PENDAHULUAN
risiko kecelakaan kerja dan cidera dilingkungan ini sangat tinggi, oleh karena
khusus bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja diatas kapal dan
keselamatan dan kesehetan crew. Dalam lingkungan kerja yang keras seperti
1
mengurangi risiko cedera atau bahaya yang mungkin terjadi. Personal
Protective Equipment (PPE) meliputi safety shoes, gloves, helmet, mask, life
jacket, ear plug, lifebuoy, dan perlengkapan lainnya yang dapat melindungi
pekerja dari bahaya fisik dan kimia di lingkungan kerja. Nilai penting dalam
III Life Saving Appliances and Arrangements aturan 7 (Personal Live Saving
kapal. Hal ini terjadi karena kurangnya disiplinnya para awak kapal dalam
bongkar muat di kapal KM. Kebun Karet pada Jumat dini hari 9 Oktober
2015).
Hal ini bisa terjadi karena kurangnya disiplin para awak kapal akan
bekerja.
2
PROTECTIVE EQUIPMENT (PPE) UNTUK MENINGKATKAN
Equipment (PPE) untuk keselamatan kerja di kapal dan dampak apabila awak
b. Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan crew
3
Dari rumusan masalah diatas, maka diperoleh tujuan yang ingin dicapai
b. Untuk mengetahui cara yang dapat dilakukan agar crew kapal dapat
a. Manfaat Teoristis
ataupun sebagai sumbangan pemikiran bagi para pelaut dan anak buah
b. Manfaat Praktis
Daya Manusia di bidang transportasi laut, yaitu agar para pelaut dan anak
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
85 % kecelakaan disebabkan oleh
6
Spil Niken
2.2.1 Optimalisasi
dikehendaki.
7
Jadi dapat disimpulkan pengertian optimalisasi adalah proses atau
proses, atau entitas dengan tujuan mencapai hasil terbaik atau paling
optimal.
2.2.2 Penerapan
metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu
teori.
yang efektif.
8
2.2.3 Personal Protective Equipment (PPE)
(PPE) adalah peralatan yang digunakan oleh crew untuk melindungi diri
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan crew itu
dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan
saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan
awak kapal itu sendiri dan orang di sekeliling nya. Personal Protective
9
Penggunaan Personal Protective Equipment (PPE) sangat penting
dalam situasi dimana risiko fisik, kimiawi, biologis, atau radiasi dapat
pemakainya.
ditentukan.
10
i. Suku cadangnya harus mudah di dapat guna mempermudah
antara lain :
membahayakan tubuh.
b. Helmet
11
terjadi benturan,pukulan atau kejadian berbahaya yang
c. Safety shoes
crew kapal.
12
Gambar 2.4 Sarung tangan (gloves)
Sumber: https://www.workinghandsgloves.com/
e. Safety Glasses
tinggi.
f. Plug
13
Di dalam sebuah ruang mesin kapal telah menghasilkan
suara yang sangat tinggi untuk takaran telinga manusia. Alat ini
adalah alat pelindung telinga dari kebisingan dan polusi suara pada
saat bekerja.
g. Safety Harness
digunakan oleh
h. Welding Perisai
14
Welding perisai atau topeng adalah alat pelindung mata
ultraviolet
i. Life jacket
sadar atau tidak sadar bisa tetap mengapung diatas air dengan
15
Gambar 2.9 Life jacket
Sumber: https://lautanmas.com/
udara.
16
kesalahan manusia, perbuatan atau kondisi tak aman, kecelakaan
17
OPTIMALISASI PENERAPAN PENGGUNAAN
PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT (PPE)
UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN
KERJA DI KAPAL MV.XXX
18
BAB 3
METODE PENELITIAN
(2016, hlm. 4)
19
melibatkan pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara,
untuk mendapatkan data dan informasi terkait topik yang penulis teliti
sekunder.
20
a. Data Primer
langsung dari sumber atau objek yang dietliti oleh penulis untuk
pekerjaan diatas kapal yang berhubungan yaitu apa saja faktor yang
langsung.
b. Data Sekunder
21
Adapun untuk definisi data sekunder menurut para ahli, antara lain;
telah dijalankan oleh orang lain atau untuk penelitian lain akan
22
menggunakan Personal Protective Equipment (PPE) dan
sumber data yang ingin Uraian tersebut meliputi data apa saja yang
siapa saja yang yang dijumpai atau secara kebetulan di dekat peneliti.
