Anda di halaman 1dari 9

PENERIMAAN BAHAN BAKU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/001/PASI/SOP/2020 0 1

PT PEMALANG AGRO
SEJAHTERA INDONESIA
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
28-08-2020
STANDAR
OPERASIONAL Heru Subekti
PPIC Manager
PROSEDUR
Pengertian Proses penerimaan bahan baku pecah kulit dari supplier sampai ke gudang bahan
baku PT Pemalang Agro Sejahtera Indonesia
Tujuan Sebagai acuan untuk penerapan langkah – langkah / prosedur masuk bahan baku
agar sesuai dengan standar yang nantinya akan digunakan sebagai pemberkasan asal
bahan baku, dan untuk mengontrol kualitas bahan baku itu sendiri
Kebijakan Setiap petugas PIC dan QC mampu mencatat dan meneliti setiap bahan baku yang
masuk
Petugas terkait PIC, QC, Kepala Produksi, Bagian Gudang
Prosedur Penerimaan :
1. Mendapatkan informasi jika barang akan datang
2. Siapkan lokasi penempatan barang yang akan masuk. Pastikan tempat
penerimaan bahan baku dalam kondisi bersih
3. Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk proses penerimaan bahan
baku. Pastikan peralatan tersebut masih berfungsi dengan baik
4. Siapkan dokumen chek list spesifikasi bahan baku yang akan masuk.
Meliputi: detail nama barang, kode barang, jumlah, volume dan berat.
5. Lakukan penurunan bahan baku dari alat pengangkut
6. Lakukan pengecekan bahan baku yang akan diterima sesuai dengan chek list
spesifikasi bahan baku apa tidak.
7. Periksa dokumen pengiriman (surat jalan/PO)
8. Jika semua sudah sesuai lanjutkan dengan proses pembuatan dokumen
serah terima barang, jika tidak sesuai maka bahan baku tidak bisa diterima.
Dokumen serah terima barang meliputi: nama pengirim bahan baku, waktu
penerimaan barang, no surat jalan/PO, detail barang yang diterima (nama
barang, kode barang, jumlah), petugas gudang yang menerima barang.
Dokumen serah terima barang ini ditanda tangani oleh pembawa barang
dan petugas penerima barang
9. Mengarsipkan semua dokumen penerimaan barang
10. Mengirim bahan baku ke tempat penyimpanan
Unit Terkait Gudang penyimpanan bahan baku
KEBERSIHAN AREA PRODUKSI DAN PERALATAN
KEBERSIHAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
002/001/PASI/SOP/2020 0 1

PT PEMALANG AGRO
SEJAHTERA INDONESIA
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
28-08-2020
STANDAR
OPERASIONAL Heru Subekti
PPIC Manager
PROSEDUR
Pengertian Proses pembersihan yang dilakukan diarea produksi dan penanganan alat-alat
kebersihanya pasca pembersihan
Tujuan Ruang produksi menjadi bersih dan nyaman, sehingga proses produksi bisa berjalan
dengan baik
Kebijakan Kepala Produksi melakukan peninjauan dengan check list yang telah dibuat
Petugas terkait Karyawan Produksi, Kepala Produksi
Prosedur Kebersihan :
1. Sediakan tong sampah tertutup di dalam maupun luar area/ruangan.
2. Singkirkan barang-barang yang tidak terpakai.
3. Bersihkan lantai dengan di sapu 15 menit sebelum proses produksi/jam
kerja dimulai serta 30 menit sebelum jam produksi/jam kerja berakhir.
Setelah disapu bersih area mesin dan area produksi dipel.
4. Hilangkan kotoran pada mesin-mesin produksi dengan air compressor
kemudia dilap menggunakan kanebo.
5. Singgahkan kembali ketempatnya untuk alat-alat bantu produksi, dan
rapihkan kemasan sisa yang tidak terpakai untuk diletakkan kembali pada
tempat persediaan kemasan.
6. Bersihkan area workshop dengan interval 1 minggu sekali, dan area dedak
3 hari sekali. Untuk toilet dilakukan pembersihan sedikitnya dua kali
sehari.
7. Sediakan air yang mengalir dan sabun cuci tangan dalam bentuk liquid
dalam dispenser untuk mencuci tangan. Gunakan handuk kering dan
bersih untuk mengeringkan.
8. Peralatan kebersihan setelah dipakai letakan ditempat yang telah
disediakan, untuk alat pel cuci dahulu kemudian jemur dan letakkan
ditempatnya setelah kering
Unit Terkait Area Produksi dan Mesin
UJI LAB SAMPEL BAHAN BAKU PRODUKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/001/PASI/SOP/2020 0 1

