Anda di halaman 1dari 5

MATERI VIRUS

I. Capaian Pembelajaran
Memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan
berdasarkan isu lokal, nasional, atau global terkait pemahaman tentang virus dan
peranannya.

II. Tujuan Pembelajaran


Melalui kegiatan kaji Pustaka, diskusi informasi, kerjakelompok, observasi,
penerapan design thinking, dan penugasan mendapatkan kemampuan menciptakan
solusi atas permasalahan – permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global
terkait pemahaman tentang virus dan peranannya

III. Isi Tugas


A. “ANTISIPASI RABIES ANJING LIAR DESA”
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang

Penyakit rabies merupakan penyakit pada hewan yang menyerang manusia


sudah tidak asing lagi terdengar di kalangan luas, penyakit rabies ini masuk
pertaama kali ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool pada
kuda, kemudian tahun 1889 Esser W, J,. dan Penning menemukan penyakit
rabies pada anjing. Pada tahun 1894, pertama kali virus rabies menyerang
manusia, ditemukan oleh EV De Haan. diskes. baliprov.go.id (2022)

Rabies atau yang lebih dikenal dengan penyakit anjing gila merupakan suatu
penyakit hewan yang disebabkan oleh virus Lyssavirus yang umum
ditularkan oleh anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur, penyakit ini
sudah tidak asing terdengar di kalangan luas. Dengan timbulnya penyakit
rabies ini dapat memunculkan berbagai masalah buruk pada kehidupan
pribadi, keluarga, bahkan masyarakat sekitar pada sehari – hari. Karena itu
kita sebagai masyarakat haruslah tanggap akan berbahaya nya penyakit ini,
haruslah kita tanggap sedari dini dan jangan sampai penularan penyakit rabies
ini meraja lela.
www.alodokter.com (2022).

Kasus rabies berkaitan langsung dengan populasi anjing yang tidak terkontrol,
terlebih lagi dengan banyaknya anjing liar yang berkeliaran yang tidak
memiliki Kesehatan yang mumpuni. Berbagai cara yang kerap ditemukan
untuk mengurangi populasi anjing yaitu dengan cara pemusnahan (cull),
dibunuh dengan injeksi barbiturate atau injeksi bahan kimia lainnya, dengan
cara ditembak, dan dengan cara diracun lewat umpan, namun cara tersebut
sangat tidak manusiawi serta kurang efektif. Tidak semua pemilik anjing di
desa memiliki kesadaran akan bahaya nya virus Lyssavirus bagi
keberlangsungan hidup masyarakat.Maka diperlukan sebuah kelompok untuk
menumbuhkan esadaaran pada masyarakat

Sayangnya di beberapa desa, kurang sigap akan penanggulangan penyakit ini.


Tidak hanya dari segi rendahnya warga yang memiliki kesadaran pribadi juga
rendah nya warga yang ikut berpartisipasi dalam penanggulangan wabah
penyakit ini.

Permasalahan kurangnya kesadaran masyarakak ini bukan lagi hal yang baru,
dan juga bukan hal yang sudah selesai. Bahkan berdasarkan data pada tahun
2020, ada 26 dari 34 provinsi di Indonesia yang masih belum tuntas dari
penyakit rabies, dengan jumlah korban jiwa lebih dari 100 orang per tahun.
www.alodokter.com (2022)

Sayangnya meskipun kesadaran masyarakat yang masih minim, namun seakan


hal itu menjadi sesuatu hal yang biasa. Masyarakat menganggap penyakit ini
masih kurang penting untuk di tanggulangi. Sehingga hal ini dianggap hal
yang mudah oleh masyarakat

2. Rumusan masalah
1). Apakah program penangkaran anjing liar desa berpengaruh terhadap
intensitas infeksi virus rabies ?
2). Bagaimana jalannya program penangkaran anjing liar desa ?

C. Pembahasan
Penularan virus Lyssavirus ini memiliki beberapa gejala awal yang biasanya
muncul pada 30 – 90 hari Ketika penderita tertular oleh virus Lyssavirus . Hal ini
membuat diagnosis rabies sedikit rumit, diarakan penderita bisa saja lupa telah
tergigit atau tercakar hewan rabies. Gejala awal yang dapat muncul Ketika
seseorang terinfeksi virus Lyssavirus meliputi demam, kesemutan pada luka
gigitan hewan rabies, serta sakit kepala. Selain beberapa gejala tersebut, ada
beberapa gejala lanjutan yang dapat dialami oleh penderita rabies seperti kram
otot, sesak napas, dan halusinasi. www.alodokter.com (2022)

Rabies bukan hanya terjadi hanya pada anjing akan tetapi dapat terjadi pada
semua hewan berdarah panas ( anjing, kucing, kera, kuda, kerbau, sapi, domba,
kambing dll) termasuk juga dapat menular ke manusia. Namun demikian dari data
yang ada penyebar rabies yang utama adalah anjing (92 %), kucing (6 %) dan
kera (3%). disnakkeswan.jatengprov.go.id (2022).
Sebetulnya penyebab utama kasus rabies meningkat dikarenakan oleh
overpopulasi dari anjing liar , kebanyakan masyarakat umum memelihara anjing
hanya sebatas untuk mengisi waktu luang dan cuek akan pentingnya perawatan
anjingdan akan berakhir menjadi anjing liar . Dikarenakan hal itu banyak anjing
rumahan yang akhirnya menjadi anjing liar dikarenakan sang pemilik bosan
dengan hewan peliharaanya sendiri.

