Kebutuhan akan ilmu pangan (food science) termasuk teknik analisisnya telah
menjadi trend di industri pangan, instansi pemerintah, perguruan tinggi serta
konsumen, regulasi nasional dan internasional.
Kebutuhannya ke arah analisis komposisi dan karakteristik pangan untuk
monitoring komposisi, QC/QA, keamanan dan pasokan pangan.
Analisis pangan adalah bagian dari program penerapan sistem management di
seluruh proses rantai pangan mulai dari bahan baku sampai dengan produk
akhir di pasar.
Untuk industri pangan analisis dilakukan termasuk untuk masalah produk di
pasar ( complaint, hasil survey dll ), juga produk kompetitor.
Pendahuluan
Process control samples Did a specific processing step result in a product of acceptable composition or characteristics?
Does a further processing step need to be modified to obtain a final product of acceptable quality?
Complaint sample How do the composition and characteristics of a complaint sample submitted by a customer differ from a sample with no problems?
Sampling
Atribut mutu dalam produk pangan, bahan baku atau ingredient adalah
karakteristik yang dapat diukur, karena itu memerlukan monitoring untuk
memastikan bahwa spesifikasi atau stand mutu produk dipenuhi.
Beberapa atribut mutu dapat diukur langsung secara “ on-line “ dengan
menggunakan sensor khusus dan hasilnya diperoleh langsung secara “ real
time “ misal untuk p engukuran warna minyak goreng di plant ekstraksi,
pengukuran kadar gula pada proses pembuatan gula, jus buah dsb.
Aktualnya banyak atribut mutu diukur/diuji dari porsi yang kecil bahan atau
produk yang diambil secara periodik dari proses yang kontinyu atau dari
sejumlah kecil bahan/produk yang diambil dari lot barang atau populasi.
Sampling
Porsi kecil yang diambil untuk analisis disebut sebagai sampel, dan seluruh lot
atau produksi dalam periode tertentu disebut populasi.
Proses pengambilan sampel disebut sebagai sampling.
Sampling yang benar akan menghasilkan data karakteristik produk yang akurat
sebagai estimasi atau mewakili (representative) populasi.
Sampling
Keuntungan sampling :
Estimasi kualitas produk yang diperoleh akurat, cepat dan murah
Menghemat man power
Menggambarkan total populasi (mewakili).
Sampel laboratorium atau sampel uji atau sampel analisis adalah bagian dari
sampel hasil sampling yang digunakan untuk pengujian berapapun jumlah
atau ukurannya.
Populasi bervariasi ukuran dan jumlahnya misal lot produksi, produksi harian,
produksi by shift kerja, Produk di pasar/area tertentu, produk di gudang
bahan baku atau produk akhir.
Hindari pengaruh interferences / kontaminasi silang dari produk lain.
Sampling
Rencana Sampling (Sampling Plan)
Tujuan sampling akan menentukan pendekatan bagaiman sampling
akan dilakukan dan dijadwalkan.
Tujuan utama dari sampling adalah untuk mengestimasi nilai rata-rata
karakteristik/mutu produk dan menentukan apakah nilai rata-rata
tersebut memenuhi spesifikasi produk yang telah ditentukan.
Sampling
Prosedur Sampling
Referensi : AOAC, IUPAC, Mil Standard, USFDA, SNI
Sampel Uji atau Sampel Laboratorium
Untuk sampel (padatan), ukuran sampel perlu diperkecil menjadi sampel uji atau sampel
laboratorium
Ukuran partikel seringkali perlu diperhalus sekaligus dihomogenkan
Prosedur penyiapan sampel uji bisa menggunakan refrensi yang sama.
Analisis Proksimat Pangan
Pentingnya analisis kadar air karena air atau moisture dalam produk
pangan memegang peran penting :
Memiliki nilai ekonomis untuk produsen pangan bisa jadi air adalah komoditi yang
dijadikan filler (bahan pengisi)
Moisture memiliki faktor kualitas dalam pengawetan (preservation) dan
mempengaruhi stabilitas mutu dalam misal komoditas biji-bijian yang dikeringkan
(4 - 8%), sayuran dan buah, susu bubuk (kering), tepung kuning telur, keripik
kentang (snacks), rempah-rempah dan jamu.
