Anda di halaman 1dari 51

Naskah Publikasi

Kemewahan makanan khas Jawa Timur di


Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
Food Photography

Disusun dan dipersiapkan oleh


Muhammad Harits Fadhli
NIM 1510734031

JURUSAN FOTOGRAFI
FAKULTAS SENI MEDIA REKAM
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2020
Naskah Publikasi

KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH


ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

Disusun dan dipersiapkan oleh

Muhammad Harits Fadhli


NIM 1510734031

Telah dipertahankan di depan para penguji


pada tanggal 06 Januari 2020

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Pamungkas Wahyu Setiyanto, M.Sn. Syaifudin, M.Ds.

Dewan Redaksi Jurnal spectā

Kusrini, S.Sos., M.Sn.

ii
KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

Muhammad Harits Fadhli


Pamungkas Wahyu Setiyanto1
Syaifudin2
Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta
haritstoretto@gmail.com

Abstrak

Foto merupakan wujud visualiasi sebagai hasil dari pemikiran kreatif. Food
photography adalah foto yang mampu menyajikan tampilan makanan agar terlihat
menarik dan mengundang selera orang untuk makan. Melalui food photography,
promosi dapat dijadikan media untuk menyampaikan pesan yang tujuannya dapat
memperoleh kepercayaan konsumen terhadap suatu sajian makanan, sehingga hal
tersebut dapat memberi dan menarik minat konsumen secara efektif. Objek utama
dalam penciptaan karya seni ini adalah makanan khas Jawa Timur yang berada di
kota Yogyakarta. Memperkenalkan suatu makanan dari luar daerah merupakan
sebuah tantangan dalam hal konsistensi dan cita rasa. Pemanfaatan unsur
kemewahan dalam menyajikan makanan daerah merupakan sebuah trik yang dapat
menarik konsumen, dengan tampilan yang berbeda dari biasanya tentunya dapat
mengundang hasrat orang untuk makan. Penggunaan teknik low key membuat objek
utama terlihat lebih fokus, karena pencahayaan yang terarah dan dominan membuat
mata langsung tertuju pada objek utama.

Kata kunci: food photography, Jawa Timur, kemewahan, makanan, low key

Abstract

The visual luxury of East Java indigenous food in the Special Region of
Yogyakarta in from food photography. These indigenous food photos, are a form of
photographic visualization as a result of my creative thinking. The term of food
photography is a photo that is able to represent the appearance of food to make it look
attractive and arouse people's appetite to eat. Which is, it is used as a visual medium
food dish to convey a message whose purpose is to gain consumer confidence in a food
dish, so that it can provide and attract consumers' interest effectively. The main subject
in the creation of this work of art is the indigenous food of East Java in the city of
Yogyakarta. Introducing food from outside the area is a challenge in terms of consistency
and taste. Utilization of luxury elements in serving regional food is a trick that can also
attract consumers, with different appearances than usual that certainly invite people's
desire to eat. The use of low key techniques will make the main object looks more focused,
because directional and dominant lighting makes the eyes directly focused on the main
objects.

Keywords: indigenous food, East Java, luxury, low key

1
Dosen Program Studi Fotografi ISI Yogyakarta
2
Dosen Program Studi Fotografi ISI Yogyakarta

iii
iv
PENDAHULUAN peranan penting sebagai daya tarik
Dunia fotografi saat ini sudah wisatawan dan juga merupakan
tidak asing lagi bagi kalangan kekayaan bangsa di bidang kuliner.
siapapun yang mendengarnya. Mengingat banyaknya makanan
Teknologi di zaman sekarang semakin khas Jawa Timur yang sudah ada di
canggih, pengetahuan semakin luas, berbagai daerah di Indonesia, perlu
bahkan sebagian orang sudah disadari bahwa hal ini dapat dijadikan
menganggap fotografi sebagai suatu dasar penciptaan dalam dunia
kebutuhan ekonomi. Pada dasarnya fotografi. Melalui pengembangan
foto adalah ungkapan yang di penciptaan dalam dunia fotografi,
visualisasikan dengan gambar kepada makanan khas di Indonesia dapat
orang lain agar mengerti dengan apa lebih dikenal lebih luas melalui karya
yang di ungkapkan. Sehingga sangat fotografi. Dengan menampilkan karya
memungkinkan jika ilmu fotografi fotografi dengan tema makanan khas
dijadikan media untuk komunikasi, Jawa Timur, masyarakat dapat lebih
atau sebagai media untuk mengenal kuliner dari daerah yang
memperingati orang lain tentang berbeda.
suatu hal. Dalam menciptakan karya
Indonesia memiliki ragam seni tentang makanan khas Jawa Timur,
dan budaya yang keberadaannya perlu adanya suatu tampilan foto yang
perlu dikembangkan dan dilestarikan berbeda, yaitu dengan menerapkan
agar tidak hilang ditelan waktu. teknik cahaya low key, yang
Banyak makanan dari daerah luar memungkinkan objek utama terlihat
Indonesia yang masuk dan kemudian lebih menonjol daripada latar
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Di belakang karena penggunaan cahaya
Indonesia banyak jenis masakan, dengan intensitas rendah. Sehingga
minuman, kudapan dari berbagai hal tersebut dapat menjadi daya tarik
bahan dasar yang ada ditiap-tiap orang untuk dapat melihat kelezatan
daerah di Indonesia. Makanan khas makanan khas Jawa Timur.
daerah merupakan aset wisata bagi Kemudian tampilan lain yang
suatu daerah dan mempunyai menonjol adalah penyajian makanan

1
khas Jawa Timur yang dibuat dengan Masakan Jawa Timur tidak terlalu
konsep yang mewah, yaitu dengan manis dan banyak memakai sambal
memperlihatkan detail tertentu dari serta bumbu tradisional seperti
setiap makanan. Promosi dalam food kemiri, kunyit, keluak dan
photography ditujukan kepada sebagainya. Makanan khas Jawa
masyarakat yang ada di Yogyakarta Timur terkenal dengan ragam jenis
dan ditujukan untuk masyarakat masakannya yang khas seperti rawon,
menengah atas. rujak cingur, lontong balap, tahu petis
Dalam buku milik Kementrian dan tahu campur (Dianawati: 2015:2).
Kebudayaan dan Pariwisata (2004) Dalam leksikal yang sangat tua,
menjelaskan bahwa, makanan kemewahan didefinisikan sebagai apa
tradisional bisa disebut sebagai pun yang lebih dari apa yang
makanan khas daerah atau makanan diperlukan. Setelah peningkatan
khusus di suatu daerah, yang standar hidup yang banyak pada kelas
merupakan salah satu unsur sosial. Akhirnya pada Abad ke-19,
kebudayaan. definisi itu semakin dipersempit oleh
Berdasarkan pengertian di kemewahan juga apa yang lebih dari
atas, dapat diartikan bahwa makanan biasa. Sejak itu, sebagian besar
tradisional adalah segala sesuatu leksikal memiliki pengertian bahwa
yang bisa dimakan yang berasal dari kemewahan adalah apapun yang lebih
suatu daerah dan hanya dimiliki di dari apa yang diperlukan dan biasa
daerah tersebut sehingga dapat (Klaus, 2012:63).
menjadi ciri khas untuk daerah Dalam kaitannya dengan dunia
tersebut, diolah menurut resep-resep fotografi, terutama pada makanan
makanan yang telah dikenal dengan khas Jawa Timur, kemewahan dapat
teknik dan alat masak yang dilihat berdasarkan apa yang
diturunkan dari generasi ke generasi. diterapkan. Makanan khas menjadi
Kuliner jawa timur memiliki hal yang biasa jika orang
cita rasa masakan yang lebih gurih mendengarnya, dengan tampilan atau
dan pedas jika dibandingkan dengan penyajian makanan yang tradisional
kuliner Jawa Tengah atau Jawa Barat dan tidak bermacam-macam. Dengan
yang cenderung manis dan legit. adanya unsur kemewahan, tujuan

2
utamanya adalah merubah mindset c. Kelas sosial menengah lapisan atas
masyarakat terhadap makanan khas (Upper-middle class) yaitu pengusaha,
yang terlihat biasa saja menjadi kaum profesional.
sesuatu yang tidak biasa dan bernilai d. Kelas sosial menengah lapisan
tinggi yaitu dengan cara menyajikan bawah (Lower-middle class) yaitu
makanan khas tersebut dengan pegawai pemerintah, kaum semi
penyajian atau penataan makanan profesional, supervisor, pengrajin
yang mewah baik dari segi alat makan terkemuka
dan penyajian makanan. Sehingga hal e. Kelas sosial bawah lapisan atas
tersebut dapat membentuk sebuah (Upper lower class) yaitu pekerja tetap
pola pikir yang berbeda terhadap (golongan pekerja).
makanan khas. Seperti yang f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-
dijelaskan diatas, bahwa kemewahan lapisan bawah (Lower-lower class)
dapat terjadi setelah adanya yaitu para pekerja tidak tetap,
peningkatan standar hidup dalam pengangguran, buruh musiman,
kelas sosial. orang bergantung pada tunjangan.
Kelas Sosial adalah suatu Dalam penulisan ini, golongan
lapisan (strata) dari orang-orang yang kelas sosial menengah atas dipilih
memiliki berkedudukan sama dalam berdasarkan riset dan penelitian yang
rangkaian kesatuan dari status sosial pernah dilakukan di restoran Depot
(Horton, 1999:5). Pada masyarakat Jawa Timur yang berlokasi di daerah
Amerika Serikat, pelapisan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
masyarakat dibagi menjadi enam Food photography atau fotografi
kelas yaitu: makanan merupakan still life
a. Kelas sosial atas lapisan atas photography, istilah umum yang
(Upper-upper class) yaitu keluarga- digunakan untuk benda-benda mati
keluarga yang telah lama kaya. yang ditata di dalam atau pun di luar
b. Kelas sosial atas lapisan bawah studio (Langford, 1989:299). Bila
(Lower-upper class) yaitu belum lama mengurai sejarah fotografi makanan
menjadi kaya. dalam urutan kronologis, tentu tidak
lepas dari sejarah berkembangnya still
life dalam seni lukis. Pada abad ke-17

3
banyak pelukis Eropa yang mendapat penata makanan (food stylist) dan
tugas membuat karya still life dari asisten (Tjin, 2014:64).
orang-orang kaya pada zaman itu. Karena abu-abu adalah pada mid
Saat itu gambar makanan juga sering tone, hitam di tingkat kecerahan yang
digunakan sebagai materi lebih rendah dalam tone dan
pembelajaran. Lukisan pada saat itu karenanya disebut sebagai 'Low key'.
digunakan untuk memperkuat Gambar apa pun yang gelap atau
gagasan bahwa memiliki banyak hitam, dengan mayoritas kisaran
makanan di lemari makan adalah tonal di tingkat kecerahan rendah
tanda kekayaan, karena mereka dapat disebut sebagai kunci rendah.
menampilkan indikator kelas dan Low Key digunakan untuk
status yang berhubungan dengan menggambarkan gambar yang gelap
orang kaya pada saat itu. Titik sejarah dalam kisaran nada atau tonal range
yang signifikan, kemudian menjadi (Cleghorn, 2009:2).
cikal bakal fotografi makanan Menggunakan teknik low key
kontemporer. Food Photography lebih bertujuan untuk lebih menonjolkan
dianggap sebagai bagian still life kontras dari sebuah objek. Low Key
photography yang menekankan adalah gambar yang memliki area
komposisi, bentuk, dan lighting (Abdi, gelap dominan dan sedikit bagian
2015:5). terang. Dapat dibuat dengan
Jenis fotografi ini adalah melakukan pengukuran pada area
spesialisasi dari commercial paling terang dengan menggunakan
photography, yang bertujuan untuk spot metering sehingga secara
membuat foto makanan agar terlihat keseluruhan menjadi under exposure
menarik dan menggiurkan. Food (Sadono, 2015:15).
Photography biasanya digunakan Dalam menciptakan sebuah
untuk keperluan komersial seperti penelitian, terdapat proses berupa
iklan, menu, poster, kemasan, dan rumusan ide yang diterapkan sebagai
lain-lain. Profesional fotografi di titik terang dalam pembuatan karya
bidang ini biasanya bekerja sama tugas akhir ini, diantaranya adalah
dengan beberapa ahli terutama koki, memvisualisasikan unsur kemewahan
pada makanan khas Jawa Timur dan

