Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

TEKNOLOGI MEKANIK

Disusun Oleh :
Nama : Yehezkiel Maranatha Rajagukguk
NIM : 21/23019/TP
Kelas : STIP
Kelompok :G
Acara I : Pengenalan Alat
Co. Ass : Terkelin Bangun
Dosen Pengampu : Ir. Gani Supriyanto, MP, IPM.

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
I. ACARA I : Pengenalan Alat
II. HARI, TANGGAL : Rabu, 11 Januari 2023
III. TUJUAN :
1. Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan dengan baik sesuai peraturan dan
tata cara pengerjaan praktikum teknologi mekanik.
2. Mempelajari alat-alat yang tersedia di bengkel/workshop.
3. Mampu mempelajari komponen-komponen pada setiap alatnya.
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Mesin Bubut
2. Mesin Las : las karbit, las listrik
3. Mesin Bur
4. Mesin Gerinda
5. Mesin Potong
6. Mesin Frais / milling
7. Alat Landasan /Anvil
8. Alat Pemegang : Ragum / Tanggem
9. Alat Pemegang : Tang Jepit
10. Alat ukur : Schuitmaat,Busur Derajat
11. Alat Penitik : Alat Penggores, Alat Pemukul, Sikat Kawat
12. Berbagai jenis kikir
13. APD : APD las listrik, APD las gas, APD gerinda,APD bur,APD
bubut.
14. Snei
B. Bahan
1. Aluminium
2. Elektroda
3. Kapur
4. Besi
V. CARA KERJA
A. Mur Dan Baut
1. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan.
2. Mengecek kondisi serta kesiapan alat-alat.
3. Mencatat alat dan bahan yang akan dipelajari.
4. Memfoto alat dan bahan tersebut.
B. Las Listrik
1. Pasang clamp massa pada terminal negatif (-) dan tang pemegang
elektroda pada terminal positif (+).
2. Pilih ampere sesuai benda kerja yang akan dilas. semakin besar
ampere semakin besar juga panas yang dihasilkan yang membuat
benda kerja mudah bolong.
3. Jepit elektroda pada tang.
4. Sebelum mengelas gunakanlah kacamata las yang sesuai karena sinar
ultraviolet sangat berbahaya untuk mata. Kacamata las yang benar
sangat gelap dan kita tidak bisa melihat apapun kecuali sinar
ultraviolet workshop.Pada saat las menggunakan helm las dengan
model autodarkening sehingga kacamata akan otomatis berubah
menjadi gelap apabila ada cahaya terang saja.
5. Selanjutnya jepit tang massa pada objek yang akan di las/sambung.
6. Letakan elektroda pada objek untuk memulai pengelasan. Pertama-
tama mungkin sulit untuk mendapatkan hasil pengelasan yang
bagus,tetapi dengan belajar terus kita akan semakin mahir dan
menjadi terbiasa.
7. Biasanya saat membeli alat las, kita diberikan alat dengan besi
dibagian ujung dan sikat pada bagian belakang, alat itu berguna
untuk memecahkan flux yang membungkus hasil pengelasan, ketok
dan sikat
C. Mesin Bubut
1. Benda kerja yang akan dibubut dipegang dan ditempatkan pada
poros spindle dengan bantuan chuck.
2. Pergunakan chuck yang memiliki rahang di salah satu ujungnya pada
pusat sumbu putarannya.
3. Sementara itu pada ujung lainnya dapat ditumpu juga dengan center
yang lain.
4. Gerakan rotasi pada benda kerja tersebut yang akan menghasilkan
gerakan potong, sementara pahat yang telah dibawa pada deretan
translali sejajar dengan sumbu spindle tersebut akan menghasilkan
gerakan bubut tersebut.
D. Mesin frais atau Milling
1. Menggunakan perlengkapan keselamatan yang memadai. anda harus
2. Memakai perlengkapan keselamatan yang sudah memadai sebelum
memulai operasi pengerjaan.
3. Sebelum memulai operasi milling, mesin milling harus diperiksa
secara menyeluruh untuk mengetahui adanya bagian yang rusak atau
komponen yang tidak berfungsi.
4. Memilih pemotong frais dengan diameter yang sesuai dengan ukuran
yang diperlukan. saat menjepit benda kerja pada meja kerja mesin,
meja dan benda kerja harus bebas dari kotoran dan sisa-sisa material.
5. Penjepit harus ditempatkan di kedua sisi benda kerja dan penopang
penjepit harus sama tinggi dengan benda kerja.
6. Memastikan arah putaran spindle, searah atau berlawanan dengan
arah jarum jam. Kemudian umpankan benda kerja ke arah yang
berlawanan dengan arah putaran pemotong.
7. Jangan mengubah umpan atau kecepatan saat mesin milling sedang
beroperasi. Saat menggunakan penjepit untuk mengencangkan benda
kerja, pastikan penjepit kencang agar tidak bergetar saat dipotong.
VI. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Mesin Frais
No Gambar Keterangan
.
1. Alat potong yang digunakan untuk
membuat permukaan bidang
bergerigi pada bagian luar bahan.

