SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN
PERTANIAN
PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS
PEMBIBITAN TANAMAN DAN
KULTUR JARINGAN
KELAS XII SEMESTER 5
OLEH
ROSMIATY,SP
A. Deskripsi
C. PetunjukPenggunaanModul
………..,……………
Mengetahui Peserta didik
Guru pembimbing
(…ROSMIATY,SP.) (……………………)
B. KegiatanBelajarSiswa
b. UraianMateri
Ekstaksi adalah suatu kegiatan memisahkan biji dari dari bagian
tanaman yang lain seperti tangkai,daging dan kulit buah.
Kriteria matang buah secara fisiologis
• WARNA KULIT
Perubahan warna pada kulit buah yang terjadi hampir pada seluruh
jenis tanaman kehutanan maupun tumbuhan dapat di jadikan indikator untuk
pemasakan buah/benih. Perubahan warna merupakan efek dari produksi gula
dan peningkatan kadar air. Biasanya warna akan berubah menjadi lebih
mengkilap dan warna menjadi gelap (merah,jingga atau kuning).
• AROMA
Untuk buah-buah tertentu (terutama yang penyebarannya melalui
kelelawar dan berdaging), kemasakan buah di tandai dengan keluarnya bau /
aroma dari buah tersebut. Perubahan bau ini lebih diakibatkan oleh
meningkatnya produksi gula pada daging buah.
• KADAR AIR
Tahap akhir pematang benih /buah adalah proses biokimia pada
pembentukan cadangan protein dan hormon serta dehidrasi (pada benih-
benih ortodoks). Kadar air pada benih tergantung pada jenis dan kondisi
lingkungan. Benih rekalsitran berkadar air relatif tinggi, sekitar 25 –
30%.Benih ortodoks relative kering,dapat mencapai 5-10% selama proses
pematangan.
• PISAHNYA BIJI DARI BUAH
Proses terpisahnya benih dari buah (pada tipe buah polong)
merupakan tanda bahwa buah / benih telah masak.Proses tersebut di
pengaruhi oleh terjadinya dehidrasi yang terjadi pada buah/benih,
sehinggapolong menjadi terbuka dan benih terpisah dari polong. Sedangkan
untuk jenis konifer,proses dehidrasiakan menyebabkan terbukanya sisik.
•
• RONTOK
Buah yang telah mengalami proses fisiologis yang sempurna, maka
akan terlepas dari tangkai buah.Biasanya apabila tidak terjadi hambatan atau
Prosedur Ekstraksi
Pemilihan Metode Ekstraksi
Pemilihan metode perontokan yang digunakan dapat didasarkan pada salah
satu perkembangan metode antara lain sebagai berikut:
SkalaProduksi
Benih yang di panen dalam jumlah banyak berhubungan dengan waktu
dan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk perontokan,sehingga
setelah benih di panen harus segera dirontokkan agar kerusakan benih
dapat di hindari.
BiayaTenagaKerja
Semakin sedikit tenaga kerja yang tersedia, biaya yang dikeluarkan
untuk tenaga kerja tersebut semakin tinggi.
• Persiapan
Jika benih dipanen dengan metode tebas batang, setelah panen
buah dijemur atau dikeringkan dengan cara menggantung dilapang
(Buah batu)
Sebelum dirontokan, perlu dibuang terlebih dahulu bagian tanaman
lain agar tidak tercampur dengan benih.
Peningkatan suhu harus dihindarkan pada hasi panen agar
terhindar dari kerusakan-kerusakan.
• Ekstraksi
Ekstraksi /Perontokan dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok
Keringdan Basah:
Ekstraksi Kering : Dilakukan pada buah yang bersifat keras.
a). Metode Manual
Dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
Dengan tangan (Hand Treshing)
Jika jumlahnya tidak sangat banyak,maka perontokan dapat dilakukan
dengan tangan, mengupas kulit buah lalu memipil benihnya, contoh:
jagung,dan kacang-kacangan.
Dengan Tongkat Pemukul (Breating Methode)
Buah hasil panen dihamparkan pada laintai yang relatif lunak / tanah yang
telah dilapisi anyaman bamboo. Tongkat dipukul-pukul pada hamparan
buah.Pemukulan jangan terlalu keras agar terhindar dari kerusakan dan
kecacatan benih.
DenganHewan
Metode ini dilakaukan untuk tanaman kedelai dan kacang hajau. Hewan yang
biasa digunakan adalah sapi atau kerbau.
Menggilas dengan soda karet.
b). Metode Mekanis (Mechanical Threshing)
Perontokan yang dilakukan dengan menggunakan mesin perontok dibedakan
menjadi dua macam metode
Standard Thresher
Digunakan untuk merontokan beberapa jenis benih (serealia dan kacang-
kacangan)
Plot Thresher
Merupakan mesin perontok yang dirancang khusus untuk komoditas atau
jenis benih tertentu.Kapasitasnya relative kecil.