Moisture digunakan sebagai faktor mutu pada jam dan jeli untuk mencegah
terjadinya kristalisasi, sirup bergula tinggi, cereal olahan (conventional 4 – 8%)
puffed (7 – 8%).
Analisis Kadar air
Bagian pangan lain setelah dikurangi kadar air disebut sebagai Total Solid (Total
Padatan)
Analisis Kadar air
Bentuk air dalam produk
Sulit atau mudahnya pengeluaran air dari pangan tergantung
kepada eksistensi air itu dalam produk pangan.
Tiga bentuk air dalam produk pangan adalah :
1. Air bebas (free Water), air ini mempertahankan sifat fisika dan
bertindak sebagai dispersing agent untuk koloid (colloids) dan sebagai
pelarut garam.
2. Air yang terserap (adsorbed water), bentuk air ini dipegang dengan
kuat atau dikeluarkan dari dinding sel atau protoplasma dan dipegang
kuat oleh protein.
3. Air hidrasi (water of hydration) : bentuk air ini diikat seecara
kimiawi, sebagai contoh laktosa monohidrat, juga contoh lain garam-
garam seperti Na2SO4 ·10H2O
Analisis Kadar air
1. Metode pengeringan oven
Sample dipanaskan dalam di kondisi yang ditetapkan, kehilangan
berat bahan dihitung sebagai kadar air (moisture content) sampel.
Jumlah air yang diukur sangat tergantung kepada tipe oven, waktu
dan suhu pemanasan.
Metodenya sendiri sederhana, dan banyak oven dengan kapasitas
besar dapt secara bersamaan menganalisis banyak sampel.
Waktu pemanasan bervariasi 1 – 3 jam, sampai diulang 2 – 3 kali
untuk mendapatkan bobot tetap
Analisis Kadar air
1. Metode pengeringan oven
Exposure sample sebelum dimasukan ke dalam oven terhadap
udara luar harus sesingkat mungkin
Adanya gesekan ketika preparasi sampel misal pengecilan ukuran
(grinding) harus diminimalkan
Ruang di atas wadah (headspace) harus minimal karena terjadinya
kehilangan uap air ketika mencapai kesetimbangan dengan ruang
wadah. Bila migrasi ini terjadi sampel harus digiling kembali dan
diaduk untuk homogenisasi.
Analisis Kadar air
1. Metode pengeringan oven
a. Pertimbangkan terjadinya dekomposisi konstituen lainnya
karena overheat contoh gula atau karbohidrat menjadi karamel
C6H12O6 → 6C + 6H2O
b. Bahan volatile (mudah menguap) seperti minyak atsiri dan
flavour akan menguap
Keduanya akan megurangi akurasi metode oven.
Analisis Kadar air
1. Metode pengeringan oven
Terdapat 3 jenis oven :
a. Convection (atmospheric) oven,
Fluktuasi suhu yang besar terjadi karena lambatnya sirkulasi
udara panas tanpa bantuan kipas,
Ketika oven dibuka dan ditutup kembali kecepatan recovery
suhu umumnya lambat, dan sangat tergantung pada dimana
oven ditempatkan dan suhu udara lingkungan.
Kapasitas loading sampel dalam oven juga menentukan, makin
banyak sample, keseragaman suhu dalam oven menjadi sangat
tergantung berapa jumlah sampel.
Analisis Kadar air
1. Metode pengeringan oven
b. Force draft oven
Memiliki perbedaan suhu diferensial dalam interior
oven yang kecil biasanya tidak lebih dari 1◦C.
Udara disirkulasikan dengan sebuah kipas
.
Analisis Kadar air
1. Metode pengeringan oven
c. Oven vakuum
Kadang ada yang memakai kaca pada pintunya, selain kondisi
sampel dalam dapat diamati kaca juga berperan sebagai pemanas
karena panas akan dipantulkan ke dalam oven.
Valve pemakuman terdapat pada bagian atas dan atau bawah
oven sehingga aliran udara dalam oven searah ke arah bawah atau
atas oven yang kegunaannya untuk meminimalkan cold spots
dalam oven (suhu lebih merata).dan membuang moisture dari
dalam oven.
