Anda di halaman 1dari 15

No Kode: DAR2/Profesional/848/1/2021

Penulis :
Ari Rustini Ujiyati, S.P
Achmad Ridwan Ariyanto, STP., M.Sc., Ph.D
A. Pendahuluan
1. Diskripsi singkat
Materi Sortasi Kematangan Buah dengan Sensor Warna disusun
berdasarkan capaian yang telah ditetapkan yaitu Pengertian buah,
Tahapan kematangan buah, Prinsip dan tujuan Sortasi, dan Cara sortasi
kematangan buah dengan sensor warna. materi pada Kegiatan belajar ini
relevan dengan kebutuhan guru terkait dengan kemampuan dan
mengajarkan proses pengalengan.
2. Relevansi
Kedalaman materi modul ini setara dengan KKNI level 7. Capaian
pembelajaran modul dalam lingkup pengetahuan dan keterampilan PPG
vokasi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian yang relevan dengan
struktur kurikulum SMK. Kegiatan-kegiatan belajar yang disajikan
relevan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar bidang keahlian
Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Agroindustri. Dengan
dikuasainya materi Sortasi Kematangan Buah dengan Sensor Warna
maka memberikan bekal yang cukup signifikan dalam pekerjaan di
industri pengolahan pangan.

3. Petunjuk Belajar
Agar proses pembelajaran Pengolahan Hasil Nabati dan Hewani dapat
dilaksanakan dengan lancar, maka langkah-langkah belajar yang dapat
diikuti sebagai berikut :
a. Bacalah dan pahami capaian pembelajaran dan sub capaian
pembelajaran kemudian dicatat bagian yang belum ada kuasai
b. Bacalah uraian materi pada bagian yang belum cukup dapat
ditambah dengan sumber belajar lainnya dari buku bacaan di
dalam daftar pustaka.
c. Setelah anda menguasai semua tugas dan tes formatif pada
keempat kegiatan belajar, silahkan Anda lanjutkan dengan
mengerjakan tugas akhir dan tes akhir.
B. Inti
1. Capaian pembelajaran
Menguasai materi ajar pada bidang Pengolahan Hasil Nabati dan Hewani
yang meliputi Pengertian buah, Tahapan kematangan buah, Prinsip dan
tujuan Sortasi, dan Cara sortasi kematangan buah dengan sensor warna
secara bermakna yang dapat menjelaskan aspek apa (konten), mengapa
(filosofi), dan bagaiman (penerapan dalam kehidupan sehari-hari)
sehingga daoat membimbing peserta didik SMK mencapai kompetensi
keahlian yang dibutuhkan oleh DUDI.
2. Sub Capaian Pembelajaran
Menganalisis dan mengajarkan kompetensi-kompetensi terkait dengan
Sortasi kematangan buah dengan sensor warna dari bahan nabati dan
hewani yang meliputi prinsip pengertian buah, tahapan kematangan
buah, prinsip dan tujuan sortasi, dan cara sortasi kematangan buah
dengan sensor warna
3. Pokok-Pokok Materi
(1) Pengertian buah,
(2) Tahapan kematangan buah,
(3) Prinsip dan tujuan sortasi,
(4) Cara sortasi kematangan buah dengan sensor warna
4. Uraian Materi
Buah merupakan bagian tumbuhan yang berasal dari bunga. Buah dapat
dihasilkan dari penyerbukan antara putik dengan benang sari. Didalam
buah sendiri terdapat biji yang merupakan bagian sangat penting dalam
tumbuhan sebagai alat perkembangbiakan. Pada umumnya tahap-tahap
proses pertumbuhan buah meliputi pembelahan sel, pembesaran sel,
pendewasaan sel (maturation), pematangan (ripening), kelayuan
(senescence) dan pembusukan (deterioration). Selama proses
pematangan terjadi perubahan-perubahan warna dari hijau menjadi
kuning atau merah, rasa dari asam menjadi manis, tekstur menjadi lebih
lunak, terbentuknya vitamin-vitamin, dan timbulnya aroma yang khas
karena terbentuknya senyawa-senyawa volatil.