Solusi dari masalah tersebut dapat kita mulai dari luang lingkup kecil , bisa pada
ruang lingkup desa. Kita dapat mengembangkan komunitas pecinta anjing
jalanan, dengan melibatkan anggota masyarakat. Awal dari pengembangan
kelompok ini ialah dengan cara mengedukasi masyarakat umum terlebih dahulu
tentang bahaya serta gejala gejala dari virus ini agar masyarakat dapat berpikir
lebih dalam mengenai manfaat dari berdirinya kelompok pecinta anjing jalanan
ini, Lalu megajak masyarakat bersama untuk ikut bergabung pada komunitas ini.

Pada kelompok ini akan menjalankan penangkaran untuk anjing liar dikawasan
desa. Anjing akan di rehabilitasi dan dirawat agar terhindar dari penyebaran
rabies, anjing akan diberikan tempat yang nyaman serta makanan yang cukup
bergizi bagi keberlanjutan hidup anjing liar, lalu bagi anjing yang baru masuk ke
penangkaran akan dilaksanakan pengecekan dan vaksinasi pada anjing.

Setiap minggu akan dilaksanakan satu kali rapat untuk pengumpulan dana serta
pendataan lokasi lokasi disekitar desa yang masih memiliki intensitas anjing liar
yang belum tervaksinasi dengan sempurna, setiap anggota kelompok dan
masyarakat desa akan diwajibkan membayar uang iuran namun jumlah iuran tidak
dipatok.

Hasil uang iuran akan dipergunakan untuk rehabilitasi anjing liar, serta sebagai
dana pokok utama untuk makanan anjing pada apenangkaran desa.Pada
penangkaran desa ini kita akan merehabilitasi anjing liar agar terhindar dari virus
rabies, akan dilaksanakan pengecekan rabies rutin pada setiap minggu.
Masyarakat desa atau luar desa di persilahkan untuk mengadopsi anjing liar yang
sudah lulus rehabilitsi, dengan syarat sang pemilik sanggu merawat anjing dengan
rasa tulus dan iklas serta dapat menjalankan perawatan yang rutin.

Kelompok penangkaran akan melakukan sosialisasi rutin kepada setiap warga


yang memelihara anjing agar masyarrakat teredukasi sejak dini dan akan
menimbulkan
kesadaran akan pentingnya vaksinasi serta cara benar perawatan anjing,

D. Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa model penanggulangan rabies berbasis desa dengan
pembentukan kelompok penangkaran anjing dapat menurunkan jumlah dan kepadatan
anjing yang berkeliaran di tempat umum serta dapat menurunkan jumlah intensitas
korban terinfeksi virus rabies.

Dari pembuatan program ini diharapkan agar timbul rasa peduli pada masyarakat sendiri
akan pentingnya penanggulangan bahaya virus …. Bagi keberlanjutan hdup jangka
Panjang masyarakat sekitar sendiri,sudah sewajibnya kita sebagai komponen masyarakat
Bersatu padu untuk menumbuhkan kesadaran pribadi pada setiap komponen individu
tanpa mengenal usia.

E. Daftar Pustaka

Indonesia, Kementrian Kesehatan Republik.2021.


Pengertian Rabies
https://www.alodokter.com/rabies. Diakses pada 5 November 2022 pukul
19.34
WITA.
Kesehatan,Pemerintah Provinsi Bali Dinas.2013.
Bahaya Penyakit Rabies
https://diskes.baliprov.go.id/bahaya-penyakit-rabies/. Diakses pada 6
November 2022 Pukul 16.19 WITA.

IV. Kesimpulan
Melalui kegiatan kaji Pustaka, diskusi informasi, kerja kelompok, observasi,
penerapan design thinking, dan penugasan saya dapat membangun kemampuan
menciptakan solusi atas permasalahan – permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional
atau global terkait pemahaman tentang virus dan peranannya

V. Refleksi
A. Pemilik
1. Yang paling saya senangi dari proyek ini adalah mencari tahu berbagai
virus, peranannya serta bahay dari masing masing virus tersebut
2. Dalam proyek ini saya belajar untuk bertukar informasi yang sebelumnya
sudah di identifikasi di internet kepada teman sejawat.
3. Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang jenis virus serta bahaya dari
masing masing virus tersebut.
4. Jika saya melakukan proyek ini lagi saya akan berusaha untuk
memaksimalkan pencarian mengenai jenis virus dan penyakit yang
disebabkan oleh virus tersebut.
5. Hal yang saya lakukan dengan baik dalam proyek ini adalah mengetahui
berberapa jenis virus yang sering menjadi permasalahan di lingkungan
sekitar.
6. Hal yang bisa saya lakukan lebih baik dalam proyek ini adalah mencari
informasi yang benar dan tepat mengenai virus dan gejala gejalanya .
7. Hal yang sulit bagi saya tentang proyek ini adalah mencari informasi
tentang jenis virus dan penyakit yang disebabkannya karena kurangnya
informasi pasti tentang virus.
B. Teman Sejawat
Identitas teman :
Nama :
No:
Kelas :

1. Bagian dari laporan yang membantu pemahaman materi


2. Saran untuk bagian laporan yang perlu perbaikan

Anda mungkin juga menyukai