Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

TEKNOLOGI MEKANIK

Disusun Oleh :
Nama : Pola Prananta Pandia
NIM : 21/22691/TP
Kelas : STIK
Kelompok :B
Acara V : Pembuatan Roda Gigi
Co. Ass : Terkelin Bangun
Dosen Pengampu : Ir. Gani Supriyanto, MP, IPM.

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
I. ACARA V : Pembuatan Roda Gigi

II. HARI, TANGGAL : Selasa, 17 Januari 2023

III. TUJUAN :
1. Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan
peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku.
2. Mempelajari bagaimana cara membuat roda gigi.
3. Mampu mengoperasikan mesin frais.

IV. ALAT DAN BAHAN

A. Alat :

1. Schuitmaat
2. Kaca mata safety
3. Sarung tanggan
4. Kuas pembersih
5. Kunci ragum
6. Mandrel
7. Kunci inggris
8. Pahat bubut
9. Mesin frais
10. Mesin bubut
B. Bahan
1. Alumunium
2. Kapur

V. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mempersiapkan mesin bubut dan alat yang dibutuhkan.
3. Memotong bahan dengan menggunakan mesin otomatis.
4. Membubut rata permukaan ujung benda kerja atau facing.
5. Melakukan pengeboran poros tengah alumunium.
6. Membubut bagian dalam.
7. Memasangkan alumunium pada mandrel lalu kencangkan agar tidak
lepas menggunakan bantuan mesin bubut.
8. Membubut bagian luar.
9. Memasang mandrel yang sudah terpasang aluminium ke ragum dan
center secara bersamaan lalu kencangkan.
10. Meluruskan mata cutter dan ujung center.
11. Memposisikan mandrel yang sudah terpasang aluminium dibawah mata
cutter.
12. Mengunci tuas meja kerja tinggi/rendah di titik nol.
13. Menghidupkan mesin dengan menekan tombol dari off ke on.
14. Menyalakan lampu penerangan.
15. Mengatur kepala pembagi ke titik nol.
16. Membuat sayatan sebagai landasan utama.
17. Memutar tuas meja naik turun dari nol menjadi 2mm.
18. Mengatur tuas meja maju/mundur untuk membuat sayatan.
19. Memutar kepala pembagi sebanyak 26 kali dengan menggunakan rumus
21
1 .
39
20. Memutar tuas meja naik turun dari 2mm menjadi 3mm.
21
21. Melanjutkan sayatan sebanyak 26 kali dengan menggunakan rumus 1
39
22. Menekan tombol emergency untuk mematikan mesin frais.
23. Mematikan lampu penerangan.
24. Mematikan mesin dengan memutar tuas dari on ke off.
25. Melepaskan mandrel yang sudah terpasang aluminium dari ragum dan
center secara bersamaan.
26. Melepaskan hasil kerja roda gigi 26 dari mandrel menggunakan bantuan
kunci inggris.
27. Membersihkan mesin frais seperti semula.
28. Memfoto hasil kerja roda gigi 26.

VI. HASIL PENGAMATAN


Tabel 5.1 Mesin frais
No. Gambar Keterangan
Menyiapkan alat dan bahan atau
1.
alumunium untuk kegiatan prak-
tikum yang akan dilaksanakan.

Gambar 5.1 Menyiapkan


Alat Dan Bahan
Mempersiapkan mesin bubut dan
2.
alat yang di butuhkan.

Gambar 5.2 Mempersiapkan


Mesin Bubut

Memotong bahan dengan alat lalu


3.
menggunakan mesin yang berbasis
gergaji otomatis.

Gambar 5.3 Memotong


Bahan

Membubut rata permukaan ujung


4.
benda kerja atau facing.
Gambar 5.4 Melakukan
Facing
Melakukan pengeboran atau pada
5.
poros tengah alumunium.

Gambar 5.5 Mengebor Poros


Tengah Bahan Kerja

Membubut bagian dalam bahan


6.
kerja

Gambar 5.6 Membubut


Bagian Dalam

7. Memasangkan alumunium pada


G

mandrel lalu kencangkan agar


tidak lepas menggunakan bantuan
kunci inggris.

Gambar 5.7 Memasangkan


Alumunium Pada Mandrel
Membubut bagian luar bahan kerja
8.

Gambar 5.8 Membubut


Bagian Luar
Memasang mandrel yang sudah
9.
terpasang aluminium ke ragum
dan center secara bersamaan lalu
kencangkan.

Gambar 5.9 Memasang


Mandrel

Meluruskan mata cutter dan ujung


10.
center.

Gambar 5.10 Mata Cutter


Dan Center
Memposisikan mandrel atau yang
11.
sudah terpasang pada aluminium
dibawah mata cutter.