Gambar 3.1. Perubahan pada tahapan pertumbuahn buah pisang


(sumber: https://sites.google.com/site/wearefoodtechnologist/fisiologi-
pasca-panen/kematangan-buah)

Buah merupakan komoditi untuk keperluan konsumsi sehari-hari karena


mengandung banyak vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
Untuk dapat dimanfaatkan dipilih buah yang matang. Secara
organoleptik, buah matang ditandai dengan perubahan warna, tekstur,
aroma dan rasa.
Untuk lebih jelasnya perubahan yang terjadi secara kimiawi pada proses
pematangan buah dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 3.1. Reaksi Kimia pada proses pematangan buah


Buah Mentah Katalisator Buah Matang
Senyawa klorofil Enzim hidrolase Senyawa antosianin
(warna hijau) (warna merah)
Senyawa pektin Enzim pektinase Senyawa pektin lebih
(tekstur keras) sedikit
(tekstur lebih lembut)
Senyawa asam Enzim kinase Senyawa netral
(rasa masam) (rasa tidak masam)
Senyawa amilum Enzim amilase Senyawa gula
(kandungan pati sederhana
tinggi, rasa tawar) (rasa manis)
Senyawa organik yang Enzim hidrolase Senyawa organik
komplek ester atau senyawa
(tidak ada aroma) aromatik
(beraroma khas)

Kebanyakan hasil panen buah, jika proses pemanenan dilakukan


menggunakan mesin atau sistem racut/rampasan tidak selektif sehingga
akan mendapatkan produk yang tidak seragam tingkat kematangannya,
ada yang belum matang atau terlalu matang bahkan yang masih sangat
muda ikut terpetik sehingga menjadi masalah yaitu kualitasnya kurang
bagus dan berbeda-beda. Hal ini perlu diperhatikan sehingga kerugian
ekonomi dapat dikurangi sehingga menjadi sekecil mungkin.
Salah satu tanda kematangan buah akan sangat terlihat dari warnanya,
apakah buah tersebut masih mentah, setengah matang, matang atau sudah
kelewat matang. Oleh karena itu ciri warna dari buah akan dapat
dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat kematangan dari buah tersebut
untuk kepentingan konsumsi dan industri. Guna mendapatkan produk
yang seragam maka perlu dilakukan proses sortasi.

Gambar 3.2 . Kegiatan sortasi buah


(sumber : https://docplayer.info/89636506-Kegiatan-pembelajaran-4-
panen-dan-pasca-panen-tanaman-pangan-dan-hortikultura.html)

Sortasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam penanganan


pasca panen hasil pertanian termasuk pasca panen buah. Sortasi secara
umum bertujuan menentukan klasifikasi komoditas berdasarkan mutu
sejenis yang terdapat dalam komoditas itu sendiri. Kegiatan sortasi
meliputi kegiatan pemilahan bahan hasil pertanian terutama berdasarkan
karakteristik fisik berupa bentuk, ukuran, berat, jenis, tekstur, warna, dan
benda asing/kotoran, dan kondisi biologisnya (jenis dan kerusakan oleh
serangga, jumlah mikroba, dan daya tumbuh khusus untuk benih).
Kegiatan sortasi bertujuan untuk
a. Memisahkan hasil panen menurut jenis, ukuran dan tingkat
kesegarannya
b. Memperoleh kualitas yang lebih baik dan seragam.
c. Memberikan standarisasi dan perbaikan cara pengolahan
d. Menawarkan beberapa kualitas kepada konsumen dengan harga yang
sesuai dengan kualitas atau memberikan harga yang lebih tinggi
untuk kualitas yang lebih.
e. mempermudah proses selanjutnya
Dengan demikian kegiatan sortasi sangat bermanfaat dalam pemasaran
karena dapat meningkatkan harga jual produk.
Sortasi sudah dilakukan dari jaman dahulu hingga sekarang, baik
ditingkat petani atau hulu hingga hilir di pabrik pengolahan juga telah
dilakukan proses tersebut. Kegiatan sortasi di tingkat hilir pada
umumnya dilakukan secara manual. Sortasi manual pada umumnya
dilakukan dengan tenaga manusia. Pada sortasi manual buah dipisahkan
secara visual, misalnya :
- buah yang baik dengan produk jelek atau busuk.
- buah berukuran besar dengan berukuran kecil
- buah matang dengan produk mentah
Pada kegiatan sortasi secara manual dengan tenaga manusia umumnya
memerlukan tenaga yang terampil dan terlatih serta memerlukan tenaga
kerja yang banyak. Sortasi dengan cara manual memiliki beberapa
kelemahan diantaranya produk yang disortasi tidak memiliki tingkat
keseragaman yang sama, penilaian manusia yang masih bersifat subjektif
dan tidak konsisten terhadap objek buah serta pekerjaan yang dilakukan
secara berulang-ulang dapat menyebabkan kejenuhan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut dikembangkan alat
sortasi yang lebih modern menggunakan sistem mekanik dan berbasis IT.
Kelebihan dari sortasi secara mekanik :
- Tenaga kerja yang digunakan relatif sedikit,
- Biaya tenaga lebih murah dan
- Hasilnya lebih konsisten.
Prinsip sortasi secara mekanik mengacu pada sifat-sifat fisik yang
meliputi: Berat; Ukuran (Panjang, Pendek, diameter) ; Bentuk (Bulat,
lonjong, lurus, pipih dll); Karakteristik Potometrik (berdasarkan warna
dan perubahan transmisi); Aerodinamik dan Hidrodinamik (pemisahan
berdasarkan densitas atau daya apung secara alami).

