PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ketahanan pangan yang hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat
1 (Satu) tentang pangan, Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang
ini di perparah dengan krisis energi yang menyebabkan sektor industri dan
1
Akbar Kurnia Putra, Agreement on Agriculture dalam World Trade Organization, Jurnal
Hukum dan Pembangunan , Volume 6 No. 1, 2016, hal 91
2
Sherina Caroline Nainggolan, Analisis Yuridis Hak Atas Pangan Bagi Warga Negara Di
Masa Pandemi Virus Corona, Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Stara, 2021, hal. 5
1
2
tahun 1945 yang berlokasi di Amerika Serikat dan dihadiri oleh sebanyak 44
tersedia sesuai dengan teori yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu teori
terpenuhi dan ketahanan tercapai maka perlu adanya regulasi atau aturna
yang jelas dari pemerintah, dimana regulasi ini diwujudkan dalam bentuk
bahwa:
kekuasaannya.3
3
https://www.komnasham.go.id/files/1475231326-deklarasi-universal-hak-asasi--
$R48R63.pdf diakses pada 03/08/22 pukul 15:48.
4
Child) pada tahun 1989, bahwa hak asasi dari setiap anak untuk
ARTICLE 1
OBJECTIVES
4
https://referensi.elsam.or.id/wp-content/uploads/2014/09/Kovenan-Internasional-Hak-
Ekonomi-Sosial-dan-Budaya.pdf diakses pada 04/08/22 pukul 15:50
5
adequate food). 5
sebenarnya sejak tahun 1996 sudah ada pengaturan pangan yang terdapat
merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-
dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan juga
Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri
menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat
Persoalan krisis pangan secara global ini banyak terjadi pada negara-negara
5
https://treaties.un.org/doc/source/signature/2012/ctc_xix-48.pdf diakses pada tanggal
04/08/22 pada pukul 15:53
6
Roma, Italia. FAO dibentuk sebagai sebuah organisasi yang bergerak pada
bidang pangan dan pertanian, dan merupakan sebuah hasil dari Konferensi
pada tahun 1945 yang berlokasi di Amerika Serikat dan dihadiri oleh
pangan.
pada saat dunia mengalami pandemic Corona Virus Deseade-19 atau yang
dan Niger)., Dari laporan tersebut menekankan lebih dari 4,1 juta orang di
Oleh karena itu, peran FAO sebagai lembaga pangan dan pertanian
PBB sesuai dengan asas hukum internasional yaitu asas yang didasarkan
dalam kehidupan masyarakat, dalam hal ini negara dapat menyesuaikan diri
6
Endro Gunawan, “Program FAO dalam Penanggulangan Krisis Pangan Akibat Covid-19:
Implikasi dan Manfaat bagi Indonesia”, diakses melalui https://pse.litbang.pertanian.go.id
/ind/index.php /covid-19/berita-covid19/343-program-fao-dalam-penanggulangan-krisis-pangan-
akibat-covid-19-implikasi-dan-manfaat-bagi-indonesia, tanggal akses 12 Maret 2022.
8
umum, jadi hukum tersebut tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu
negara., juga diharapkan untuk eksis pada masa pandemic Covid 19 yang
telah merebak dua tahun terakhir ini dengan berbagai dampak pada seluruh
Akan tetapi peran sektor pertanian juga tidak dapat diabaikan mengingat
lain, dan kemampuannya menghindari bencana yang lebih parah lagi, yaitu
pangan.
rekomendasi budidaya karena gangguan pada sisi input dan tenaga kerja.
Ada satu titik masuk penting dalam melihat letak Reforma Agraria
ayat (2) dimana Negara-negara pihak telah mengakui hak dasar setiap orang
7
Asbjorn Eide, “Hak atas standar hidup yang layak Termasuk Hak atas Pangan,’’ dalam
ifdhal kasim dan johanes da Masenus arus (editor), Hak Ekonomi, sosial dan budaya: Esai-Esai
pilihan. Jakarta: ELSAM, 2001, hal. 115.
10
paling rentan terdampak dalam konteks krisis pangan. Usulan dana tersebut
koordinasi PBB dan dapat diakses oleh semua negara terdampak Covid-19.
Sistem Pangan Dunia oleh PBB (United Nations Food System Summit-
UNFSS) yang terdiri dari acara Pre-Summit pada 26-28 Juli 2021 dan
untuk menciptakan sistem pangan yang lebih sehat, adil, dan berkelanjutan.
Berdasarkan Laporan SOFI 2021 (State of the Food Security and Nutrition
in the World), lebih dari 811 juta penduduk dunia menghadapi kelaparan
pada tahun 2020 atau meningkat 116 juta dari tahun 2019.
8
Sumaryo Suryokusumo, Pengantar Hukum Organisasi Internasional. Tatanusa. Jakarta,
2007, hal .34.
