Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mingguan Mata Kuliah Perancangan Kawasan Wisata oleh
Dosen Ibu Sri Sutarni Arifin, M.Si
Oleh :
Andre Halid (551 417 021)
Nazifa Firda Nisa (551 417 054)
Zulkifli Pakaya (551 417 057)
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Perencanaan Kawasan
Wisata Kuliner di Gorontalo”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan menyangkut wisata kuliner dengan merencanakan kawasan
wisata sehingga dapat menarik wisatawan dari luar maupun dari dalam gorontalo dan
meningkatkan ekonomi kawasan tersebut.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya
kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
DAFTAS ISI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan masyarakat dengan konsep modernisasi
mendorong minat masyarakat mengarah untuk mengkonsumsi western food.
Konsekuensinya adalah makin digantikan dan ditinggalkannya makanan
tradisional. Dalam arus modernisasi ini, ada kekhawatiran akan mulai
hilangnya makanan tradisional yang merupakan identitas sebuah daerah,
maka perlu kembali dipertimbangkan bagaimana membangun sebuah produk
makanan tradisional agar dapat bersaing dengan pokok kuliner lainnya.
Keanekaragaman dan keunikan pangan nusantara yang bersumber dari etnik
dan budaya beragam ialah kekayaan yang pertumbuhannya harus terus
ditingkatkan. Setiap daerah mempunyai pangan khas yang menjadi bagian
dari ciri khas daerah tersebut. Pangan dapat menjadi bagian dari daya tarik
atau pesona suatu daerah.
Pangan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari nilai jual pariwisata
suatu daerah, baik sebagai makanan khas yang dinikmati di tempat maupun
sebagai ole-ole yang bisa dibawa pulang. Dalam kaitan ini, wisata kuliner di
tanah air memiliki potensi luar biasa. Oleh sebab itu, perlu upaya
perlindungan agar wisata kuliner berkembang dan mampu bersaing di era
mondial saat ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa keunikan dan
keanekaragaman kuliner indonesia termasuk di Gorontalo perlahan bisa
tergerus oleh waktu, zaman, dan perubahan pola gaya hidup masyarakat bila
tidakdiperhatikan.
a. Menggali dan menampilkan potensi wisata kuliner pada kawasan tersebut sehingga
dapat menarik wisatawan.
b. Menjadikan wisata kuliner sebagai tempat berkunjung atau dimana tempat para
wisatawan luar dapat merasakan makanan khas gorontalo.
c. Menjadikan Gorontalo sebagai meningkatkan ekonomi masyarakat pada wisata
kuliner.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Studi Banding Objek
2.1.1 Studi Banding 1
Foodcourt yang secara resmi dibuka pada 18 Agustus 2008 lalu menyediakan
bermacam jenis makanan terbaik di Semarang. Rumah makan yang bernuansa
pantai ini lokasinya di depan real estate sunrise di sekitar pantai Marina (dekat
lokasi PRPP). Rumah makan yang menyajikan ribuan makanan ciri khas Semarang.
Dengan dibukanya rumah makan Pondok Daun tersebut bakal dijadikan aset
kuliner di Semarang bahkan menjadi daya tarik wisatawan.
Adapun poin perbandingan antara obyek rancangan dengan obyek studi banding,
diantaranya meliputi bentuk, ruang, analisa kelebihan dan kekurangan obyek studi
banding. Berikut penjelasan perbandingan obyek:
a. Bentuk
Ciri khas Pondok Daun tersendiri terdiri dari beberapa masa bangunan yang
menjadi satu kesatuan dalam satu kawasan. Pondok Daun yang bernuansa pantai ini
mempunyai makna tersendiri, selain itu Pondok Daun yang juga akrab dengan alam
yakni masa-masa material bahan bangunan terbuat dari bahan-bahan alami seperti
bambu, anyaman daun kelapa kering dan sejenisnya. Selain tersusun dari masa-masa
bangunan, Pondok Daun juga mempunyai ruangan (masa) untuk menampung
pengunjung lebih banyak.
b. Ruang
Ruang (area) pendukung yang menyusun Pondok Daun hampir menyerupai ruang-
ruang yang terdapat pada restoran atau rumah makan pada umumnya. Adapun ruang
(area) yang terdapat pada Pondok Daun, diantaranya:
3. Area kasir
4. Ruang pengelola
5. Ruang karyawan
7. Area pramusaji
b. Ruang
Ruang makan yang ada diJimbaran Seafood adalah ruang terbuka yang
menyatu dengan alam, yakni pantai Jimbaran. Adapun ruang tertutup hanya
ruangan yang digunakan sebagai tempat stok bahan makanan dan tempat untuk
pengolahan bahan makanan tersebut. Adapun ruang (area) yang menyusun
a. Bentuk
Tempat untuk menikmati kuliner Bali di Ancol Jimbaran Resto ada beberapa
pilihan. Ada bangunan kayu dua lantai yang dapat dipilih, apakah ingin makan di
lantai bawah, lantai atas, atau suasana outdoor di lantai atas. Sedangkan di lantai
bawah, juga dapat memilih apakah ingin makan di dalam bangunan yang
berpendingin ruangan, atau di luar ruangan yang beratap, atau di pinggir pantai, di
bawah naungan pohon palem dan beralas pasir. Tempat terakhir ini yang menjadi
favorit para pengunjung, karena dapat merasakan uniknya menikmati makanan di
pantai.
