Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia
karakteristik pelayanan khas Kraton Yogyakarta harus diisi oleh responden, yakni orang yang
seperti penampilan pelayan meliputi pakaian yang memberikan tanggapan terhadap kuesioner yang
digunakan dan penataan rambut pelayan. Selain kita berikan (Sugiyono, 2006:p.199).
itu, ketiga restoran tersebut dipilih berdasarkan Teknik Analisis data
pertimbangan pemilik, yang merupakan anggota Teknik analisis data deskriptif dengan
keluarga dari Sultan, sehingga dianggap lebih regresi linier. Analisis data dibantu dengan
mengetahui budaya kuliner di Kraton Yogyakarta. menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0 for
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan windows. Hasil olah data berupa mean, hasil
dari penelitian adalah untuk mengetahui : (1) regresi linier sederhana dan hasil regresi linier
karakteristik makanan khas Kraton Yogyakarta, berganda.
(2) karakteristik pelayanan khas Kraton HASIL DAN PEMBAHASAN
Yogyakarta, (3) pengaruh karakteristik makanan Hasil Penelitian
khas Kraton Yogyakarta terhadap keputusan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelian, (4) pengaruh karakteristik pelayanan konsumen terbanyak di Restoran khas Kraton
khas Kraton Yogyakarta terhadap keputusan Yogyakarta dengan jenis kelamin perempuan
pembelian, dan (5) pengaruh karakteristik sebanyak 61%. Mayoritas konsumen berusia 20-
makanan dan karakateristik pelayanan terhadap 30 tahun (51%) dan tercatat sebagai wirausahawan
keputusan pembelian konsumen di restoran khas (66%). Konsumen umumnya berpenghasilan per
Kraton Yogyakarta. bulan antara Rp. 1.500.000,00 sampai dengan Rp.
METODE PENELITIAN 2.499.999,00. Konsumen umumnya berkunjung
Jenis Penelitian ke restoran tersebut sebanyak kurang dari 3 kali
Jenis penelitian survey dengan dalam sebulan (98%). Konsumen mengetahui
menggunakan pendekatan kuantitatif. restoran khas Kraton Yogyakarta dari media sosial
Tempat dan Waktu Penelitian internet (33%), internet teman/keluaraga (31%),
Penelitian dilakukan di Bale Raos, Gadri dan televisi (8%).
Resto dan Bale Raos Fusion and Lounge. Karakteristik makanan khas Kraton
Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Yogyakarta yang ditemukan di Restoran khas
dengan bulan Juli 2017. Kraton Yogyakarta antara lain nama makanan
Subjek Penelitian ditulis dalam bahasa Jawa, cita rasa makanan
Subjek penelitian adalah konsumen restoran dominan manis, gurih dan masam, bahan yang
khas Kraton Yogyakarta. Populasi penelitan digunakan adalah berupa rempah khas Indonesia
adalah sebanyak kurang lebih 6400 konsumen per seperti jahe, kayu manis, kapulaga, dll. Ciri khas
bulan dan penentuan sampel menggunakan rumus lain ditunjukkan dari terknik olah yang digunakan
Supramono dan Haryanto, didapatkan sebanyak dengan cara merebus, mengukus, membakar,
100 konsumen. Teknik sampling yang digunakan memanggang dan menggoreng. Makanan khas
adalah accidental sampling. Kraton Yogyakarta umumnya memiliki warna
Prosedur yang tidak mencolok (cenderung gelap), karena
Penelitian menggunakan dua data yaitu data waktu pengolahan makanan yang cukup lama.
primer dan data sekunder. Data primer didapat Tabel 1. Karakteristik hidangan pembuka khas
dengan informasi yang dikumpulkan dari jawaban Kraton Yogyakarta
konsumen melalui kuesioner. Data sekunder No.
Nama
Keterangan
didapat melalui literatur-literatur yang Makanan
Hidangan pembuka berbahan dasar
berhubungan dengan objek penelitian.
daging ayam yang dipanggang,
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Salad
sayuran dan disajikan dengan saus
Data 1 Ayam
minyak zaitun yang dicampur dengan
Panggang
Data yang dihimpun melalui kuesioner jeruk nipis. Rasa makanan gurih dan
adalah berupa data interval dengan menggunakan masam. Warna makanan kecoklatan.
empat skala pengukuran Likert, skor 1 = sangat Hidangan pembuka berbahan selada,
tomat, wortel, buncis, mentimun,
tidak setuju dan 4 = sangat setuju.. Instrumen Selada
2 bawang merah, keju, kentang goreng,
penelitian sebanyak 35 butir pernyataan dan terdiri Huzar
telur rebus dan disajikan dengan saus
dari lima tahapan konsumen dalam mengamil mayones. Rasa makanan masam.
