Abstrak
CV Riang Java Food merupakan industri memiliki fokus produksi pada komoditas ubi yang memiliki
konsumen hingga sklala internasional. Dengan memiliki rencana ekspansi hingga ke Eropa dan Afrika, CV
Riang Java Food memerlukan sertifikasi keamanan pangan yang diakui secara internasional, seperti GMP
dan HACCP. Namun, berdasarkan pada hasil observasi pada produksi tiwul instan masih banyak
penyimpangan terhadap aspek GMP sehingga dapat mengancam keamanan pangan dan menimbulkan
kontaminasi silang antara produk tiwul instan dengan karyawan, alat, mesin, atau lingkungan. Metode yang
digunakan mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan metode Good Manufacturing Practices
(GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP). Hasil analisis GMP menunjukkan bahwa
masih terjadi penyimpangan yang mana terjadi 44 penyimpangan kategori kritis, 16 penyimpangan kategori
serius, 6 penyimpangan kategori mayor, dan 11 penyimpangan kategori minor. Berdasarkan hasil analisis
HACCP, diperoleh 9 CCP yang terdapat pada 5 proses yaitu proses pencampuran, proses pengukusan,
proses pengeringan, granulasi, dan proses pengeringan kedua.
25
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
2. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif
di mana penelitian deskriptif adalah suatu jenis
penelitian yang melakukan pengumpulan
Gambar 1. Kondisi Aktual Lantai Produksi CV
informasi terkait dengan status suatu gejala
Riang Java Food
yang ada selama penelitian tersebut
dilaksanakan [3]. Adapun tujuan dari penelitian
Pemenuhan persyaratan aspek-aspek deskriptif adalah menggambarkan suatu
Good Manufacturing Practices (GMP) fenomena sesuai dengan apa yang terjadi di
merupakan hal yang penting untuk CV Riang lapangan mengenai suatu variabel, gejala, dan
Java Food hal ini dikarenakan kebutuhan akan keadaan. Penelitian ini melakukan deskripsi
penjamin mutu secara internasional karena dan analisis terhadap suatu fenomena kenyataan
diperlukannya sertifikasi HACCP. GMP sosial dengan cara mendeskripsikan variabel-
merupakan persyaratan dasar dalam melakukan variabel yang terdapat dalam objek penelitian.
sistem manajemen HACCP dan memperoleh Objek dari penelitian ini adalah proses produksi
sertifikasi HACCP yang akan digunakan untuk tiwul instan di CV Riang Java Food yang
mengakses pasar yang lebih luas dan dilakukan pada bulan November 2022 sampai
meningkatkan image dari perusahaan di mata Maret 2023
masyarakat utamanya pasar internasional. Tahapan penelitian yang dilakukan
Dalam memperoleh sertifikasi-sertifikasi adalah studi lapangan, studi literatur,
tersebut, pemenuhan tata cara pengolahan identifikasi masalah, penentuan rumusan
pangan yang baik menurut aspek GMP masalah, penetapan tujuan penelitian,
merupakan hal yang harus dilakukan pengumpulan data, pengolahan data yaitu
perusahaan. Maka untuk itu perlu dilakukan
26
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
27
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
28
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
29
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
Pengkategorian penyimpangan
merupakan tahap selanjutnya setelah dilakukan 3.3 Analisis HACCP
proses analisis penyimpangan-penyimpangan Penerapan Hazard Analysis and Critical
aspek-aspek yang terdapat pada GMP di CV Control Point merupakan langkah yang
Riang Java Food. Berdasarkan peraturan selanjutnya dilakukan setelah dilakukan
BPOM Nomor HK.03.1.23.04.12.2207 Tahun identifikasi penilaian aspek Good
2012 terdapat empat tingkatan indikator Manufacturing Practices (GMP) berupa
penilaian penyimpangan terhadap aspek-aspek kesesuaian dan ketidaksesuaian aspek-aspek
GMP yaitu persyaratan “harus”, persyaratan yang telah ditetapkan. Tujuan diterapkannya