4
juga memvisualisasikan makanan
khas Jawa Timur sebagai media
promosi di Daerah Istimewa
Yogyakarta dengan tujuan
menyebarluaskan makanan khas
Jawa Timur kepada masyarakat di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Observasi atau penelitian
dilakukan dengan cara mencari karya
serupa yang dijadikan sebagai acuan
dalam pembuatan karya tugas akhir,
seperti yang di terapkan oleh salah
satu fotografer komersil yang bergerak “Bakmi Godog”
2015
di bidang food photography, ia adalah Karya Albert Kurniawan
Media online dengan ukuran 1:1
Albert Kurniawan, tinggal di Jakarta Teknik pencahayaan low key
Sumber: Instagram @fotomakananjakarta
dan banyak mempromosikan karya
foto makanannya di media sosial yaitu Karya Albert Kurniawan

Instagram. Dalam pembuatan karya menggunakan teknik pencahayaan low

tugas akhir, teknik pencahayaan low key dalam membuat foto makanan,

key yang digunakan dalam karya penggunaan teknik low key membuat

Albert Kurniawan diacu sebagai subjek terlihat lebih menonjol karena

konsep dari pembuatan karya tugas arah cahaya menjadi lebih terarah.

akhir ini. Dalam membuat foto makanan


albert memiliki style yang sederhana
namun terkesan mewah. Albert
mengutamakan keunikan dan kualitas
dari produk makanan dengan
menunjukan tekstur, detail dan
keunikan dari setiap makanan.
Terlepas dari penataan makanan, foto
makanan juga mengutamakan
penataan properti seperti mangkuk,
sendok, garpu, serbet dan lainnya agar

5
keserasian properti dengan makanan Karya foto milik Rika Ekawati
tetap terlihat menarik. Selain itu, albert menampilkan masakan rumahan
juga memperhatikan setiap sudut berupa tumis sayur dan ayam goreng
pengambilan dalam foto makanan, yang dilengkapi besek nasi dan alat
sehingga foto-foto yang dihasilkan makan pada background untuk
dapat memunculkan detail dari setiap mengisi ruang kosong sekaligus
makanan. Dalam karya Albert membandingkan ukuran antara subjek
Kumiawan, teknik low key diacu utama dan pendukung. Penggunaan
karena teknik low key yang digunakan properti seperti alas foto berwarna
albert tidak hanya monoton pada area coklat tua bertujuan untuk mengunci
yang gelap, melainkan ada beberapa subjek utama yang menggunakan
titik dimana cahaya terang dan gelap piring berwarna putih sehingga
tersebut bisa membuat makanan lebih highlight dari makanan muncul.
menonjol jika dilihat. Pada karya Rika, orientasi
portrait diacu dalam membuat sebuah
foto makanan. Terlihat jelas
penggunaan orientasi portrait membuat
tatanan makanan terlihat menarik,
serasi dan tepat dengan objek pengisi
di sekitarnya.

“Hidangan tradisional”
2018
Karya Rika Ekawati
Media online dengan ukuran 4:5
Pengguaan orientasi potrait
Sumber: Instagram @rikaekawati

6
dalam jumlah yang banyak, selain itu
pemilihan piring yang digunakan juga
terkesan mewah dan memiliki bentuk
yang unik, sehingga pengaplikasian
media tersebut dijadikan acuan dalam
membuat karya skripsi tugas akhir.

METODE PENCIPTAAN KARYA


“Kuliner Indonesia”
2016 1. Proses Pencarian Ide
Karya Jasa Foto Jakarta
Media online dengan ukuran 4:3 Sebelum masuk dalam proses
Pengguaan orientasi landscape
Sumber: Instagram @jasafotojakarta penyusunan konsep, pencarian ide
Karya dari Jasa Foto Jakarta dilakukan dengan cara melakukan
menampilkan berbagai masakan survei makanan khas Jawa Timur
Indonesia yang disajikan dengan yang ada di berbagai restoran atau
bentuk dan ukuran yang berbeda- warung yang ada di Yogyakarta. Selain
beda. Dalam foto tersebut makanan itu, referensi foto makanan dapat
disajikan dengan plating yang mewah dijadikan ide agar dapat mengambil
dan tersusun rapi dengan porsi yang sisi kreatif lainnya yang dapat
banyak. Penggunaan alas foto diterapkan agar foto makanan ini
berwarna coklat tua digunakan untuk nantinya dapat sesuai harapan.
mengunci warna dari makanan, 2. Proses Penyusunan Konsep
sehingga makanan terlihat lebih Konsep sebelum pemotretan
menonjol. Properti pendukung seperti dilakukan dengan cara menyusun
kain ghoni dan juga aneka sayuran di makanan diatas plate dengan baik,
letakkan di pinggir guna mengisi ruang rapi dan semenarik mungkin, agar
yang kosong. makanan terlihat nikmat dan
Pengambilan dengan sudut high menggiurkan ketika dilihat. Sebagai
angle membuat keseluruhan makanan wujud dari kemewahan, penggunaan
terlihat secara jelas, dan lebih enak mangkuk dan piring dipilih
dipandang. Pada karya Jasa Foto berdasarkan bentuk yang unik dan
Jakarta, diacu tatanan dalam corak yang menarik, agar makanan
menyusun makanan atau plating terlihat lebih mewah. Penggunaan

7
teknik low key digunakan untuk berbahan kaca hitam digunakan
menciptakan karakter cahaya yang sebagai alas dari makanan agar
berdimensi sehingga cahaya yang terlihat lebih elegant. Proses
jatuh ke objek terdapat sudut gelap pemotretan dilakukan didalam
dan terang. ruangan yang ditata sedemikian rupa
3. Persiapan Pemotretan menjadi mini studio dengan setup
Sebelum memasuki proses lighting, alas foto dan background.
pemotretan, persiapan pemotretan Sebelum proses pemotretan,
dilakukan dengan membeli makanan dilakukan penataan terhadap
khas Jawa Timur yang ada di makanan dengan properti pendukung,
Yogyakarta secara langsung agar setelah semua selesai tahap
sajian pada makanan saat dibeli selanjutntya yaitu proses pengukuran
lengkap dan sesuai. Setelah semua lighting dan menyesuaikan
makanan sudah dipersiapkan, penggunaan aksesoris lampu dengan
peralatan fotografi berupa kamera, apa yang dibutuhkan, pada
lensa, tripod, memory card, lighting pemotretan karya tugas akhir,
dan properti pendukung seperti alas penggunaan aksesoris lampu berupa
foto dipersiapkan. snoot dan softbox sangat dibutuhkan
4. Proses Pemotretan untuk dapat memperoleh karya yang
Proses pemotretan akan sesuai dan baik. Pada saat
menggunakan kamera Fujifilm XT-1 pemotretan, penggunaan format RAW
dengan lensa Fujinon Super EBC XF pada kamera ditujukan agar
35 mm F/2 R WR dan menggunakan memperoleh kualitas gambar yang
2 lighting berjenis flash external lebih baik. Selain itu, selama
Godox V850 II dengan trigger Godox pemotretan penulis juga akan
HSS X1T for Fujifilm dan membawa sejumlah teman yang
menggunakan aksesoris lampu sama-sama berasal dari Jawa Timur
berupa 1 buah softbox, 1 buah snoot, untuk dapat memberi masukan dan
1 buah reflektor dan 1 buah kaca juga membantu proses pemotretan
cermin bulat berukuran kecil yang agar dapat terlaksana dengan lancar
digunakan sebagai pemantul cahaya. dan baik.
Selain itu, penggunaan alas foto 5. Proses Olah Digital

8
Proses olah digital dilakukan 75 cm) dengan finishing glossy.
dengan menggunakan aplikasi edit Kemudian karya dapat di pamerkan
foto yaitu Photoshop CC 2018 dengan sebagai proses akhir dari penciptaan
cara memperbaiki warna pada objek karya skripsi tugas akhir.
dan juga menaikkan saturasi pada
warna tertentu agar sesuai dengan PEMBAHASAN
apa yang dilihat. Kemudian Dalam mewujudkan makanan
penggunaan dodge tool dan burn tool khas Jawa Timur yang bernuansa
diperlukan untuk menyeleksi bagian mewah, penggunaan alat makan
yang harusnya lebih gelap dan lebih seperti piring, mangkuk, sendok, garpu
terang, sehingga terdapat perbedaan dan properti lainnya harus memiliki
antara objek utama dan objek kesan mewah. Selain itu faktor lain
pendukung. Selain itu, penggunaan yang mendukung nuansa mewah
spot healing dan juga clone stamp juga adalah penyajian dan penataan
diperlukan apabila ada objek lain yang makanan khas Jawa Timur itu sendiri,
mengganggu keindahan dalam foto, seperti contoh Rawon, harus dilengkapi
seperti misalnya ada sisa makanan dengan nasi, jeruk nipis, toge, sambal
yang jatuh dan tidak kasat mata dan dan kerupuk udang.
juga apabila ada makhluk hidup lain Dalam proses pewujudan
yang hinggap di makanan seperti lalat. sebuah karya, survei dilakukan
6. Proses Cetak dan Pameran terlebih dahulu untuk mencari
Proses cetak dilakukan dengan informasi mengenai makanan khas
mencetak karya dengan ukuran 4R Jawa Timur yang ada di Yogyakarta,
(10,2 x 15,2 cm) dengan finishing baik di warung atau restoran. Setelah
glossy selama konsultasi dengan semua hasil survei dikumpulkan
dosen pembimbing. Kemudian, ketika secara matang dan baik, maka
semua foto yang sudah konsultasikan persiapan konsep dilakukan dari setiap
kepada dosen pembimbing sudah menu makanan agar ketika pemotretan
diterima dengan baik maka semua tidak kesulitan dalam memikirkan
foto akan diperbesar dan dicetak konsep.
dengan dua ukuran yaitu, ukuran Penggunaan teknik low key
16R (40 x 60 cm) dan juga 22RS (50 x pada pembuatan karya tugas akhir ini