Perbedaannya antara lain adalah: standard thresher jika akan
digunakanperlu diatur terlebih dahulu untuk menyesuaikan dengan benih
yang akan dirontokkan.
b. Uraian Materi
Persegi (square)
Bulat (round)
Lonjong (oblong)
Segi Tiga (triangular)
Pada mesin cleaning,ayakan yang digunakan adalah lebih dari
satu dan bersusun, sehingga dapat digunakan untuk
memisahkan berbagai macam bentuk dan ukuran benda
asing yang tercampur benih
b). Sortasi/pemisahan benih dengan aliran udara
Metoda ini merupakan metode tradisional yang telah lama digunakan
di Indonesia. Metoda ini dilakukan menggunakan nyiru dengan hembusan
udara (angin) untuk membuang benda asing yang relatif ringan. Di samping
itu dapat dilakukan pula dengan cara menjatuhkan benih dari ketinggian
tertentu di tempat terbuka, sehingga pada waktu benih jatuh benda asing
yang ringan akan terbawa oleh aliran angin.
Dari dasar pemikiran tersebut, maka kemudian diciptakan peralatan yang
lebih praktis, antara lain sebagai berikut:
Winnower machine
Winnower merupakan alat pembersih benih yang paling
sederhana.Secara prinsip,alat ini bekerja dengan menggunakan alira nudara
yang berasal dari blower,untuk memisahkan benda asing-benda asing yang
ringan / halus,misalnya potongan bagian tanaman atau debu yang
halus.Sementara benda asing yang relatif berat tidak dapat dipisahkan
dengan alat ini. Dengan demikian alat ini hanya dapat digunakan sampai
pada tahapan basic cleaning. Meskipun demikian, untuk benih kelas tertentu
pembersihan benih dengan alat ini dipandang cukup memadai.
Clipper(theair screen cleaner)
Untuk dapat memisahkan benda asing yang relatif berat dan tidak
terbawa oleh udara, maka dibuatlah clipper. Clipper merupakan suatu alat
pembersih benih yang telah dimodifikasi dan disebut air screen cleaner .
Alatini merupakan alat yang banyak digunakan untuk membersihkan benih
dan dapat digunakan untuk semua jenis benih.Meskipun demikian apabila
diperlukan benih dengan persyaratan tingkat kemurnian yang lebih
tinggi,maka masih diperlukan alat lain. Alat ini dapat digunakan untuk
memisahkan benih berdasarkan ukuran, bentuk, dan berat jenis benih.
Saringan yang digunakan pada alatini terdiri atas satu setayakan dengan
bentuk lubang dan ukuran yang berbeda-beda,tergantung pada bentuk dan
ukuran materi
yang tercampur serta bentuk benih yang akan dibersihkan. Sementara, aliran
udara yang dialirkan hanya dapa membuang benda asing materi yang ringan.
Gambar :AirScreencleaner
Keterangan:
x:Correct seed
Straw stalks
Dust sand
Empty seed
Chaff
Weedan do ther seed
Meskipun demikian, alat ini belum dapat digunakan untuk memisahkan
benih berdasarkan panjang benih.Sehingga masih diperlukan alat lain yang dapat
memisahkan benih berdasarkan panjang benih. Pada saat menggunakan air
screen cleaner ini, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain
sebagai berikut:
Kecepatan aliran udara yang dialirkan ke dalam alat.
Kombinasi,susunan,dan ukuran saringan yang digunakan.
Kecepatan gerakan saringan.
c). Alat pemisah benih berdasarkan panjang(cleaning by length
separetion)
Benih yang dibersihkan dengan air screen cleaner, sering kali masih tercampur
dengan materi yang tidak di inginkan dan harus dipisahkan berdasarkan
panjangnya. Oleh karena itu, dapat digunakan alat antara lain yang berupa
clynder separator. Cylinder separator ini terdiri atas 2 buah silinder yang terbuat
dari bahan metal (logam), terdapat cekungan dengan ukuran tertentu. Adapun
cekungan tersebut dinamakan cellatauidentation,yang berfungsi untuk
menangkap benda asing yang akan dipisahkan.Sementara,disebelah dalam
Gambar.Cylinderseparator
Gambar:Cylinderseparator untukbenihbulat
Biji lain
Biji lain, sering kali juga dapat memiliki ukuran yang sama dengan benih
yangakan dibersihkan. Meskipun demikian, jarang yang memiliki berat jenis yang
sama.
Adapun alat yang dapat digunakan untuk memisahkan benih dan benda asing
berdasarkan berat jenisnya,antara lain adalah gravity separator.
