1. Coba anda jelaskan nilai – nilai budaya kerja di bawah ini
a. Profesionalisme b. Kepuasan konsumen c. Keteladanan d. Antisipasi dan inisiatif 2. Berikan contoh dan kegunaan masing – masing dari APD ( Alat Pelindung Diri ) atau PPE (Personal Protective Equipment) 3. Terangkan apakah tujuan dari pada ISPS CODE dan fungsi tugas dan tanggung jawab dari pada seorang PFSO (Port Fasility Security officer)
JAWABAN
1. Penjelasan dari nilai-nilai budaya kerja
a. Profesionalisme adalah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. [1] Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional.(Longman, 1987). b. Kepuasan konsumen adalah Kepuasan konsumen adalah keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya (Mowen, 2002). Bila kualitas jauh di bawah harapan, maka mereka akan mengalami ketidakpuasan emosional. Kristianto (2011) mengungkapkan bahwa kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pertemuan antara kedua kepentingan ini akan menentukan seberapa besar tingkat kepuasan konsumen pada suatu produk atau jasa. c. Keteladanan adalah Menjadi contoh yang baik bagi orang lain. d. Antisipasi dan inisiatif Antisipasi adalah Kemampuan untuk meramalkan atau mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang situasi saat ini. Ini memungkinkan individu untuk mengambil langkah-langkah awal atau melakukan persiapan yang diperlukan untuk menghadapi perubahan yang akan datang. Inisiatif adalah merupakan kemampuan seseorang untuk mengambil tindakan atau langkah awal secara mandiri tanpa adanya perintah atau dorongan dari orang lain. 2. Contoh dan kegunaan masing – masing dari APD ( Alat Pelindung Diri ) atau PPE (Personal Protective Equipment) a. Helmet (Pelindung Kepala) Helm safety berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan benda tajam maupun tumpul. Ada juga pelindung kepala di area kerja yang rentan akan bahan kimia, berfungsi untuk melindungi kepala dari percikan zat kimia berbahaya. Selain itu, helm safety juga berfungsi untuk melindungi kepala dari area bertekanan panas tinggi atau suhu extreme lainnya. Di beberapa area kerja, selain menggunakan helm safety kamu harus menggunakan APD lain, seperti pelindung telinga, sarung tangan, pelindung mata atau lainnya. b. Pelindung Mata Spectacles dan safety goggles adalah 2 jenis kacamata pelindung yang mana merupakan salah satu alat pelindung diri terpenting saat bekerja. Dua jenis kacamata ini merupakan yang paling umum dan paling sering ditemui serta digunakan oleh para pekerja. Fungsi Pelindung Mata Pelindung mata berfungsi untuk melindungi mata kamu dari debu, partikel berbahaya lainnya serta percikan benda kecil, panas dan juga uap. Selain itu, pelindung mata juga melindungi mata dari sinar Ultraviolet (Sinar UV). Pelindung mata membuat kamu lebih aman dan nyaman saat bekerja, karena dapat melindungi dari resiko cedera ringan hinga berat dan melindungi dari sinar radiasi. c. Alat Pelindung Telinga Alat Pelindung telinga atau hearing protection adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk mengurangi tingkat kebisingan yang masuk ke telinga agar tidak sampai merusak pendengaran. Kemampuan pendengaran kita menerima suara adalah 85 desibel, jika suara di area kerja kita lebih dari 85 desibel maka kita harus menggunakan alat pelindung telinga. d. Sarung Tangan Safety Penggunaan sarung tangan safety atau hand gloves sangat penting bagi pekerja industri seperti bidang konstruksi, petrokimia, makanan dan minuman, pertambangan, minyak dan gas, otomotif dan lainnya. Terdapat banyak tipe sarung tangan safety, untuk itu kamu harus tahu mana yang sesuai dan cocok dengan lingkungan pekerjaan kamu. Jika