Gambar 3.3. Proses sortasi secara mekanik berdasarkan warna


(sumber : https://www.avantes.com/applications/cases/spectroscopy-in-
agriculture-fruit-grading-and-sorting/)
Prinsip Kerja Alat Sortasi Buah berdasarkan warna
Sistem otomasi (robotik) dengan menggunakan sensor menjadi suatu
hal yang berkembang belakangan ini hampir di setiap sektor ekonomi,
karena disektor ini dibutuhkan efisiensi dari produktivitas dan diiringi
dengan kualitas yang tinggi. Sensor warna adalah salah satunya yang
dipakai dalam berbagai kegiatan otomasi karena didapatkan adanya
hubungan antara kualitas suatu produk/objek dengan warna
objek/produk tersebut. Salah satu kegiatan yang menggunakan sistem
otomatisasi ini adalah sortasi buah secara mekanik berdasarkan
warnanya. Alat sensor warna tersebut dapat dibuat dengan
menggunakan peralatan berbasis mikrokontroler. Sistem sortasi dengan
sensor warna berbasis mikrokontroler dirancang dengan prinsip
mendeteksi nilai Red Green Blue (RGB) buah menggunakan sensor,
data nilai selanjutnya diolah oleh mikrokontroler untuk ditampilkan di
LCD dan secara bersamaan menggerakkan portal yang terhubung
dengan motor servo. Portal bergerak jika buah matang dan sebaliknya
tetap tertutup jika buah mentah.
Perangkat alat sortasi buah dengan sensor warna :
1. Hopper
Hopper masukan buah merupakan bagian dari alat yang berfungsi
sebagai tempat masuknya buah sebelum memasuki ruang
pengumpanan buah otomatis.

Gambar 3.4. Hopper


(sumber : http://mesin-home-industri.blogspot.com/2015/11/mesin-hopper-
industri.html )
2. Konveyor
merupakan peralatan sederhana yang dapat bergerak dari satu
tempat ke tempat lain sebagai alat angkut suatu barang tertentu
untuk kapasitas kecil sampai besar.

Gambar 3.5. Belt Conveyor


(sumber : http://indorekaduta.co.id/product/belt-conveyor/ )
3. Webcam
Sensor deteksi gambar menggunakan webcam. Webcam ini
digunakan untuk mengambil gambar buah dan akan diolah pada
memori mikrokomputer sehingga akan terdeteksi warna buah yang
dipilih. Webcam berada di dalam ruang pengumpan
4. Motor penggerak
Motor penggerak memiliki peran yang sangat penting pada fungsi
mesin. Motor penggerak mengubah energi listrik / bahan bakar lain
menjadi energi gerak sehingga alat dapat bergerak dan berfungsi
sesuai dengan spesifikasinya.
5. Ruang pengumpan
Ruang pengumpanan buah otomatis merupakan tempat dimana
buah akan dilakukan scanning atau pengambilan data oleh webcam
yang kemudian data tersebut diolah oleh komputer dengan suatu
program. Ruang pengumpanan buah ini terdapat sistem pendorong
buah menuju saluran output hasil sortasi. Sistem penggerak ini
dilakukan oleh motor servo yang akan bekerja secara otomatis
setelah identifikasi klasifikasi grade buah selesai dan pintu output
hasil hasil keluaran buah telah terbuka berdasarkan nilai gradenya
6. Motor Servo
Motor Servo merupakan salah satu jenis aktuator yang cukup
banyak digunakan dalam bidang industri atau sistem robotika.
Motor servo berfungsi sebagai komponen penggerak rangkaian.

