Anda di halaman 1dari 19

UJIAN TENGAH SEMESTER

MANAJEMEN BIAYA

Nama : Ratna Agil Apriani


No. Mahasiswa : 22916006

PROGRAM MAGISTER TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2023
2.1 Nama Produk
Wheelchair Bed Smart Control Android System, produk ini merupakan perancangan
terhadap produk tempat tidur yang bisa dirubah menjadi kursi roda untuk menutupi
kekurangan dari inovasi produk tempat tidur dan kursi roda yang sudah ada. Produk
tempat tidur dan kursi roda yang sudah ada sebelumnya cenderung hanya memiliki satu
fungsionalitas terhadap kebutuhan yang diperlukan. Inovasi yang dirancang ditujukan
untuk menghadirkan produk 2 wheelchair bed dengan menggunakan sistem kendali
android yang diharapkan menjadi solusi permasalah bagi para penderita stroke.

2.2 Bill of Material


Bill of Material atau bisa disingkat BOM adalah rangkaian dari komponen-komponen
seperti daftar bahan, dan material yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk yang
akan menjadi barang jadi. BOM dibutuhkan untuk mencatat hal-hal yang dibutuhkan
dalam proses produksi. Berikut merupakan Bill of Material dari pembuatan produk ini:

Gambar 2. 1 Multilevel Tree Wheelchair Bed

Dalam pembuatan Multilevel Tree diatas terdapat beberapa keterangan bahan baku
yang menjadi informasi pada setiap part nya, berikut tabel keterangannya:
Tabel 2. 1 Keterangan Bahan Baku
No Keterangan Bahan
1 Stainless Steel
2 Latex
3 Karet

2
No Keterangan Bahan
4 DC Stepper
5 Hidrolik JC35D
6 Display Layar
7 DC Dinamo
8 Kampas Rem
9 Bluetooth HC-5
10 Charger
11 Arduino Atmega 328
12 Stainless Steel, karet
13 Stainless Steel, karet, kampas rem
Display Layar, Bluetooth HC-5,
15
Charger, Arduino Atmega 328
Stainless Steel, karet, latex, DC Stepper,
Hidrolik JC35D, Display Layar, DC
16
Dinamo, Kampas Rem, Bluetooth HC-5,
Charger, Arduion Atmega 328
Stainless Steel, karet, latex, DC
Stepper, Hidrolik JC35D, Display
17 Layar, DC Dinamo, Kampas Rem,
Bluetooth HC-5, Charger, Arduion
Atmega 328, Matras

Berdasarkan pada gambar dan tabel Bill of Material, Wheelchair Bed memiliki
3 level BOM. Di level 0 terdapat produk akhir yaitu Wheelchair Bed. Di level 1
terdapat rangka atas, rangka bawah, rangka tengah dan matras yang nantinya akan di
assembly menjadi sebuah Wheelchair Bed di level 0. Selanjutnya pada level 2 akan
menjadi penyusun level 1 dan level 3 akan menjadi penyusun komponen pada level 2.
Setiap komponen memiliki kode produk sesuai kuantitas dan bahan baku yang
digunakan sesuai tabel bahan baku.

3
Berikut ini adalah keterangan dari Gambar 4.7 atau Bill of Material dari produk
wheelchair bed yang dirancang:
Tabel 2. 2 Keterangan BOM Produk Wheelchair Bed
Part Nomor Kuantitas Make or
Number Level Nama Komponen Bahan (unit) Buy
Wheelchair Bed Smart
19.0.17 0 Control Android 13 1 Make
System
15.1.12 1 Rangka Atas 1 1 Make
16.1.1 1 Rangka Bawah 1 1 Make
12.1.16 1 Rangka Tengah 1 1 Make
18.1.2 1 Matras 2 3 Buy
13.2.1 2 Sandaran 1 1 Make
14.2.12 2 Roda Kecil Atas 12 2 Make
17.2.1 2 Pijakan Kaki 1 1 Make
3.2.12 2 Roda Besar 13 2 Make
8.2.4 2 DC Stepper 4 2 Buy
9.2.5 2 Hidrolik JC35D 5 1 Buy
7.2.15 2 Display Layar 6 1 Buy
10.2.3 2 Karet Pegangan 3 2 Make
11.2.7 2 DC Dinamo 7 2 Buy
1.3.8 3 Kampas Rem 8 2 Buy
2.3.12 3 Roda Kecil Tengah 12 2 Make
4.3.9 3 Bluetooth HC-5 9 1 Buy
5.3.10 3 Charger 10 1 Buy
.3.11 3 Arduino Atmega 328 11 1 Buy