Alat ini terdiri atas lempeng yang berlubang-lubang dan dapat digerakan
(seperti gerakan mengayak). Kemudian, dari bagian bawah alat tersebut
dialirkan udara dengan tekanan tertentu. Sebagai akibat dari kombinasi kedua
gerakan tersebut,maka akan terjadi pemisahan benda asing dari benih.
Kombinasi kedua gerakan tersebut, akan mendorong benda asing yang
mempunyai berat jenis lebih besar dari pada benih,kearah kanan.
Merawat benih hasil sortasi
1. Mengemas benih
a.Tujuan
Tujuan kegiatan pembelajaran setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik mampu:
1).Menyiapkan bahan pengemas benih sesuai persyaratan
teknis2). Menimbang benih sesuai ukuran yang dikehendaki
konsumen3).Mengemas benih sesuai persyaratan teknis
1). Menyiapkan bahan pengemas benih
Pengemasan benih merupakan kegiatan untuk mempertahankan kualitas
benihselama dalam penyimpanan dan pemasaran, sehingga pada saat benih
ditanam tetap terjamin daya tumbuh dan daya kecambahnya secara normal.
Adapun tujuan pengemasan benih secara umum untuk:
Memudahkan Pengelolaan benih.
Memudahkan transportasi benih waktu pemasaran
Memudahkan penyimpanan benih dengan kondisi yang memadai.
Mempertahankan persentase viabilitasbenih
Mengurangi deraan (tekanan / pengaruh) alam
Mempertahankan kadar air benih
Bahan pengemas benih yang digunakan dipilih dari bahan yang dapat mencegah
terjadinya peningkatan kadar air benih. Peningkatan kadar air benih merupakan
salah satu factor yang dapat meningkatkan laju deteriorasi (kemunduran benih)
c. Perlakuan fisis
Perlakuan fisis adalah perlakuan yang dilakukan terhadap benih
dengan member tindakan yang bersifat fisis.
Perlakuan fisis ini dapa dilakukan dengan cara:
Perendaman dengan air panas
Benih dimasukkan ke dalam air panas dan dibiarkan sampai menjad
idingin selama beberapa waktu tertentu, agar kulit menjadi lunak sehingga
mudah dilalui air dan udara.Contoh : benih sengon (albasia) direndam pada
air mendidih selama 10-15 menit,kemudian diangkat dan dikecambahkan.
Kompetensi Dasar 4 : Melakukan Penyemaian
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
o Siswa mampu menyebutkan prinsip - prinsip penyemaian.
o Siswa Mampu melakukan penyemaian
b. Uraian Materi
Benih memiliki bentuk benih berbeda sehingga pada waktu meletakkan benih
yang di lihat posisi benih,dapat berdiri,miring dan lain-lain.
c. Penyemaian kecambah
Benih yang telah berkecambah agar dapat tumbuh dengan baik menjadi
bibit, maka perlu dilakukan penyemaian. Penyemaian kecambah merupakan suatu
cara untuk menyemai kecambahagar tumbuh dan berkembang menjadi bibit.
Penyemaian kacambah ini dilakukan apabila kecambah sudah cukup memenuhi
syarat untuk disemai. Hal ini untuk menghindari resiko gagalnya kecambah
tumbuh di tempat yang baru.Berikut ini adalah kondisi kecambah semangka dan
kopi yang siap dipindahkan.
a. Tanaman semangka
Untuk tumbuh dengan baik, kecambah yang disemai telah kelua
rradiculanya antara 1 – 2 mm,berumur 24 jam
b. Tanaman kopi
Tanaman kopi berbeda dengan tanama nsemangka, kecambah yang
disemai apabila kotiledonnya terangkat pada permukaan tanah dan kepingnya
membuka.Secara umum kecambah dapat disemai apabila memenuhi beberapa
kriteria,diantaranya :
b. Tumbuh sehat dan tidak terserang hama dan penyakit
c. Memiliki system perkembangan akar yang baik
d. Perkembangan hypocotyls (calon batang) baik,lurus,dan tidak bengkak
e. Pertumbuhan plumula sempurna dengan daun lembaga tumbuh baik dan
berwarna hijau dengan kuncup yang normal
f. Memiliki satu cotiledons untuk kecambah dari monokotil,dan dua katiledon
untuk dikotil..
Tempat untuk menyemai kecambah dapat dilakukan dengan
menggunakan pot,polybag bedengan dan lain - lain.
c.Rangkuman
Menyemai merupakan kegiatan untuk menumbuhkan benih / kecambah dalam
media tumbuh pot / polibag pada tempat pembibitan. Untuk mendapatkan hasil
pertumbuhan yang baik maka benih yang digunakan harus dipilih berdasarkan criteria
sebagai berikut:
a. Benih bersih darikotoran
b. Benih berisi atau bernas
c. Warna benih cerah
d. Ukuran benih normal dan seragam.
