Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATARA GURU


Nomor : .../ SK / RSBG / I/ 2022

TENTANG

PELAKSANAAN ASESMEN PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATARA GURU
TAHUN 2022

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATARA GURU

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Batara Guru , maka diperlukan pelaksanaan asesmen pasien yang
bermutu tinggi.
b. Bahwa agar di Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru dapat terlaksana
pelaksanaan asesmen pasien dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru sebagai landasan bagi pelaksanaan
asesmen pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Batara Guru.

Mengingat :
a. 1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
b. 2.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam medis
c. 3.UU no 36 thn 2009 tentang kesehatan
d. 4.PP no 32 tentang Tenaga kesehatan

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATARA


GURU TENTANG KEBIJAKAN PELAKSANAAN ASESMEN RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH BATARA GURU.

Pertama : Kebijakan pelaksanaan asesmen pasien Rumah Sakit sebagaimana tercantum


dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan asesmen pasien Rumah Sakit Umum
Daerah Batara Guru oleh Manajer Pelayanan Rumah Sakit Umum

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru

dr. Daud Mustakim


Pembina Tingkat I
NIP.
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD Batara
Guru
Nomor : .........
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAKSANAAN ASESMEN PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATARA GURU

Kebijakan Umum:

1. Asesmen informasi yang harus diperoleh dari pasien Rawat Inap, Rawat Jalan dan Unit Gawat
Darurat dilaksanakan sesuai dengan SPO yang berlaku.
2. Isi minimal asesmen Rawat Inap, Rawat jalan dilaksanakan sesuai dengan disiplin ilmu masing-
masing, sesuai dengan format asesmen tiap disiplin ilmu masing2.
3. Nama-nama dokter dan perawat yang boleh melakukan asesmen tertera dalam lampiran keputusan
ini
4. Asesmen awal Rawat Inap, Rawat Jalan dan UGD dilaksanakan sesuai format yang tertera dalam
Rekam medik
5. Asesmen awal Pasien akan menetapkan kebutuhan medis dan keperawatan serta didokumentasikan
dalam Rekam Medis.
6. Kerangka waktu penyelesaian asesmen pasien di Rawat Inap maksimal 24 jam setelah pasien
dirawat, di Rawat jalan dan UGD sesuai ketentuan yg berlaku
7. Asesmen Awal harus diulangi bila pasien telah dirawat lebih dari 30 hari, atau kurang dari 30 hari,
bila ada perubahan yg signifikan serta dicatat di Rekam medis
8. Asesmen Gizi/ nutrisi awal bersifat skrining dilaksanakan bersama asesmen awal, dan dilaksanakan
oleh perawat/ bidan
9. Asesmen fungsional awal bersifat skrining dilaksanakan bersama asesmen awal, dan dilaksanakan
oleh perawat/ bidan
10. Bila ditemukan kelainan dalam skrining dilakukan konsul ke bagian yang berwenang oleh perawat/
bidan
11. Asesmen lanjutan/ ulang dilakukan oleh perawat/bidan/bagian terkait maksimal dalam waktu 2x24
jam

Kebijakan Khusus:
1. Kerangka waktu penyelesaian asesmen pasien di UGD dan Rawat Jalan sesuai dengan kebutuhan
pasien dalam waktu sesingkat-singkatnya
2. Asesmen Awal baik di rawat Inap, rawat jalan maupun UGD harus diulangi dan dicatat dalam
rekam medik, bila telah dirawat lebih dari 30 hari
3. Asesmen Lanjut dari bagian Gizi bila ditemukan kelainan, harus selesai dalam waktu maksimal 2x
24 jam
4. Asesmen fungsional lanjut (bagi yg beresiko jatuh dan asesmen fungsional lainnya) dilakukan
asesmen ulang setiap hari dan dicatat di rekam medis pasien.
5. Pada pasien-pasien dalam kondisi terminal, wajib dilakukan asesmen ulang..
6. Pasien di ruang Hemodialisa, Recovery Room, ICU, ICCU, NICU, ECU, Neonatus dikategorikan
sebagai pasien dengan resiko tinggi jatuh sehingga tidak dilakukan asesmen resiko jatuh dan
diberlakukan intervensi resiko tinggi jatuh.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Rumah Sakit Umum Daerah Batara
Guru

dr. Daud Mustakim, M.kes


Pembina Tingkat I
NIP.

Anda mungkin juga menyukai