Gambar 5.11 Memposisikan


Mandrel

Menguncikan tuas meja kerja di


12.
tinggi/rendah di titik nol.

Gambar 5.12 Mengunci Tuas


Meja Kerja
Menghidupkan mesin dengan cara
13.
menekan tombol dari off ke on.

Gambar 5.13 Menghidupka


Mesin
Menyalakan lampu penerangan.
14.

Gambar 5.14 Menyalakan


Lampu
Mengatur kepala pembagi ke titik
15.
nol.

Gambar 5.15 Mengatur


Kepala Pembagi
Membuat sayatan atau sebagai
16.
landasan utama.

Gambar 5.16 Membuat


Sayatan
Memutar tuas meja naik turun dari
17.
nol menjadi 2mm.

G
ambar 5.17 Memutar Tuas
Meja Naik Turun
Mengatur tuas meja maju/mundur
18.
untuk membuat sayatan.

G
ambar 5.18 Memutar Tuas
Meja Maju Mundur
Memutarkan bagian dari kepala
19.
pembagi menjadi sebanyak 26 kali
dengan cara menggunakan rumus
21
1 .
39

G
ambar 5.19 Mutar Kepala
Pembagi
Memutar tuas meja naik turun dari
20.
2 mm menjadi 3 mm.

Gambar 5.20 Memutar Tuas


Meja Kerja Naik Turun
Melanjutkan sayatan sebanyak 26
21.
kali dengan menggunakan rumus
21
1
39

Gambar 5.21Melanjutkan
Sayatan
Menekan tombol emergency untuk
22.
mematikan mesin frais.

G
ambar 5.22 Menekan
Tombol Emergency
Mematikan lampu penerangan.
23.

G
ambar 5.23 Mematikan
Lampu
Mematikan mesin dengan
24.
memutar tuas dari on ke off.

G
ambar 5.24 Mematikan
Mesin
Melepaskan mandrel yang sudah
25.
terpasang aluminium dari ragum
dan center secara bersamaan.

Gambar 5.25 Melepaskan


Mandrel
Melepaskan hasil kerja roda gigi
26.
26 dari mandrel menggunakan
bantuan kunci inggris.
G
ambar 5.26 Melepaskan
Hasil Kerja
Membersihkan mesin frais seperti
27.
semula.

Gambar 5.27 Membersihkan


Mesin Frais

Memfoto hasil kerja roda gigi 26.


28.