Tekanan vakuum diisap oleh pompa vakuum sampai 25 – 100 mm
Hg, dengan kondisi ini tidak terjadi dekomposisi bahan walaupun
dipanaskan sampai 3 – 6 jam.
.
Analisis Kadar air
1. Metode pengeringan oven
Perhitungan Kadar Air
Kadar air dan Total solid dengan menggunakan metode oven dihitung
sbb :
[2] %Moisture (wt/wt) = [(wt of wet sample − wt of dry sample) / wt of wet sample
] × 100
[3] %Total solids (wt/wt) = (wt of dry sample / wt of wet sample ) × 100
Analisis Kadar air
2. Metode pengeringan oven micowave
Metode microwave disebut juga pengeringan microwave, dilaporkan
menghasilkan data hasil kadar air lebih akurat, lebih presisi, dan
cepat.
Banyak digunakan sebagai prosedur pelepasan (release) produk di
line produksi sebelum produk dikemas misal dalam proses produksi
keju sebelum dilakukan analisis lainnya.
Kegunaannya adalah ketika kadar air sudah didapat maka adjustment
pada konstituen (komposisi) lainnya dengan cepat bisa dilakukan
sehingga dapat mengurangi ongkos produksi,.
Analisis Kadar air
3. Metode pengeringan Infra merah
Pengeringan sampel dengan menggunakan sinar Infra merah disebabkan karena
terjadinya penetrasi panas ke dalam sampel selama dipanaskan, sedangkan dengan oven
biasa yang terjadi adalah konduktifitas dan konveksi panas.
Penetrasi panas ini dapat menguapkan moisture dari sampel lebih signifikan dan lebih
cepat dan membutuhkan waktu hanya 10 – 25 menit.
Lampu Infra Merah yang digunakan untuk memasok panas ke dalam sample dari sebuah
filament suhu pada 2000 – 2500 °K.
Faktor yang harus dikendalikan l adalah jarak antara sumber cahaya lampu Infra Merah
dengan material yang dipanaskan dan ketebalan sampel uji yang disimpan di atas
piringan uji (test pan). Sampel uji tidak harus sampai terbakar atau mengeras selama
pemanasan.
Oven pengering infra merah dapat dilengkapi dengan ventilasi bergerak (kipas) untuk
membuang uap air dan sebuah neraca yang membaca kadar air seecara langsung.
Tidak ada metode pengeringan infra merah yang diakui (approved) oleh AOAC.
Untuk maksud kualititatif metode ini masih bisa dipakai di line produksi.
Analisis Kadar air
3. Metode Cepat
Telah tersedia di market instrumen yang mampu menganalisis kadar air dengan
sangat cepat dimana energi panas yang tinggi (25 - 275°C) dikenakan kepada
sampel uji.
Kadar air yang dapat dideteksi dari 50 ppm sd 100 % dengan menggunakan
berat sampel uji 150 mg sd 40 g.
Merk instrument anrata lain : ComputracR, Arizona instrument LLC, Chandler,
AZ.
Dalam metode ini data kadar air dari sampel lab dan lini produksi
dibandingkan dengan (dikalibrasi dengan ) data dari metoda acuan (referensi).
Teknik sejenis dikeluarkan instrument Near Infra Red (NIR) spectrophotometer.
Kelemahannya data kalibrasi harus diupdate terus menerus secara berkala
atau ketika terjadi perubahan komposisi ingerdient produk, atau proses.
Analisis Kadar air
4. Metode distilasi
Teknik distilasi pada penetapan kadar air menggunakan proses distilasi
moisture dengan pelarut yang memiliki titik didih tinggi dan tidak larut dalam
air.
Distilat yang ditampung adalah campuran air dan pelarut yang terpisah
berbeda layer.
Volume air dicatat dari skala penampung destilat.
Dua prosedur distilasi adalah distilasi langsung dan distilasi reflux dengan
berbagai jenis pelarut.
Distilasi langsung dengan pelarut yang tidak larut dalam air dan TD pelarut
nya sedkit lebih tinggi dari air misal toluen, xylene, dan benzene.