Untuk mempercepat proses perkecambahan dan untuk mencegah adanya patogen
yang terbawa oleh benih, maka sebelum benih dikecambahkan perlu diberi perlakuan.
Beberapa perlakuan yang bias dilakukan antara lain : perlakuankimia, fisik dan fisis.
Dalam menyemai benih, ada yang secara langsung disemai ada juga
melalui proses perkecambahan terlebih dahulu. Mengecambahkan benih dapa
tdilakukan pada media kertas buram, koran, tissue, tanah, pasir dan lain-laian.Untuk
benih-benih kecil biasanya dikecambahkan pada kertas, tissue dan lain-lain, sedang untuk
benih besar biasanya menggunakan media tanah/pasir danl ain-lain.
Secara umum kecambah dapat disemai,apabila memenuhi beberapa criteria :
a. Tumbuh sehat tidak terserang hama dan penyakit
b. Memiliki system perakaran baik
c. Perkembangan hipokotil (calon batang) baik,lurus,dan tidak bengkak
d. Pertumbuhan plumula sempurna dengan daun lembaga tumbuh baik
e. Memiliki satu kotiledon untuk kecambah monokotil dan duakotiledon untuk dikotil.
Sebaiknya dalam melakukan penyemaian kecambah tidak terlalu dalam dan tidak
terlalu dangkal. Bila terlalu dalam kecambah akan susah tumbuh bahkanmati khususnya
untuk sifat pertumbuhan yang epigeal (pertumbuhan cotyledon-nya terangkat ke atas),
begitu juga terlalu dangkal kecambah akan cepat kering karena pengaruh lingkungan.
Tugas!
1. Apa tujuan perlakuan benih?
2. Jelaskan macam – macam cara perlakuan benih?
3. Apa tujuan dari perkecambahan benih sebelum disemai?
4. Jelaskan syarat media perkecambahan benih?
5. Apa yang dimaksud dengan radicula?
Lembar kerja
1. Pendahuluan
Menyemai merupakan salah satua ktivitas penting yang dapat menentukan
keberhasilan dalam kegiatan pembibitan tanaman secara generatif.Menyemai kecambah
dimaksudkan menanam benih yang telah berkecambah pada media tanam, sehingga
kecambah dapat tumbuh dan berkembang denganbaik.
2. Tujuan
Peserta didik diharapkan dapat menyemai kecambah (semangka).
3. Alat dan Bahan
Alat:
Bekerglass
Thermometer
Timbangan
Petridish
Jam
Gembor
Potongan kuku
Sendok
Pengaduk
Buram
4. Keselamatan kerja
Hati – hati menggunakan alat gelas,jangan sampai jatuh / pecah
Gunakan sendok / pipet jika menggunakan fungisida dan bakterisida.
5. Langkah kerja:
a. Memilih benih
1. Tuang sampel benih pada kertas secukupnya
2. Lakukan pemilihan benih sesuai criteria benih baik
3.Pisahkan benih terpilih dari kelompoknya, kemudian tempatkan pada petridish
b. Memberi perlakuan benih
1. Renggangkan kulit benih dengan gunting kuku Dengan cara benih dipegang
pangkalnya (bagian biji yang membulat) dengan ibu jari dan telunjuk tangan
kiri,ujung biji dijepit dengan sisi gunting kuku seperti tergambar dengan tekan
luas secukupnya hingga terdengan bunyi tanda meretaknya kulit benih.
2. Rendamlah benih yang sudah direnggangkan kedalam air yang dicampur
fungisida dan bakterisida dengan konsentrasi 1 gr/1 liter selama 20 menit,angkat
benih
c. Mengecambahkanbenih
1. Siapkan petridish dengan alas kertas buram sebanyak 3 – 4
lembar,semprot dengan air sampai lembab
2. Hamparkan benih yang sudah direndam secara merata diatas permukaan
kertas dalam petridish
3. Tutuplah hamparan benih dengan kertas sebanyak 3 – 4 lembar
4. Simpan benih yang dikecambahkan ditempat yang aman bersuhu lembab
ruangan 30 – 35 oc
5. Jaga kelembaban dengan cara menyemprot air pada media perkecambahan
dan biarkan selama 2 x 4 jam sampai benih keluar calon akar spanjang 1 – 2
mm
d. Menyemai kecambah
1. Siramlah media semai sampai lembab
2. Buatlah lubang tanam pada media semai dalam polybag dengan kedalaman 1
cm
3. Masukkan kecambah semangka ke dalam lubang tanam dengan cara
memasukkan calon akar (radicula) menghadap ke bawah dengan hati-hati
4. Tutuplah lubang tanam yang telah disemai dengan media tumbuh tipis - tipis
5. Siramlah pesemaian kecambah dengan hati-hati sampai lembab.