Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL TENTANG GRADING

Dosen pengampuh oleh :Bpk.Rizki alfian.,S.Sarl.,M.Si

OLEH:

HIORONIMUS SOKA

2015320019

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

2017
Pengewrtian Grading
Grading merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan mutunya. Pengaruh perlakuan
Grading misalnya bahan yang tua dan muda, jika ingin dilakukan pengeringan, maka yang akan
lebih cepat kering adalah bahan yang tua karena berhubungan dengan sifat fisiologis dan
morfologis bahan yaitu pori pori bahan yang lebih besar dan sifat jaringan bahan yang tua lebih
renggang sehingga mempermudah kehilangan air dari jaringan.
Grading merupakan pemisahan bahan pangan kedalam beberapa katagori berdasarkan
mutunya. Standar grade bahan meliputi tiga hal atau parameter yang meliputi: nama komoditas,
kelas grade mutu dan atribut yang digunakan dalam penetapan standard grade tersebut seperti:
warna, ukuran, kemasakan, tekstur dan bebas tidaknya dari kerusakan seperti kebusukan,
penyakit dan kerusakan akibat benturan fisik, aroma dan cita rasa, fungsi, bebas dari
kontaminan, bebas dari bagian yang tidak perlu sesuai standar/kode. Alat bantu proses grading
ini agar dalam memberikan hasil yang akurat seperti alat pengukur warna atau ukuran buah
apel.
Parameter atribut mutu pada buah, seperti warna dan ukuran. Untuk memperolehnya dapat
menggunakan alat bantu sebagai pembanding atau alat koreksi dari inspector dalam melakukan
tugasnya. Kemampuan inspektor melakukan tugasnya dengan baik dan benar dalam
menentukan grade suatu produk atau sistem grading secara umum dengan bantuan alat yang
minimal sangat penting karena akan menentukan kecepatan dalam melaksanakan tugas.
Grading adalah mengelompokkan produk buah atau sayuran tersebut berdasarkan ukuran
(besar, kecil dan sedang) serta tingkat kemasakan. Grading dilakukan pada saat panen.
Grading bertujuan untuk memisahkan hasil panen berdasarkan ukuran. Grading bisa dilakukan
bersamaan dengan penyortiran atau dilakukan secara terpisah. Sortasi dan grading sangat
bermanfaat khususnya dalam pemasaran karena dapat meningkatkan harga jual produk
hortikultura.
Penanganan pasca panen terhadap produk hortikultura (buah, umbi dan sayuran) harus
dilakukan dengan hati-hati. Karena komoditi tersebut masih merupakan benda hidup yang
melakukan proses pernafasan. Selain itu mengingat produk hortikultura mempunyai sifat yang
mudah rusak dan membutuhkan tempat yang khusus dalam penyimpanannya selain itu produk
hortikultura hanya baik bila dikonsumsi saat segar.
Perlakuan pasca panen meliputi sortasi dan grading. Sortasi adalah memisahkan buah atau
sayuran berdasarkan kenampakan yang terlihat, misalnya ada tidaknya serangan
hama/penyakit, tanda-tanda busuk, adanya kotoran atau bercak pada kulit, dan sebagainya.
Sedangkan grading adalah pengelompokan produk buah dan sayuran tersebut berdasarkan
ukuran (besar, sedang dan kecil), tingkat kemasakan, warna dan sebagainya.
Perlakuan sortasi dan grading dilakukan untuk menghasilkan mutu produk hortikultura yang
dikehendaki konsumen dengan mempertimbangkan sifat-sifat produk tersebut.
Sortasi maupun grading merupakan serangkaian langkah yang perlu dilakukan dalam
penanganan pasca panen yang bertujuan menjaga produk pertanian agar tidak cepat rusak serta
untuk meningkatkan harga jual ke konsumen.
Sortasi merupakan suatu usaha untuk memisahkan produk pertanian (buah, umbi dan sayuran)
yang didasarkan pada faktor-faktor penampakan yang terlihat (baik atau buruk) segera setelah
pemanenan. Grading yaitu pengelompokan produk buah, umbi dan sayuran berdasarkan ukuran
(besar, sedang dan kecil) tingkat kemasakan dan lain-lain.
Pada produk (hasil) pertanian, sortasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
memisahkan produk berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan produk, apakah karena cacat
mekanis ataupun cacat bekas serangan hama atau penyakit.
Kegiatan sortasi, pada penentuan mutu hasil panen didasarkan pada kebersihan produk, ukuran,
bobot, warna, bentuk, kematangan, kesegaran, ada atau tidak adanya serangan atau kerusakan
oleh penyakit, terdapat kerusakan oleh serangga dan luka oleh faktor mekanis.
Berdasarkan paparan diatas, sortasi merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan
sifat fisik. Proses pengklasiasian, bila tidak dilakukan maka proses pengeringan dan pengolahan
tidak merata. Misalnya bahan dengan ukuran besar bercampur dengan berukuran kecil,
sehingga proses pengeringan akan lebih cepat pada bahan berukuran kecil demikian juga pada
pengolahan.
Prinsip sortasi dapat pula menggunakan alat bantu (mesin). Biasanya mengacu pada sifat-sifat
buah, sebagai dasar sortasi. Cara ini disebut juga cara mekanis. Sifat-sifat buah yang dijadikan
dasar diantaranya: Berat, Ukuran, Bentuk: bulat, memanjang, lonjong dll; Karakteristik
potometrik: warna dan perubahan transmisi sorter; Aerodinamik dan hidrodinamik: pemisahan
dengan daya apung (berdasarkan densitas) dan Permukaan alami, alat sortasi untuk
aerodinamik dan hidrodinamik menggunakan cara menggetarkan dan mendorong

