Disusun oleh:
Divisi Intra Keilmuan
Himpunan Mahasiswa Penjaminan Mutu Industri Pangan
Politeknik AKA Bogor
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan hormat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan silabus ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita akan pemahaman materi seputar mata kuliah terkait. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
silabus yang telah kami buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga silabus sederhana ini dapaat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya silabus ini disusun dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami mohon kritik serta saran yang membangun dari Anda.
Bogor, 2019
Penyusun
Dasar Hukum :
Ruang Lingkup
Inspeksi pada FRI dilakukan dengan mengambil sampel acak dan diperiksa
pada akhir proses yang bertujuan untuk menjamin mutu
Definisi
Inspeksi pangan berbasis resiko ( risk based inspectin) adalah suatu metode
yang menggunakan resiko (risk) sebagai dasar untuk merencanakan dan
mengatur usaha-usaha untuk menjalankan suatu program inspeksi.
Difokuskan terhadap factor-faktor resiko yang menyebabkan/menularkan
penyakit (food-borne disease).
Sampel collection for assurance purposes Sample collection for verification purposes
Prioritas Inspeksi
Kategori resiko
High-risk food
Contoh:makanan siap saji dan ayam/daging mentah,
Medium-risk food
Contoh: ikan (dimasak dan mentah), daging, daging/ungags matang, dan
daging/ungags olahan, susu dan produk susus, serta telur dan produk susu
Low-risk food
Contoh: madu, sereal, selai, jelly, minyak dan lemak, the, herbal, katcang dll
Kemitraan dan koordinasi antara inspektur, auditor, laboratorium, dan produsen berjalan
dengan baik
System pendukung mengontrol makanan mencakup undang-undang
Komitmen dari semua pemangku kepentingan di seluruh rantai
Inspector memiliki pengetahuan dan skill yang mendalam dan luas tentang factor resiko
penyebab penyakit yang terkait dengan masing-masing langkah proses produksi maupun
di berbagai daerah.
Ruang Lingkup
1. Inspeksi GMP untuk industry pangan secara umum
2. Inspeksi GMP untuk industry rumah tangga (IRT)
1. Lokasi pabrik
2. Bangunan
3. Produk akhir
4. Peralatan pengolaha
5. Bahan produksi
6. Higien personal
7. Pengendalian proses pengolahan
8. Fasilitas sanitasi
9. Label
10. Keterangan produk
11. Penyimpanan
12. Pemeliharaan sarana pengolahan dan kegiatan sanitasi
13. Laboratorium
14. Kemasan
15. Transportasi
studi
pustaka
wawancara
Analisis
Pengamatan permasalah
lapang dan n
pengumpulan
data
Keterangan:
Y = nilai total penerapan yang didapat
N0 = jumalah aspek yang memiliki nilai 0 dalam formulir check list
N1 = jumalah aspek yang memiliki nilai 1 dalam formulir check list
N2 = jumalah aspek yang memiliki nilai 2 dalam formulir check list
N3 = jumalah aspek yang memiliki nilai 3 dalam formulir check list
N4 = jumalah aspek yang memiliki nilai 4 dalam formulir check list
Persen penerapan
𝑌
%𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 = [ ] × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 × 4
Skor nilai = 0-4
Tingkat keparahan
𝑛 × 0 : aplikasi aspek GMP atau SSOP dilapangan sebesar 100% (memenuhi)
((𝑛0 × 0) + 1)𝑠/𝑑 (𝑛 × 1) : aplikasi aspek GMP atau SSOP dilapangan sebesar 75-100%
(cukup memenuhi)
((𝑛1 × 1) + 1)𝑠/𝑑 (𝑛 × 2) : aplikasi aspek GMP atau SSOP dilapangan sebesar 50-75%
(kurang memenuhi)
((𝑛2 × 2) + 1)𝑠/𝑑 (𝑛 × 3) : aplikasi aspek GMP atau SSOP dilapangan sebesar 25-50%
(sangat kurang memenuhi)
((𝑛3 × 3) + 1)𝑠/𝑑 (𝑛 × 4) : aplikasi aspek GMP atau SSOP dilapangan sebesar <25%
(tidak memenuhi)