Anda di halaman 1dari 1

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan nasional sektor kelautan dan perikanan merupakan proses yang bertujuan untuk
memperkuat posisi pelaku utama/pelaku usaha perikanan sesuai dengan usahanya, agar lebih baik, lebih
menguntungkan, lebih sejahtera, terampil, dinamis, efisien dan profesional, serta berdaya guna dengan
tetap memperhatikan lingkungan yang terpelihara dan lestari. Pelaku utama/ pelaku usaha perikanan
ditempatkan bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek yang menetapkan tujuan, mengendalikan
sumberdaya dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya, sehinggadiharapkan pelaku
utama/pelaku usaha perikanan bisa menjadi tonggak terbentuknya kelembagaan sebagai organisasi yang
kuat dan mandiri dalam mencapai tujuan bersama.
Penyuluhan perikanan memegang peranan penting dalam meningkatan kualitas sumberdaya
pelaku utama/pelaku usaha perikanan, melalui proses pembelajaran diharapkan mampu mengakses
informasi teknologi, permodalan, pasar dan informasi lain sesuai kebutuhan untuk meningkatkan
produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan dan akhirnya bermuara kepada peningkatan kesejahteraan hidup
bangsa Indonesia, dimana sebagian besar menggantungkan hidupnya dari hasil laut. Undang- undang No.
16 Tahun 2006 tentang sistem penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan menjadi dasar bahwa
Penyuluh Perikanan sebagai subyek kegiatan penyuluhan kepada pelaku utama/ pelaku usaha di
wilayahnya.
Penyelenggaraan penyuluhan perikanan diupayakan tidak menimbulkan ketergantungan pelaku
utama/ pelaku usaha perikanan kepada penyuluh, akan tetapi diarahkan untuk mewujudkan kemandirian
pelaku utama/ pelaku usaha perikanan dengan memposisikannya sebagai wiraswata agribisnis, agar
pelaku utama/ pelaku usaha perikanan dapat mengelola usahanya dengan baik dan hidup layak
berdasarkan sumber daya lokal yang ada.

1.2. Tujuan

Penyusunan laporan kinerja ini memenuhi beberapa tujuan, yaitu :


1. Sebagai bahan pertanggung jawaban kinerja PPB pada bulan Juni 2022;
2. Sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud pelaksanaan tugas dan fungsi PPB;
3. Sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja kedepan.

Anda mungkin juga menyukai