Teknik distilasi yang sudah diakui AOAC : penetapan kadar air dalam rempah-
rempah (AOAC Method 986.21), Kadar air dalam keju (AOAC 969.19) dan
kadar air dalam pakan ternak (AOAC Method 925.04)..
Analisis Kadar air
5. Metode Reaksi Kimia : titrasi Karl Fisher
Titrasi Karl Fisher khususnya digunakan untuk produk pangan dimana hasil dari
metode oven vakuum tidak menentu (ketidakpastian tinggi).
Reaksi ini cukup cepat dan tidak memerlukan panas.
Banyak digunkan untuk produk dengan kadar air kecil ( < 1 %), contoh untuk buah
dan sayur dikeringkan (AOAC Method 967.19 E-G), permen cokelat (AOAC Method
977.10), kopi sanggrai dan lemak (AOAC Method 984.20) atau setiap produk
berkadar air rendah lainnya dari gula dan protein .
Dasar reaksi Karl Fisher diuraikan oleh Bunsen (1853) demgan melibatkan reduksi
Iodine oleh SO2 dalam adanya air : 2H2O + SO2 + I2 → C5H2SO4 + 2HI
Kemudian dimodifikasi dengan mengikutsertakan methanol dan piridine dalam
sistem 4 komponen untuk melarutkan iodine dan SO2 :
C5H5N · I2 + C5H5N · SO2 + C5H5N + H2O → 2C5H5N · HI +
C5H5N · SO3
C5H5N · SO3 + CH3OH → C5H5N(H)SO4 · CH3
Analisis Kadar air
5. Metode Reaksi Kimia : titrasi Karl Fisher
Abu dalam produk pangan adalah residu an-organik yang tertinggal setelah
pembakaran (pengabuan) atau oksidasi penuh (complete) bahan organik
bahan pangan.
Pemahaman karakteristik berbagai prosedur pengabuan dan jenis alat penting
untuk memastikan hasil uji yang handal (reliable).
Dua jenis pengabuan :
Pengabuan kering (Dry Ashing) diutamakan untuk analisis proksimat
(komposisi) menggunakan furnace (tungku)
Pengabuan basah (Wet Ashing) ditujukan untuk analisis lanjutan kandungan
mineral atau logam-logam .
Teknik pengabuan dengan microwave sudah terdapat di market untuk kedua
jenis pengabuan ini dengan waktu jauh lebih singkat.
Analisis Kadar Abu (ash)
2. Pengabuan basah
Adalah prosedur untuk mengoksidasi zat organnik dengan memakai asam (pekat)
dan oxidizing agent atau kombinasinya.
Mineral dapat melarut tanpa penguapan.
Pengabuan basah seringkali menggunakan kombinasi asam dan ruang asam
perchlorat.
Kadar abu dihitung menurut formula sbb :
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒃𝒖𝒂𝒏 −𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒄𝒂𝒘𝒂𝒏 𝒌𝒐𝒔𝒐𝒏𝒈
% ash (dry basis) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 𝒙 𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈
Lemak adalah kelompok zat yang secara umum larut dalam eter, chloroform dan
pelarut
organik lainnya tetapi sebaliknya tidak larut dalam air.
Tetapi pengelompokkan ini tidak terlalu kaku karena :
1. Beberapa jenis lemak seperti trigeriserol sangat hydrophobic.
2. lipid-lipid lain seperti di – dan monoacyl gliserol memiliki gugus- gugus molekul yang hydrophobic dan
hydrophilic yang larut dalam pelarut yang relatif polar.
3. Asam lemak rantai pendek seperti C1 – C4 dapat melarut sempurna dalam air dan memisah dalam pelarut
non - polar
Definisi yang luas diterima didasarkan pada kelarutan seperti disebutkan di atas.
Sedangkan
molekul lemak yang besar (makromolekul) bersifat sesuai dengan struktur
molekulnya yang
benar-benar sebagai “lipid”, yang sifat-sifatnya ditentukan oleh larutannya.
Analisis kadar minyak dan atau lemak
Lemak (Lipid) adalah terdiri dari kelompok molekul yang besar yang memiliki
sifat-sifat dan kesamaan molekul sbb :
A. Triacylglycerol adalah Lemak dan minyak yang mewakili sebagian besar kategori
kelompok senyawa yang dikenal sebagai lipid.
