Anda di halaman 1dari 1

Hakikat Dunia sejatinya hanya seperti ujung sayap nyamuk,

Syeikh Shalih al-Munajjid menjelaskan tentang sangat kecil.


makna “dunia” dan alasan penyebutannya Dalam sebuah riwayat, diceritakan bahwa
sebagai “‫”الدنيا‬. Setidaknya ada tiga hal; suatu hari Umar bin Khattab sedang berjalan
Pertama, karena dunia (al-hayātu ad-dunyā) bersama para sahabat, lalu mereka melewati
terambil kata danī’ yg berarti rendah; seperti sebuah tempat sampah dan para sahabat
posisi dan jabatan manusia di dunia menutupi hidung mereka. Umar bin Khattab
menunjukkan itu. Berbeda dengan surga lalu menjelaskan bahwa seperti itulah dunia.
(jannah) yang disifati ‘āliyah (tinggi). Allah Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu,
SWT berfirman: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
‫فِی َج َّن ٍة َعالِ َی ٍة‬ bersabda,
Dalam surga yang tinggi, [Surat Al-Haqqah 22] ً‫ َما َس َقى َكافِرا‬، ‫ض ٍة‬
َ ‫لَ ْو َكا َنت ال ُّد ْن َيا َتعْ ِد ُل عِ ْن َد هللا َج َنا َح َبعُو‬
Kedua, karena singkatnya waktu kehidupan di ‫ِم ْن َها َشرْ َب َة َما ٍء‬
dalamnya, seperti ditunjukkan dalam “Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai
beberapa ayat dalam al-Qur’an. harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah
Perumpamaan singkatnya adalah seperti tidak akan memberi minum barang seteguk
waktu pagi menuju Dhuha. sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi,
Allah SWT berfirman: dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
‫َكَأ َّنهُمۡ َی ۡو َم َی َر ۡو َن َها لَمۡ َی ۡل َب ُث ۤو ۟ا ِإاَّل عَشِ ی ًَّة َأ ۡو ض َُح ٰى َها‬
Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, Kesimpulan
mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di Maka secara sederhana bisa kita gambarkan
dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu bahwa dunia itu rendah secara geografis,
sore atau pagi hari. [Surat An-Nazi’at 46] singkat secara waktu, dan hina secara hakikat.
Dalam ayat lain, Allah berfirman: Dengan memahami hal ini, sikap kita yang
benar adalah tidak lalai terhadapnya, tidak
‫ار َبلَ ٰـ ۚ ٌغ‬ َ ‫ون لَمۡ َی ۡل َب ُث ۤو ۟ا ِإاَّل َس‬
ِ ۭۚ ‫اع ًة مِّن َّن َه‬ َ ‫َكَأ َّنهُمۡ َی ۡو َم َی َر ۡو َن َما ی‬
َ ‫ُوع ُد‬ menghabiskan waktu untuk sesuatu yang sia-
َ ُ‫ك ِإاَّل ۡٱل َق ۡو ُم ۡٱل َف ٰـسِ ق‬
‫ون‬ ُ َ‫َف َه ۡل ی ُۡهل‬ sia. Jangan sampai kita menjadi apa yang
….Pada hari mereka melihat azab yang disebut dalam ayat “Bal tu’tsirūna al-hayāh
diancamkan kepada mereka (merasa) seolah- ad-dunyā wal ākhiratu khayrun wa abqā”.
olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat
pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang Sebaliknya, kita menggunakan kehidupan di
cukup, maka tidak dibinasakan melainkan dunia ini sebagai ladang amal, untuk bekal
kaum yang fasik. [Surat Al-Ahqaf 35] menuju akhirat yang kekal. Tentu kita tahu,
Ibarat lain, celupan tangan kita, dunia orang yang beruntung adalah ia yang ringan
hanyalah tetesan air darinya, sedikit dan cepat beban dosanya, berat timbangan amalnya
menetes, tapi menentukan nasib kita di
Akhirat.
Ketiga, ad-dunyā berasal dari akar kata (‫)د ن ي‬
yang salah satu bentuknya adalah ٌ‫دَ َنا َءة‬, yang
berarti kehinaan.
Dunia diibaratkan seperti tong sampah bau
busuk, tapi manusia malah berlomba-lomba
meraihnya. Jika pun ada nikmatnya, ia

Anda mungkin juga menyukai