4
2.3 Proses Produksi
Operation Process Chart (OPC) merupakan suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi
beserta waktu yang dibutuhkan dan pemeriksaan sejak dari awal sampai menjadi produk
jadi utuh maupun sebagai komponen. Berikut merupakan Operation Process Chart dari
pembuatan produk ini:

OPC dari produk ini dimulai dengan tahap pembuatan rangka tengah, kemudian
rangka atas, rangka bawah, pijakan kaki, matras dan menghasilkan produk jadi.
Seluruh kegiatan tersebut memakan waktu proses selama 528 menit, waktu inspeksi 30
menit dan waktu penyiapan produk jadi selam 3 menit. Total waktu yang dibutuhkan
selama 561 menit sampai penyimpanan produk jadi.

2.4 Biaya
Setelah dilakukan perancangan produk Wheelchair Bed, selanjutnya akan dilakukan
perencanaa biaya pada produk tersebut. Tujuannya untuk mengetahui biaya pembuatan
prototype, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya tenaga kerja, biaya transportasi

5
hingga biaya promosi yang dibutuhkan. Pembiayaan pada produk ini digunakan full
costing untuk melakukan total pembiayaan keseluruhan produk yang di buat.

2.4.1 Biaya Bahan Baku Utama


Untuk mengetahui biaya bahan baku yang dibutuhkan maka dilakukan survey atau
reset sesui dengan standar yang telah ditentukan baik bahan baku yang memiliki
kualitas bagus dengan harga yang paling terjangkau. Biaya bahan baku pada
pembuatan produk Wheelchair Bed adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 3 Biaya Bahan Baku

Harga Satuan Total


No Jenis Pengeluaran Volume
(Rp) (Rp)
Suku cadang
1 keseluruhan 50 150.000 7.500.000

2 Kerangka 50 500.000 25.000.000


3 Matras 150 100.000 15.000.000
4 Roda Kecil 200 20.000 4.000.000
5 Roda Besar 100 150.000 15.000.000
6 Kampas Rem 100 25.000 2.500.000
7 Karet Pegangan 100 25.000 2.500.000
8 Pijakan Kaki 50 70.000 3.500.000
9 Sandaran 50 100.000 5.000.000
10 DC Stepper 100 350.000 35.000.000
11 DC Dinamo 100 350.000 35.000.000
12 Bluetooth HC-5 50 50.000 2.500.000
Arduino
13 50 150.000 7.500.000
AT mega328
14 Hidrolik JC35D 50 600.000 30.000.000
15 Motor Driver 50 150.000 7.500.000
16 Kabel 50 50.000 2.500.000
17 Charger 50 100.000 5.000.000
18 Display Layar 50 150.000 7.500.000
Total 212.500.000
Berdasarkan total biaya bahan baku maka untuk pembuatan 50 produk
6
Wheelchair Bed membutuhkan biaya sebesar Rp 212.500.000.

2.4.2 Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar para pekerja yang
membuat produk tersebut. Berikut merupakan tabel biaya tenaga kerja yang
dibutuhkan pada proses pembuatan produk Wheelchair Bed:
Tabel 2. 4 Biaya Tenaga Kerja
No. Keterangan Total Biaya (Rp)
1. Upah Pekerja 10.000.000
2. Konsumsi 1.000.000
Total 11.000.000

Berdasarkan total biaya tenaga kerja maka untuk pembuatan produk Wheelchair
Bed membutuhkan biaya sebesar Rp 11.000.000.

2.4.3 Biaya Transportasi


Biaya transportasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan suatu proses
transportasi. Biaya ini timbul akibat tundaan lalu lintas maupun tambahan volume
kendaraan yang mendekati atau melebihi kapasitas pelayanan jalan. Berikut
merupakan tabel biaya transportasi yang dibutuhkan pada proses pembuatan produk
Wheelchair Bed:
Tabel 2. 5 Biaya Transportasi
No Jenis Kebutuhan Satuan Harga Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)
Bahan Bakar
1 Minyak 50 Liter 12.500 625.000

Total 625.000

Berdasarkan total biaya transportasi maka untuk pembuatan produk Wheelchair


Bed membutuhkan biaya sebesar Rp 625.000.