B. Istilah lipid, lemak dan minyak sering digunaka secara tertukar, Lipid umumnya
merujuk pada molekul pangan yang luas dan total yang sesuai dengan definisi di atas.,
Leemak umumnya merujuk pada lipid yang padat pada suhu kamar dan minyak
umumnya merujuk pada lipid yang cair pada suhu kamar.
US Food and Drgs Administration USFDA menetapkan definisi regulasi untuk
tujuan pelabelan gizi (nutrition labeling), bahwa Total Fat adalah jumlah
asam lemak dari C4 sd C24 yang dihitung sebagai trigliserida
Analisis kadar minyak dan atau lemak
Struktur molekul
Analisis kadar minyak dan atau lemak
Struktur molekul
Analisis kadar minyak dan atau lemak
Pertimbangan umum
Sebagaimana dalam definisi lipid larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam
air. Ketidaklarutan dalam air adalah sifat penting dalam analisis sebagai basis
untuk pemisahan lipid dari protein, air dan karbohidrat dalam pangan.
Glycolipids larut dalam alkohol dan sedikit larut dalam heksan dan petroleum
ether.
Triacylglycerols larut dalam heksan dan petroleum ether yang non polar.
Rentang hydrophobicity (kelarutan) yang lebar ini menjadikan pemilihan pelarut
tunggal menjadi tidak mungkin untuk maksud ekstraksi lipid dari bahan pangan.
Beberapa jenis lipid dalam pangan komponen kompleks dari lipoprotein dan
liposakarida, jadi ekstraksi yang efektif memerlukan ikatan antara lipid dan protein
atau karbohidrat harus diputuskan sehingga lipid dapat bebas dan larut dalam
ekstraksi dengan pelarut organik.
Analisis kadar minyak dan atau lemak
Pemilihan pelarut
Pelarut ekstraksi sebaiknya memiliki solvent power yang tinggi untuk lipid dan
solvent power yang rendah untuk protein, asam amino dan karbohidrat.
Pelarut harus mudah menguap dan meninggalkan residu (lipid)
Pelarut harus memiliki titik didih yang relatif rendah, tidak mudah terbakar dan
non-toksik dalam bentuk cair ataupun uap.
Pelarut harus mudah berpenetrasi ke dalam partikel sampel, sebaiknya berupa
komponen tunggal untuk mencegah terjadi fraksinasi.
Pelarut tidak mahaldan non-higroskopis.
Sulit menemukan pelarut ideal yang memenuhi persyaratan tersebut.
Etil eter dan petroleum eter adalah dua pelarut yang umum digunakan. Pentan
dan heksan banyak digunakan untuk ekstraksi minyak dari biji kedelai.
Analisis kadar minyak dan atau lemak
Etil eter memiliki titik didih 34,6°C adalah pelarut yang baik untuk lemak
dibandingkan petroleum eter. Etil eter harganya lebih mahal dari pelarut-
pelarut lainnya, mudah meledak dan terbakar, bersifat higroskopis dan dapat
membentuk peroksida.
Petroleum eter adalah fraksi minyak bumi yang bertitik didih rendah yang
disusun umumnya dari pentan dan heksan. Memiliki titik didih 35 - 38°C, lebih
hydrophobic daripada eter.
Petroleum eter lebih selektif untuk lipid yang lebih hydrophobic, petroleum
eter lebih murah kurang higroskopis kurang mudah terbakar dp eter.
Dalam AOAC Method 945.16 kombinasi dua atau tiga pelarut seringkali
dipakai. Pelarut harus dimurnikan lebih dulu untuk menghilangkan peroksida
mnaikkan solvent to solute ratio untuk mendapatkan ekstraksi lipid terbaik.
Analisis kadar minyak dan atau lemak
Karbohidrat dapat berada dalam bentuk molekul terisolasi atau terikat secara fisik atau
kimiawi dengan molekul lain.
Setiap molekul karbohidrat dapat dikalsifikasikan menurut jumlah monomer yang
menyusunnya, jadi dapat berupa monosakarida, oligosakarida atau polisakarida.
