Anda di halaman 1dari 5

Bagian Tulang dan Rangka

Macam – Macam Sendi


 Sinartosis (Sendi Mati), adalah persendian yang tak dapat digerakkan,
biasanya tulang-tulang pada persendian Sinartosis disatukan oleh sejenis
serabut jaringan ikat atau tulang rawan hialin. Contohnya adalah sendi antar
tulang tengkorak.
 Amfiartrosis (Sendi Kaku), yaitu persendian yang hanya bisa mengikuti
gerakan. Contohnya sendi antar tulang rusuk.
 Diartosis (Sendi Gerak), yaitu persendian yang memungkinkan gerakan
menuju satu arah, dua arah, maupun ke segala arah. Contohnya seperti sendi
pada lutut (satu arah), ruas telapak tangan (dua arah), sendi bahu (ke segala
arah)
Berdasarkan Arah Pergerakannya
 Sendi Engsel , yaitu sendi yang memungkinkan hanya pada satu arah saja,
sendi engsel biasanya hanya bisa ditekuk atau diluruskan. Contohnya pada
tulang lutut dan siku
 Sendi Pelana , yaitu sendi yang memungkinkan gerakan menuju dua
arah.Contohnya adalah ruas telapak tangan.
 Sendi Peluru , yaitu sendi yang memungkinkan gerakan menuju ke segala
arah, contohnya adalah pada tulang paha dan bahu.
 Sendi Putar , yaitu sendi yang memungkinkan gempa gerakan satu tulang
yang berputar terhadap tulang lainnya. Contohnya adalah sendi pada tulang
atlas.

Macam-macam Gerak Pada Persendian

1. Gerak inverse dan gerak eversi


Gerak inverse ialah gerak membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan gerak
eversi merupakan gerak kaki membuka ke arah luar, atau gerak memiringkan kaki.
2. Gerak pronasi dan gerak supinasi 
Gerak pronasi ialah gerak menelungkupkan tangan. sedangkan gerakSupinasi ialah gerak
an menegadahkan tangan .
3. Gerak elevasi dan gerak depresi 
Gerak elevasi ialah gerak menengadahkan kepala, sedangkan gerak depresi ialah gerakan
menurunkan atau menundukkan kepala. 
4. Gerak adduksi dan gerak abduksi
Gerak adduksi ialah gerak mendekati tubuh, sedangkan gerak abduksi ialah gerak menjauhi
tubuh. Contoh gerak adduksi dan gerak abduksi ialah : gerakan membuka tungkai kaki,
gerak merenggangkan tangan dan gerak mengacungkan tangan. 
5. Gerak fleksi dan gerak ekstensi
Gerak fleksi ialah gerakan membengkokkan atau menekuk, sedangkan gerak ekstensi ialah
gerak meluruskan. Contoh gerak fleksi dan gerak ekstensi ialah : gerak pada siku, gerak
pada lutut, gerak pada ruas-ruas jari dan gerak pada bahu.

Sel-sel darah
Eritrosit (sel darah merah)

Ciri-ciri eritrosit: 
a) Tidak berinti. 
b) Mengandung Hb (hemoglobin), yaitu suatu protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe.
Hb mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2. Pada laki-laki 
dewasa, dalam 1 mm3 darahnya terkandung 5 juta eritrosit. Sedangkan 
pada wanita dewasa dalam 1 mm3 darahnya terkandung 4 juta eritrosit. Kekurangan eritrosit, Hb,
dan Fe akan mengakibatkan anemia.
Leukosit (sel darah putih)
Ciri-ciri leukosit: 
a) Berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan cara memakan (fagositosis)
penyakit tersebut. Itulah sebabnya leukosit 
disebut juga fagosit. 
b) Jumlah leukosit sangat sedikit dibandingkan dengan eritrosit (dalam 
setiap mm3 darah hanya 6000 - 9000).
(1) Jika jumlah < 6000 seseorang akan menderita leukopenia. 
(2) Jika jumlah > 9000 seseorang akan menderita leukositas. 
(3) Jika jumlah berlebih hingga 20.000 orang tersebut akan menderita leukemia (kanker darah).

c) Bentuknya bervariasi dan mempunyai inti sel bulat ataupun cekung. 


d) Geraknya seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler. 
e) Plasma leukosit mengandung butiranbutiran (granula).
Pembagian Leukosit

Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam plasma, leukosit di 


kelompokkan menjadi:
Leukosit Granulosit (leukosit bergranula)
(1) Neutrofil, plasmanya bersifat netral, inti selnya seringkali berjumlah banyak dengan bentuk
bermacam-macam, bersifat fagositosis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati.
(2) Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna 
merah tua bila ditetesi eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan 
meningkat jika tubuh terkena infeksi.
(3) Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru 
jika ditetesi larutan basa, jumlahnya bertambah banyak jika terjadi 
infeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat kimia anti 
penggumpalan.
Leukosit Agranulosit (leukosit tidak bergranula)
(1) Limfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukuran ada yang besar dan ada yang kecil, berfungsi
untuk membentuk antibodi.
(2) Monosit, dapat bergerak seperti Amoeba, mempunyai inti yang 
bulat atau bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan 
bersifat fagosit.
Trombosit (keping-keping darah)
Ciri-ciri Trombosit: 
a) Sering disebut sel darah pembeku karena fungsinya dalam proses 
pembekuan darah. 
b) Berukuran lebih kecil daripada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti. 
c) Dalam setiap mm3 terdapat 200.000 - 400.000 trombosit. 
d) Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang. 
e) Mempunyai waktu hidup sekitar 8 hari.

Gol darah ditinjau dari agglutinin dan aglutinogen yg dimilikinya

Pengertian Aglutinogen dan Aglutinin Menurut Para Ahli :

Pengertian aglutinoten adalah protein darah yang terdapat di dalam eritrosit dan memiliki fungsi sebagai
antigen di dalam darah. Sedangkan Pengertian aglutinin adalah protein yang terkandung di dalam plasma
darah, di mana protein ini dapat menyebabkan aglutinasi. Pengertian aglutinasi darah adalah proses
menempel dan menggumpalnya darah sebagai sebuah bentuk antibodi.

Antibodi tersusun atas glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang sudah
teraktivasi menjadi sel plasma di dalam sel darah, sedangkan antigen merupakan sebuah zat yang digunakan
untuk merangsang respon imun di dalam darah dan kemudian menghasilkan antibodi di dalam darah tersebut.

Pada umumnya, golongan darah manusia dikelompokkan menjadi 4 berdasarkan perbedaan antigen dan
antibodi yang terdapat di dalam sel darah tersebut, yakni:

Golongan darah A

Golongan darah A adalah jenis golongan darah yang mengandung aglutinogen A di dalam eritrositnya dan
mengandung aglutinin B di dalam plasma darahnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, golongan
darah A bisa menerima transfusi darah dari golongan darah A dan O, dan hanya bisa memberikan transfusi
darah kepada golongan darah A dan AB.

Golongan darah B

Golongan darah B adalah golongan darah yang mengandung aglutinogen di dalam eritrositnya dan
mengandung aglutinin A di dalam plasma darahnya. Sehingga golongan darah B hanya bisa menerima
transfusi darah dari golongan darah O dan B, dan hanya bisa memberikan transfusi darah kepada golongan
darah B dan AB.

Golongan darah AB

Golongan darah AB mengandung aglutinogen A dan B di dalam eritrositnya dan tidak mengandung aglutinin di
dalam plasma darahnya. Hal ini kemudian membuat golongan darah AB bisa menerima transfusi darah dari
semua golongan darah, namun hanya bisa memberikan transfusi darah kepada golongan darah AB saja,
sehingga golongan darah AB di sebut sebagai resipien universal.

Golongan darah O

Golongan darah O adalah golongan darah yang tidak mengandung aglutinogen di dalam eritrositnya, dan
mengandung aglutinin A dan B di dalam plasma darahnya. Golongan darah O bisa memberi transfusi darah
kepada semua golongan darah yang ada, namun hanya bisa menerima transfusi darah dari golongan darah O
itu sendiri, sehingga golongan darah O disebut sebagai donor universal.

b. Pembuluh Darah
--> 
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan
kapiler.
1) Arteri, Arah alirannya meninggalkan jantung. Darah dalam arteri kaya akan oksigen kecuali
arteri paru-paru, letak pembuluh ini agak dalam dari permukaan kulit
2) Arteriole, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.
3) Kapiler, berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara darah
dengan sel jaringan tubuh. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi pertukaran gas oksigen
(O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen dari darah berdifusi ke sel-sel tubuh sedangkan
karbon dioksida dari selsel tubuh berdifusi ke dalam darah.
4) Venule, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena.
5) Vena, berfungsi untuk mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya tipis dan
kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung. Darah di dalam vena kaya
akan
CO2 kecuali vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan kulit

Macam-macam Penyakit pada Sistem Peredaran Darah


1. Amenia
Penyakit yang disebabkan kekurangan sel darah merah atau sel darah merah kekurangan homoglobin
2. Hemofilia
Penyakit yang disebabkan karena darah sukar membeku dan penyakit ini biasanya turun menurun.
3. Varises
Penyakit yang diakibatkan oleh pembuluh darah kaki yang melebar karena tekanan darah, sehingga
fungsinya sedikit terganggu dan mengakibatkan pembuluh darah jadi terlihat.
4. Leukemia
Penyakit yang disebabkan adanya kelebihan produksi sel darah putih.

Anda mungkin juga menyukai