tempat berbaring; dengan demikian
menunjukkan jumlah yang sangat banyak dan domba-domba sudah puas memakan rumput itu; (2) piala
di ayat 5 diisi minuman secara melimpah, bukan sekedar penuh. Kecukupan di sini tidak selalu berarti
memiliki segala-galanya dari TUHAN, misalnya kekayaan yang melimpah. Kecukupan ini lebih ke arah
keutuhan hidup di dalam TUHAN. Kita mungkin berada dalam bahaya dan penderitaan (bdk. ayat 4),
tetapi kita tetap puas bersama TUHAN. Bahkan di bagian akhir Mazmur ini Daud mengungkapkan
kerinduannya yang mendalam, yaitu berada dalam rumah TUHAN sepanjang masa. Bagi sang penulis
Mazmur yang paling penting adalah bersama dengan TUHAN baik dalam keadaan enak (ayat 1-3)
maupun dalam bahaya (ayat 4). Penyertaan inilah yang memberikan kecukupan sejati bagi kita. Kedua,
kesegaran
(ayat 2-3a). Ketika kita membaca ayat 2a kita mungkin akan terkejut. Mengapa? Seperti sudah
disinggung sebelumnya, bagian ini tidak menyatakan
“Ia
memberi makan
aku rump
menjadi tempat berbaring. Ini menunjukkan bahwa domba bukan sekedar kenyang, tetapi memiliki
waktu untuk beristirahat dan menyegarkan tubuh mereka. Bagian ini bukan sekedar
menceritakan keyakinan dan pengalaman pribadi bersama TUHAN. Apakah kita juga mengalami sendiri
apa yang menjadi pengakuan iman bersama dalam gereja (misalnya Tuhan itu baik, dsb)?
20
Samuel Terrien,
The Psalms
GET PDF