Molekul dimana karbohidrat terikat secara kovalen kepada protein dikenal sebagai
glycoproteins, sedangkan karbohidrat yang secara kovalen terikat dengan lipid dikenal
sebagai glycolipids.
Banyak karbohidrat yang dapat dicerna (digestible) oleh manusia dan menjadi sumber energi
yang penting. , selain itu ada karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh manusia disebut
indigestible karena itu tidak memberikan energi.
Karbohidrat indigestible adalah bagian dari kelompok zat yang dikenal sebagai dietary fiber
(serat yang bisa dicerna) termasuk di dalamnya lignin.
Konsumsi dietary fiber dalam jumlah yang cukup dapat meningkatkan gizi bagi manusia,
membantu risiko terhadap terkena penyakit kanker, jantung kororner, diabetes, dan sembelit.
Karbohidrat berkontribusi dalam memberikan karakteristik rasa manis, penampakan, dan
tekstur pangan
Analisis Kadar Karbohidrat
Klasifikasi karbohidrat
Monosakarida
Monosakarida adalah senyawa yang larut dalam air bebentuk kristal. Molekulnya berupa
alifatik aldehid atau keton, yang mengandung satu atau lebih gugus hidroksil.
Monosakarida alami kebanyakan memiliki 5 atom karbon (berupa pentosa) atau 6 atom
karbon (berupa heksosa)
Heksosa yang umumnya berupa glukosa, fruktosa dan galaktosa, sedangkan pentosa
berupa arabinosa dan xylosa.
Pusat reaktifitas pada mono sakarida adalah terjadi pada gugus karbonil dan hidroksil
Oligisakarida
Merupakan polimer monosakarida yang memiliki berat molekul yang rendah ( < 20) yang
terikat secara kovalen dengan glikosidic.
Disakarida terdiri dari dua monosakarida dan trisakarida terdiri dari tiga monosakarida.
Analisis Kadar Karbohidrat
Klasifikasi karbohidrat
Oligosakarida mengandung monomer glukosa, fruktosa dan galaktosa yang ditemukan
pada pangan.
Oligisakarida
Merupakan polimer monosakarida yang memiliki berat molekul yang rendah ( < 20) yang
terikat secara kovalen dengan glikosidic.
Disakarida terdiri dari dua monosakarida dan trisakarida terdiri dari tiga monosakarida.
Polisakarida
Mayoritas karbohidrat yang ditemukan di alam adalah polisakarida.
Polisakarida adalah polimer dengan berat molekul yang tinggi (> 20)
Polisakarida yang mengandung monomer monosakarida yang sama disebut
homopolisakarida misal pati, selulosa dan glikogen yang terbentuk dari monomer yang
sama yaitu glukosa.
Polisakarida yang terbentuk dari monomer yang berbeda dalam rantai polimer disebut
heteropolisakarida misal pektin, hemiselulosa dan gum.
Analisis Kadar Karbohidrat
Klasifikasi karbohidrat
Analisis Kadar Karbohidrat
Klasifikasi karbohidrat
Analisis Kadar Karbohidrat
Klasifikasi karbohidrat
Analisis Kadar Karbohidrat
Metoda Analisis
Banyak metode analisis yang telah dikembangkan untuk mengukur kadar total
dan jenis karbohidrat yang terdapat dalam pangan.
Kadar karbohidrat dapat dihitung dengan persentase tersisa setelah semua
analisis yang lain telah dilakukan, maka % karbohidrat :
% karbohidrat = 100 -% kadar air (moisture) - % protein - % lipid - %
mineral (abu)
Meskipun demikian cara ini mengandung kesalahan (error) karean terdapat
kesalahan eksperimental metode analisis lainnya.
Akan lebih baik langsung melakukan analisis kadar karbohidrat untuk
pengujian yang akurat.