9
digunakan sebagai karakter cahaya Penggunaan alas berwarna
yang diterapkan pada makanan khas hitam dari bahan kaca atau biasa
Jawa Timur, tujuannya untuk disebut black glass diterapkan sebagai
mengatur arah cahaya yang masuk ke wujud dari kemewahan, karena warna
objek, sehingga cahaya lebih terfokus hitam memiliki kesan yang elegant.
pada objek utama. Selain itu, penggunaan alas berwarna
Sebelum melakukan sebuah hitam diterapkan guna mengunci
pemotretan, terlebih dahulu menyusun warna dari objek dan juga dapat
(plating) menu makanan atau menata menonjolkan visual dari kepulan asap
komposisi makanan kedalam piring atau uap yang dihasilkan dari setiap
atau mangkok yang sudah ditentukan hidangan makanan khas Jawa Timur,
berdasarkan konsep dan ide, yang sehingga mata langsung tertuju dan
kemudian dilanjutkan dengan menata terfokus pada objek.
properti yang sesuai agar dapat terlihat Agar terlihat lebih mewah,
lebih menarik dan bervariasi. semua makanan yang biasa disajikan
Penggunaan orientasi portrait dalam keadaan panas memiliki visual
yang dominan akan dilakukan selama asap atau uap yang dibuat
proses pewujudan karya di skripsi menggunakan alat bernama humidifier
tugas akhir ini. Dengan menggunakan atau pelembab ruangan. Alat ini dapat
orientasi portrait, penataan makanan menciptakan asap atau uap secara
menjadi lebih leluasa, sehingga terus menerus, dengan visual asap
nantinya makanan tersebut akan atau uap ini, objek terlihat lebih
terlihat lebih menarik dilihat, selain itu menarik dan menggugah selera.
penggunaan orientasi portrait juga Objek penciptaan dalam karya
dapat menjadi perbandingan jarak seni fotografi ini adalah makanan
dekat dan jauh antara objek utama khas Jawa Timur yang ada di berbagai
berupa makanan dan objek restoran atau warung di Daerah
pendukung. Selain orientasi portrait, Istimewa Yogyakarta. Menu makanan
penggunaan orientasi landscape juga dalam objek penciptaan ini adalah
diterapkan untuk mempersempit frame makanan yang berasal dari berbagai
ketika mengambil objek dalam jarak daerah Jawa Timur seperti contoh
yang lebih dekat atau close up. kota Surabaya dan Malang yang pada

10
umumnya menyajikan makanan khas macam warung atau restoran yang
berupa Rawon dan juga untuk kota ada di Daerah Istimewa Yogyakarta,
Malang adalah Bakso. diantara lain:
Kuliner di Indonesia 1. Bakso Malang
mempunyai berbagai macam 2. Bebek Sinjay
hidangan makanan seperti dari 3. Gado-Gado Siram
daerah asal. Selain itu, kuliner di 4. Lontong Kupang
Indonesia juga mempunyai kesamaan 5. Otak - Otak Bandeng
nama dalam hidangan makanan, 6. Sate Ponorogo
namun dengan penyajian makanan 7. Sego Tumpang
yang berbeda. Seperti contoh Gado- 8. Sego Pecel
Gado yang berasal dari kota Jakarta 9. Rawon
akan berbeda dengan Gado-Gado 10. Rujak Cingur
yang ada di Jawa Timur, karena Gado- 11. Tahu Campur
Gado dari Jawa Timur ini memiliki 12. Tahu Tek
bumbu kacang yang lebih kuning dan Beberapa objek diatas dipilih
juga terdapat tambahan sayuran berdasarkan riset dan observasi yang
berupa selada dalam campurannya, sudah dilakukan di berbagai macam
sedangkan Gado-Gado yang berasal warung atau restoran yang ada di
dari Jakarta tidak menggunakan Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun
selada sebagai campurannya. terdapat satu hidangan khas Jawa
Perbedaan penyajian dari makanan Timur yang sangat jarang ditemukan
tersebut menjadi salah satu hal yang di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu
mendorong ide untuk dapat Sate Ponorogo, untuk itu membeli
memvisualiasaikan makanan khas langsung ke kota asal adalah salah
Jawa Timur dalam karya seni satu pilihan yang tepat. Sate Ponorogo
fotografi. dipilih dikarenakan memiliki bentuk
Objek dalam penciptaan karya sate yang unik dan berbeda dari sate
tugas akhir ini adalah makanan khas pada umumnya, yaitu memiliki
Jawa Timur yang dipilih berdasarkan bentuk daging yang pipih.
hidangan main course atau makanan Dalam ulasan karya, makanan
utama yang didapatkan dari berbagai khas Jawa Timur yang ditampilkan

11
pada ulasan karya adalah makanan Timur yang tersebar di Daerah
utama (main course) yang berada di Istimewa Yogyakarta.
berbagai restoran atau warung yang
ada di Daerah Istimewa Yogyakarta
seperti, Bakso Malang, Rawon
Surabaya, Otak-Otak Bandeng Gresik
dan sebagainya. Selain itu, juga
terdapat menu makanan yang tidak
terdapat di Daerah Istimewa
Yogyakarta seperti Sate Ponorogo.
Dalam membuat makanan yang
menarik dan terlihat mewah, perlu
adanya suatu penataan yang baik
agar makanan dapat terlihat
menggiurkan dan menggugah selera.
Makanan khas Jawa Timur
ditampilkan dalam bentuk visual
fotografi melalui penataan makanan,
pencahayaan dan properti pendukung Karya Foto 1
“Bebek Sinjay”
yang dibutuhkan, agar tercipta visual 2020
Cetak glossy ukuran 50x75 cm
foto yang menarik dan menggugah
selera. Karya Tugas Akhir ini
merupakan salah satu cara untuk
mengenalkan makanan khas Jawa
Timur kepada masyarakat di Daerah
Istimewa Yogyakarta yang mungkin
tidak semua mengetahui sepenuhnya.
Dalam ulasan karya, disampaikan
mengenai teknis pemotretan, tujuan
penggunaan alat, penjelasan meng-
enai makanan khas Jawa Timur dan
Karya Foto 1
juga lokasi dari makanan khas Jawa Skema Pemotretan

12
Pada ulasan karya 1, ditampilkan dengan memilih
pemotretran dilakukan dengan posisi potongan bebek yang memiliki bentuk
kamera dari arah 0 derajat dengan yang terbaik dan menggungah selera,
posisi badan duduk, hal ini bertujuan dengan plating sambal pencit
untuk memperlihatkan detail dari dibawahnya.
makanan secara luas. Pemotretan Bebek Sinjay adalah makanan
menggunakan lensa fix 35 mm untuk yang berasal dari Madura yang
menghasilkan detail yang baik dan dimasak dengan cara digoreng dengan
cropping yang baik pada setiap teknik deep fried yang disajikan
pemotretan. Pencahayaan menggu- dengan serundeng kelapa diatasnya.
nakan dua sumber cahaya, cahaya Bebek Sinjay biasanya disajikan
utama (main light) menggunakan dengan nasi hangat, lalapan dan
aksesoris softbox yang berada pada sambal khas Madura yaitu sambal
posisi 90 derajat untuk mengisi area pencit yang terbuat dari mangga
sebelah kanan dan fill in berada pada muda, sehingga rasa dari sambal ini
arah 270 menggunakan aksesoris tergolong asam yang segar.
reflektor dan cermin untuk mengisi Dalam penciptaan karya, Bebek
area sebelah kiri. Ruang tajam luas Sinjay berasal dari warung sederhana
dipilih untuk mempertahankan detail bernama “Ayam dan Bebek Sinjaya
dari objek lainnya selain objek utama (Spesial Sambal Ijo dan Sambal Pencit
seperti nasi, sambal pencit dan Madura)” yang terletak di Jalan
lalapan berupa timun. Penggunaan Babaran, gang kenanga, Umbulharjo.
alas berupa black glass adalah pilihan Warung ini dipilih karena satu-
untuk mengunci objek agar tetap satunya yang menjual sambal pencit
terlihat fokus, dan memberikan kesan khas Madura.
yang elegant. Penggunaan alat berupa
humidifier atau pelembab ruangan
digunakan untuk dapat menciptakan
asap atau uap dari makanan yang
terlihat panas. Kemewahan

13
Pada ulasan karya 2, diambil
dengan posisi kamera dari arah 0
derajat dengan posisi badan yang
tegak, hal ini bertujuan untuk
memperlihatkan keseluruhan dari
Rawon Surabaya yang dihidangkan
bersama nasi dan objek pendukung
lainnya. Pemotretan menggunakan
lensa fix 35 mm untuk menghasilkan
detail yang baik dan cropping yang
baik pada setiap pemotretan.
Pencahayaan menggunakan tiga
sumber cahaya, cahaya utama (main
light) menggunakan aksesoris softbox
yang berada pada posisi 90 derajat
untuk mengisi area sebelah kanan
Karya Foto 2 dan fill in berada pada dua posisi yaitu
“Rawon”
2020 dari arah 225 menggunakan aksesoris
Cetak glossy ukuran 50x75 cm
snoot dan arah 270 menggunakan
aksesoris reflektor untuk mengisi area
sebelah kiri. Ruang tajam luas dipilih
untuk mempertahankan detail dari
objek lainnya selain objek utama
seperti nasi, kerupuk, sambal, toge
dan properti berupa sendok garpu.
Penggunaan alas berupa black glass
adalah pilihan untuk mengunci warna
objek agar tetap fokus dan
memberikan kesan yang elegant.
Penggunaan alat berupa humidifier
Karya Foto 2 atau pelembab ruangan digunakan
Skema Pemotretan
untuk dapat menciptakan asap atau

14
uap dari makanan yang terlihat
panas. Kemewahan ditampilkan
dengan penggunaan alat makan
berupa mangkuk putih dengan corak
yang unik. Selain itu, penyusunan
makanan atau plating juga dibuat
serapi dan semenarik mungkin,
sehingga makanan terlihat
menggungah selera.
Rawon adalah makanan yang
terkenal dari Surabaya yang memiliki
warna kuah berwarna hitam karena
bahan utamanya adalah kluwek.
Rawon mempunyai isian berupa
daging sapi dan toge, biasanya
disajikan dengan nasi hangat,
kerupuk udang, telur asin dan Karya Foto 3
“Bakso Malang”
sambal. 2020
Rawon dalam penciptaan karya Cetak glossy ukuran 50x75 cm

berasal dari salah satu warung yang


ada di kota Yogyakarta, tepatnya di
jalan Mataram No. 24, warung ini
dipilih karena isian rawon berupa
daging memiliki ukuran yang lebih
besar, lebih tebal dan melimpah
dibandingkan dengan warung lainnya.

Karya Foto 3
Skema Pemotretan

15
Pada ulasan karya 3, diambil Selain itu, penyusunan makanan atau
dengan posisi kamera dari arah 0 plating juga dibuat serapi dan
derajat dengan posisi badan duduk, semenarik mungkin, sehingga
hal ini bertujuan untuk makanan terlihat menggungah selera.
memperlihatkan detail dari makanan Bakso Malang adalah makanan
dan juga mangkuk yang mempunyai yang berasal dari Malang yang
corak bergaris. Pemotretan memiliki aneka isian seperti bakso,
menggunakan lensa fix 35 mm untuk bakwan, mie kuning, bihun dan juga
menghasilkan detail yang baik dan aneka gorengan seperti, batepang
cropping yang baik pada setiap (bakso telur pangsit), batapang (bakso
pemotretan. Pencahayaan meng- tahu pangsit) dan bagopang (bakso
gunakan tiga sumber cahaya, cahaya gulung pangsit). Dalam penciptaan
utama (main light) menggunakan karya, Bakso Malang berasal dari
aksesoris softbox yang berada pada restoran bernama “Thumb Thumb
posisi 90 derajat untuk mengisi area Bakso Malang” yang ada di bagian
sebelah kanan dan fill in berada pada utara Yogyakarta, tepatnya di jalan
dua posisi yaitu dari arah 225 Magelang Km. 5.6, restoran ini dipilih
menggunakan aksesoris snoot dan karena memiliki menu yang lengkap,
arah 270 menggunakan aksesoris seperti gorengan yang hanya ada di
reflektor untuk mengisi area sebelah kota Malang, namun di restoran ini
kiri. Penggunaan alas berupa black semua menu tersebut tersedia dengan
glass adalah pilihan untuk mengunci lengkap.
objek agar tetap terlihat fokus, dan
memberikan kesan yang elegant.
Penggunaan alat berupa humidifier
atau pelembab ruangan digunakan
untuk dapat menciptakan asap atau
uap dari makanan yang terlihat
panas. Kemewahan ditampilkan
dengan penggunaan alat makan
berupa mangkuk coklat muda dengan
corak yang unik.

