Anda di halaman 1dari 2

etika jatuh sakit, kebanyakan dari kita mungkin baru menyadari selama ini kurang

berupaya menjaga kesehatan tubuh sehingga bisa sampai sakit. Padahal, menjaga
kesehatan tubuh penting dilakukan agar kita bisa beraktivitas dengan prima. Terutama
di masa pandemi, menjaga kesehatan tubuh menuntut perhatian dan upaya yang
berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Cara menjaga kesehatan tubuh yang tepat pada dasarnya berfokus pada memberikan
tubuh dengan apa yang sejatinya dibutuhkan dan menghindarkannya dari hal-hal yang
berisiko merusak fungsinya.
Menjaga kesehatan tubuh bukan berarti harus selalu mahal. Penasaran apa saja yang
bisa kita tempuh agar kesehatan selalu terjaga? Simak cara menjaga kesehatan tubuh
yang tepat di sini!
Solusi Perlindungan Kesehatan Optimal
Hubungi Kami!
1. Atur Waktu Tidur
Cara menjaga kesehatan paling mudah sekaligus paling sering terlupakan adalah
mengatur jam tidur atau waktu beristirahat. Kelihatannya sepele hingga banyak yang
salah mengintepretasikan kebutuhan tidur yang benar.
Selama ini saran yang mungkin banyak kita dengar adalah tidurlah setidaknya 8 jam
sehari. Namun, benarkah tidur 8 jam itu artinya kita bisa tidur kapan saja selama
memenuhi jumlah 8 jam? Apakah begadang sampai subuh lalu menggantinya dengan
tidur sampai 8 jam, sama kualitasnya dengan tidur sepanjang malam?
Begadang atau terjaga sepanjang malam lalu mengganti tidur di siang hari bakal
merusak siklus tubuh. Imbasnya bisa serius pada kesehatan. Seseorang yang kurang
tidur atau siklus tidurnya berantakan memiliki risiko lebih tinggi menderita hipertensi,
stroke, sakit jantung, obesitas hingga diabetes.
Agar kesehatan terjaga, mulailah membangun disiplin jam tidur. Beri batasan terjaga
maksimal di jam 10 malam dan biasakan terbangun pagi hari sebelum matahari terbit.
Dengan begitu, sistem tubuh kembali ke pola alami yang tentu lebih sehat.
Baca Juga: Sehat Tidak Kebal Risiko
2. Kurangi Asupan Gula
Gula adalah salah satu sumber penyakit yang sering tidak disadari. Konsumsi gula
berlebihan bisa memicu berbagai penyakit mulai dari obesitas, diabetes, gangguan
fungsi ginjal, hati, hingga kesehatan mental. Kementerian Kesehatan RI menganjurkan
kita membatasi konsumsi gula maksimal sebanyak 50 gram per hari atau setara 4
sendok makan. Sedangkan American Heart Association membatasinya maksimal
sebanyak 9 sendok teh per hari atau 150 kalori untuk laki-laki dan 6 sendok teh atau
100 kalori untuk wanita.
Yang jadi masalah adalah, gula memiliki seribu wajah, bukan hanya berupa gula pasir
yang sering digunakan untuk memaniskan makanan. Gula juga terkandung dalam
buah-buahan dan makanan olahan seperti saos botolan, gula jagung, beras putih,
madu, dan malt. Di samping itu, segala zat yang bernama fruktosa, laktosa, glukosa,
maltosa, sukrosa, serta dekstrosa juga mengandung gula.
Agar kesehatan tubuh lebih terjaga dalam jangka panjang, kita perlu mengubah diet kita
dengan mengurangi asupan gula. Salah satu cara mudah adalah dengan
memperbanyak konsumsi sayur, mengurangi konsumsi tepung, dan bertahap
mengurangi gula dalam masakan atau minuman rutin kita.
Baca Juga: Pentingnya Memiliki Asuransi Penyakit Kritis
3. Berjalan Kakilah
Tubuh perlu olahraga secara rutin supaya kesehatan lebih terjaga. Tak perlu ribet
mencari olahraga apa. Kita bisa membiasakan diri berolahraga dengan melakukan jalan
kaki rutin minimal selama 15-30 menit per hari. Mudah dan murah!
Menurut National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Disease, membiasakan
berjalan kaki sekitar 6 kilometer per jam dengan waktu tempuh selama 30 menit, bisa
memperkecil risiko kita menderita diabetes tipe 2.
Bukan cuma itu, rutin berjalan kaki bisa membantu kita terhindar dari risiko kanker
pankreas, osteoporosis, stroke, serangan jantung, mengurangi risiko alzheimer, dan
lain sebagainya.
Baca Juga: Mana Perlu Didahulukan: Beli Asuransi Jiwa atau Beli Asuransi Kesehatan?
4. Kelola Stres
Kesehatan bisa terganggu bila kita sering terpapar stres. Ketika terjadi stres, tubuh
akan memproduksi hormon kortisol dan adrenalin yang akan memicu peningkatan
detak jantung, pelebaran pembuluh darah di lengan dan kaki, kadar glukosa darah
meningkat, dan pernafasan menjadi lebih cepat. Bagi yang memiliki keluhan asma,
pernafasan yang berubah cepat bisa memicu panic attack. Selain itu, stres yang kronis
akan meningkatkan risiko terkena hipertensi, serangan jantung dan stroke.
Kita bisa mengelola stres ini dengan mengenali trigger yang kerap memicu stres pada
diri kita. Misalnya, kita sering stres karena membaca timeline media sosial yang penuh
berita buruk dan celoteh menyebalkan. Solusinya, kita bisa mengurangi mengecek
media sosial, mulai bermeditasi atau berolahraga untuk merangsang hormon anti stres.
Baca Juga: Asuransi Kesehatan Keluarga Yang Tepat Untuk Pasangan Baru
5. Lengkapi Proteksi Asuransi
Salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang
adalah ketenangan pikiran. Pikiran yang tenang akan terhindar dari stres dan kita bisa
lebih sadar menjalani hari-hari, termasuk dalam memilih makanan yang sehat dan
aktivitas yang produktif.
Nah, salah satu hal yang juga akan sangat membantu ketenangan pikiran seseorang
adalah ketika kondisi finansialnya terkendali. Kita bisa memperkecil risiko guncangan
finansial dengan memiliki proteksi Asuransi yang memadai sesuai kebutuhan. Dengan
kehadiran Asuransi kesehatan , misalnya, kita tidak perlu khawatir dengan biaya apabila
sewaktu-waktu kita membutuhkan perawatan medis. Asuransi yang akan menanggung
biayanya, sedangkan kita cukup fokus pada premi yang sudah pasti nilainya.

Anda mungkin juga menyukai