11
dan organisasi massa, atau lembaga berbasis HAM PBB yang relatif
menyelenggarakan KTT ini datang dari Sekjen PBB dan melibatkan Forum
bertujuan yang lebih sehat, adil, dan berkelanjutan. Dalam hal ini keadilan
AGRA adalah salah satu organisasi yang didukung dan didanai Gates
kimia.
keputusan.
keputusan dengan aturan yang jelas dan hukum yang mengikat (legally
terpenuhinya hak dasar seperti CFS dan ILO juga tidak diikutsertakan.
privat seperti GAIN Indonesia. Seleksi dan invitasi partisipan juga tidak
diketahui apa dasarnya atau bagaimana prosesnya. Per bulan Juli, Bappenas
9
United Food System Summit, (UNFSS) new york, Amerika serikat September 2021
13
Kemudian dalam KTT system pangan yang dilakukan oleh PBB pada
tahun 2021 atau yang disebut dengan UNFSS 2021 juga tidak membahasa
aturan yang jelas. Dari kondisi ini maka terjadi kekosongan hukum karena
hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara: negara dengan
negara; negara dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek hukum
bukan negara satu sama lain. Maka dirasa penyelenggaraan KTT Sistem
yang bias korporasi dan sekaligus melanggar hak rakyat sebagai pemegang
Covid 19”
B. Perumusan Masalah
1.Tujuan Penelitian
2.Manfaat Penelitian
D. Kerangka Konseptual
yang terdapat dalam judul ini, dimana definisi ini berguna bagi penulis
1. Pengaturan
10
http://kbbi.web.id//atur, tanggal akses 10 Maret 2022.
11
Sukamto Satoto, Pengaturan dan Fungsi Badan Kepegawaian Negara, Hanggar Kreator,
Jogjakarta, 2004, hal.2.
16
2. Pangan
perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah dan
beberapa tahun dan telah membawa lebih dari seratus juta orang ke
12
Ibid.
13
Josina A. Y Wattimena & Vondaal V Hattu, Ketahanan pangan masyarakat adat sebagai
wujud pemenuhan ham dalam masa pandemi covid-19, Volume 27 Nomor 2, April - Juni 2021 :
hal 247 - 266
14
Kedudukan hukum atau locus standi adalah suatu keadaan ketika suatu pihak dianggap
memenuhi syarat untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa di suatu pengadilan.
17
tidak sah.15
sebuah organisasi yang dibentuk oleh PBB pada bulan Oktober tahun
negara, dua anggota asosiasi dan satu organisasi Uni Eropa dan
perikanan dan sumber daya alam lainnya dan sudah hadir dikurang
pertanian dunia dan beberapa program kerja lainnya. Dengan kata lain
FAO juga bisa disebut dengan sebuah lembaga khusus yang secara
15
Ade tiara puteri, Kedudukan Organisasi internasional sebagai wadah kerja sama antar
negara menurut kajian hukum internasional, lex et societatis Vol. VI/No. 6/agust/2018. Hal 27
18
4. Pandemi Covid 19
pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Pada tahun
dipastikan tidak ada satupun Negara yang tidak terkena dengan virus
yang menular dan mematikan ini, di mana penyebaran virus ini sangat
16
Sakharina, I. K, Hak Atas pangan di masa pandemi Coronavirus disease Covid-19. Jurnal
Legislatif, 367-384, hal 368 (2020)
17
Rizal Padli, Corona Virus, diakses melalui https://www.halodoc.com
/kesehatan/coronavirus, tanggal akses 20 September 2020.
19
E. Landasan Teoretis
latar belakang, maka landasan teori yang penulis gunakan sebagai landasan
berikut:
juga dapat dimaknai sebagai Hukum Antar Bangsa (The Law of Nations),
Hukum Antar Negara (Interstates Law), Hukum Dunia (World Law), dan
alam (natural law theorie), teori kehendak negara (voluntaris theorie), teori
18
I Made Pesek Diantha, Hukum Internasional, Universitas Udayana Press, Denpasar, 2017,
hal. 11
20
Salah satu dari teori dasar dalam hukum internasional adalah teori
bagi negara, bukan karena kehendak mereka satu per satu untuk terikat,
lebih tinggi dari kehendak masing-masing negara untuk tunduk pada hukum
internasional.21
adanya suatu kehendak bersama yang lebih tinggi dari kehendak masing-
hukum perjanjian antar negara. Teori ini juga menjadi dasar perwujudan
19
Mulyana, Sifat Hakekat Mengikatnya Hukum Internasional, Unikom Press, Jakarta, 2017,
hal. 6
20
Ibid., hal. 15
21
Ibid.
22
Ibid.
21
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
sebagai berikut:
1) Peraturan Perundang-undangan;
2) Yurisprudensi;
langkah normatif.
2. Pendekatan Penelitian
hukum”.25
25
Ibid., hal. 92.
26
Ibid.,
27
Ibid.,
24
G. Sistematika Penulisan
latar belakang masalah yang merupakan titik tolak bagi penulis dalam
25
penulisan skripsi ini, selain itu bab ini juga menguraikan mengenai
BAB IV PENUTUP