16
baik dan cropping yang baik pada
setiap pemotretan. Pencahayaan
menggunakan tiga sumber cahaya,
cahaya utama (main light)
menggunakan aksesoris softbox yang
berada pada posisi 90 derajat untuk
mengisi area sebelah kanan dan fill in

Karya Foto 4 berada pada dua posisi yaitu dari arah


“Rujak Cingur”
2020
225 menggunakan aksesoris snoot
Cetak glossy ukuran 75x50 cm dan arah 270 menggunakan aksesoris
reflektor untuk mengisi area sebelah
kiri. Ruang tajam luas dipilih untuk
mempertahankan detail selain dari
objek utama seperti lontong, kerupuk,
petis dan properti pendukung yaitu
sendok garpu. Penggunaan alas
berupa black glass adalah pilihan
untuk mengunci objek agar tetap
terlihat fokus, dan memberikan kesan
yang elegant.
Rujak cingur adalah makanan
Karya Foto 4 khas Surabaya. Dalam bahasa Jawa,
Skema Pemotretan
kata cingur berarti "mulut", hal ini
Pemotretran pada karya 4 merujuk pada bahan irisan mulut
diambil dengan orientasi landscape atau moncong sapi yang direbus dan
dengan posisi kamera dari arah 0 dicampurkan ke dalam hidangan.
derajat dengan posisi badan tegak, hal Rujak cingur biasanya terdiri dari
ini bertujuan untuk memperlihatkan irisan beberapa jenis buah seperti
detail dari makanan dan juga piring timun, kerahi, yaitu sejenis timun
yang mempunyai bentuk unik. khas Jawa Timur, bengkuang,
Pemotretan menggunakan lensa fix 35 mangga muda, nanas, kedondong,
mm untuk menghasilkan detail yang kemudian ditambah lontong, tahu,

17
tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran
seperti kecambah/taoge, kangkung,
dan kacang panjang. Namun sajian
Rujak Cingur dalam karya ini adalah
penyajian "matengan" yang hanya
terdiri dari bahan-bahan matang saja
seperti lontong, tahu goreng, tempe
goreng, toge dan kangkung yang
sudah di rebus. Dalam penciptaan
karya, Rujak Cingur berasal dari
warung yang ada di jantung kota
Yogyakarta, tepatnya di area Stadion
Kridosono, warung ini dipilih karena
memiliki aneka ragam masakan khas
Jawa Timur.

Karya Foto 5
“Otak-Otak Ikan Bandeng”
2020
Cetak glossy ukuran 50x75 cm

Karya Foto 5
Skema Pemotretan

18
Pemotretran pada karya 5 Otak-Otak Ikan Bandeng
diambil dengan posisi kamera dari adalah makanan khas Gresik yang
arah 0 derajat dengan posisi kamera disajikan dengan lalapan berupa
tepat diatas objek, hal ini bertujuan selada, timun, kemangi dan juga
untuk memperlihatkan detail dari sambal terasi. Otak-Otak Ikan
makanan dan juga piring dari atas. Bandeng berasal dari warung yang
Pemotretan menggunakan lensa fix 50 ada di selatan Yogyakarta bernama
mm untuk menghasilkan detail yang “Warung Makan Bu Mus” tepatnya di
baik dan cropping yang baik pada jalan Parangtiris Km. 8, warung ini
setiap pemotretan. Pencahayaan dipilih karena satu-satunya yang
menggunakan dua sumber cahaya, menjual Otak-Otak Ikan Bandeng di
cahaya utama (main light) Yogyakarta.
menggunakan aksesoris softbox yang
berada pada posisi 90 derajat untuk SIMPULAN
mengisi area sebelah kanan dan fill in Dengan adanya penciptaan
berada pada arah 270 menggunakan karya tugas akhir yang berjudul
aksesoris reflektor untuk mengisi area "Kemewahan Makanan khas Jawa
sebelah kiri. Ruang tajam luas dipilih Timur di Daerah Istimewa Yogyakarta
untuk mempertahankan detail selain dalam Food Photography", diharapkan
dari objek utama seperti lalapan dan mampu memberi informasi kepada
properti pendukung yaitu sendok masyarakat mengenai makanan khas
garpu. Penggunaan alas berupa black Jawa Timur yang ada di Daerah
glass adalah pilihan untuk mengunci Istimewa Yogyakarta. Serta
objek agar tetap terlihat fokus, dan diharapkan untuk pelaku bisnis
memberikan kesan yang elegant. makanan untuk dapat
Kemewahan ditampilkan dengan mempromosikan setiap makanannya
penggunaan alat makan berupa piring melalui konsep foto kemewahan, agar
hitam yang berbentuk flat. Selain itu, dapat menarik konsumen. Wujud
penyusunan makanan atau plating kemewahan dalam penciptaan skripsi
juga dibuat serapi dan semenarik tugas akhir diterapkan melalui
mungkin, sehingga makanan terlihat penggunaan alat makan seperti
menggungah selera. mangkuk atau piring yang memiliki

19
corak yang unik dan mempunyai atau piring dengan objek makanan
kesan yang mewah, selain itu plating yang memiliki tekstur yang licin dan
atau penyusunan makanan yang rapi mudah bergerak, sehingga penataan
dan terlihat jelas juga diterapkan menjadi lebih sulit dan memakan
sebagai wujud kemewahan, sehingga waktu yang lebih lama. Penggunaan
masyarakat dapat melihat makanan depth of field yang luas
khas Jawa Timur dengan penyajian memungkinkan untuk memperoleh
yang sudah tidak biasa lagi, detail secara keseluruhan.
melainkan mewah. Kesan elegant juga
diterapkan pada penggunaan alas Ucapan Terima Kasih
berwarna hitam yang terbuat dari Penulis ingin menyampaikan
kaca. ucapan terima kasih kepada semua
Dalam pembuatan karya berjudul pihak yang telah membantu banyak
“Kemewahan Makanan khas Jawa hal dan berperan penting dalam
Timur di Daerah Istimewa Yogyakarta terwujudnya karya tugas akhir ini.
dalam Food Photography”, terdapat Terimakasih yang tulus penulis
kesulitan berupa penemuan lokasi sampaikan kepada:
makanan khas Jawa Timur di Daerah 1. Allah SWT atas segala rahmat dan
Istimewa Yogyakarta dan penyajian karunia-Nya.
yang kurang sesuai dengan apa yang 2. Bapak dan Ibuk atas segalanya,
disajikan di Jawa Tiimur. Sehingga cinta, kasih sayang. Serta tak
beberapa makanan khas Jawa Timur henti-hentinya memberikan
tidak semua dapat ditampilkan seperti dorongan semangat untuk
Lontong Balap, Cwie Mie dan menyelesaikan tugas akhir dalam 2
sebagainya. Dalam segi pencahayaan, semester, serta dukungan materi
penggunaan teknik low key menjadi yang tiada putus sampai hari ini.
tantangan dikarenakan terdapat 3. Ary Setiyowati sebagai pendamping
menu makanan yang bumbunya hidup yang tiada henti memberi
berwarna gelap, sehingga cukup sulit dorongan yang kuat untuk
mendapatkan highlight dari makanan menyelesaikan tugas akhir dalam 2
tersebut. Kendala selanjutnya adalah semester.
penataan atau plating di mangkuk

20
4. Febriansyah Aditya Pratama 10. Kusrini, S.Sos., M.Sn., Dewan
sebagai teman yang selalu Redaksi Jurnal spectā.
memotivasi, menggerakan semua 11. Seluruh dosen dan karyawan
kegelisahan untuk menyelesaikan Fakultas Seni Media Rekam,
tugas akhir dalam 2 semester. Institut Seni Indonesia,
5. Marsudi, S.Kar., M.Hum., Dekan Yogyakarta. yang telah
Fakultas Seni Media Rekam, memberikan ilmu dan banyak
Institut Seni Indonesia, bantuan selama menjalani proses
Yogyakarta. perkuliahan.
6. Dr. Irwandi., M.Sn., Ketua Jurusan 12. Nurman Adi Tama, teman yang
Fotografi, Fakultas Seni Media selalu menginspirasi dan telah
Rekam, Institut Seni Indonesia, mendukung kelancaran tugas
Yogyakarta. akhir.
7. Pamungkas Wahyu Setiyanto, 13. Wilantika, teman yang membantu
M.Sn., Dosen Pembimbing I, yang kelancaran dalam pengerjaan
telah memberikan bimbingan dan skripsi
arahan selama proses penyusunan tugas akhir.
penciptaan Karya Seni Tugas Akhir 14. Mas Kulub yang selalu
ini. memberikan infomasi yang akurat
8. Syaifudin, M.Ds., Dosen dan meringankan beban
Pembimbing II yang telah mahasiswa.
memberikan bimbingan dan 15. Mas Barry yang selalu
arahan selama proses penyusunan memberikan semangat dan doa.
penciptaan Karya Seni Tugas Akhir 16. Mas Gojek yang selalu mengantar
ini. pesanan makanan.
9. Prof. Drs. Soeprapto Soedjono, 17. Serta semua pihak yang tidak bisa
M.F.A., Ph.D., selaku Cognate dan disebutkan satu persatu.
Dosen Wali yang telah memberikan Dengan segala kerendahan hati,
kritik dan saran yang membangun penulis menyadari bahwa
selama proses sidang skripsi penyusunan tugas akhir ini masih
penciptaan Karya Seni Tugas Akhir jauh dari kata sempurna. Untuk itu
ini. saran dan kritik yang membangun

21
sangat diharapkan demi kemajuan Langford, Michael John. 1989.
penciptaan karya berikutnya. Semoga Advanced Photography 5th edition.
karya seni tugas akhir ini dapat USA: Focal Press.
bermanfaat bagi khalayak luas dan Sadono, Sri. 2015. Komposisi Foto.
mahasiswa pejuang skripsi Jakarta: PT Elex Media
berikutnya. Komputindo.
Tjin, Enche. 2014. Kamus
KEPUSTAKAAN Fotografi. Jakarta: PT Elex Media
Abdi, Yuyung. 2011. Photography Komputindo.
From My Eyes. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo. PUSTAKA HALAMAN
Cleghorn, Mark. 2009. “What is Low
Info Budaya,
Key”. Lesson Nine: Lastolite School
https://www.infobudaya.net/2017
of Photography.
/09/ciri-khas-masakan-3-daerah-
Csaba, Fabian Faurholt. 2008.
pulau-jawa/ (diakses pada 13
“Redefining luxury: A review
Februari 2019 pukul 00:33).
essay”. Copenhagen Business
School. Jasa Foto Jakarta,

Dianawati, Ajen. 2015. 50 Masakan https://www.instagram.com/jasaf

Khas Jawa Timur. Jakarta: Wahyu otojakarta/ (diakses pada 13

Media. Februari 2019 pukul 00:52).

Horton, Paul B, Chester L. Hunt. Light Stalking,


1999. Sosiologi Jilid 2. Jakarta: https://www.lightstalking.com/low
Erlangga. -key-photography/ (diakses pada
Kemenbudpar. 2004. Ensiklopedi 13 Februari 2019 pukul 00:28).
Makanan Tradisional Indonesia
Reni,
(Sumatera). Jakarta.
https://www.gotravelly.com/blog/
Klaus, Heine. 2012. “The Identity of
makanan-khas-jawa-timur/
Luxury Brands”. Thesis. Faculty
(diakses pada 13 Februari 2019
VII, Economics and
pukul 00:04).
Management, University Technique
Berlin.