2.4.4 Biaya Overhead Pabrik

7
Biaya overhead pabrik adalah jenis pengeluaran yang tidak berkaitan secara langsung
dengan proses produksi barang ataupun jasa. Umumnya biaya ini dimiliki oleh setiap
perusahaan dan berasal dari divisi pendukung produksi dalam perusahaan tersebut.
Tabel 2. 6 Biaya Overhead Pabrik
No Keterangan Total Biaya (Rp)
Biaya Pemeliharaan Mesin dan
1 8.000.000
Peralatan
2 Biaya Pemeliharaan Pabrik 1.500.000
3 Biaya Listrik 4.000.000
4 Biaya Asuransi Pabrik 2.000.000
5 Biaya Keamanan 2.500.000
6 Biaya Saluran Komunikasi 500.000
7 Desain 1.500.000
Total 20.000.000

Berdasarkan total kebutuhan overhead pabrik pada pembuatan produk


Wheelchair Bed maka biaya yang dikeluarkan sebesar Rp20.000.000.

2.4.5 Biaya Uji Prototype


Uji prototype bertujuan untuk menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype
produk barang, menetapkan elemen baru prototype untuk mengembangkan produk
tersebut menjadi lebih baik, dan mengetahui pangsa pasar yang diharapkan dari
produk prototype. Berikut merupakan tabel biaya uji prototype:
Tabel 2. 7 Biaya Uji Prototype
No Keterangan Satuan Harga Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)
Pembuatan Prototype
1 Produk Wheelchair - 1.000.000 1.000.000
Bed
Total 1.000.000

Berdasarkan total biaya untuk melakukan uji prototype maka biaya yang

8
dikeluarkan sebesar Rp1.000.000.

2.4.6 Biaya Promosi


Dalam memasarkan produk Wheelchair Bed agar dapat dikenal oleh pasar dan
mendapatkan banyak konsumen maka perlu dilakukan promosi, baik melalui digital
ataupun konvensional dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan. Berikut
merupakan biaya promosi yang diperlukan untuk memasarkan produk Wheelchair
Bed:
Tabel 2. 8 Biaya Promosi
No Keterangan Total Biaya (Rp)
1 Biaya Akses Publikasi 1.000.000
Biaya Promosi (online ads, hospital
2 10.000.000
catalog, website cost)
Total 11.000.000

Berdasarkan total biaya untuk melakukan promosi produk Wheelchair Bed


dibutuhkan biaya sebesar Rp11.000.000.

2.5 Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan


2.5.1 Laporan Harga Pokok Produksi
Setelah menghitung semua biaya maka selanjutnya dilakukan perhitungan Harga
Pokok Produksi (HPP). Harga pokok produksi adalah perhitungan yang berhubungan
dengan jumlah total yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang,
mengubahnya menjadi persediaan, dan menjualnya. Berikut merupakan tabel rincian
perhitungan Harga Pokok Produksi:
Tabel 2. 9 Harga Pokok Produksi
No Keterangan Total Biaya (Rp)
1 Biaya Bahan Baku 212.500.000
2 Biaya Tenaga Kerja 11.000.000
3 Biaya Transportasi 625.000
4 Biaya Overhead Pabrik 20.000.000
Total 244.125.000

9
Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung harga pokok
produksi:
Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya
Transportasi + Biaya Overhead Pabrik + Biaya Uji + Biaya
Promosi

 Harga Pokok Produksi = 212.500.000 + 11.000.000 + 625.000 + 20.000.000 +


1.000.000 + 11.000.000

= Rp 256.125.000

Berdasarkan perhitungan biaya pokok produksi untuk pembuatan produk


Wheelchair Bed adalah sebesar Rp 256.125.000 untuk produksi 50 produk.
Berdasarkan laporan dituliskan sebagai berikut:

Laporan Harga Pokok Produksi 28 Februari 2023


Bahan baku langsung
Persediaan awal Rp 0
Pembelian bahan baku Rp 212.500.000
___________________ +
Bahan baku langsung tersedia Rp 212.500.000
Persediaan bahan baku langsung akhir Rp 0
_______________________ _
Bahan baku langsung digunakan Rp 212.500.000
Tenaga kerja langsung Rp 11.000.000
Transportasi Rp 625.000
Overhead pabrik Rp 20.000.000
Uji Prototype Rp 1.000.000
Promosi Rp 11.000.000
______________________ +
Rp 256.125.000
Saldo awal persediaan barang dalam proses Rp 0
_______________________ +
Biaya produksi total Rp 256.125.000
Saldo akhir persediaan barang dalam proses Rp 0
_______________________ _
Harga pokok produksi Rp 256.125.000

10
Pada laporan diatas, diketahui bahwa harga Pokok Produksi untuk memproduksi
50 Unit Wheelchair Bed pada 1 periode yaitu sebesar Rp 256.125.000.