keputusan pembelian. Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data melalui daftar pernyataan yang
Pengaruh Karakteristik Makanan...(Robinsen Yurian Priyonggo) 4
Tabel 2. Karakteristik hidangan sup khas Kraton Tabel 4. Karakteristik hidangan penutup khas
Yogyakarta Kraton Yogyakarta
Nama Nama
No. Keterangan No. Keterangan
Makanan Makanan
Hidangan sup encer yang berbahan Hidangan penutup dengan bahan
jamur kuping, wortel, kacang kapri, dasar ketela pohon dan kelapa
sosis solo, udang, bunga sedap muda. Teknik olah yang digunakan
Soup malam, jahe, kecap. Teknik olah 1 Bendul adalah mengukus dan
1
Timlo yang digunakan adalah mengukus memanggang. Rasa makanan
dan merebus. Rasa makanan gurih manis. Warna makanan kuning
dan manis. Warna makanan kecoklatan.
kecoklatan. Hidangan penutup berbahan dasar
Hidangan sup encer yang berbahan pisang kepok dan santan kelapa dan
tomat, daging sapi giling, makaroni, disajikan dengan olesan saus areh.
Soup wortel dan daun bawang. Teknik Prawan Hidangan ini diolah dengan cara
2 2
Tomat olah yang digunakan adalah Kenes mengukus, merebus dan membakar.
merebus. Rasa makanan masam dan Rasa makanan manis dan gurih.
gurih. Warna makanan merah. Warna makanan kuning kecoklatan
Hidangan sup encer yang berbahan dan putih dari saus.
dasar daging sapi cincang, cabai Hidangan penutup berbahan dasar
merah, tomat hijau dan santan. tape ketan hijau, telur ayam dan
Gecok
3 Teknik olah yang digunakan adalah Manuk emping mlinjo. Teknik olah yang
Ganem 3
merebus. Rasa makanan gurih, Nom digunakan adalah mengukus. Rasa
masam dan sedikit pedas. Warna makanan manis dan gurih. Warna
makanan putih. makanan putih kehijauan.
Tabel 3. Karakteristik hidangan utama khas Tabel 5. Karakteristik minuman khas Kraton
Kraton Yogyakarta Yogyakarta
Nama Nama
No. Keterangan No. Keterangan
Makanan Makanan
Hidangan utama berbahan dasar Minuman kesukaan Sultan HB IX
daging bebek dan kedondong atau yang berbahan dasar sereh, secang,
Bebek mangga. Hidangan disajikan mesoyi, kayu manis, kapulaga,
1 Suwar- bersama saus kedondong. Teknik Beer cengkeh, jahe dan jeruk nipis.
1
suwir olah yang digunakan adalah Djawa Teknik olah yang digunakan adalah
memanggang. Rasa makanan gurih merebus dan mengocok. Rasa
dan masam. Warna makanan coklat. minuman manis dan masam. Warna
Hidangan utama berbahan dasar minuman kuning keemasan.
daging sapi, kentang, wortel, Minuman berbahan dasar secang,
jagung muda, brokoli. Diolah jahe, kayu manis, cengkeh,
Bestik kapulaga, dan gula batu. Teknik
2 dengan cara direbus dan dibakar.
Djawa 2 Secang olah yang digunakan adalah
Hidangan ini disajikan bersama
saus semur. Rasa makanan gurih merebus dan menuang. Rasa
dan manis. Warna makanan coklat. minuman manis. Warna minuman
Hidangan utama berbahan dasar merah pekat.
daging sapi dan kelapa parut. Minuman tradisional berbahan
Dendeng dasar kencur, cengkeh, kunyit, kayu
3 Hidangan ini diolah dengan cara
Ragi manis dan gula merah. Teknik olah
menggoreng. Rasa makanan gurih. Wedang
Warna makanan coklat. 3 yang digunakan adalah merebus
Adu Limo
dan menuang. Rasa minuman manis
dan pahit. Warna minuman kuning
kecoklatan.
Pengaruh Karakteristik Makanan...(Robinsen Yurian Priyonggo) 5
Tabel 9. Tanggapan konsumen terhadap tahapan karakteristik makanan berpengaruh positif dan
keputusan pembelian. signifikan terhadap keputusan pembelian.