PT PEMALANG AGRO
SEJAHTERA INDONESIA
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
28-08-2020
STANDAR
OPERASIONAL Heru Subekti
PPIC Manager
PROSEDUR
Pengertian Proses pengujian yang dilakukan sebelum Pabrik menyetujui dan membeli bahan
baku untuk produksi
Tujuan Menjaga mutu dan kualitas bahan baku sesuai dengan standarnya

Kebijakan PIC dan QC melakukan analaisa dan costing bahan baku, kemudian melakukan
pemberkasan
Petugas terkait PIC, QC, Kepala Produksi
Prosedur Standarisasi
1. Pengambilan sampel dari supplier Untuk minimal sampel yang dibutuhkan adalah 300
bahan baku gram untuk 3 kali uji.
2. Uji kadar air sample Kadar air sampel yang diharuskan maksimal 15%

3. Penimbangan sampel yang akan diuji - Satu kali uji membutuhkan sampel seberat 100 gram
dan Penyortiran sampel - Sortir sampel hasil penimbangan dari gabah
- Timbangan kembali hasil sortiran dan ditulis
masing-masing

4. Penggilingan sampel dengan paddy - Masukkan sampel yang sudah disortasi dari gabah
tester machine ke dalam mesin Uji
- Amati hingga proses selesai

5. Pencatatan dan penimbangan Produk - Timbang dan catat beras hasil giling
hasil giling - Timbang dan catat menir hasil giling
- Timbang dan catat dedak hasil giling

6. Uji drajat sosoh beras hasil giling - Drajat sosoh yang diharuskan minimal 95%

7. Hasil uji masuk ke bagian PIC dan QC - Costing harga hasil uji untuk melakukan penawaran
terhadap supplier

8. Pemberkasan - Melakukan pemberkasan dan penyimpanan hasil uji


sebagai acuan apabila nanti supplier melakukan
pengiriman bahan baku
Tujuan adalah agar bahan baku yang dikirim sesuai
100% dengan sampel yang diberikan

Unit Terkait Ruang Lab


PROSES SEBELUM PERSIAPAN PRODUKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/001/PASI/SOP/2020 0 1

PT PEMALANG
AGRO SEJAHTERA
INDONESIA
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR 28-08-2020
OPERASIONAL
PROSEDUR Heru Subekti
PPIC Manager
Pengertian Tahapan yang dilakukan sebelum persiapan proses produksi dimulai
Tujuan Agar tidak terjadi malfunction Ketika penyalaan mesin produksi

Kebijakan Kepala Produksi melakukan check list sesuai dengan standar


Petugas terkait Kepala Produksi, Operator Mesin
Prosedur Standarisasi

1. Periksa Tabung “Air Filter” pada setiap Pastikan Tabung “Air Filter” Pneumatic pada setiap
mesin. mesin, tidak berisi H2O.
2. Periksa Tuas INLET Material secara Jika didalam tabung “air filter” terdapat air ( H2O),
manual tekan/Tarik katup di bawah tabung untuk
mengeluarkan air
3. Perikssa ‘Tombol Emergency” Pastikan Tuas Inlet, pada posisi tertutup, sebelum
memulai proses giling
Pastikan tombol Emergency dalam posisi luar (putar
kea rah kanan ), agar arus listrik bisa mengalir menuju
tombol-tombol panel utama
4. Tekan Tombol Power On berwarna Tuas/Breker MCCB Listrik ada dibagian muka bawah
Hijau ( ) , PANEL LISTRIK INDUK panel control
PLN/ GENERATOR SET
5. Tekan Power On , TUAS Tunggu selama ± 5-10 menit ( agar tekanan udara
LISTRIK/MAIN SWITCH cukup ), atau mesin kompresor akan mati dengan
sendirinya.
6. Tekan Power On , mesin
KOMPRESOR pada PANEL
KONTROL
7. Tekan Power On , mesin dan Material Inlet (Underground) : AUTO (Tombol Hijau
komponen lain melalui panel control : bagian atas)
1. Tekan Power On , “Inlet” MANUAL (Tombol Hijau bagian bawah)
2. Tekan Power On , “A1s/d A18”
Elevator
3. Tekan Power On , “1 s/d 12.2”

