Anda di halaman 1dari 9

AKOMODIR FRASA AGAMA DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI NEGARA INDONESIA

No. Peraturan Perundang-Undangan Ketentuan Agama Dalam

Penyelenggaraan Pendidikan

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Ketentuan Pasal 29 :

Tahun 1945 (1) Negara berdasar atas

Ketuhanan Yang Maha Esa.

(2) Negara menjamin

kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing

dan untuk beribadat

menurut agamanya dan

kepercayaannya itu.

Ketentuan Pasal 31 Ayat (3) dan

Ayat (5) :

- Pemerintah mengusahakan

dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional,

yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan

serta akhlak mulia dalam


rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang

diatur dengan undang-

undang.

- Pemerintah memajukan ilmu

pengetahuan dan teknoogi

dengan menjungjung tinggi

nilai-nilai agama dan

persatuan bangsa untuk

kemajuan peradaban serta

kesejahteraan umat

manusia.

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 -Ketentuan Pasal 1 Angka (2) :

tentang Sistem Pendidikan Nasional “Pendidikan nasional adalah

pendidikan yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 yang berakar pada nilai-

nilai agama, kebudayaan nasional

Indonesia dan tanggap terhadap

tuntutan perubahan zaman.


-Ketentuan Pasal 3

Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta

peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa,

tujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

-Ketentuan Pasal 4 Ayat (1) :

(1) Pendidikan diselenggarakan

secara demokratis dan berkeadilan

serta tidak diskriminatif dengan

menjunjung tinggi hak asasi

manusia, nilai keagamaan, nilai


cultural, dan kemajemukan bangsa.

-Ketentuan Pasal 36 Ayat (3) :

Kurikulum disusun sesuai dengan

jenjang pendidikan dalam rangka

Negara Kesatuan Republik Indonesia

dengan memperhatikan :

a. Peningkatan iman dan

takwa;

b. Peningkatan akhlak mulia;

c. Peningkatan potensi,

kecerdasan, dan minat

peserta didik;

d. Keragaman potensi daerah

dan lingkungan;

e. Tuntutan pembangunan

daerah dan nasional;

f. Tuntutan dunia kerja;

g. Perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan

seni;

h. Agama;
i. Dinamika perkembangan

global; dan

j. Persatuan nasional dan nilai-

nilai kebangsaan.

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 misi pembangunan nasional tahun

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 :

Nasional Tahun 2005-2025 1.Mewujudkan masyarakat

berakhlak mulia, bermoral, beretika,

berbudaya, dan beradab

berdasarkan falsafah Pancasila,

adalah memperkuat jati diri dan

karakter bangsa melalui pendidikan

yang bertujuan membentuk

manusia yang bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi

aturan hukum, memelihara

kerukunan internal dan antarumat

beragama, melaksanakan interaksi

antarbudaya, mengembangkan

modal sosial, menerapkan nilai-nilai

luhur budaya bangsa, dan memiliki

kebanggaan sebagai bangsa


Indonesia dalam rangka

memantapkan landasan spiritual,

moral, dan etika pembangunan

bangsa.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 Ketentuan Pasal 1 Angka (1) :

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah “Pendidikan adalah usaha sadar dan

Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional terencana untuk mewujudkan

Pendidikan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Ketentuan Pasal 40 Ayat (1), Ayat

(2), dan Ayat (3) :

(1) Kurikulum disusun sesuai

dengan Jenjang Pendidikan

dalam kerangka Negara


Kesatuan Republik Indonesia

dengan memperhatikan :

a. Peningkatan iman dan

takwa;

b. Peningkatan akhlak mulia;

c. Peningkatan potensi,

kecerdasan, dan minat

Peserta Didik;

d. Keragaman potensi daerah

dan lingkungan;

e. Tuntutan pembangunan

daerah dan nasional;

f. Tuntutan dunia kerja;

g. Perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan

seni;

h. Agama;

i. Dinamika perkembangan

global; dan

j. Persatuan nasional dan nilai-

nilai kebangsaan.
(2) Kurikulum pendidikan dasar

dan menengah wajib

memuat:

a. Pendidikan agama;

b. Pendidikan

kewarganegaraan;

c. Bahasa;

d. Matematika;

e. Ilmu pengetahuan alam;

f. Ilmu pengetahuan sosial;

g. Seni dan budaya;

h. Pendidikan jasmani dan

olahraga;

i. Keterampilan /

kejuruan;dan

j. Materi muatan lokal.

(3) Kurikulum pendidikan tinggi

wajib memuat :

a. Pendidikan agama;

b. Pendidikan

kewarganegaraan; dan

c. Bahasa.

Anda mungkin juga menyukai