Gambar 3.6. Motor servo tipe continous rotation


(sumber : https://sinaupedia.com/pengertian-motor-servo/)
7. Unit penampung
Unit penampung berfungsi sebagai penampung buah hasil sortasi
yang dilakukan oleh unit pendorong sesuai dengan mutu yang
ditentukan. Permukaan penampung dilapisi dengan busa dengan
tujuan untuk mengurangi kerusakan buah akibat terjadinya
benturan dengan bak penampung

Gambar 3.7. rangkaian alat sortasi buah berdasarkan warna


(ttps://docplayer.info/76553502-Sistem-cerdas-penyortir-apel-
berdasarkan-warna-dan-ukuran-berbasis-mikrokontroler-
arduino.html)
Gambaran dari cara kerja sistem ini dibagi menjadi 2 sistem, yaitu
sistem yang berfungsi sebagai pengecek dan penampil kematangan
buah dan yang kedua adalah sistem yang berfungsi sebagai
penggerak/penyortir. Pada sistem yang pertama atau sistem yang
berfungsi sebagai pengecek dan penampil kematangan buah,
terdapat sebuah modul sensor warna yang berfungsi untuk
membaca tingkatan warna dari buah, yang di mana nantinya output
dari sensor warna ini akan diproses oleh mikrokontroler untuk
ditampilkan di LCD. Hasil yang nantinya ditampilkan di LCD
berupa status kematangan buah (matang atau belum matang) dan
hasil dari RGB-nya.
Pada sistem yang kedua atau sistem yang berfungsi sebagai penggerak
atau penyortir buah, sistem ini dikendalikan oleh conveyor yang
digerakkan oleh motor DC. Jadi cara kerjanya adalah, jika buah
diletakkan pada tempat penampung buah yang posisinya berada tengah
conveyor, sensor warna akan membaca tingkat warna buah tersebut,
yang hasilnya atau output dari sensor warna tersebut akan diproses oleh
mikrokontroler, dan akan ditampilkan di LCD. Jika hasil-nya
mengatakan bahwa buah tersebut telah matang, mikrokontroler akan
memerintahkan driver untuk menggerakkan motor DC secara forward.
Namun jika hasilnya sebaliknya (buah belum matang), mikrokontroler
akan memerintahkan driver untuk menggerakkan motor DC secara
reverse. Waktu untuk pengecekan satu buah sekitar lima detik, di mana
tiga detik delay untuk membaca buah, dan sekitar dua detik waktu untuk
conveyor bergerak.
Gambar 3.8. Alat sortasi dengan menggunakan sensor warna
(sumber : ttps://pollaksala.com/corn-sorter-ocs-1a/)

Cara kerja sortasi buah dengan sensor warna


1) Alur proses kerja sistem sortir adalah pada awalnya buah masuk ke
dalam corong masukan, maka buah akan dialirkan oleh konveyor
masuk kedalam ruang deteksi untuk pengambilan dan pengolahan
gambar dengan menggunakan kamera (webcam)
2) Kamera akan mendeteksi warna buah dan mengisyaratkan pada
sistem kendali dan sistem kendali akan memberikan perintah secara
otomatis kepada pendorong buah. Jika warna tidak sesuai kriteria
buah akan terbuang menuju corong keluaran 2 melalui pintu sortir
2 namun jika sesuai kriteria maka akan terpilih dan masuk ke corong
keluaran dan masuk ke dalam penampung. Buah yang ada pada bak
penampung keluaran memiliki warna buah dengan kriteria yang
relatif sama.
Proses sortasi buah dengan sensor warna dapat dilihat pada link berikut
: https://www.youtube.com/watch?v=bDg76h9-jnQ

5. Forum Diskusi
Coba Anda perhatikan tengkulak atau pedagang pengumpul bahan hasil
pertanian terutama buah-buahan di pasar dan pengepul sebelum mereka
menjual dagangannya, Diskusikan dengan teman :
1. Apa saja yang mereka lakukan dan bagaimana cara melakukannya?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kegiatan-kegiatan tersebut?
3. Apa kendala yang terjadi dari kegiatan-kegiatan yang mereka
lakukan ?