2.5.2 Perhitungan Harga Pokok Penjualan


Setelah melakukan perhitungan Harga Pokok Penjualan di lanjutkan dengan membuat
perhitungan harga pokok penjualan untuk produk Wheelchair Bed. Berikut merupakan
rincian perhitungannya:
Unit untuk penjualan akan diproduksi sebanyak 50 produk.
 Harga Pokok Produksi = Rp 256.125.000
 Harga/Unit = Rp 255.125.000/50
= Rp 5.122.500

2.6 Penetapan Harga Jual


Harga jual adalah sejumlah uang yang dibebankan pada suatu produk maupun jasa, atau
jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas mafaat yang ada karena menggunakan
produk atau jasa tersebut (Samsul, 2013). Pada hal ini untuk pembuatan produk
dibutuhkan biaya bahan baku untuk satu produk senilai Rp 4.250.000. Kemudian
dengan apa yang dikeluarkan perusahaan seperti tenaga kerja, transportasi serta
overhead pabrik maka harga dari produk tersebut Rp 7.650.000. Terkait hal itu
perusahaan menentukan margin untuk meningkatkan harga sebagai harga jual yang
sesuai pada hal ini Rp 9.000.000. Hal tersebut berdasarkan riset pasar bahwa harga
tersebut masih dinilai masih murah dipasaran sesuai yang dibahas. Berikut ini
perhitungan untuk harga jual dengan rumus:
Harga Jual = Harga Pokok Penjualan + (Harga Pokok Penjualan x 40%)

 Harga Jual = 5.122.500 + (5.122.500 x 40%)


= 7.171.500

Berdasarkan perhitungan yang ada didapati harga jual yang diberikan yaitu
sebesar Rp. 7.171.500 per satuan produk Wheelchair Bed.

11
12
2.7 Penentuan Margin Keuntungan
Pada perhitungan dalam penentuan margin keuntungan ini tidak memiliki rumus yang
baku karena bergantung pada masing-masing penjual untuk menentukan target mereka
masing-masing. Harga jual ini selain akan memberikan keuntungan yang optimal
dengan memiliki harga yang bersaing serta bahkan cenderung lebih murah dibanding
produk pesaing. Berikut juga merupakan margin yang didapatkan perusahaan dalam
produksi Wheelchair Bed:

Margin Keuntungan = (Harga Jual - Harga Pokok Penjualan) / Harga Jual

 Margin = (Rp 7.171.500 - Rp 5.122.500) / Rp 7.171.500


= 0.3

2.8 Penentuan Biaya Tetap dan Biaya Variabel


2.8.1 Biaya Tetap
Fixed Cost sendiri merupakan biaya tetap di mana biaya tersebut tidak dipengaruhi oleh
penjualan atau kondisi tertentu yang dialami oleh perusahaan. Berikut merupakan biaya
variabel fixed cost pada perusahaan:
Tabel 2. 10 Biaya Tetap
No Keterangan Total Biaya (Rp)
1 Gaji dan Tunjangan Karyawan 11.000.000
2 Biaya Overhead Pabrik 20.000.000
3 Biaya Promosi 11.000.000
4 Biaya Uji Coba Prototype 1.000.000
Total 43.000.000

2.8.2 Biaya Variabel


Variabel Cost merupakan suatu biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan secara
berubah-ubah yang didasarkan pada perubahan jumlah produk yang diproduksi.
Berikut merupakan biaya variabel cost pada perusahaan:

13
Tabel 2. 11 Biaya Variabel
No Biaya Total Biaya (Rp)
1 Biaya Bahan Baku 212.500.000
2 Biaya Transportasi 625.000
Total 213.125.000

2.9 Penentuan Break Even Point


Break Even Point merupakan keadaan impas yaitu bila telah disusun perhitungan laba
dan rugi dari suatu periode tertentu, perusahaan tersebut tidak mendapat keuntungan
maupun tidak menerima kerugian (Yudianto, 2019). Penetapan Break Event Point
menggunakan biaya variabel, biaya tetap hingga sales penjualan unit barang.
Perhitungan ini juga masih menggunakan pendekatan metode full costing. Berikut
merupakan perhitungan Break Event Point dari produk wheelchair bed:
Penentuan BEP rupiah = Fixed cost/1- (total biaya variabel/total penjualan)
Penentuan BEP unit produk = Fixed cost/(unit price – unit variable cost)