Indikator Mean Tabel 11. Ringkasan model regresi variabel
Cita rasa makanan manis, gurih dan 3,35 karakteristik makanan terhadap Keputusan
masam pembelian
Resep turun-temurun 3,3 Rhitung Rtabel Fhitung Ftabel Keterangan
Nama makanan bahasa Jawa 3,5 0,875 0,195 319,332 3,94 Berpengaruh
Presentasi makanan menarik 3,35
Teknik olah makanan 3,4 Hipotesis kedua adalah pengaruh
Adanya minuman tradisional 3,5
karakteristik pelayanan terhadap keputusan
Temperatur makanan sesuai dengan suhu 3,1
pembelian. Berdasarkan uji F yang dilakukan,
ruang
Pelayanan penuh perhatian 3,2
didapat Fhitung = 90,732 lebih besar daripada Ftabel
Tata cara pelayanan yang khas 2,2 = 3,94. Diketahui rhitung = 0,693 lebih besar
Penyajian kletikan saat tamu menunggu 2,9 daripada rtabel = 0,195. Sehingga dinyatakan
pesanan diantar bahwa karakteristik makanan berpengaruh
Adanya bokor/wadah untuk cuci tangan 1,8 terhadap keputusan pembelian konsumen di
Pelayan berpenampilan rapi dan 2,9 restoran khas Kraton Yogyakarta.
bernuansa tradisional Tabel 12. Ringkasan model regresi variabel
Pelayan memahami menu dengan baik 3,0 karakteristik makanan terhadap Keputusan
pembelian
Setelah konsumen merasakan karakteristik Rhitung Rtabel Fhitung Ftabel Keterangan
makanan dan pelayanan secara langsung, maka 0,693 0,195 90,732 3,94 Berpengaruh
muncul perilaku konsumen pasca pembelian.
Berdasarkan hasil penelitian konsumen paling Hipotesis ketiga adalah pengaruh
banyak setuju dengan menyatakan bahwa karakteristik makanan dan karakteristik
konsumen puas terhadap makanan dan pelayanan pelayananan secara bersama-sama terhadap
di restoran khas Kraton Yogyakarta menunjukkan keputusan pembelian konsumen di restoran khas
mean tertinggi sebesar 3,3. Sedangkan mean Kraton Yogyakarta.
terkecil yaitu konsumen memberikan predikat Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
khusus sebagai restoran khas favorit sebesar 2,9. rhitung = 0,939 lebih besar daripada rtabel = 0,195
Tabel 10. Tanggapan konsumen terhadap tahapan dan setelah dilakukan uji F, didapatkan harga
perilaku pasca pembelian. Fhitung = 360,720 lebih besar daripada Ftabel pada
Indikator Mean taraf signifikansi 5%, dk pembilang = 2 dan dk
Konsumen puas terhadap makanan dan 3,3 penyebut = 97 yaitu sebesar 3,09. Sehingga
pelayan dinyatakan bahwa karakteristik makanan dan
Konsumen akan membeli ulang 3,1 karakteristik pelayanan secara bersama-sama
Konsumen merekomendasikan kepada 3,1
berpegaruh secara positif dan signifikan terhadap
orang lain
keputusan pembelian konsumen di restoran khas
Konsumen memberikan predikat khusus 2,9
Konsumen mendapatkan pengalaman 3,15 Kraton Yogyakarta.
khusus Tabel 13. Ringkasan model regresi variabel
karakteristik makanan dan pelayanan terhadap
Pengujian hipotesis dilakukan untuk Keputusan pembelian
menguji pengaruh karakteristik makanan dan Rhitung Rtabel Fhitung Ftabel Keterangan
pelayanan terhadap keputusan pembelian. 0,939 0,195 360,720 3,09 Berpengaruh
Hipotesis yang pertama adalah pengaruh
karakteristik makanan terhadap keputusan Tabel 14. Rangkuman hasil perhitungan
pembelian. Hasil penelitian menunjukkan rhitung = sumbangan efektif dan sumbangan relatif
0,875 lebih besar daripada rtabel pada N=100 dan Sumbangan Sumbangan
Variabel
Relatif Efektif
taraf signifikansi 5% sebesar 0,195. Selanjutnya
Karakteristik
dilakukan uji F dengan hasil Fhitung sebesar 68,09% 63,93%
Makanan (X1)
319,262 lebih besar daripada Ftabel taraf Karakteristik
signifikansi 5% sehingga dk pembilang = 1 dan dk 31,91% 29,96%
Pelayanan (X2)
penyebut = 2 yaitu sebesar 3,94. Maka Total 100% 99,89%
Pengaruh Karakteristik Makanan...(Robinsen Yurian Priyonggo) 7
Berdasarkan data tabel 4 dapat dilihat bahwa pelayanan wanita menggunakan pakaian kebaya
X1 dan X2 mempunyai sumbangan relatif 100% kutubaru dan kain jarik untuk menutup bagian
dan sumbangan efektif 99,89%, sehingga kedua bawah. Sedangkan pelayan pria hanya
variabel bebas berpengaruh terhadap keputusan menggunakan celana bahan kain dan baju beskap.
pembelian konsumen sebesar 99,89%, sedangkan Hanya pada acara tertentu pelayanan
1,11% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di menggunakan pakaian yang sangat tradisional
luar model penelitian. khas Kraton Yogyakarta. Begitupun pula dengan
Pembahasan tata rambut pelayan, pelayan wanita mengikat rapi
Karakteristik makanan khas Kraton rambutnya / cepol dan apabila pelayanan laki-laki
Yogyakarta adalah bercita dominan manis, hanya berpenampilan rapi.