22
23
KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR
DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM
FOOD PHOTOGRAPHY
Muhammad Harits Fadhli
Pamungkas Wahyu Setiyanto
Syaifudin
Fakultas Seni Media Rekam
Volume X Nomor Y, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
Bulan 2020: yy-zz Surel: haritstoretto@gmail.com

Abstrak
Foto merupakan wujud visualiasi sebagai hasil dari pemikiran kreatif. Food
photography adalah foto yang mampu menyajikan tampilan makanan agar terlihat
menarik dan mengundang selera orang untuk makan. Melalui food photography,
promosi dapat dijadikan media untuk menyampaikan pesan yang tujuannya dapat
memperoleh kepercayaan konsumen terhadap suatu sajian makanan, sehingga hal
tersebut dapat memberi dan menarik minat konsumen secara efektif. Objek utama
dalam penciptaan karya seni ini adalah makanan khas Jawa Timur yang berada di
kota Yogyakarta. Memperkenalkan suatu makanan dari luar daerah merupakan
sebuah tantangan dalam hal konsistensi dan cita rasa. Pemanfaatan unsur
kemewahan dalam menyajikan makanan daerah merupakan sebuah trik yang dapat
menarik konsumen, dengan tampilan yang berbeda dari biasanya tentunya dapat
mengundang hasrat orang untuk makan. Penggunaan teknik low key membuat objek
utama terlihat lebih fokus, karena pencahayaan yang terarah dan dominan membuat
mata langsung tertuju pada objek utama.

Kata kunci: food photography, Jawa Timur, kemewahan, makanan, low key

Abstract
The visual luxury of East Java indigenous food in the Special Region of
Yogyakarta in from food photography. These indigenous food photos, are a form of
photographic visualization as a result of my creative thinking. The term of food
photography is a photo that is able to represent the appearance of food to make it look
attractive and arouse people's appetite to eat. Which is, it is used as a visual medium
food dish to convey a message whose purpose is to gain consumer confidence in a food
dish, so that it can provide and attract consumers' interest effectively. The main subject
in the creation of this work of art is the indigenous food of East Java in the city of
Yogyakarta. Introducing food from outside the area is a challenge in terms of consistency
and taste. Utilization of luxury elements in serving regional food is a trick that can also
attract consumers, with different appearances than usual that certainly invite people's
desire to eat. The use of low key techniques will make the main object looks more
focused, because directional and dominant lighting makes the eyes directly focused on
the main objects.

Keywords: indigenous food, East Java, luxury, low key


Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

PENDAHULUAN wisatawan dan juga merupakan


Dunia fotografi saat ini sudah kekayaan bangsa di bidang kuliner.
tidak asing lagi bagi kalangan Mengingat banyaknya makanan
siapapun yang mendengarnya. khas Jawa Timur yang sudah ada di
Teknologi di zaman sekarang semakin berbagai daerah di Indonesia, perlu
canggih, pengetahuan semakin luas, disadari bahwa hal ini dapat dijadikan
bahkan sebagian orang sudah suatu dasar penciptaan dalam dunia
menganggap fotografi sebagai fotografi. Melalui pengembangan
kebutuhan ekonomi. Pada dasarnya penciptaan dalam dunia fotografi,
foto adalah ungkapan yang di makanan khas di Indonesia dapat
visualisasikan dengan gambar kepada lebih dikenal lebih luas melalui karya
orang lain agar mengerti dengan apa fotografi. Dengan menampilkan karya
yang di ungkapkan. Sehingga sangat fotografi dengan tema makanan khas
memungkinkan jika ilmu fotografi Jawa Timur, masyarakat dapat lebih
dijadikan media untuk komunikasi, mengenal kuliner dari daerah yang
atau sebagai media untuk berbeda.
memperingati orang lain tentang Dalam menciptakan karya
suatu hal. tentang makanan khas Jawa Timur,
Indonesia memiliki ragam seni perlu adanya suatu tampilan foto yang
dan budaya yang keberadaannya berbeda, yaitu dengan menerapkan
perlu dikembangkan dan dilestarikan teknik cahaya low key, yang
agar tidak hilang ditelan waktu. memungkinkan objek utama terlihat
Banyak makanan dari daerah luar lebih menonjol daripada latar
Indonesia yang masuk dan kemudian belakang karena penggunaan cahaya
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Di dengan intensitas rendah. Sehingga
Indonesia banyak jenis masakan, hal tersebut dapat menjadi daya tarik
minuman, kudapan dari berbagai orang untuk dapat melihat kelezatan
bahan dasar yang ada ditiap-tiap makanan khas Jawa Timur.
daerah di Indonesia. Makanan khas Kemudian tampilan lain yang
daerah merupakan aset wisata bagi menonjol adalah penyajian makanan
suatu daerah dan mempunyai khas Jawa Timur yang dibuat dengan
peranan penting sebagai daya tarik konsep yang mewah, yaitu dengan
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

memperlihatkan detail tertentu dari serta bumbu tradisional seperti


setiap makanan. Promosi dalam food kemiri, kunyit, keluak dan
photography ditujukan kepada sebagainya. Makanan khas Jawa
masyarakat yang ada di Yogyakarta Timur terkenal dengan ragam jenis
dan ditujukan untuk masyarakat masakannya yang khas seperti rawon,
menengah atas. rujak cingur, lontong balap, tahu petis
Dalam buku milik Kementrian dan tahu campur (Dianawati: 2015:2).
Kebudayaan dan Pariwisata (2004) Dalam leksikal yang sangat tua,
menjelaskan bahwa, makanan kemewahan didefinisikan sebagai apa
tradisional bisa disebut sebagai pun yang lebih dari apa yang
makanan khas daerah atau makanan diperlukan. Setelah peningkatan
khusus di suatu daerah, yang standar hidup yang banyak pada kelas
merupakan salah satu unsur sosial. Akhirnya pada Abad ke-19,
kebudayaan. definisi itu semakin dipersempit oleh
Berdasarkan pengertian di kemewahan juga apa yang lebih dari
atas, dapat diartikan bahwa makanan biasa. Sejak itu, sebagian besar
tradisional adalah segala sesuatu leksikal memiliki pengertian bahwa
yang bisa dimakan yang berasal dari kemewahan adalah apapun yang lebih
suatu daerah dan hanya dimiliki di dari apa yang diperlukan dan biasa
daerah tersebut sehingga dapat (Klaus, 2012:63).
menjadi ciri khas untuk daerah Dalam kaitannya dengan dunia
tersebut, diolah menurut resep-resep fotografi, terutama pada makanan
makanan yang telah dikenal dengan khas Jawa Timur, kemewahan dapat
teknik dan alat masak yang dilihat berdasarkan apa yang
diturunkan dari generasi ke generasi. diterapkan. Makanan khas menjadi
Kuliner jawa timur memiliki hal yang biasa jika orang
cita rasa masakan yang lebih gurih mendengarnya, dengan tampilan atau
dan pedas jika dibandingkan dengan penyajian makanan yang tradisional
kuliner Jawa Tengah atau Jawa Barat dan tidak bermacam-macam. Dengan
yang cenderung manis dan legit. adanya unsur kemewahan, tujuan
Masakan Jawa Timur tidak terlalu utamanya adalah merubah mindset
manis dan banyak memakai sambal masyarakat terhadap makanan khas
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

yang terlihat biasa saja menjadi d. Kelas sosial menengah lapisan


sesuatu yang tidak biasa dan bernilai bawah (Lower-middle class) yaitu
tinggi yaitu dengan cara menyajikan pegawai pemerintah, kaum semi
makanan khas tersebut dengan profesional, supervisor, pengrajin
penyajian atau penataan makanan terkemuka
yang mewah baik dari segi alat makan e. Kelas sosial bawah lapisan atas
dan penyajian makanan. Sehingga hal (Upper lower class) yaitu pekerja tetap
tersebut dapat membentuk sebuah (golongan pekerja).
pola pikir yang berbeda terhadap f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-
makanan khas. Seperti yang lapisan bawah (Lower-lower class)
dijelaskan diatas, bahwa kemewahan yaitu para pekerja tidak tetap,
dapat terjadi setelah adanya pengangguran, buruh musiman,
peningkatan standar hidup dalam orang bergantung pada tunjangan.
kelas sosial. Dalam penulisan ini, golongan
Kelas Sosial adalah suatu kelas sosial menengah atas dipilih
lapisan (strata) dari orang-orang yang berdasarkan riset dan penelitian yang
memiliki berkedudukan sama dalam pernah dilakukan di restoran Depot
rangkaian kesatuan dari status sosial Jawa Timur yang berlokasi di daerah
(Horton, 1999:5). Pada masyarakat Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Amerika Serikat, pelapisan Food photography atau fotografi
masyarakat dibagi menjadi enam makanan merupakan still life
kelas yaitu: photography, istilah umum yang
a. Kelas sosial atas lapisan atas digunakan untuk benda-benda mati
(Upper-upper class) yaitu keluarga- yang ditata di dalam atau pun di luar
keluarga yang telah lama kaya. studio (Langford, 1989:299). Bila
b. Kelas sosial atas lapisan bawah mengurai sejarah fotografi makanan
(Lower-upper class) yaitu belum lama dalam urutan kronologis, tentu tidak
menjadi kaya. lepas dari sejarah berkembangnya still
c. Kelas sosial menengah lapisan atas life dalam seni lukis. Pada abad ke-17
(Upper-middle class) yaitu pengusaha, banyak pelukis Eropa yang mendapat
kaum profesional. tugas membuat karya still life dari
orang-orang kaya pada zaman itu.
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

Saat itu gambar makanan juga sering lebih rendah dalam tone dan
digunakan sebagai materi karenanya disebut sebagai 'Low key'.
pembelajaran. Lukisan pada saat itu Gambar apa pun yang gelap atau
digunakan untuk memperkuat hitam, dengan mayoritas kisaran
gagasan bahwa memiliki banyak tonal di tingkat kecerahan rendah
makanan di lemari makan adalah dapat disebut sebagai kunci rendah.
tanda kekayaan, karena mereka Low Key digunakan untuk
menampilkan indikator kelas dan menggambarkan gambar yang gelap
status yang berhubungan dengan dalam kisaran nada atau tonal range
orang kaya pada saat itu. Titik sejarah (Cleghorn, 2009:2).
yang signifikan, kemudian menjadi Menggunakan teknik low key
cikal bakal fotografi makanan bertujuan untuk lebih menonjolkan
kontemporer. Food Photography lebih kontras dari sebuah objek. Low Key
dianggap sebagai bagian still life adalah gambar yang memliki area
photography yang menekankan gelap dominan dan sedikit bagian
komposisi, bentuk, dan lighting (Abdi, terang. Dapat dibuat dengan
2015:5). melakukan pengukuran pada area
Jenis fotografi ini adalah paling terang dengan menggunakan
spesialisasi dari commercial spot metering sehingga secara
photography, yang bertujuan untuk keseluruhan menjadi under exposure
membuat foto makanan agar terlihat (Sadono, 2015:15).
menarik dan menggiurkan. Food Dalam menciptakan sebuah
Photography biasanya digunakan penelitian, terdapat proses berupa
untuk keperluan komersial seperti rumusan ide yang diterapkan sebagai
iklan, menu, poster, kemasan, dan titik terang dalam pembuatan karya
lain-lain. Profesional fotografi di tugas akhir ini, diantaranya adalah
bidang ini biasanya bekerja sama memvisualisasikan unsur kemewahan
dengan beberapa ahli terutama koki, pada makanan khas Jawa Timur dan
penata makanan (food stylist) dan juga memvisualisasikan makanan
asisten (Tjin, 2014:64). khas Jawa Timur sebagai media
Karena abu-abu adalah pada mid promosi di Daerah Istimewa
tone, hitam di tingkat kecerahan yang Yogyakarta dengan tujuan
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