Gambar. Gapura khas Bali di Ancol Jimbaran Resto Sumber: Mijarto (2009)
Adapun ruang (area tertutup) yang terdapat pada Ancol Jimbaran Resto diantaranya:
area makan pengunjung (ruang terbuka), ruang display makanan dan minuman,
area kasir, ruang pengelola atau ruang karyawan, area dapur (dapur bersih dan
dapur kotor), area pramusaji, area hiburan berupa alunan musik "Rindik Bambo"
yaitu musik tradisional Bali. Pada hari tertentu juga disajikan tarian khas Bali
seperti Barong dan Legong. Toilet pengunjung (pria dan wanita), Gudang (stok
bahan makanan dan minuman).
1. Konsep ruang dan sirkulasi site yang ideal adalah dapat memberikan
kenyamanan dan kesenangan bagi pengunjung.
2. Konsep pengelolaan menempatkan obyek yang terkait dengan kemampuan
kawasan tersendiri.
3. Rangkaian unsur-unsur dalam ruang harus tertata dengan baik yang dapat
diintepretasikan oleh pengunjung, kaitan fungsi site harus sesuai dengan
kemampuan kawasan.
4. Dasar suatu konsep bahari meliputi enam poin yang terkait, diantaraya:
View
Pola tata masa
Sirkulasi
Keunikan alam
Karakteristik ekosistem
Kekhasan seni budaya dan
Karaktersitik masyarakat setempat
Konsep Sifat keterbukaan dan Tempat makan berupa ruang Tempat makan ada
ruang organisasi fungsi terbuka yang menyatu beberapa pilihan,
1
ruang yang saling dengan alam (pantai). sehingga pengunjung
berhubungan. bebas memilih.
Sirkulasi Sirkulasi yang Pengunjung tidak diarahkan, Sirkulasi tidak
tercipta lebih sehingga bebas untuk diarahkan, sehingga
Didasarkan pada menuju tempat yang Pengunjung bebas
2
keterkaitan antar diinginkan. memilih.
fungsi ruang, sehingga
akses lebih mudah.
View Kawasan diikat oleh View ke laut maksimal,
View ke laut maksimal,
ruang terbuka berupa sehingga dapat menikmati
sehingga pengunjung
kolam ikan, sehingga indahnya suasana padadapat memandang
pengunjung tidak siang maupun malam hari
lautan luas dan matahari
3
mudah merasa bosan. desiran lembut ombak dan
terbenam serta dapat
keindahan sunset di pantai.
merasakan halusnya
pasir dan suara deburan
ombak.
Pola tata Dalam mengatasi Kawasan Jimbaran Seafood Ancol Jimbaran Resto
masa panas matahari, pola tidak Terdapat masa hanya terdapat satu
massa dibuat bangunan, sehingga masa bangunan kayu
memanjang arah pengunjung terasa bebas dua lantai, selebihnya
4
sumbu Timur-Barat, menikmati view ke pantai berupa ruang terbuka,
yang dapat mereduksi tanpa ada batasan. sehingga pengunjung
panas pada permukaan bebas menikmati view
kawasan. kepantai.
Ruang Angin pantai Kawasan Jimbaran Seafood Bangunan kayu dua
nyaman ditangkap oleh open dapat langsung menikmati lantai, lantai atas
space kemudian desira ombak maupun dengan suasana
disebarkan ke segala hembusan udara/angin outdoor. Lantai bawa
5
arah, sehingga semua pantai, sehingga panas ruang berpendingin.
massa dapat menerima terhapus oleh angin. Ruang luar pinggir
kualitas angin yang pantai, di bawah
sama. naungan pohon palem.
BAB III KARAKTERISTI K LOKA SI
KARAKTERISTIK LOKASI
3.1 Gambaran Umum
Letak Kabupaten Gorontalo terletak pada posisi di antara 00.24" - 10.02 Lintang
Utara (LU) dan 121².59" - 123o.32 Bujur Timur (BT) dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
Luas seluruh daratan Kabupaten Gorontalo sebesar 3466,99 Km2 dari luas Provinsi
Gorontalo, merupakan kabupaten terluas di Provinsi Gorontalo. Jika dilihat dari batas-
batas wilayah administrasinya, Kabupaten Gorontalo mempunyai posisi penting karena
menghubung dua propinsi yang cukup besar yaitu Propinsi Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Utara yang sedang berkembang dengan pesat. Kedekatan Kabupaten
Gorontalo dengan Kota Gorontalo sebagai lbu Kota Provinsi Gorontalo merupakan
keuntungan geografis tersendiri.
Keunturgan lain dari Kabupaten Gorontalo adalah memiliki dua garis pantai, di Utara
yaitu langsung menghadap ke Laut Sulawesi yang merupakan laut lepas sehingga
memungkin akses langsung ke mancanegara maupun wilayah - wilayah lain di
Indonesia, dan disebelah Selatan, menghadap langsung ke Teluk Tomini yang tenang
dengan kedalaman cukup, yang memungkinkan terbukanya akses langsung ke Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara ataupun ke wilayah lain di Nusantara ini, disamping
berpotensi untuk penghasil ikan, hasil laut dan budi daya laut lainnya serta
pengembangan pariwisata.