MV.XX yaitu mualim I, mualim II, mualim III yang dianggap paling
23
melaksanakan praktek laut guna mengetahui jawaban dari
wawancara adalah:
c. Persiapan wawancara
d. Melakukan wawancara
b. Teknik Observasi
24
digunakan dengan maksud untuk mendapatkan atau
c. Teknik Dokumentasi
melalui observasi.
25
(2020, hlm, 106), observasi partisipasi merupakan penelitian di
dasar.
a. Lembar Observasi
26
adalah jenis observasi partisipan yang mana peneliti merupakan
b. Instrmen Wawancara
mengajukan pertanyaan.
c. Dokumentasi
menggunakan kamera.
27
Sedangkan menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2013) menyatakan
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang
(Sugiyono, 2017, hlm. 132) analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang
penarikan kesimpulan/verifikasi.
yang
1. Reduksi Data
28
data berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi
2. Penyajian Data
29
bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis
berguna.
3. Penarikan Kesimpulan
30
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT
Jl. SYEHBURHANUDDIN NO.1 TIRAM, ULAKAN TAPAKIS
KAB. PADANG PARIAMAN
LAMPIRAN
Observasi dan Wawancara
Tanggal :
Waktu/Tempat :
Identitas Informan
Nama :
Jabatan :
Lampiran I.
Tabel Lembar Observasi
No Aspek X
Penggunaan Personal Protective Equipment
1.
(PPE)sudah berjalan baik
2. Prosedur yang diterapkan pada saat
31
menggunakan Personal Protective
Equipment (PPE) sudah berjalan sesuai
prosedur pemakaian.
Perwira melaksanakan edukasi mengenai
3. pemakaian Personal Protective Equipment
(PPE)
Pemahaman crew kapal mengenai pemakaian
4.
Personal Protective Equipment (PPE)
Personal Protective Equipment (PPE)
5.
berfungsi dengan baik
Lampiran II.
Tabel Pedoman Wawancara
32
Apakah ada cara untuk meningkatkan kesadaran
7. crew kapal akan pentingnya penggunaan Personal
Protective Equipment (PPE)?
Apa yang harus dilakukan apabila PPE rusak atau
8.
tidak berfungsi?
Sebutkan jenis-jenis PPE yang umum digunakan
9.
pada saat bekerja dikapal?
Bagaimana cara penggunaan PPE yang baik dan
10.
benar?
*pertanyaan akan berkembang seiring dengan situasi dan kondisi pada saat
pengamatan di atas kapal *
DAFTAR PUSTAKA
Accident Causation Theories, Copyright (c) 2015 Laura Rhodes & Indiana
University of Pennsylvania. All rights reserved. Sumber :
http://andryzsafer.blogspot.com/2018/01/model-penyebab-keselamatan-
model-of.html
Aditya, A. B. (2021). Optimalisasi Penerapan SCBA (SELF CONTAINED
BREATHING APARATUS) Pada Saat Latihan Darurat Di MV.PAN
BEGONIA.
Anggoto, M. T. (2011). Metode Penelitian. Universitas Terbuka, Jakarta.
Arifin, A.B dkk. 2012. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kepatuhan Alat
33
Moleong, L. J. (2007). Metologi Penelitian Kualitatitf. PT Remaja rosdakarya,
Bandung.
Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT. Rineka,
Cipta, Jakarta.
Nurrohman, B.2017 Optimalisasi Pelayanan E-KTP guna Meningkatkan validitas
data kependudukan di Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang.
Jurnal 10. No. 6.
POLTEKPEL-SBY. (2015), Basic Safety Training, Surabaya: Tim
POLTEKPELSBY.
POLTEKPEL-SBY. (2015), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Terapan, Surabaya:
Prastowo, A. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Ar-ruzz Media, Yogyakarta.
Sandblastingcoating.wordpress.com (2017), Pengertian dan Jenis-jenis Personal
Protection Equipment (PPE) https://sandblastingcoating.wordpress.com
/2012/03/09/apd-alat-pelindung-diri-atau-ppe-personal-protective
equipment/
Diakses pada tanggal 11 April 2017.
Singiresu S Rao, J. W. (2009). Engineering Optimalization. Theory and Practice,
Fourth Edition.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta,Bandung.
2
Tim Politeknik Pelayaran Sumatera Barat (2023). Panduan Pedoman Penulisan
Karya Tulis Ilmiah Terapan (KIT). Politeknik Pelayaran Sumatera Barat.
34