 BEP rupiah = 43.000.000/1- (213.125.000/358.575.000)


= 106.007.047
 BEP unit = 43.000.000/ (7.171.500 – 5.122.500)
= 20,98585 unit

Berdasarkan penentuan jumlah BEP unit yang akan dijual menunjukkan bahwa perlu
menjual 20,98585 unit agar income statement berada diangka Rp 0. Namun jika
dibulatkan hanya perlu menjual 21 unit produk wheelchair bed. Berikut merupakan
grafik Break Even Point dari penjualan produk Wheel Chair Bed.
3500000000
3000000000
2500000000
2000000000
1500000000
1000000000
500000000
0
- 0 00 00 00 00 00 00 00 00 00
.0 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.
50 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Sales Fixed Cost Total Cost

14
2.10 Laporan Keuangan
Berikut merupakan laporan keuangan dari produk Wheelchair Bed berdasarkan rekapan
keuangan dari hasil nota biaya dan nota penjualan:

Tabel 2. 12 Laporan Keuangan


Struktur Biaya Jenis Biaya Satuan Qty Harga Satuan Total Biaya

Fixed Cost

Upah Pekerja Biaya Org 25 Rp 2.000.000 Rp 50.000.000


Tenaga
Konsumsi Pekerja Kerja Org 25 Rp 500.000 Rp 12.500.000

Biaya Pemeliharaan
Bulan 1 Rp 12.500.000 Rp 12.500.000
Mesin dan Peralatan

Biaya Pemeliharaan
Bulan 1 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Pabrik

Biaya Listrik Bulan 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000


Biaya
Biaya Asuransi Overhead
Bulan 1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Pabrik Pabrik

Biaya Keamanan Bulan 1 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000

Biaya Saluran
Bulan 1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Komunikasi

Desain Bulan 1 Rp 3.500.000 Rp 3.500.000

Biaya uji
Uji Coba Prototype coba - - Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
prototype

Akses Publikasi Periode 1 Rp 3.500.000 Rp 15.000.000

Website & online ads Biaya Bulan 2 Rp 3.500.000 Rp 10.000.000


Promosi
Hospital catalog &
Bulan 2 Rp 3.500.000 Rp 4.750.000
Channel

Total Rp 144.750.000

Struktur Biaya Jenis Biaya Satuan Qty Harga Satuan Total Biaya

Variable Cost

Suku cadang Biaya


pcs 50 Rp 150.000 Rp 7.500.000
keseluruhan Bahan Baku

Kerangka pcs 50 Rp 500.000 Rp 25.000.000

15
Struktur Biaya Jenis Biaya Satuan Qty Harga Satuan Total Biaya

Matras pcs 150 Rp 100.000 Rp 15.000.000

Roda Kecil pcs 200 Rp 20.000 Rp 4.000.000

Roda Besar pcs 100 Rp 150.000 Rp 15.000.000

Kampas Rem pcs 100 Rp 25.000 Rp 2.500.000

Karet Pegangan pcs 100 Rp 25.000 Rp 2.500.000

Pijakan Kaki pcs 50 Rp 70.000 Rp 3.500.000

Sandaran pcs 50 Rp 100.000 Rp 5.000.000

DC Stepper pcs 100 Rp 350.000 Rp 35.000.000

DC Dinamo pcs 100 Rp 350.000 Rp 35.000.000

Bluetooth HC-5 pcs 50 Rp 50.000 Rp 2.500.000

Arduino ATmega328 pcs 50 Rp 150.000 Rp 7.500.000

Hidrolik JC35D pcs 50 Rp 600.000 Rp 30.000.000

Motor Driver pcs 50 Rp 150.000 Rp 7.500.000

Kabel pcs 50 Rp 50.000 Rp 2.500.000

Charger pcs 50 Rp 100.000 Rp 5.000.000

Display Layar pcs 50 Rp 150.000 Rp 7.500.000

Biaya Liter/7
Bahan Bakar Minyak 2100 Rp 12.500 Rp 26.250.000
Transportasi org

Total Rp 238.750.000

16
2.11 Laporan Laba Rugi
Income statement merupakan laporan laba-rugi yang ada pada perusahaan. Laporan laba
rugi adalah laporan yang berisikan keuntungan dalam waktu periode tertentu. Berikut
ini merupakan laporan laba rugi perusahaan.
Laporan Laba Rugi 28 Februari 2023