kemudian akulturasi cita rasa gurih dari benua Proses pelayanan di restoran khas Kraton
Eropa dan China menambah variasi rasa (Fadly Yogyakarta berbeda dengan proses pelayanan saat
Rahman, 2011:p.70) dari makanan khas Kraton melayani Sultan, bahwa di restoran khas Kraton
Yogyakarta. Makanan yang ditawarkan oleh tersebut pelayan tidak berjalan beriringan dan
restoran khas Kraton Yogyakarta tidak bercita rasa berjalan membungkuk (Noor Sulistyo Budi, dkk.,
masam (dari tomat atau saus) dan tidak dominan 1997:p.28) saat mengantarkan makanan. Prosedur
asin, sesuai dengan pendapat Murdijati Gardjito pelayanan di restoran khas Kraton dikelola seperti
(2010:p.9). pelayanan di restoran pada umumnya.
Nama makanan dan minuman ditulis dalam Semua restoran khas Kraton Yogyakarta
bahasa Jawa dan memiliki arti filosofis. Salah satu menggunakan peralatan untuk makan yakni,
contohnya adalah beer djawa merupakan nama sendok, garpu, dan pisau (untuk hidangan khusus).
sebuah minuman favorit Sri Sultan HB VIII, Walaupun dalam sejarah yang telah ditulis oleh
walaupun terdapat nama “beer” pada minuman Noor Sulistyo Budi, dkk. (1997:p.40), di budaya
ini, tetapi “beer” yang satu ini tidak mengandung makan Sultan juga disediakan “bokor” atau wadah
alkohol. Beer djawa ini memiliki sejarah, saat Sri kecil untuk cuci tangan, tetapi restoran-restoran
Sultan HB VIII berkerabat dekat dengan tamu- khas Kraton Yogyakarta tidak memberikan
tamu dari Belanda dan beliau sangat “bokor” untuk cuci tangan kepada tamu. Beberapa
menghormatinya, bila tamu-tamu Belanda minum restoran khas Kraton menyajikan kletikan pada
“beer” beralkohol untuk menghangatkan tamu saat tamu menunggu makanan diantar ke
tubuhnya, namun Sultan juga sebagai seorang mejanya.
muslim lebih memilih minum minuman yang Mayoritas konsumen yang berkunjung di
tidak beralkohol, sehingga beliau menciptakan restoran khas Kraton Yogyakarta adalah orang
minuman ini untuk menghormati tamu-tamunya. yang berusia antara 20-40 tahun dan memiliki
Teknik olah yang digunakan adalah dengan penghasilan setiap bulan berkisar antara Rp.
cara mengukus, merebus dan membakar. 1.500.000,00 sampai dengan Rp. 2.500.000,00.
Semenjak Sultan HB IX bertahta, muncul Konsumen paling banyak bekerja sebagai
akulturasi teknik olah bangsa Eropa, khususnya wirausahawan. Hasil penelitian yang
Belanda yaitu teknik olah memanggang dan menunjukkan intensitas kunjung setiap bulannya,
menggoreng. Pengalaman tentang teknik olah bahwa konsumen berkunjung ke restoran khas
tersebut didapat Sultan HB IX saat beliau studi di Kraton Yogyakarta kurang dari tiga kali. Faktor
Belanda dan beliau memiliki hobi memasak harga yang diterapkan oleh restoran diyakini
(Murdijati Gardjito, 2010:p.4). membuat konsumen tidak menjadi restoran ini
Makanan yang disajikan umumnya memiliki sebagai tempat tujuan makan konsumen setiap
intensitas warna yang rendah atau warna tidak harinya.
mencolok, hal ini disebabkan karena waktu Berdasarkan hasil penelitian tentang
mengolah yang cukup lama (Murdijati Gardjito, keputusan pembelian, Konsumen umumnya ingin
2010:p.6-8). Namun untuk menggugah selera merasakan citarasa makanan khas Kraton
makan konsumen, maka ditambahkan sayuran Yogyakarta yang menjadi daya tarik wisata kota
untuk membuat tampilan makanan lebih indah. Yogyakarta. Konsumen rela membayar sejumlah
Karakteritik pelayanan di restoran khas harga untuk mendapatkan pengalaman baru
Kraton Yogyakarta, dari segi penampilan tersebut. Motivasi konsumen berkunjung ke
karyawan menunjukkan bahwa karyawan restoran tersebut tidak dengan tujuan prestis dan
khususnya pelayan memakai pakaian tradisional, bukan merupakan paket wisata yang dipilihnya,
Pengaruh Karakteristik Makanan...(Robinsen Yurian Priyonggo) 8