Gambar 1.1 Gear Cutter


2. Digunakan untuk mengatur jarak
ukuran pada benda kerja.

Gambar 1.2 Kepala Pembagi


3. Digunakan untuk menjepit bahan
yang akan dibuar gear.

Gambar 1.3 Mandrel


4. Digunakan untuk mengatur ke
kanan dan ke kiri benda kerja pada
meja kerja.

Gambar 1.4 Tuas Meja Kerja


Melintang

5. Digunakan untuk mengencangkan


dan mengendorkan kepala ragum
untuk menjepit bahan.

Gambar 1.5 Kunci Ragum


6. Digunakan untuk mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau
gerak.

Gambar 1.6 Electro Motor


7. Digunakan untuk mengatur meja
kerja ke depan dan ke belakang.

Gambar 1.7 Tuas Meja Kerja


Memanjang
8. Digunakan untuk mengatur tinggi
rendahnya meja kerja.
Gambar 1.8 Tuas Meja Kerja
tinggi/rendah

9. Digunakan untuk menjepit benda


atau bahan yang akan dibuat gear.

Gambar 1.9 Ragum


10. Digunakan untuk menerangi meja
kerja ketika digunakan pada saat
membuat gear.

Gambar 1.10 Lampu Kerja


Tabel 1.2 Mesin Las
No Nama Keterangan
.
1. Sebagai pemotong kabel dan kawat
yang ada pada sistem kelistrikan pada
alat serta bahan di mesin las. Sebagai
alat penahan bahan kerja seperti paku,
mur, dan baut saat proses
pengencangan.
Gambar 1.2.1 Tang
Kombinasi

2. Untuk memegang dan mencengkeram


komponen yang akan dibuka dengan
cara memutar benda kerja tersebut.

Gambar 1.2.2 Tang


Penjepit

3. Berfungsi sebagai penjepit kawat atau


penjepit elektrode yang berfungsi
sebagai pelebur kawat las dengan dialiri
tegangan listrik yang tinggi.

Gambar 1.2.3 Tang Las


4. Switch yang berfungsi untuk
menghidupkan dan mematikan mesin
las sedangkan handle berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan rpm.

Gambar 1.2.4 Switch


dan handle
5. Berfungsi melindungi bagian wajah dari
percikan las, panas pengelasan dan sinar
las ke bagian mata.

Gambar 1.2.5 Topeng Las


6. Suatu benda yang dipergunakan untuk
melakukan pengelasan listrik yang
berfungsi sebagai pembakar dan
menimbulkan busur nyala.

Gambar 1.2.6 Kawat


Elektroda
7. Untuk menghaluskan ataupun juga
memotong benda logam dan juga non
logam. Mesin gerinda tangan digunakan
secara umum sebagai alat potong di
dalam bengkel kecil ataupun rumah
tangga.
Gambar 1.2.7 Gerinda
Potong
8. Berfungsi untuk melindungi kedua
tangan dari percikan las atau spater dan
panas material yang dihasilkan dari
proses pengelasan.

Gambar 1.2.8 Sarung


Tangan Las
9. Berfungsi untuk membersihkan terak
atau tai-tai las yang terjadi akibat
pengelasan.

Gambar 1.2.9 Palu Perak


10. Alat bantu las untuk membersihkan
benda kerja yang akan di las.
Membersihkan kerak las yang sudah
lepas dari jalur atau cela-cela logam las
oleh pukulan palu las.
Gambar 1.2.10 Sikat
Kawat Las
Tabel 1.3 Pembuatan Mur dan Baut
No Nama Keterangan
.
1. Sebagai pengikir benda kerja yang
dimana sebelumnya benda kerja
tersebut sudah dihaluskan lebih
dulu dengan menggunakan kikir
sedang dan juga dengan kikir kasar.

Gambar 1.3.1 Kikir Halus


2. Berfungsi untuk meratakan dan
serta juga menghaluskan
permukaan pada benda kerja
dimana sudutnya berbentuk 60°

Gambar 1.3.2 Kikir Segitiga atau lebih besar.

3. Untuk mengikir permukaan pada


benda kerja yang masih kasar dan
sama sekali belum pernah dikikir.

Gambar 1.3.3 Kikir Kasar


4. Untuk membantu atau menjepit
tab dalm pembuatan ulir dalam
(mur).

Gambar 1.3.4 Tangkai Tap


5. Untuk membuat ulir dalam (mur).

Gambar 1.3.5 Tap


6. Untuk membuat ulir luar (baut).

Gambar 1.3.6 Snei


7. Untuk mengukur diameter dalm dan
diameter luar dari benda kerja yang
akan dibuat dan juga mengukur
kedalaman dari benda kerja.