menyebarluaskan makanan khas


Jawa Timur kepada masyarakat di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Observasi atau penelitian
dilakukan dengan cara mencari karya
serupa yang dijadikan sebagai acuan
dalam pembuatan karya tugas akhir,
seperti yang di terapkan oleh salah
satu fotografer komersil yang bergerak
di bidang food photography, ia adalah
Albert Kurniawan, tinggal di Jakarta
dan banyak mempromosikan karya “Bakmi Godog”
2015
foto makanannya di media sosial yaitu Karya Albert Kurniawan
Media online dengan ukuran 1:1
Instagram. Dalam pembuatan karya Teknik pencahayaan low key
Sumber: Instagram @fotomakananjakarta
tugas akhir, teknik pencahayaan low
Karya Albert Kurniawan
key yang digunakan dalam karya
menggunakan teknik pencahayaan low
Albert Kurniawan diacu sebagai
key dalam membuat foto makanan,
konsep dari pembuatan karya tugas
penggunaan teknik low key membuat
akhir ini.
subjek terlihat lebih menonjol karena
arah cahaya menjadi lebih terarah.
Dalam membuat foto makanan
albert memiliki style yang sederhana
namun terkesan mewah. Albert
mengutamakan keunikan dan kualitas
dari produk makanan dengan
menunjukan tekstur, detail dan
keunikan dari setiap makanan.
Terlepas dari penataan makanan, foto
makanan juga mengutamakan
penataan properti seperti mangkuk,
sendok, garpu, serbet dan lainnya agar
keserasian properti dengan makanan
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

tetap terlihat menarik. Selain itu, albert Karya foto milik Rika Ekawati
juga memperhatikan setiap sudut menampilkan masakan rumahan
pengambilan dalam foto makanan, berupa tumis sayur dan ayam goreng
sehingga foto-foto yang dihasilkan yang dilengkapi besek nasi dan alat
dapat memunculkan detail dari setiap makan pada background untuk
makanan. Dalam karya Albert mengisi ruang kosong sekaligus
Kurniawan, teknik low key diacu membandingkan ukuran antara subjek
karena teknik low key yang digunakan utama dan pendukung. Penggunaan
albert tidak hanya monoton pada area properti seperti alas foto berwarna
yang gelap, melainkan ada beberapa coklat tua bertujuan untuk mengunci
titik dimana cahaya terang dan gelap subjek utama yang menggunakan
tersebut bisa membuat makanan lebih piring berwarna putih sehingga
menonjol jika dilihat. highlight dari makanan muncul.
Pada karya Rika, orientasi
portrait diacu dalam membuat sebuah
foto makanan. Terlihat jelas
penggunaan orientasi portrait membuat
tatanan makanan terlihat menarik,
serasi dan tepat dengan objek pengisi
di sekitarnya.

“Hidangan tradisional”
2018
Karya Rika Ekawati
Media online dengan ukuran 4:5
Pengguaan orientasi potrait
Sumber: Instagram @rikaekawati
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

dalam jumlah yang banyak, selain itu


pemilihan piring yang digunakan juga
terkesan mewah dan memiliki bentuk
yang unik, sehingga pengaplikasian
media tersebut dijadikan acuan dalam
membuat karya skripsi tugas akhir.

METODE PENCIPTAAN KARYA


“Kuliner Indonesia”
2016 1. Proses Pencarian Ide
Karya Jasa Foto Jakarta
Media online dengan ukuran 4:3 Sebelum masuk dalam proses
Pengguaan orientasi landscape
Sumber: Instagram @jasafotojakarta penyusunan konsep, pencarian ide
Karya dari Jasa Foto Jakarta dilakukan dengan cara melakukan
menampilkan berbagai masakan survei makanan khas Jawa Timur
Indonesia yang disajikan dengan yang ada di berbagai restoran atau
bentuk dan ukuran yang berbeda- warung yang ada di Yogyakarta. Selain
beda. Dalam foto tersebut makanan itu, referensi foto makanan dapat
disajikan dengan plating yang mewah dijadikan ide agar dapat mengambil
dan tersusun rapi dengan porsi yang sisi kreatif lainnya yang dapat
banyak. Penggunaan alas foto diterapkan agar foto makanan ini
berwarna coklat tua digunakan untuk nantinya dapat sesuai harapan.
mengunci warna dari makanan, 2. Proses Penyusunan Konsep
sehingga makanan terlihat lebih Konsep sebelum pemotretan
menonjol. Properti pendukung seperti dilakukan dengan cara menyusun
kain ghoni dan juga aneka sayuran di makanan diatas plate dengan baik,
letakkan di pinggir guna mengisi ruang rapi dan semenarik mungkin, agar
yang kosong. makanan terlihat nikmat dan
Pengambilan dengan sudut high menggiurkan ketika dilihat. Sebagai
angle membuat keseluruhan makanan wujud dari kemewahan, penggunaan
terlihat secara jelas, dan lebih enak mangkuk dan piring dipilih
dipandang. Pada karya Jasa Foto berdasarkan bentuk yang unik dan
Jakarta, diacu tatanan dalam corak yang menarik, agar makanan
menyusun makanan atau plating terlihat lebih mewah. Penggunaan
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

teknik low key digunakan untuk berbahan kaca hitam digunakan


menciptakan karakter cahaya yang sebagai alas dari makanan agar
berdimensi sehingga cahaya yang terlihat lebih elegant. Proses
jatuh ke objek terdapat sudut gelap pemotretan dilakukan didalam
dan terang. ruangan yang ditata sedemikian rupa
3. Persiapan Pemotretan menjadi mini studio dengan setup
Sebelum memasuki proses lighting, alas foto dan background.
pemotretan, persiapan pemotretan Sebelum proses pemotretan,
dilakukan dengan membeli makanan dilakukan penataan terhadap
khas Jawa Timur yang ada di makanan dengan properti pendukung,
Yogyakarta secara langsung agar setelah semua selesai tahap
sajian pada makanan saat dibeli selanjutntya yaitu proses pengukuran
lengkap dan sesuai. Setelah semua lighting dan menyesuaikan
makanan sudah dipersiapkan, penggunaan aksesoris lampu dengan
peralatan fotografi berupa kamera, apa yang dibutuhkan, pada
lensa, tripod, memory card, lighting pemotretan karya tugas akhir,
dan properti pendukung seperti alas penggunaan aksesoris lampu berupa
foto dipersiapkan. snoot dan softbox sangat dibutuhkan
4. Proses Pemotretan untuk dapat memperoleh karya yang
Proses pemotretan akan sesuai dan baik. Pada saat
menggunakan kamera Fujifilm XT-1 pemotretan, penggunaan format RAW
dengan lensa Fujinon Super EBC XF pada kamera ditujukan agar
35 mm F/2 R WR dan menggunakan memperoleh kualitas gambar yang
2 lighting berjenis flash external lebih baik. Selain itu, selama
Godox V850 II dengan trigger Godox pemotretan penulis juga akan
HSS X1T for Fujifilm dan membawa sejumlah teman yang
menggunakan aksesoris lampu sama-sama berasal dari Jawa Timur
berupa 1 buah softbox, 1 buah snoot, untuk dapat memberi masukan dan
1 buah reflektor dan 1 buah kaca juga membantu proses pemotretan
cermin bulat berukuran kecil yang agar dapat terlaksana dengan lancar
digunakan sebagai pemantul cahaya. dan baik.
Selain itu, penggunaan alas foto 5. Proses Olah Digital
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

Proses olah digital dilakukan 75 cm) dengan finishing glossy.


dengan menggunakan aplikasi edit Kemudian karya dapat di pamerkan
foto yaitu Photoshop CC 2018 dengan sebagai proses akhir dari penciptaan
cara memperbaiki warna pada objek karya skripsi tugas akhir.
dan juga menaikkan saturasi pada
warna tertentu agar sesuai dengan PEMBAHASAN
apa yang dilihat. Kemudian Dalam mewujudkan makanan
penggunaan dodge tool dan burn tool khas Jawa Timur yang bernuansa
diperlukan untuk menyeleksi bagian mewah, penggunaan alat makan
yang harusnya lebih gelap dan lebih seperti piring, mangkuk, sendok, garpu
terang, sehingga terdapat perbedaan dan properti lainnya harus memiliki
antara objek utama dan objek kesan mewah. Selain itu faktor lain
pendukung. Selain itu, penggunaan yang mendukung nuansa mewah
spot healing dan juga clone stamp juga adalah penyajian dan penataan
diperlukan apabila ada objek lain yang makanan khas Jawa Timur itu sendiri,
mengganggu keindahan dalam foto, seperti contoh Rawon, harus dilengkapi
seperti misalnya ada sisa makanan dengan nasi, jeruk nipis, toge, sambal
yang jatuh dan tidak kasat mata dan dan kerupuk udang.
juga apabila ada makhluk hidup lain Dalam proses pewujudan
yang hinggap di makanan seperti lalat. sebuah karya, survei dilakukan
6. Proses Cetak dan Pameran terlebih dahulu untuk mencari
Proses cetak dilakukan dengan informasi mengenai makanan khas
mencetak karya dengan ukuran 4R Jawa Timur yang ada di Yogyakarta,
(10,2 x 15,2 cm) dengan finishing baik di warung atau restoran. Setelah
glossy selama konsultasi dengan semua hasil survei dikumpulkan
dosen pembimbing. Kemudian, ketika secara matang dan baik, maka
semua foto yang sudah konsultasikan persiapan konsep dilakukan dari setiap
kepada dosen pembimbing sudah menu makanan agar ketika pemotretan
diterima dengan baik maka semua tidak kesulitan dalam memikirkan
foto akan diperbesar dan dicetak konsep.
dengan dua ukuran yaitu, ukuran Penggunaan teknik low key
16R (40 x 60 cm) dan juga 22RS (50 x pada pembuatan karya tugas akhir ini
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

digunakan sebagai karakter cahaya Penggunaan alas berwarna


yang diterapkan pada makanan khas hitam dari bahan kaca atau biasa
Jawa Timur, tujuannya untuk disebut black glass diterapkan sebagai
mengatur arah cahaya yang masuk ke wujud dari kemewahan, karena warna
objek, sehingga cahaya lebih terfokus hitam memiliki kesan yang elegant.
pada objek utama. Selain itu, penggunaan alas berwarna
Sebelum melakukan sebuah hitam diterapkan guna mengunci
pemotretan, terlebih dahulu menyusun warna dari objek dan juga dapat
(plating) menu makanan atau menata menonjolkan visual dari kepulan asap
komposisi makanan kedalam piring atau uap yang dihasilkan dari setiap
atau mangkok yang sudah ditentukan hidangan makanan khas Jawa Timur,
berdasarkan konsep dan ide, yang sehingga mata langsung tertuju dan
kemudian dilanjutkan dengan menata terfokus pada objek.
properti yang sesuai agar dapat terlihat Agar terlihat lebih mewah,
lebih menarik dan bervariasi. semua makanan yang biasa disajikan
Penggunaan orientasi portrait dalam keadaan panas memiliki visual
yang dominan akan dilakukan selama asap atau uap yang dibuat
proses pewujudan karya di skripsi menggunakan alat bernama humidifier
tugas akhir ini. Dengan menggunakan atau pelembab ruangan. Alat ini dapat
orientasi portrait, penataan makanan menciptakan asap atau uap secara
menjadi lebih leluasa, sehingga terus menerus, dengan visual asap
nantinya makanan tersebut akan atau uap ini, objek terlihat lebih
terlihat lebih menarik dilihat, selain itu menarik dan menggugah selera.
penggunaan orientasi portrait juga Objek penciptaan dalam karya
dapat menjadi perbandingan jarak seni fotografi ini adalah makanan
dekat dan jauh antara objek utama khas Jawa Timur yang ada di berbagai
berupa makanan dan objek restoran atau warung di Daerah
pendukung. Selain orientasi portrait, Istimewa Yogyakarta. Menu makanan
penggunaan orientasi landscape juga dalam objek penciptaan ini adalah
diterapkan untuk mempersempit frame makanan yang berasal dari berbagai
ketika mengambil objek dalam jarak daerah Jawa Timur seperti contoh
yang lebih dekat atau close up. kota Surabaya dan Malang yang pada
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