“seharusnya”, persyaratan “sebaiknya”, sistem Hazard Analysis and Critical Control
persyaratan “dapat”. Kemudian jika terjadi Point (HACCP) adalah untuk memastikan
penyimpangan dari masing-masing persyaratan bahwa pangan terlindung dari potensi bahaya
maka akan diklasifikasikan sesuai dengan dan bersifat aman dikonsumsi, khususnya
persyaratannya, seperti persyaratan “harus”, potensi bahaya, kimia, biologi, dan fisik yang
jika tidak terpenuhi persyaratannya maka akan dapat terjadi pada proses atau bahan yang
diklasifikasikan sebagai ketidaksesuaian kritis, dipergunakan. Berikut merupakan langkaah-
kemudian persyaratan “seharusnya” jika tidak langkah analisis dengan menggunakan metode
terpenuhi maka akan diklasifikasikan menjadi HACCP pada produksi tiwul instan di CV
ketidaksesuaian serius, persyaratan “sebaiknya” Riang Java Food
jika tidak terpenuhi maka akan diklasifikasikan 1. Pembentukan Tim HACCP
menjadi ketidaksesuaian mayor, dan terakhir Pembentukan tim HACCP pada
persyaratan “dapat” jika tidak terpenuhi akan penelitian ini melibatkan beberapa
diklasifikasikan menjadi ketidaksesuaian minor. stakeholder dan karyawan yang terdapat
Berikut merupakan rekapitulasi penyimpangan di CV Riang Java Food yang dilakukan
aspek GMP yang ditunjukkan pada Gambar 3. dengan proses pengamatan langsung di
lapangan dan wawancara. Tim yang
terbentuk terdiri dari Bapak Yermia
selaku penanggung jawab proses
produksi di CV Riang Java Food dan
beberapa karyawan yang memiliki
bertugas pada bagian proses produksi
tiwul instan.
2. Deskripsi Produk
Tiwul instan memiliki empat varian rasa
yaitu rasa vanila, rasa pandan, rasa gula
merah, dan tawar khusus untuk
dicampurkan dengan nasi. Produk tiwul
instan memiliki masa simpan hingga
Gambar 3. Rekapitulasi Penyimpangan Aspek GMP enam bulan yang sudah terdapat pada
Berdasarkan Kategori label kemasan. Proses produksi yang
30
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
31
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
kendali kritis dilakukan dengan bantuan dari sebuah batasan mengenai kondisi paling
pohon keputusan atau decision tree. Diagram tinggi atau kondisi paling rendah yang
pohon keputusan digunakan untuk digunakan sebagai acuan terhadap kondisi
menemukan tahapan atau proses yang biologis, kimia, atau fisik yang dibutuhkan
merupakan CCP selama proses produksi guna mengidentifikasi kondisi aman
dilaksanakan. (diterima) atau tidak aman (tidak diterima)
8. Penentuan Batas Kritis dari suatu kondisi dalam proses produksi.
Critical limit atau batas kritis merupakan Berikut ini merupakan penentuan batas kritis
suatu kriteria yang menjadi standar atau untuk masing-masing CCP.
Kimia: Reaksi karatan pada ● Gerobak dorong dan wadah pengangkut dalam
wadah dan gerobak dorong kondisi bersih, tidak berkarat, tidak kotor, tidak
sebagai alat pengangkut berdebu, dan terawat
Fisik: debu, kerikil, rambut, ● Permukaan lantai yang digunakan dalam proses
serangga, kotoran hewan dan pengeringan harus bersih dan terhindar dari
kotoran lain semua benda asing dan jauh dari jangkauan
hewan yang mungkin menjadi objek
kontaminasi silang
4 Granulasi Kimia: Reaksi karatan pada ● Mesin disk mill dalam kondisi bersih, tidak
mesin disk mill berkarat, tidak kotor,tidak berdebu, dan terawat
32
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
33
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
Tempat
pencampuran
Bahan
Tempat
Tempat
Penyimpanan
pengukusan
Bahan Baku
Tempat
Granulasi
Mesin
Cabinet Keran
Dryer
Cabinet
Steamer
tiwul instan di CV Riang Java Food belum menghindari keracunan akibat produk yang
pernah dilakukan pengujian laboratorium tidak sesuai standar, mengurangi kerugian
guna mengetahui kandungan apa saja yang secara materiil, dan mempertahankan citra
terdapat di dalamnya. Pengujian terhadap perusahaan.