Gambar 1.3.7 Jangka Sorong


8. Untuk menghaluskan dan juga
meratakan permukaan dari benda
kerja, kemudian untuk
menghilangkan sisi tajam dari
Gambar 1.3.8 Gerinda benda kerja.
9. Digunakan untuk memegang atau
mencengkram komponen bedan
kerja yang akan dibuka dengan cara
memutar benda kerja tersebut.
Ga
mbar 1.3.9 Tang Penjepit
10. Digunakan untuk memotong benda
kerja yang biasa terbuat dari bahan
logam seperti besi.

Gambar 1.3.10 Gergaji Besi


11. Untuk membuat tanda berupa titik
yang membentuk pola.

Gambar 1.3.11 Penitik

12. Untuk mengukur sudut derajat dari


benda kerja.

Gambar 1.3.12 Busur Dejarat


13. Untuk mengukur dan juga
menggaris pada benda kerja yang
akan digunakan dan juga dapat
mengukur kedalaman benda.

Gambar 1.3.13 Penggaris L


14. Digunakan untuk membantu penitik
untuk membuat pola.

Gambar 1.3.14 Palu


15. Digunakan untuk menjepit alat atau
benda kerja.

Gambar 1.3.15 Ragum


16. Digunakan untuk membuat tanda
saat penitik membuat pola pada
benda kerja.

Gambar 1.3.16 Kapur


Tabel 1.4 Mesin Bubut
No Gambar Keterangan
.
1. Digunakan untuk mengencangkan
dan mengendorkan kepala ragum
untuk menjepit benda kerja.

Gambar 1.4.1 Kunci Ragum


2. Digunakan untuk mengatur kecepatan
putar pada kepala ragum.

Gambar 1.4.2 Tuas RPM


3. Digunakan untuk menjepit benda atau
bahan kerja yang akan dibubut.

Gambar 1.4.3 Kepala


Ragum
4. Digunakan untuk mematikan ataupun
memutus arus listrik ke mesin secara
cepat dan mudah disaat darurat.

Gambar 1.4.4 Tombol


Emergency
5. Digunakan untuk menghidupkan dan
mematikan daya pada mesin bubut.
ON ke arah kanan dan OFF ke arah
kiri.

Gambar 1.4.5 Tombol ON /


OFF
6. Digunakan untuk menggerakkan meja
kerja kekanan atau kekiri.

Gambar 1.4.6 Eretan bawah


7. Digunakan untuk mengatur tebal
dan juga tipisnya pada pahatan
dengan memperhatikan skala
ukuran yang disediakan.

Gambar 1.4.7 Eretan


Tengah
8. Digunakan untuk membuat tirusan
dengan sudut yang besar nya dan
digerakkan secara manual.