lingkungan kerja kamu banyak berkaitan dengan oli, minyak, maka gunakan lah sarung tangan dengan grip yang kuat, anti slip, sehingga daya cengkram nya lebih kuat. Jika bekerja di PLN atau yang berkaitan dengan tegangan listrik, makan gunakan lah sarung tangan listrik atau sarung tangan elektrik sehingga menghindari dari resiko cedera seperti tersetrum. Ada juga sarung tangan anti sayatan atau biasa disebut cut resistant gloves, dimana sarung tangan ini memiliki tingkat ketahanan yang kuat terhadap goresan atau sayatan benda tajam. e. Masker Kegunaan masker dan respirator adalah untuk melindungi pernapasan dari partikel berbahaya seperti debu, bakteri, virus dan partikel udara berbahaya lainnya. Pemakaian masker dan respirator juga merupakan salah satu syarat untuk memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan kerja atau K3. Biasanya perusahaan memiliki aturan dan standar operasional (SOP) untuk penggunaan safety equipment (PPE) atau alat pelindung diri (APD), salah satunya pemakaian masker atau respirator. f. Alat Perlindungan Pernafasan Selain masker, ada juga alat perlindungan pernapasan lainnya yang ada dijual di safetyworld, diantaranya Self Contained Breathing Apparatus (SCBA), dan juga Powered Air-Purifying Respirator.Salah satu alat bantu pernapasan yang sering dicari yaitu Self Contained Breathing Apparatus atau biasa disebut SCBA. Produk SCBA adalah produk alat bantu pernapasan yang berisi udara segar didalam tabung silinder dan digunakan dalam jangka waktu tertentu.SCBA biasanya digunakan oleh petugas rescue, pemadam kebakaran dan lainnya serta digunakan di area kerja dengan kontaminasi udara sangat tinggi, seperti uap dan gas tertentu yang dapat merusak kulit. Untuk menghindari potensi bahaya dari kontaminasi udara tersebut, kamu perlu menggunakan APD lain seperti baju pelindung atau pakaian APD yang tepat. 3. Tujuan dari pada ISPS CODE dan fungsi tugas dan tanggung jawab dari pada seorang PFSO (Port Fasility Security officer) Adapun tujuan dari ISPS Code adalah untuk mengurangi resiko terhadap penumpang, awak kapal dan personil di atas kapal pada wilayah pelabuhan dan juga terhadap kapal dan muatannya. Selain itu, untuk meningkatkan keamanan kapal di pelabuhan, serta mencegah pelayaran menjadi sasaran dari terorisme internasional. Tugas dan tanggung jawab PFSO sebagai berikut: a. melaksanakan permulaan peninjauan ulang keamanan yang meliputi banyak hal terhadap fasilitas pelabuhan, mempertimbangkan penilaian keamanan fasilitas pelabuhan terkait; b. memastikan pengembangan dan pemeliharaan PFSP; c. penerapan dan pelaksanaan PFSP; d. pelaksanaan pemeriksaan keamanan secara berkala terhadap fasilitas pelabuhan untuk memastikan tindakan keamanan yang tepat/sesuai berkelanjutan; e. menganjurkan dan menggabungkan secara tepat, modifikasi terhadap PFSP sehingga dapat memperbaiki kekurangan dan memperbaharui rancangan serta memperhitungkan perubahan yang terkait terhadap fasilitas pelabuhan; f. meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan personel fasilitas pelabuhan; g. menjamin pelatihan yang cukup bagi petugas keamanan fasilitas pelabuhan; h. melaporkan kepada pihak yang berwenang jika terjadi ancaman keamanan dan mencatatnya; i. koordinasi dengan CSO dan SSO untuk penerapan PFSP; j. koordinasi dengan institusi keamanan terkait; k. memastikan bahwa petugas keamanan fasilitas pelabuhan telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang standar; l. memastikan peralatan keamanan dioperasikan dengan baik, diuji, dikalibrasi dan dipelihara; dan m. membantu SSO untuk memastikan bahwa orang yang akan naik ke atas kapal telah teridentifikasi.