8. Pastikan Semua peralatan tadi dalam


kondisi operasional baik maka
operasional proses giling siap untuk
dijalankan

Unit Terkait Ruang Produksi R to R


PROSES PERSIAPAN PENYALAAN MESIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/001/PASI/SOP/2020 0 1

PT PEMALANG
AGRO SEJAHTERA
INDONESIA
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR 28-08-2020
OPERASIONAL
PROSEDUR Heru Subekti
PPIC Manager
Pengertian Tahapan yang dilakukan menjelang Produksi yaitu penyalaan dan pemanasan
mesin
Tujuan Agar mesin bekerja optimal dan mendeteksi beberapa ketidak normalan mesin

Kebijakan Kepala Produksi melakukan check list sesuai dengan standar


Petugas terkait Kepala Produksi, Operator Mesin
Prosedur Standarisasi

1. Power On, Panel Induk PLN/ Generator


Set
2. Periksa Tuas INLET Material secara Pastikan Pintu Manual Inlet, HARUS tertutup.
manual
3. Perikssa ‘Tombol Emergency” Pastikan Switch Emergency, dalam posisi Luar, agar
arus listrik bias mengalir menuju tombol-tombol panel
utama
4. Tekan Tombol Power On berwarna Tuas/Breker MCCB Listrik ada dibagian muka bawah
Hijau ( ) , PANEL INDUK MESIN panel control
5. Tekan Power On , TUAS
LISTRIK/MAIN SWITCH

6. Tekan Power On , mesin Tunggu selama ± 5-10 menit ( agar tekanan udara
KOMPRESOR pada PANEL cukup ), atau mesin kompresor akan mati dengan
KONTROL sendirinya.
7. Tekan Power On , mesin dan Kode “A” adalah untuk bucket Elevator.
komponen lain melalui panel control : Terkecuali :
4. Tekan Power On , “A1s/d A16” - Mesin Destoner ( No. 4 )
Elevator - Mesin Whitener 1 & 2 (No.5 & 6).
5. Tekan Power On , “1 s/d 12” - Mesin Polisher 1 & 2 (No.8 & 9)
- Mesin Control Feeder (Mixing Broken )
- Mesin Color Sorter ( No.12)
- Mesin Sooter Scale (No.13)
- Mesin Sooter Scale (No.15)

Periksa dan pastikan tidakpenumpukan pada


BEKATUL
Operator Wajib memeriksa keseluruhan mesin dan
pastikan kondisi mesin sudah menyala semua.
8. Tekan Tombol On ( ), D1s/d D4 (
Exauster )

9. Pastikan Semua peralatan tadi dalam


kondisi operasional baik maka
operasional proses giling siap untuk
dijalankan

Unit Terkait Ruang Produksi R to R


PROSES PRODUKSI BROWN RICE TO RICE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/001/PASI/SOP/2020 0 1

PT PEMALANG
AGRO SEJAHTERA
INDONESIA
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR 28-08-2020
OPERASIONAL
PROSEDUR Heru Subekti
PPIC Manager
Pengertian Tahapan yang dilakukan selama produksi berlangsung
Tujuan Agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas mutu

Kebijakan Kepala Produksi dan QC melakukan check list sesuai dengan standar
Petugas terkait Kepala Produksi, Operator Mesin, QC Produksi
Prosedur Standarisasi

1. Tuangkan bahan baku beras pecah kulit


ke mesin inlet

2. Tarik Tuas Inlet, bahan baku beras Pastikan bahan baku beras sudah tersedia di area Inlet
masuk kedalam Elevator Pastikan bahan baku berada dalam lubang area Inlet.
Rapihkan Kemasan yang kosong

3. Dari Inlet, bahan baku menuju mesin Pastikan Bahan Baku yang keluar sesuai dengan
no. 1 ( precleaner) : standarisasi proses mesin.
Berfungsi memisahkan kotoran hasil
panen berupa jerami, tali dan batu

4. Dari Mesin No. 1, menuju Mesin No.2 Perhatikan :


(Paddy Separator ) : - Input bahan baku ke mesin separator
Berfungsi untuk memisahkan pecah - Pastikan jerami dan sampah lainnya tidak
kulit dengan Gabah menempel pada screen mesin precleaner
- Perhatikan kantong hasil produk sampah batu dan
kotoran tidak tercecer