umumnya menyajikan makanan khas macam warung atau restoran yang


berupa Rawon dan juga untuk kota ada di Daerah Istimewa Yogyakarta,
Malang adalah Bakso. diantara lain:
Kuliner di Indonesia 1. Bakso Malang
mempunyai berbagai macam 2. Bebek Sinjay
hidangan makanan seperti dari 3. Gado-Gado Siram
daerah asal. Selain itu, kuliner di 4. Lontong Kupang
Indonesia juga mempunyai kesamaan 5. Otak - Otak Bandeng
nama dalam hidangan makanan, 6. Sate Ponorogo
namun dengan penyajian makanan 7. Sego Tumpang
yang berbeda. Seperti contoh Gado- 8. Sego Pecel
Gado yang berasal dari kota Jakarta 9. Rawon
akan berbeda dengan Gado-Gado 10. Rujak Cingur
yang ada di Jawa Timur, karena Gado- 11. Tahu Campur
Gado dari Jawa Timur ini memiliki 12. Tahu Tek
bumbu kacang yang lebih kuning dan Beberapa objek diatas dipilih
juga terdapat tambahan sayuran berdasarkan riset dan observasi yang
berupa selada dalam campurannya, sudah dilakukan di berbagai macam
sedangkan Gado-Gado yang berasal warung atau restoran yang ada di
dari Jakarta tidak menggunakan Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun
selada sebagai campurannya. terdapat satu hidangan khas Jawa
Perbedaan penyajian dari makanan Timur yang sangat jarang ditemukan
tersebut menjadi salah satu hal yang di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu
mendorong ide untuk dapat Sate Ponorogo, untuk itu membeli
memvisualiasaikan makanan khas langsung ke kota asal adalah salah
Jawa Timur dalam karya seni satu pilihan yang tepat. Sate Ponorogo
fotografi. dipilih dikarenakan memiliki bentuk
Objek dalam penciptaan karya sate yang unik dan berbeda dari sate
tugas akhir ini adalah makanan khas pada umumnya, yaitu memiliki
Jawa Timur yang dipilih berdasarkan bentuk daging yang pipih.
hidangan main course atau makanan Dalam ulasan karya, makanan
utama yang didapatkan dari berbagai khas Jawa Timur yang ditampilkan
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

pada ulasan karya adalah makanan Timur yang tersebar di Daerah


utama (main course) yang berada di Istimewa Yogyakarta.
berbagai restoran atau warung yang
ada di Daerah Istimewa Yogyakarta
seperti, Bakso Malang, Rawon
Surabaya, Otak-Otak Bandeng Gresik
dan sebagainya. Selain itu, juga
terdapat menu makanan yang tidak
terdapat di Daerah Istimewa
Yogyakarta seperti Sate Ponorogo.
Dalam membuat makanan yang
menarik dan terlihat mewah, perlu
adanya suatu penataan yang baik
agar makanan dapat terlihat
menggiurkan dan menggugah selera.
Makanan khas Jawa Timur
ditampilkan dalam bentuk visual
fotografi melalui penataan makanan,
pencahayaan dan properti pendukung Karya Foto 1
“Bebek Sinjay”
yang dibutuhkan, agar tercipta visual 2020
Cetak glossy ukuran 50x75 cm
foto yang menarik dan menggugah
selera. Karya Tugas Akhir ini
merupakan salah satu cara untuk
mengenalkan makanan khas Jawa
Timur kepada masyarakat di Daerah
Istimewa Yogyakarta yang mungkin
tidak semua mengetahui sepenuhnya.
Dalam ulasan karya, disampaikan
mengenai teknis pemotretan, tujuan
penggunaan alat, penjelasan meng-
enai makanan khas Jawa Timur dan
Karya Foto 1
juga lokasi dari makanan khas Jawa Skema Pemotretan
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

Pada ulasan karya 1, ditampilkan dengan memilih


pemotretran dilakukan dengan posisi potongan bebek yang memiliki bentuk
kamera dari arah 0 derajat dengan yang terbaik dan menggungah selera,
posisi badan duduk, hal ini bertujuan dengan plating sambal pencit
untuk memperlihatkan detail dari dibawahnya.
makanan secara luas. Pemotretan Bebek Sinjay adalah makanan
menggunakan lensa fix 35 mm untuk yang berasal dari Madura yang
menghasilkan detail yang baik dan dimasak dengan cara digoreng dengan
cropping yang baik pada setiap teknik deep fried yang disajikan
pemotretan. Pencahayaan menggu- dengan serundeng kelapa diatasnya.
nakan dua sumber cahaya, cahaya Bebek Sinjay biasanya disajikan
utama (main light) menggunakan dengan nasi hangat, lalapan dan
aksesoris softbox yang berada pada sambal khas Madura yaitu sambal
posisi 90 derajat untuk mengisi area pencit yang terbuat dari mangga
sebelah kanan dan fill in berada pada muda, sehingga rasa dari sambal ini
arah 270 menggunakan aksesoris tergolong asam yang segar.
reflektor dan cermin untuk mengisi Dalam penciptaan karya, Bebek
area sebelah kiri. Ruang tajam luas Sinjay berasal dari warung sederhana
dipilih untuk mempertahankan detail bernama “Ayam dan Bebek Sinjaya
dari objek lainnya selain objek utama (Spesial Sambal Ijo dan Sambal Pencit
seperti nasi, sambal pencit dan Madura)” yang terletak di Jalan
lalapan berupa timun. Penggunaan Babaran, gang kenanga, Umbulharjo.
alas berupa black glass adalah pilihan Warung ini dipilih karena satu-
untuk mengunci objek agar tetap satunya yang menjual sambal pencit
terlihat fokus, dan memberikan kesan khas Madura.
yang elegant. Penggunaan alat berupa
humidifier atau pelembab ruangan
digunakan untuk dapat menciptakan
asap atau uap dari makanan yang
terlihat panas. Kemewahan
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

Pada ulasan karya 2, diambil


dengan posisi kamera dari arah 0
derajat dengan posisi badan yang
tegak, hal ini bertujuan untuk
memperlihatkan keseluruhan dari
Rawon Surabaya yang dihidangkan
bersama nasi dan objek pendukung
lainnya. Pemotretan menggunakan
lensa fix 35 mm untuk menghasilkan
detail yang baik dan cropping yang
baik pada setiap pemotretan.
Pencahayaan menggunakan tiga
sumber cahaya, cahaya utama (main
light) menggunakan aksesoris softbox
yang berada pada posisi 90 derajat
untuk mengisi area sebelah kanan
Karya Foto 2 dan fill in berada pada dua posisi yaitu
“Rawon”
2020 dari arah 225 menggunakan aksesoris
Cetak glossy ukuran 50x75 cm
snoot dan arah 270 menggunakan
aksesoris reflektor untuk mengisi area
sebelah kiri. Ruang tajam luas dipilih
untuk mempertahankan detail dari
objek lainnya selain objek utama
seperti nasi, kerupuk, sambal, toge
dan properti berupa sendok garpu.
Penggunaan alas berupa black glass
adalah pilihan untuk mengunci warna
objek agar tetap fokus dan
memberikan kesan yang elegant.
Penggunaan alat berupa humidifier
Karya Foto 2 atau pelembab ruangan digunakan
Skema Pemotretan
untuk dapat menciptakan asap atau
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

uap dari makanan yang terlihat


panas. Kemewahan ditampilkan
dengan penggunaan alat makan
berupa mangkuk putih dengan corak
yang unik. Selain itu, penyusunan
makanan atau plating juga dibuat
serapi dan semenarik mungkin,
sehingga makanan terlihat
menggungah selera.
Rawon adalah makanan yang
terkenal dari Surabaya yang memiliki
warna kuah berwarna hitam karena
bahan utamanya adalah kluwek.
Rawon mempunyai isian berupa
daging sapi dan toge, biasanya
disajikan dengan nasi hangat,
kerupuk udang, telur asin dan Karya Foto 3
“Bakso Malang”
sambal. 2020
Rawon dalam penciptaan karya Cetak glossy ukuran 50x75 cm

berasal dari salah satu warung yang


ada di kota Yogyakarta, tepatnya di
jalan Mataram No. 24, warung ini
dipilih karena isian rawon berupa
daging memiliki ukuran yang lebih
besar, lebih tebal dan melimpah
dibandingkan dengan warung lainnya.

Karya Foto 3
Skema Pemotretan
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

Pada ulasan karya 3, diambil Selain itu, penyusunan makanan atau


dengan posisi kamera dari arah 0 plating juga dibuat serapi dan
derajat dengan posisi badan duduk, semenarik mungkin, sehingga
hal ini bertujuan untuk makanan terlihat menggungah selera.
memperlihatkan detail dari makanan Bakso Malang adalah makanan
dan juga mangkuk yang mempunyai yang berasal dari Malang yang
corak bergaris. Pemotretan memiliki aneka isian seperti bakso,
menggunakan lensa fix 35 mm untuk bakwan, mie kuning, bihun dan juga
menghasilkan detail yang baik dan aneka gorengan seperti, batepang
cropping yang baik pada setiap (bakso telur pangsit), batapang (bakso
pemotretan. Pencahayaan meng- tahu pangsit) dan bagopang (bakso
gunakan tiga sumber cahaya, cahaya gulung pangsit). Dalam penciptaan
utama (main light) menggunakan karya, Bakso Malang berasal dari
aksesoris softbox yang berada pada restoran bernama “Thumb Thumb
posisi 90 derajat untuk mengisi area Bakso Malang” yang ada di bagian
sebelah kanan dan fill in berada pada utara Yogyakarta, tepatnya di jalan
dua posisi yaitu dari arah 225 Magelang Km. 5.6, restoran ini dipilih
menggunakan aksesoris snoot dan karena memiliki menu yang lengkap,
arah 270 menggunakan aksesoris seperti gorengan yang hanya ada di
reflektor untuk mengisi area sebelah kota Malang, namun di restoran ini
kiri. Penggunaan alas berupa black semua menu tersebut tersedia dengan
glass adalah pilihan untuk mengunci lengkap.
objek agar tetap terlihat fokus, dan
memberikan kesan yang elegant.
Penggunaan alat berupa humidifier
atau pelembab ruangan digunakan
untuk dapat menciptakan asap atau
uap dari makanan yang terlihat
panas. Kemewahan ditampilkan
dengan penggunaan alat makan
berupa mangkuk coklat muda dengan
corak yang unik.
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

baik dan cropping yang baik pada


setiap pemotretan. Pencahayaan
menggunakan tiga sumber cahaya,
cahaya utama (main light)
menggunakan aksesoris softbox yang
berada pada posisi 90 derajat untuk
mengisi area sebelah kanan dan fill in