Fungsi Grading
Grading adalah suatu ukuran atau penentuan mutu produk (barang) yang tediri dari
sejumlah terperinci tentang beberapa dimensi seperti: ukuran, warna rupa isi, kimia,
ketahanan, kekuatan, bentuk, berat, isi bahan, kandungan air, kematangan, rasa, bentuk
permukaan dll. atau kombinasi dari ukuran tersebut.
Standard juga adalah menunjukkan keseragaman suatu barang diberbagai tempat/
penjualan.
Ukuran-ukuran tersebut diterima oleh umum, sebagai suatu nilai yang tetap, disebut
dalam satuan mutu intrinsik, atau ciri-ciri suatu barang atau jasa, sebagai standard suatu
barang yang mempertimbangkan nilai kegunaan produk.
Grading merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan mutu produk. Grading
bergantung pada banyak faktor selain sifat fisik.
Jadi grading adalah pemakaian dari satu standard atau sejumlah standard untuk memilah-
milah barang yang akan dikumpulkan dalam kelompok menurut jenis, ukuran, mutu dan
lain-lain.
Grading, bila dikatkan dengan konsumen adalah proses pemilihan bahan berdasarkan
permintaan konsumen atau berdasarkan nilai komersil.
Jadi sortasi dan grading berkait erat dengan tingkat selera konsumen terhadap suatu
produk atau segmen pasar yang akan dituju dalam pemasaran. Terlebih lagi apabila yang
dituju adalah segmen pasar tingkat menengah ke atas dan/atau segmen pasar luar negeri.
Bila ditinjau dari fungsi, maka standard dan grading terhadap produk memberikan
manfaat sebagai berikut:
Mudah menilai barang dengan harga, baik bagi konsumen ataupun produsen,
Memudahkan jual-beli
Dapat memperkecil biaya pemasaran
Mengurangi biaya angkutan dan resiko selama pengangkutan
Dapat mempertinggi muatan pembeli/konsumen sesuai dengan daya belinya dan
preferensi konsumen terhadap barang dengan grade dan harga yang berlainan.
Bila ditinjau dari referensi konsumen dan dikaitkan dengan mutu maka
1. Bila hasil pertanian (sayur dan/atau buah). Maka pelaksanaan grading berkaitan
dengan:
Nilai gizi, volume, mineral.
Nilai kalori, protein, lemak.
Tingkat kematangan.
Penglihatan: warna, bentuk, ukuran, kebersihan.
Penyakit: ada atau tidak.
Penysuaian dengan pemakai oleh konsumen.
2. Bila makanan mutu, berkaitan dengan: bau, aroma, tekstur, rasa dll.
3. Bila masakan mutu, berkaitan dengan: konsentrasi, rasa, warna, tekstur, kekentalan dll.

Anda mungkin juga menyukai