kualitas air ini sangat penting guna 8. Penanganan Terhadap Alat dan Mesin
menghindari pencemaran melalui sumber air Berkarat
yang mungkin mengandung bakteri, mikroba Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang
ataupun logam berat dalam air sehingga telah dilakukan, mesin atau peralatan yang
kontaminasi terhadap produk dapat terdapat pada proses produksi tiwul instan di
diminimalkan. Standar baku yang dapat CV Riang Java Food sudah mengalami
dijadikan acuan untuk air yang digunakan peristiwa pengkaratan. Hal ini disebabkan
telah dikeluarkan pemerintah dalam karena perawatan dan penyimpanan peralatan
Kepmenkes RI No. dan mesin yang kurang baik yang sekaligus
907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat- menjadi penyebab utama terjadinya karat pada
syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. mesin dan peralatan tersebut. Mesin dan
Dua jenis pengujian yang dapat dilakukan peralatan tersebut disimpan di ruangan
pada air yang digunakan dalam proses terbuka sehingga memiliki kontak langsung
produksi di CV Riang Java Food adalah dengan udara luar yang dapat mempercepat
pemeriksaan bakteriologi dan pemeriksaan terjadinya korosi Ada tiga metode yang dapat
kimia. dilakukan untuk menangani karatan pada alat
6. Pembuatan SOP dan Checksheet Pengendalian dan mesin yaitu teknik pelapisan logam,
Produksi. menghilangkan bagian berkarat dengan
Proses produksi tiwul instan pada CV Riang bantuan alat, dan menggunakan produk bahan
Java Food masih belum memiliki sistem kimia.
monitoring atau pengawasan dengan prosedur
yang tepat sehingga memungkinkan terjadinya 4. Tahap Penutup
kontaminasi pada produk yang dapat Pada tahap ini akan dibahas mengenai
berbahaya terhadap konsumen. Pada CV kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah
Riang Java Food belum terdapat sistem dilakukan.
pencatatan dan dokumentasi kegiatan yang
menyebabkan proses produksi yang 4.1 Kesimpulan
dilaksanakan belum berjalan secara teratur. Berdasarkan analisis Good Manufacturing
Oleh karena itu diperlukan suatu tools yang Practices (GMP) yang telah dilakukan, terjadi 44
dapat membantu dalam pengawasan proses penyimpangan kategori kritis, 16 penyimpangan
secara berkala dan prosedur yang tepat dalam kategori serius, 6 penyimpangan kategori mayor, dan
rangka memperlancar proses produksi berupa 11 penyimpangan kategori minor. Berdasarkan
Standar Operating Procedure (SOP) pada aspeknya, penyimpangan terjadi pada 16 aspek dari
proses produksi tiwul instan dan checksheet 18 aspek GMP. Penilaian penyimpangan ini
pengendalian produksi. didasarkan atas persyaratan GMP yang termuat
7. Pembuatan SOP Penarikan Produk dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Salah satu penyimpangan yang terjadi Indonesia Nomor 75/M-IND/PER/7/2010 dengan
terhadap aspek GMP dari CV Riang Java kondisi aktual di CV Riang Java Food. Selanjutnya
Food adalah tidak adanya mekanisme dengan menggunakan metode HACCP, tahap awal
penarikan produk yang ada di pasaran. yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis
Penarikan produk yang ada di pasaran identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang
dilakukan karena adanya indikasi bahwa kemudian akan didapatkan nilai signifikansi
produk yang sudah berada di pasar memiliki berdasarkan kepada likelihood dan severity dari
kondisi yang tidak sesuai dengan standar yang potensi bahaya tersebut. Proses penilaian tersebut
ditetapkan perusahaan seperti sudah berada digunakan sebagai pertimbangan dalam rangka
pada masa kadaluwarsa, memiliki defect pada menentukan Critical Control Point (CCP).
bagian kemasan, atau terkontaminasi cemaran Berdasarkan hasil analisis, diperoleh 9 CCP yang
baik fisik, kimia, atau biologis. Adanya terdapat pada 5 proses yaitu proses pencampuran,
prosedur penarikan produk memiliki peranan proses pengukusan, proses pengeringan, granulasi,
yang sangat penting dalam rangka dan proses pengeringan kedua. Kemudian setelah
menghindari penyalahgunaan produk defect, diidentifikasi proses yang termasuk ke dalam CCP,
35
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
36
JURNAL REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN e-ISSN xxxx-xxxx
INDUSTRI VOL.02 NO.01 TAHUN 2024 DOI: xx.xxxxxx/ub/jrsmi.2024.xxx.xx.x
37