C. Penutup
1) Rangkuman
Buah merupakan bagian tumbuhan yang berasal dari bunga. Tahap-tahap
proses pertumbuhan buah meliputi pembelahan sel, pembesaran sel,
pendewasaan sel (maturation), pematangan (ripening), kelayuan
(senescence) dan pembusukan (deterioration). Selama proses
pematangan terjadi perubahan-perubahan warna dari hijau menjadi
kuning atau merah, rasa dari asam menjadi manis, tekstur menjadi lebih
lunak, terbentuknya vitamin-vitamin, dan timbulnya aroma yang khas
karena terbentuknya senyawa-senyawa volatil.
Proses pemanenan dapat secara mekanik atau sistem racut/rampasan
tidak selektif maupun manual menggunakan mesin sehingga akan
mendapatkan produk yang tidak seragam. Guna mendapatkan produk
yang seragam maka perlu dilakukan proses sortasi.
Kegiatan sortasi meliputi kegiatan pemilahan bahan hasil pertanian
terutama berdasarkan karakteristik fisik berupa bentuk, ukuran, berat,
jenis, tekstur, warna, dan benda asing/kotoran), dan kondisi biologisnya
(jenis dan kerusakan oleh serangga, jumlah mikroba, dan daya tumbuh
khusus untuk benih)
Kegiatan sortasi bertujuan untuk
a. Memisahkan hasil panen menurut jenis, ukuran dan tingkat
kesegarannya
b. Memperoleh kualitas yang lebih baik dan seragam.
c. Memberikan standarisasi dan perbaikan cara pengolahan
d. Menawarkan beberapa kualitas kepada konsumen dengan harga
yang sesuai dengan kualitas atau memberikan harga yang lebih
tinggi untuk kualitas yang lebih.
e. mempermudah proses selanjutnya
Sortasi dengan cara manual memiliki beberapa kelemahan diantaranya
produk yang disortasi tidak memiliki tingkat keseragaman yang sama,
penilaian manusia yang masih bersifat subjektif dan tidak konsisten
terhadap objek buah serta pekerjaan yang dilakukan secara berulang-
ulang dapat menyebabkan kejenuhan
Kelebihan dari sortasi secara mekanik : Tenaga kerja yang digunakan
relatif sedikit, biaya tenaga lebih murah dan hasilnya lebih konsisten
Prinsip sortasi secara mekanik salah satunya dengan menggunakan
sensor warna. Alat sensor warna tersebut dapat dibuat dengan
menggunakan peralatan berbasis mikrokontroler.
Perangkat alat sortasi buah dengan sensor warna : Hopper, Konveyor,
webcam, Ruang pengumpan, Motor Servo, unit penampung dan motor
penggerak
Alur proses kerja sistem sortir adalah pada awalnya buah masuk kedalam
corong masukan, maka buah akan dialirkan oleh konveyor masuk
kedalam ruang deteksi untuk pengambilan dan pengolahan gambar, jika
warna tidak sesuai kriteria buah akan terbuang menuju corong keluaran
2 melalui pintu sortir 2 namun jika sesuai kriteria maka akan terpilih dan
masuk ke corong keluaran dan masuk ke dalam penampung.

2) Daftar Pustaka
Anugrahandy, A., Argo, B.D., Susilo, B. 2013. Perancangan Alat Sortasi
Otomatis Buah Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill)
menggunakan Mikrokontroler AVR ATMega 16. Jurnal
Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 1 No. 1 Februari
2013: 1-9.
Kitinoja, Lisa. (2002). Praktik-praktik Penanganan Pascapanen Skala
Kecil: Manual untuk Produk Hortikultura (Edisi ke 4). Diakses
dari http://postharvest.ucdavis.edu/files/93601.pdf.

Noviyanto, Ary. (2009). Klasifikasi Tingkat KematanganVarietas Tomat


Merah dengan Metode Perbandingan Kadar Warna. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.

Pramanta, D.P., Susilo L.W., Fahmi, R.M., 2017 Sistem Cerdas


Penyortiran Apel Berdasarkan Warna dan Ukuran Berbasis
Mikrokontroler Ardunino, Prossiding Sentrinov

Sudjatha W, Winayasa, N.W., 2017, Fisiologi dan Teknologi Pasca


panen (Buah dan Sayuran), Udayana University Press, Denpasar

Anda mungkin juga menyukai