Analisis Kadar Karbohidrat
Metoda Analisis
1. Analisis Monosakarida dan oligosakarida
1.1 Preparasi sampel
Penyiapan sampel uji analisis karbohidrat tergantung pada sifat alami pangan yang
sedang dianalisis. Larutan cair berbasis air (aqueous) seperti jus buah, sirup dan
madu biasanya membutuhkan sedikit preparasi. Sedangkan banyak pangan yang
mengandung karbohidrat yang terikat secara ikatan fisik dan kimia dengan
komponen lain seperti kacang-kacangan, sereal, roti, dan sayuran memerlukan
isolasi karbohidrat dari komponen lain sebelum dianalisis.
Metoda yang presisi dalam isolasi karbohidrat tergantung pada jenisnya, matriks
pangan dan tujuan analisis, tetapi beberapa metoda umum tersedia yang dapat
digunakan sebagai teknik isolas. Sebagai contoh pangan dikeringkan lebih dulu di
bawah vakuum (untuk mencegah degradasi,) dan sampel uji dihaluskan ( untuk
mempercepat ekstraksi pelarut) dan kemudian dipisahkan lemaknya dengan
ekstraksi pelarut.
Analisis Kadar Karbohidrat
Metoda Analisis
1. Analisis Monosakarida dan oligosakarida
1.1 Preparasi sampel
Metode yang paling umum adalah ekstraksi karbohidrat MW rendah dan telah defatted,
dengan larutan alkohol 80%.
1.2 Metoda ekstraksi dan gravimetri
Monosakarida dan oligosakarida larut dalam larutan alkohol, sebaliknya protein, polisakarida
dan dietary fiber tidak larut dalam larutan alkohol. Kemudian larutan dipisahkan dari
komponen tak larut melalui penyaringan larutan yang telah dididihkan dan kedua fraksi
tersebut dikeringkan dan ditimbang serta dihitung konsentrasinya.
Fraksi minyak/lemak dapat dihilangkan warna dan emulsi yang tidak diinginkan dengan
melwtkannya ke clarifying agent atau kolom resin ion exchange (pertukaran ion).
Selain alkohol pelarut non polar seperti heksan atau toluen dapat dipertimbangkan.
Analisis Kadar Karbohidrat
Metoda Analisis
1. Analisis Monosakarida dan oligosakarida
1.3. Metoda HPLC dan Elektrophoresis
Dalam metoda khromatografi (GC ataupun HPLC) senyawa monosakarida dan
oligosakarida direaksikan dengan derivating agent membentuk senyawa
turunan (derivative) yang lebih mudah menguap (untuk GC ) dan mudah
dipertukar ion kan dalam operasi HPLC. Detektor yang digunakan biasanya
detektor indeks bias (refractive Index Detector).
Dalam teknik elektrophoresis, senyawa turunan karbohidrat dibuat menjadi
bermuatan listrik misal ketika direaksikan dengan borat dimana larutan
derivat membentuk gel oleh pemberian tegangan (voltage) tertentu,
kemudian gel-gel ini dipisahkan berdasarkan ukuran molekul karbohidrat.
Analisis Kadar Karbohidrat
Metoda Analisis
1. Analisis Monosakarida dan oligosakarida
1.4. Metoda Titrasi
1.4.1 Metode Lane-Eynon didasarkan pada kadar gula pereduksi dalam sampel. Sampel
dididihkan terlebih dulu dengan larutan tembaga sulfat suasana asam kemudian larutan
dititrasi dengan larutan tio sulfat dengan indikator metilen biru.
Reaksi titrasi tidak stiochiometric sehingga diperlukan kurva kalibrasi dari larutan seri kadar
karbohidrat yang diketahui.
Pemberian larutan tembaga sulfat dimaksudkan untuk merubah karbohidrat menjadi gula
pereduksi.
1.4.2 Metoda Luff Schroll (AOAC, SNI), pendidihan sampel dengan larutan asam dimaksudkan
untuk merubah oligosakarida menjadi monosakarida dan penambahan larutan pereaksi Luff
Schroll merubah karbohidrat (gula sederhana) menjadi gula pereduksi. Setelah penambhan
larutan Luff Schroll dan Yodium, larutan uji dititrasi ( secara back titration ) dengan larutan
tio sulfat dengan indikator kanji.
