Komunikasi Rabies Untuk Warga
Komunikasi Rabies Untuk Warga
Tentang Rekomendasi
Narahubung Pokja:
Basra Amru, Sekretariat Pokja RCCE+ (087701091998) Sumber : Flyer Diskusi RCCE #34
Latar Belakang
Terdapat peningkatan kasus rabies
yang tercatat selama beberapa
tahun terakhir di beberapa daerah
di Indonesia.
Latar Belakang
KLB rabies bukan pertama kali terjadi di Masalah rabies ini perlu diangkat
Indonesia. Perilaku warga terkait sebagai masalah komunitas. Bukan di
pencegahan Rabies tidak berkelanjutan.
lingkup privat. Risikonya di komunitas.
Perilaku pencegahan rabies baru
dilakukan saat ada KLB. Contoh cerita di komunitas:
Temuan Masalah
Non-Komunikasi Komunikasi
Temuan Masalah
Menurut Dit. Keswan Kementan,
lebih 40% Kasus menyerang usia
dibawah 15 tahun.
Dikonfirmasi laporan kasus Kab.
TTS, Prov NTT bahwa ± 50% kasus
terjadi pada kisaran usia tersebut.
Pengembangan alat bantu
komunikasi untuk edukasi anak
dan satuan pendidikan menjadi
strategis.
Data Monitor Harian KLB Rabies di Kab. TTS, Prov. NTT
Temuan di Lapangan
Menurut Kemenkes,
95% kasus gigitan
hewan rabies
berasal dari hewan
anjing.
Temuan di Lapangan
Berdasarkan pengalaman
FAO Indonesia,
pemanfaatan jaringan dan
pendekatan keagamaan
signifikan membantu
komunikasi dengan warga.
Temuan di Lapangan
Ketersediaan akses dan
pemanfaatan (kontribusi) Internet
di suatu daerah perlu jadi
pertimbangan dalam strategi
penggunaan kanal komunikasi.
Misalnya di Kabupaten TTS,
menurut Dinkes Kab. TTS perlu
dipertimbangkan alternatif
kanal komunikasi lainnya yang Akses dan Kontribusi Internet Berdasarkan Provinsi di Indonesia
tidak menggunakan Internet. Sumber: Survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia
Di NTT, 15 menit
diumpamakan
sebagai lamanya
makan 2 pinang.
2.
Lapor ke Puskesmas / Rumah Sakit Terdekat
Dimana?
Tidak cukup hanya air saja, perlu dicuci dengan sabun agar
hilang.
Tokoh Masyararakat/
Agama
Vaksinasi Anjing Peliharaan Datang dan Lapor ke Puskesmas bila tergigit anjing
Vaksinasi anjing dapat mencegah anjing dari sakit rabies
yang sangat mematikan. Mematikan pula bagi manusia Gigitan anjing sangat mungkin membawa virus rabies yang
berbahaya dan sangat cepat menular ke tubuh manusia.
karena dapat menular melalui gigitan anjing yang sakit
rabies. Namun tenang, tenaga kesehatan di Puskesmas sudah
terlatih untuk berikan penanganan yang diperlukan agar Anda
Solusinya mudah.vaksinasi anjing dapat sekaligus tidak sakit rabies yang mematikan bila tergigit anjing.
melindungi Anjing dan manusia dari sakit rabies.
Catatan:
Masih perlu diuji lebih
lanjut di warga
Rekomendasi Awal
Rekomendasi Awal
Isu Komunikasi:
f. Pelibatan tokoh non-nakes jadi penting dan perlu diidentifikasi lebih lanjut. Misalnya: tokoh
agama
Sumber: s.id/inforabies
Tentang
Risk Communication and Community Engagement (RCCE) Working Group atau Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat
● Dimulai sejak Februari 2020, UNICEF adalah co-lead RCCE working group untuk respon COVID-19 bersama IFRC (Federasi Internasional Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah).
● Kordinasi rutin RCCE working group untuk respon COVID-19 ini menyatukan Lembaga Pemerintah (BNPB, KOMINFO,KEMENKES, KSP, KPCPEN, BAPPENAS,
KEMENDIKBUD), Lembaga PBB, Lembaga donor (USAID, DFAT), Palang Merah, NGO Internasional dan Lokal, Organisasi Agama, Media, dan Sektor Swasta.
● Saat kasus COVID-19 terus menurun dan isu kesehatan masyarakat lainnya perlu ditangani, Pokja RCCE juga ikut mulai terlibat dalam berbagai kegiatan untuk
memperkuat dari aspek komunikasi.
● Info lengkap dapat diakses pada tautan https://s.id/rcce-id
Luaran:
Menyusun komunikasi risiko, pelibatan masyarakat, strategi
komunikasi yang efektif untuk membantu penanganan masalah
kesehatan masyarakat.