5. Dari Mesin No. 2, menuju Mesin No. 3 Pastikan jalur beras PK dan gabah, sudah merata
(Hooper Scale) : dengan sempurna
Berfungsi untuk Menimbang bahan
baku yang sudah bersih dasri kotoran
sampah

6. Dari Mesin No. 3, Menuju Mesin No. 4 - Lakukan Pembersihan di bagian dalam mesin
( Destoner ) : hooper Scale
Berfungsi untuk memisahkan bahan - Pastikan layar pada mesin scale dalam posisi
baku dari batu standby, pada saat produksi sudah dimulai

7. Dari Mesin No. 4, menuju mesin no. 5 Perhatikan kantong Hasil keluar
(Whitening pass 1/ CDAS) : Pastikan Ampere Motor Mesin Whitening
Berfungsi untuk mengupas kulit ari
pada beras PK

8. Dari Mesin No. 5, Menuju mesin No, 6 Perhatikan Ampere Motor Mesin Whitening
( Whitening Pass 2/CDA) :
Berfungsi untuk lebih memutihkan
beras dari mesin no. 5

9. Dari Mesin No.6, Menuju Mesin No. 7 ( Lakukan pembersihan pada bagian mesin rotary shifter
Rotary Shifter) : tersebut
Berfungsi untuk memisahkan beras
pecahan 1/4 dan 1/8 dan beras kepala
serta beras ½ (broken)

10. Dari mesin No. 7, Menuju Tangki Lakukan pembersihan pada bagian dalam Tangki,
Penampung Beras secara berkala (minimal 3 bulan sekali )

11. Dari Tangki Penampung Menuju Mesin Pastikan setiap selesai produksi, membersihkan sisa
No. 8 (Polisher Pass 1 dan Mesin dedak yang menempel pada bagian dalam mesin
Polisher Pass 2 : polisher
Berfungsi untuk menentukan kualitas
pada beras

12. Dari Mesin No. 8 (Polisher Pass 1), Pastikan setiap selesai produksi, membersihkan sisa
Menuju Mesin No. 9 (Polisher Pass 2) : dedak yang menempel pada bagian dalam mesin
Berfungsi untuk menentukan kualitas polisher
pada beras menjadi lebih bersih

13. Dari Mesin No. 9, Menuju Mesin No. Perhatikan Tangki pada beras menir ¼ dan 1/8, jangan
10(Rotary Shifter) : sampai penuh
Berfungsi untuk memisahkan :
- Beras Kepala
- Beras Pecahan ½
- Beras Menir ¼
- Beras Menir 1/8

14. Dari Mesin No. 10, Menuju Mesin No. Perhatikan Tangki pada beras kepala dan beras
11 (Length Grader) pecahan ½ , jangan sampai penuh, khususnya tangki
Berfungsi untuk memisahkan beras beras kepala
kepala dan beras pecahan ½

15. Dari Mesin No. 11, Menuju Mesin


CONTROL FEEDER (E1) :
Berfungsi untuk mencampur beras
patahan beras ½ dan kepala

16. Dari Mesin Control Feeder, menuju - Periksa jalur beras reject dan jalur beras hasil
Mesin No. 12 (Color Sorter) : sortir (barang jadi)
Berfungsi untuk memisahkan warna Setiap selesai produksi, lakukan pembersihan pada
beras kuning, hitam, dan merah, serta area mesin color sorter.
gabah dan batu

17. Dari MesinNo. 12, Menuju Mesin No.


13 & 14 ( Shutter Scale : 25 kg & 50 kg
):
Berfungsi untuk menimbang hasil
produksi barang jadi, dalam standard
ukuran 25 kg dan 50 kg

18. Dari Mesin No. 13 & 14, Menuju Mesin


No. 15 ( Shutter Scale : 2 kg & 5 kg ) :
Berfungsi untuk menimbang hasil
produksi barang jadi dalam standard
ukuran : 2 kg dan 5 kg

19. Dari Mesin No. 15, Menuju Mesin No.


16 (Sealer ) :
Berfungsi untuk menutup kemasan
plastic

Unit Terkait Ruang Produksi R to R

Anda mungkin juga menyukai