Penjualan Rp. 358.575.000


Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang jadi awal Rp. -
Harga pokok produksi Rp. 256.125.000
_____________________ +
Barang jadi siap jual Rp. 256.125.000
Persediaan barang jadi akhir Rp. -
_____________________ -
Harga pokok penjualan Rp. 256.125.000
Laba kotor Rp. 102.450.000
Beban penjualan dan administrasi Rp. 2.000.000
Pajak (10%) Rp. 10.245.000
_____________________ -
Laba bersih Rp. 90.205.000

2.12 Semivariabel Metode Regresi


Regresi linear merupakan satu cara prediksi yang menggunakan garis lurus unutuk
menggambarkan hubungan diantara dua variabel atau lebih. Variabel adalah besaran
angkanya berubah-ubah nilainya. Berikut merupakan asumsi dari biaya semivariabel
pada produk Wheel Chair Bed dengan menggunakan metode regresi.

Tabel 2. 13 Pemisahan Biaya Semivariabel


Volume Biaya
Periode XY X2
produksi (X) Semivariabel (Y)
Maret 2022 49 Rp 18.530.000 Rp 907.970.000 Rp 2.401
April 2022 46 Rp 13.351.000 Rp 614.146.000 Rp 2.116
Mei 2022 48 Rp 16.840.000 Rp 808.320.000 Rp 2.304
Juni 2022 50 Rp 20.000.000 Rp 1.000.000.000 Rp 2.500
Juli 2022 51 Rp 21.710.000 Rp 1.107.210.000 Rp 2.601
Agustus 2022 48 Rp 16.840.000 Rp 808.320.000 Rp 2.304
September 2022 49 Rp 18.530.000 Rp 907.970.000 Rp 2.401

17
Volume Biaya
Periode XY X2
produksi (X) Semivariabel (Y)
Oktober 2022 52 Rp 24.006.000 Rp 1.248.312.000 Rp 2.704
November 2022 51 Rp 21.710.000 Rp 1.107.210.000 Rp 2.601
Desember 2022 51 Rp 21.710.000 Rp 1.107.210.000 Rp 2.601
Januari 2023 47 Rp 14.802.000 Rp 695.694.000 Rp 2.209
Februari 2023 50 Rp 20.000.000 Rp 1.000.000.000 Rp 2.500
∑ 592 Rp 228.029.000 Rp 11.312.362.000 Rp 29.242

Berdasarkan angka perhitungan diatas, maka diperoleh hasil nilai a dan b sesuai
rumusnya yaitu sebagai berikut:

a =

= -65668831,82

b =

= 1716309,091

Sehingga dengan nilai a dan b yang telah diperoleh, diketahui persamaan fungsi
metode regresi yaitu: Ŷ = -65668831,82 + 1716309,091 X. disesuaikan dengan
beberapa data asumsi pada setiap periode, maka berikut merupakan hasil dari selisih
pada setiap periode yang digunakan:
Tabel 2. 14 Perbedaan Data dan Prediksi Biaya Semivariabel

Periode Biaya Semivariabel (Y) Ŷ Y-Ŷ

Maret 2022 Rp 18.530.000 Rp 18.430.314 Rp 99.686


April 2022 Rp 13.351.000 Rp 13.281.386 Rp 69.614
Mei 2022 Rp 16.840.000 Rp 16.714.005 Rp 125.995
Juni 2022 Rp 20.000.000 Rp 20.146.623 Rp 146.623
Juli 2022 Rp 21.710.000 Rp 21.862.932 Rp 152.932

18
Periode Biaya Semivariabel (Y) Ŷ Y-Ŷ

Agustus 2022 Rp 16.840.000 Rp 16.714.005 Rp 125.995


September 2022 Rp 18.530.000 Rp 18.430.314 Rp 99.686
Oktober 2022 Rp 24.006.000 Rp 23.579.241 Rp 426.759
November 2022 Rp 21.710.000 Rp 21.862.932 Rp 152.932
Desember 2022 Rp 21.710.000 Rp 21.862.932 Rp 152.932
Januari 2023 Rp 14.802.000 Rp 14.997.695 Rp 195.695
Februari 2023 Rp 20.000.000 Rp 20.146.623 Rp 146.623
∑ Rp 228.029.000   Rp 1.895.473

19

Anda mungkin juga menyukai