Analisis Kadar Karbohidrat
Metoda Analisis
1. Analisis Monosakarida dan oligosakarida
1.4.3 Kelemahan metoda titrasi
a) Hasil tergantung pada presisi waktu reaksi, suhu dan konsentrasi pereaksi yang
digunakan (parameter harus dikendalikan dengan hati-hati).
b) Tidak bisa membedakan jenis gula pereduksi yang menjadi konstituen karbohidrat.
c) Tidak dapat digunakan menghitung kadar gula non-pereduksi
d) Terdapatnya interference (pengganggu) dari molekul lain yang juga berperan sebagai
reducing agent
Analisis Kadar Protein
Struktur dan Kimia Protein
Protein adalah molekul dengan ukuran yang (cukup) besar, struktur dan
kompleksitas sangat esensial fungsinya bagi tubuh manusia terutama dalam
membangun/ menyusun otot dan organ tubuh lainnya.
Protein terbentuk dari ratusan unit (gugusan) molekul yang kecil yang disebut
dengan asam amino, dimana satu dan lainnya terikat oleh ikatan peptida
menjadi rantai molekul yang panjang.
Analisis Kadar Protein
Struktur dan Kimia Protein
Sebuah asam amino memiliki gugus karboksilat dan amino, Gugus amino dari
asam amino lainnya terikat langsung kepada atom C𝛼 yang disebut sebagai
asam amino alpha seperti tergambar di bawah ini :
Protein terbentuk dari ratusan unit (gugusan) molekul yang kecil yang disebut
dengan asam amino, dimana satu dan lainnya terikat oleh ikatan peptida
menjadi rantai molekul yang panjang.
Analisis Kadar Protein
Struktur dan Kimia Protein
Setiap asam amino alpha memiliki sebuah atom C yang disebut C alpha, C𝜶
ini terikat dengan gugus karboksilat –COOH, gugus amino –NH2, satu atom H
dan satu gugus R. Gugus R ini sangat unik bagi setiap jenis asam amino.
Perhatikan atom C𝜶 adalah sebuah chiral center yaitu atom C yang terikat
kepada 4 gugus/atom lain yang berbeda satu sama lain. Molekul asam amino
yang memiliki chiral center memiliki sifat aktifitas optik kecuali glycine yang
memiliki struktur paling sederhana dimana salah satu gugus terikat yaitu R =
hanya berupa atom H.
.
Analisis Kadar Protein
Struktur dan Kimia Protein
Analisis Protein
Protein adalah polimer dari asam amino, terdapat 20 jenis asam amino yang
terdapat di alam
Protein berbeda satu dari lainnya tergantung pada jenis, jumlah dan urutan
(sequence) asam amino yang menyusun ikatan peptida (struktur inti)’
Protein dengan sendirinya memiliki struktur molekul, nilai gizi dan sifat-sifat
fisiokimia yang berbeda satu dengan yang lain.
Protein adalah konstituen penting dalam pangan.
Protein adalah salah satu sumber energi utama, ( 1 g lemak = 9 kal, 1g protein
atau karbohidrat = 5 kal).
Protein juga mengandung asam amino esensial seperti lysine, tryptophan,
methionine, leucine, iso-leucine, dan valine yang penting peranannya dalam
keseahtan manusia, tetapi tubuh tidak dapat mensintesanya.
Analisis Protein
%Protein = F� %N.
1. Analisis Kadar Protein Total (Crude
Protein)
1.3 Kelebihan dan kekurangan
Keuntungan :
Metode Kjeldahl adalah mettode nya secara luas dan internasional digunakan dan
metode ini dipandang sebagai metode referensi karena kehandalan, presisi yang tinggi,
reproducibility semuanya digunakan untuk mengestimasi protein
Kekurangan :
Tidak dapat langsung dipakai untuk mengukur/ mengevaluasi protein yang sebenarnya
karena tidak semua nitrogen berasal dari protein.
Protein yang berbeda memmerlukan angka faktor (koreksi) yang beda karena memiliki
sequence asam amino yang berbeda.
Pemakaian asam nsulfat pekat pada suhutinggi dan katalis dari logam berbahaya
menjadikan analisis ini harus dilakukan dalam kondisi ekstra hati-hati dan aman.
Time consuming.
Contoh tipe alat kjeldahl
Contoh tipe alat kjeldahl
Sekian dan Terima kasih