Gambar 5.28 Memfoto Hasil


Kerja

VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum ke dua kali ini membahas tentang pembuatan roda gigi
di mesin frais. Hal yang pertama di lakukan yaitu pertama menyiapkan alat
dan bahan, ke dua mempersiyapkan mesin bubut dan alat yang dibubut, ke
tiga memotong bahan dengan menggunakan mesin otomatis, ke empat
membubut rata permukaan ujung benda kerja atau facing, ke lima
melakukan pengeboran poros tengah alumunium, ke enam membubut
bagian dalam, ke tujuh memasang alumunium pada mandrel lalu
kencangkan agar tidak lepas.
Menggunakan bantuan mesin bubut, ke delapan membubut bagian
luar, ke sembilan memasang mandrel yang sudah terpasang alumunium ke
ragum dan canter secara bersamaan lalu kencangkan, ke sepuluh
meluruskan mata cutter dan ujung canter, ke sebelas memposisikan mandrel
yang sudah terpasang alumunium dibawah mata cutter, ke dua belas
mengunci tuas meja kerja tinggi /rendah di titik nol, ke tiga belas
menghidupkan mesindengan menekan tombol dari off ke on, ke empat belas
menyalakan lampu penerangan, ke lima belas megatur kepala pembagi ke
titik nol, ke enam belas membuat sayatan sebagai landasn utama, ke tujuh
belas memutar tuas meja.
Naik turun dari nol menjadi 2mm, ke lapan belas mengatur tuas meja
maju/mundur untuk membuat sayatan, ke sembilam belas membuat kepala
21
pembagi sebayak 62 kali denggan menggunakan rumus 1 , ke dua puluh
39
memutar tuas meja naik turun dari 2mm menjadi 3mm, ke dua puluh satu
21
melakukan sayatan sebanyak 26 kali dengan menggunakan rumus 1 , ke
39
dua puluh dua menekan tombol emergency untuk mematikan mesi frais, ke
dua puluh tiga mematikan lampu penerangan, ke dua puluh empat
mematikan.
Mesin dengan memutar tuas dari on ke off, ke dua puluh lima melepas
mandrel yang sudah terpasang alumunium dari ragum dan center secara
bersamaan, ke dua puluh enam melepas kan hasil kerja roda gigi dari
mandrel menggunakan bantuan mesin bubut, ke dua puluh tujuh
membersihkan mesin frais seperti semula, ke dua puluh lapan memfoto hasil
kerja roda gigi 26 kali. Roda gigi merupakan benda atau alat yang berfungsi
untuk menggerakkan mesin dengan gigi – gigi sebagai penggeraknya.
Kedalaman pembuatan roda gigi pada praktikum kali ini yaitu sebesar
4,5mm pada bahan kerja.
Mesin bubut yang digunakan sering mengalami kerusakan sehingga
menghambat jalannya proses produksi. Kerusakan mesin bubut terjadi
dikarenakan terdapat komponen kritis yang menjadi penyebab terjadinya
kerusakan. Pengecekan rutin dan perbaikan akibat kerusakan akan
memerlukan biaya pemeliharaan yang cukup banyak. Perlu diterapkannya
interval waktu pergantian optimum dan pemilihan tindakan perawatan
komponen secara tepat yang diharapkan mampu mengurangi biaya
pemeliharan (Raharja et al., 2021).
Mesin frais adalah mesin yang digunakan secara akurat
untuk menghasilkan satu atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan
menggunakan satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang dengan
aman pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang
khusus yang dijepit atau dipasang pada meja mesin frais. Selanjutnya benda
kerja dikontakkan dengan pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin
frais merupakan mesin potong yang dapat digunakan untuk berbagai macam
operasi seperti pengoperasian benda datar dan permukaan yang memiliki
bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala baut, boring, reaming.
Semakin besar kecepatan potong maka semakin cepat laju keausan pahat
frais  yang terjadi dari gesekan antara pahat dan benda kerja (Ansyori,
2015).
Roda gigi tarik selalu bergesekan dengan rantai dari gesekan tersebut
menyebabkan keausan dan berkurangnya umur pakai maka dibutuhkan
kekerasan dan kekuatan roda gigi tarik yang tinggi. Produk roda gigi tarik
yang beredar di pasaran yaitu produk original yang berharga mahal dan
produk non original (imitasi) yang relatif lebih murah. Penelitian ini
bertujuan meningkatkan kekerasan permukaan pada roda gigi tarik imitasi
sepeda motor yang nilai kekerasannya mendekati roda gigi tarik original
dengan harga relatif murah sehingga dapat efisien dan ekonomis untuk
masarakat yang mengunakan sepeda motor (Rizal & Ismardi, 2015).

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Dari pembahasan dan hasil pengamatan pada acara ke dua dapat
disimpulkan :
1. Roda gigi sangat berguna untuk memindahkan gaya dari suatu roda
gigi ke gigi yang lain.
2. Pembuatan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut sesuai
dengan tata cara yang benar, dan memahami komponen – komponen
dari mesin milling atau mesin frais.
3. Untuk menentukan jarak antar gigi, terebih dahulu diatur atau
ditentukan ukuran kepala pembaginya
4. Melakukan dan mempraktekkan pembuatan benda kerja dengan
menggunakan mesin bubut.
5. Harus lurus dan sejajar dengan mata pisau agar tidak terjadi kesaahan
jarak pada benda kerja tersebut.
B. Saran
Saran saya selaku praktikan atau mahasiswa yang menjalankan
praktikum ingin memberikan saran yaitu untuk kelengkapan Alat
Pelindung Diri atau APD lebih diperhatikan lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Ansyori, A. (2015). Pengaruh Kecepatan Potong dan Makan terhadap Umur Pahat
pada Pemesinan Freis Paduan Magnesium. MECHANICAL, 6(1).
https://doi.org/10.23960/mech.v6.i1.201504. Diakses pada tanggal 20 Januari
2023, Pada Jam 16:30 WIB
Raharja, I. P., Suardika, I. B., & Galuh W, H. (2021). Analisis Sistem Perawatan
Mesin Bubut Menggunakan Metode Rcm (Reliability Centered Maintenance)
Di Cv. Jaya Perkasa Teknik. Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri, 11(1).
https:// doi.org/10.36040/industri.v11i1.3414. Diakses pada tanggal 20
Januari 2023, Pada Jam 16:45 WIB
Rizal, Y., & Ismardi. (2015). Pengaruh perlakuan panas terhadap sifat kekerasan
(hardness) pada roda gigi tarik sepeda motor honda. Jurnal Fakultas Teknik
Universitas Pasir Pengaraian. Diakses pada tanggal 20 Januari 2023, Pada
Jam 17:10 WIB

Yogyakarta, 24 Januari 2023

Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Terkelin Bangun) (Pola Prananta


Pandia)

Anda mungkin juga menyukai