Karya Foto 4 berada pada dua posisi yaitu dari arah


“Rujak Cingur”
2020
225 menggunakan aksesoris snoot
Cetak glossy ukuran 75x50 cm dan arah 270 menggunakan aksesoris
reflektor untuk mengisi area sebelah
kiri. Ruang tajam luas dipilih untuk
mempertahankan detail selain dari
objek utama seperti lontong, kerupuk,
petis dan properti pendukung yaitu
sendok garpu. Penggunaan alas
berupa black glass adalah pilihan
untuk mengunci objek agar tetap
terlihat fokus, dan memberikan kesan
yang elegant.
Rujak cingur adalah makanan
Karya Foto 4 khas Surabaya. Dalam bahasa Jawa,
Skema Pemotretan
kata cingur berarti "mulut", hal ini
Pemotretran pada karya 4 merujuk pada bahan irisan mulut
diambil dengan orientasi landscape atau moncong sapi yang direbus dan
dengan posisi kamera dari arah 0 dicampurkan ke dalam hidangan.
derajat dengan posisi badan tegak, hal Rujak cingur biasanya terdiri dari
ini bertujuan untuk memperlihatkan irisan beberapa jenis buah seperti
detail dari makanan dan juga piring timun, kerahi, yaitu sejenis timun
yang mempunyai bentuk unik. khas Jawa Timur, bengkuang,
Pemotretan menggunakan lensa fix 35 mangga muda, nanas, kedondong,
mm untuk menghasilkan detail yang kemudian ditambah lontong, tahu,
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran


seperti kecambah/taoge, kangkung,
dan kacang panjang. Namun sajian
Rujak Cingur dalam karya ini adalah
penyajian "matengan" yang hanya
terdiri dari bahan-bahan matang saja
seperti lontong, tahu goreng, tempe
goreng, toge dan kangkung yang
sudah di rebus. Dalam penciptaan
karya, Rujak Cingur berasal dari
warung yang ada di jantung kota
Yogyakarta, tepatnya di area Stadion
Kridosono, warung ini dipilih karena
memiliki aneka ragam masakan khas
Jawa Timur.

Karya Foto 5
“Otak-Otak Ikan Bandeng”
2020
Cetak glossy ukuran 50x75 cm

Karya Foto 5
Skema Pemotretan
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

Pemotretran pada karya 5 Otak-Otak Ikan Bandeng


diambil dengan posisi kamera dari adalah makanan khas Gresik yang
arah 0 derajat dengan posisi kamera disajikan dengan lalapan berupa
tepat diatas objek, hal ini bertujuan selada, timun, kemangi dan juga
untuk memperlihatkan detail dari sambal terasi. Otak-Otak Ikan
makanan dan juga piring dari atas. Bandeng berasal dari warung yang
Pemotretan menggunakan lensa fix 50 ada di selatan Yogyakarta bernama
mm untuk menghasilkan detail yang “Warung Makan Bu Mus” tepatnya di
baik dan cropping yang baik pada jalan Parangtiris Km. 8, warung ini
setiap pemotretan. Pencahayaan dipilih karena satu-satunya yang
menggunakan dua sumber cahaya, menjual Otak-Otak Ikan Bandeng di
cahaya utama (main light) Yogyakarta.
menggunakan aksesoris softbox yang
berada pada posisi 90 derajat untuk SIMPULAN
mengisi area sebelah kanan dan fill in Dengan adanya penciptaan
berada pada arah 270 menggunakan karya tugas akhir yang berjudul
aksesoris reflektor untuk mengisi area "Kemewahan Makanan khas Jawa
sebelah kiri. Ruang tajam luas dipilih Timur di Daerah Istimewa Yogyakarta
untuk mempertahankan detail selain dalam Food Photography", diharapkan
dari objek utama seperti lalapan dan mampu memberi informasi kepada
properti pendukung yaitu sendok masyarakat mengenai makanan khas
garpu. Penggunaan alas berupa black Jawa Timur yang ada di Daerah
glass adalah pilihan untuk mengunci Istimewa Yogyakarta. Serta
objek agar tetap terlihat fokus, dan diharapkan untuk pelaku bisnis
memberikan kesan yang elegant. makanan untuk dapat
Kemewahan ditampilkan dengan mempromosikan setiap makanannya
penggunaan alat makan berupa piring melalui konsep foto kemewahan, agar
hitam yang berbentuk flat. Selain itu, dapat menarik konsumen. Wujud
penyusunan makanan atau plating kemewahan dalam penciptaan skripsi
juga dibuat serapi dan semenarik tugas akhir diterapkan melalui
mungkin, sehingga makanan terlihat penggunaan alat makan seperti
menggungah selera. mangkuk atau piring yang memiliki
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

corak yang unik dan mempunyai atau piring dengan objek makanan
kesan yang mewah, selain itu plating yang memiliki tekstur yang licin dan
atau penyusunan makanan yang rapi mudah bergerak, sehingga penataan
dan terlihat jelas juga diterapkan menjadi lebih sulit dan memakan
sebagai wujud kemewahan, sehingga waktu yang lebih lama. Penggunaan
masyarakat dapat melihat makanan depth of field yang luas
khas Jawa Timur dengan penyajian memungkinkan untuk memperoleh
yang sudah tidak biasa lagi, detail secara keseluruhan.
melainkan mewah. Kesan elegant juga
diterapkan pada penggunaan alas Ucapan Terima Kasih
berwarna hitam yang terbuat dari Penulis ingin menyampaikan
kaca. ucapan terima kasih kepada semua
Dalam pembuatan karya berjudul pihak yang telah membantu banyak
“Kemewahan Makanan khas Jawa hal dan berperan penting dalam
Timur di Daerah Istimewa Yogyakarta terwujudnya karya tugas akhir ini.
dalam Food Photography”, terdapat Terimakasih yang tulus penulis
kesulitan berupa penemuan lokasi sampaikan kepada:
makanan khas Jawa Timur di Daerah 1. Allah SWT atas segala rahmat dan
Istimewa Yogyakarta dan penyajian karunia-Nya.
yang kurang sesuai dengan apa yang 2. Bapak dan Ibuk atas segalanya,
disajikan di Jawa Tiimur. Sehingga cinta, kasih sayang. Serta tak
beberapa makanan khas Jawa Timur henti-hentinya memberikan
tidak semua dapat ditampilkan seperti dorongan semangat untuk
Lontong Balap, Cwie Mie dan menyelesaikan tugas akhir dalam 2
sebagainya. Dalam segi pencahayaan, semester, serta dukungan materi
penggunaan teknik low key menjadi yang tiada putus sampai hari ini.
tantangan dikarenakan terdapat 3. Ary Setiyowati sebagai pendamping
menu makanan yang bumbunya hidup yang tiada henti memberi
berwarna gelap, sehingga cukup sulit dorongan yang kuat untuk
mendapatkan highlight dari makanan menyelesaikan tugas akhir dalam 2
tersebut. Kendala selanjutnya adalah semester.
penataan atau plating di mangkuk
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

4. Febriansyah Aditya Pratama 10. Kusrini, S.Sos., M.Sn., Dewan


sebagai teman yang selalu Redaksi Jurnal spectā.
memotivasi, menggerakan semua 11. Seluruh dosen dan karyawan
kegelisahan untuk menyelesaikan Fakultas Seni Media Rekam,
tugas akhir dalam 2 semester. Institut Seni Indonesia,
5. Marsudi, S.Kar., M.Hum., Dekan Yogyakarta. yang telah
Fakultas Seni Media Rekam, memberikan ilmu dan banyak
Institut Seni Indonesia, bantuan selama menjalani proses
Yogyakarta. perkuliahan.
6. Dr. Irwandi., M.Sn., Ketua Jurusan 12. Nurman Adi Tama, teman yang
Fotografi, Fakultas Seni Media selalu menginspirasi dan telah
Rekam, Institut Seni Indonesia, mendukung kelancaran tugas
Yogyakarta. akhir.
7. Pamungkas Wahyu Setiyanto, 13. Wilantika, teman yang membantu
M.Sn., Dosen Pembimbing I, yang kelancaran dalam pengerjaan
telah memberikan bimbingan dan skripsi
arahan selama proses penyusunan tugas akhir.
penciptaan Karya Seni Tugas Akhir 14. Mas Kulub yang selalu
ini. memberikan infomasi yang akurat
8. Syaifudin, M.Ds., Dosen dan meringankan beban
Pembimbing II yang telah mahasiswa.
memberikan bimbingan dan 15. Mas Barry yang selalu
arahan selama proses penyusunan memberikan semangat dan doa.
penciptaan Karya Seni Tugas Akhir 16. Mas Gojek yang selalu mengantar
ini. pesanan makanan.
9. Prof. Drs. Soeprapto Soedjono, 17. Serta semua pihak yang tidak bisa
M.F.A., Ph.D., selaku Cognate dan disebutkan satu persatu.
Dosen Wali yang telah memberikan Dengan segala kerendahan hati,
kritik dan saran yang membangun penulis menyadari bahwa
selama proses sidang skripsi penyusunan tugas akhir ini masih
penciptaan Karya Seni Tugas Akhir jauh dari kata sempurna. Untuk itu
ini. saran dan kritik yang membangun
spectã Vol. x No. x - Januari 2020

sangat diharapkan demi kemajuan Langford, Michael John. 1989.


penciptaan karya berikutnya. Semoga Advanced Photography 5th edition.
karya seni tugas akhir ini dapat USA: Focal Press.
bermanfaat bagi khalayak luas dan Sadono, Sri. 2015. Komposisi Foto.
mahasiswa pejuang skripsi Jakarta: PT Elex Media
berikutnya. Komputindo.
Tjin, Enche. 2014. Kamus
KEPUSTAKAAN Fotografi. Jakarta: PT Elex Media
Abdi, Yuyung. 2011. Photography Komputindo.
From My Eyes. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo. PUSTAKA HALAMAN
Cleghorn, Mark. 2009. “What is Low
Info Budaya,
Key”. Lesson Nine: Lastolite School
https://www.infobudaya.net/2017
of Photography.
/09/ciri-khas-masakan-3-daerah-
Csaba, Fabian Faurholt. 2008.
pulau-jawa/ (diakses pada 13
“Redefining luxury: A review
Februari 2019 pukul 00:33).
essay”. Copenhagen Business
School. Jasa Foto Jakarta,

Dianawati, Ajen. 2015. 50 Masakan https://www.instagram.com/jasaf

Khas Jawa Timur. Jakarta: Wahyu otojakarta/ (diakses pada 13

Media. Februari 2019 pukul 00:52).

Horton, Paul B, Chester L. Hunt. Light Stalking,


1999. Sosiologi Jilid 2. Jakarta: https://www.lightstalking.com/low
Erlangga. -key-photography/ (diakses pada
Kemenbudpar. 2004. Ensiklopedi 13 Februari 2019 pukul 00:28).
Makanan Tradisional Indonesia
Reni,
(Sumatera). Jakarta.
https://www.gotravelly.com/blog/
Klaus, Heine. 2012. “The Identity of
makanan-khas-jawa-timur/
Luxury Brands”. Thesis. Faculty
(diakses pada 13 Februari 2019
VII, Economics and
pukul 00:04).
Management, University Technique
Berlin.
Muhammad Harits Fadhli, KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

Anda mungkin juga menyukai