Gambar 1.4.8 Rumah Pahat


9. Digunakan untuk menerangi pada
saat melakukan pekerjaan.

Gambar 1.4.9 Lampu


10. Digunakan untuk mengalirkan air
pada saat melakukan kerja.

Gambar 1.4.10 Pipa Air


11. Digunakan untuk mengendurkan dan
mengencangkan baut dan mur
dengan posisi berbeda.

Gambar 1.4.11 Kunci Pas 19

VII. PEMBAHASAN
Untuk praktikum acara pertama ini ada pengenalan mesin. proses
pemesinan dengan menggunakan prinsip pemotongan logam dibagi dalam
tiga kelompok dasar, yaitu proses pemotongan dengan mesin pres, proses
pemotongan konvensional dengan mesin perkakas, dan proses pemotongan
non konvensional. Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang
digunakan untuk memotong benda yang diputar. Dengan mengatur
perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat
maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang
berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi
yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Mesin Frais / Milling
merupakan alat potong yamg dioperasikan oleh mesin yang diprogram dan
dikelola oleh sistem Computer Numerical Control (CNC) untuk memotong
material dari benda kerja secara akurat (Hindom, 2018).
Ragum biasa digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya
sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar
saja. Bagian bawah ragum dapat disetel posisinya sesuai dengan posisi
benda kerja yang akan di frais. Bila sudah sesuai baru kemudian diikat kuat
dengan mur baut ke meja mesin frais.Kepala pembagi adalah peralatan
mesin frais yang digunakan untuk membentuk segi beraturan pada poros
yang panjang.Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang
dikerjakan dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak
terangkat atau tertekan ke bawah. Arbor (tempat untuk memasang pisau
mesin frais) pada mesin frais mempunyai fungsi sebagai pemegang pisau
frais milling cutter. Secara luas pengertian getaran cukup banyak, namun
kita kaitkan dengan getaran mesin atau getaran mekanis dapat juga diartiakn
gerak bolak-balik dari komponen mekanik dari suatu mesin sebagai reaksi
dari ada nya gaya dalam (gaya yang dihasilkan oleh mesin tersebut) maupun
gaya luar (gaya yang). berasal dari luar atau sekitar mesin). Proses kerja
mesin frais adalah perkakas potong (cutter) memiliki gerakan berputar,
sedangkan benda kerja terpasang di ragum atau clamp. Benda kerja yang
terpasang pada meja memiliki gerak mendatar, berdiri, ataupun berputar
dengan cara pelan (serupa dengan kecepatan pemakanan) biasanya dalam
system (Adigarma, 2018).
Pemesinan pada mesin frais, seperti : material, putaran, kedalaman
potong, gerak insut terhadap amplitudo (getaran) mesin dan kekasaran
permukaan benda kerja. Kegunaan penelitian ini memberikan informasi
mengenai amplitudo getaran mesin dan kekasaran permukaan benda kerja
khususnya pada pengaruh putaran, gerak insut, dan kedalaman potong pada
proses pemotongan mesin frais. Las listrik merupakan suatu proses
penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber
panas dan elektroda sebagai bahan tambahnya. Pengelasan dengan las listrik
menggunakan pesawat las listrik (SMAW = Shielded Metal Arc Welding)
banyak di gunakan, karena proses pengelasan dengan cara demikian
disamping menghasilkan sambungan yang kuat juga mudah untuk
digunakan. Mesin las SMAW menurut arusnya dibedakan menjadi tiga
macam yaitu mesin las arus searah atau Direct Current (DC), mesin las arus
bolak – balik atau Alternating Current (AC) dan mesin las arus ganda yang
merupakan mesin las yang dapat digunakan untukpengelasan dengan arus
searah (DC) dan pengelasan dengan arus bolak-balik (AC). Untuk elektroda
jenis E7018 arus yang digunakan berkisar antara 70 – 110 Ampere. Dengan
interval arus tersebut, pengelasan yang dihasilkanakan berbeda-beda
(Miftahul Huda,et.al, 2016)


VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Snei berfungsi sebagai embuat ulir pada bagian luar, sementara
tab berfungsi sebagai pembuat ulir bagian dalam yang dimana
tab dibantu oleh tangkai tab guna untuk menjepit tab pada saat
pembuatan ulir.
2. Mur dan baut sama-sama memiliki ulir, namun keduanya
memiliki perbedaan pada letak ulir yang dimilikinya. Pada
baut memiliki ulir yang berada dibagian luar sehingga disebut
juga dengan ulir luar, sementara pada mur, ulir yang dimiliki
berada dibagian dalam sehingga biasa disebut dengan ulir
dalam.
3. Mesin las berfungsi untuk melakukan penyambungan pada dua
benda atau lebih untuk dijadikan satu., Mesin bubut berfungsi
untuk untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat ulir,
pengelasan, pengeboran, meratakan permukaan benda putar,
dan pembuatan tirus, Mesin frais berfungsi untuk menghasilkan
benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk-bentuk
lain yang spesifik seperti profil, radius, silindris.
4. Untuk membuat benda kerja didalam bengkel atau workshop
penting sekali untuk selalu mengutamakan keselamatan kerja
dengan memperhatikan tata kerja dan penggunaan APD.
5. APD pada praktikum pertama ini yaitu APD : APD las listrik,
APD las gas, APD gerinda,APD bur,APD bubut
B. Saran
Diperlukan adanya APD yang lengkap pada bengkel sehingga
praktikan dalam melakukan pengamatan atau pekerjaan pada bengkel
dapat aman dan mengurangi kekhawatiran apabila terjadi kecelakaan
kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Miftahul Huda ST. MPD, & Setiawan, F. (2016). V Dan Kuat Arus Dengan Las
( Smaw ) Pada Baja a36 Terhadap. 1–9. Diakses pada tanggal 12 Januari
2023, Pukul 19: 00 WIB.
Hindom. (2015). Pengaruh Variasi Parameter Proses Pemesinan. Poros Teknik
Mesin,4,36–48.https:// ejournal.unsrat.ac.id / index. php / poros / article /
view /8165/7723. Diakses pada tanggal 12 Januari 2023, Pukul 19: 00
WIB.
Adigarma.2018.Definisimesinfrais.http://adigarma.blogspot.com/2017/10/
definisi-mesin-frais-dan-penjelasannya.html. Diakses pada tanggal 11
Januari 2023, pukul 20.00 WIB.

Yogyakarta, 16 Januari 2023


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan
(Terkelin Bangun) (Yehezkiel Maranatha
Rajagukguk)

Anda mungkin juga menyukai