KASUS Teror Anjing Rabies Hantui Kota Ambon “Virus Rabies”
Nama : Muhammad Jihan Pattiasina
Nim: 202148072 VIRUS RABIES ● Rabies adalah infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Umumnya, virus penyebab rabies menular ke manusia melalui gigitan hewan. Rabies tergolong penyakit berbahaya karena berisiko menyebabkan kematian jika tidak cepat ditangani. ● Di Indonesia, rabies atau yang dikenal dengan istilah “penyakit anjing gila” masih menjadi salah satu penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat. Berdasarkan data tahun 2020, ada 26 dari 34 propinsi di Indonesia yang belum bebas dari rabies, dengan jumlah kematian per tahun lebih dari 100 orang. Penyebab Rabies
Rabies disebabkan oleh virus yang umumnya ditularkan
dari anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur. Selain anjing, hewan yang juga dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia antara lain kera, kucing, musang, dan kelinci. Pada kasus yang jarang terjadi, penularan virus rabies juga dapat terjadi dari manusia ke manusia, melalui transplantasi organ. Gejala Rabies
Gejala rabies biasanya muncul sekitar 30–90 hari setelah penderita
tergigit hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat membuat diagnosis rabies sedikit susah, karena penderita bisa saja lupa telah tergigit atau tercakar hewan rabies. Gejala awal yang dapat muncul meliputi:
• Demam • Kesemutan pada luka gigitan • Sakit kepala
Selain keluhan di atas, ada beberapa gejala lanjutan yang dapat
dialami oleh penderita rabies, seperti kram otot, sesak napas, dan halusinasi. Gejala lanjutan tersebut menjadi tanda bahwa kondisi pasien makin memburuk Pengobatan Rabies
Rabies perlu ditangani segera setelah paparan terjadi, meski
gejalanya belum muncul. Pengobatan rabies adalah dengan membersihkan luka serta memberikan serum dan vaksin rabies. Tujuannya untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus rabies, sehingga infeksi dan peradangan pada otak dapat dicegah. Akan tetapi, jika virusnya telah menginfeksi otak, penanganan akan menjadi sulit karena belum diketahui metode yang benar-benar efektif untuk mengatasinya. Gigitan Anjing Rabies Di Kota Ambon 26 Orang menjadi korban gigitan Anjing Rabies pada tanggal 23 Agustus 2022 dalam rentang waktu dua hari. Anjing Rabies berwarna hitam dengan ukuran sedang, menghasilkan 15 korban di hari pertama dan disusul 11 korban dihari kedua. Penaganan yang dilakukan adalah dengan pemberian Anti Tetanus dan Anti Rabies (VAR) yang dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2022 oleh korban pertama yang berjumlah 15 orang, dan di lanjutkan 11 orang lainnya dihari ke dua.Daerah berkeliarannya Anjing Rabies diantaranya Tanah Tinggi,Kedewataan,Skip dan Pasar Mardika. Upaya Pememrintah
Kepala dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan kota Ambon,
1. Penembakan Anjing Rabies agar tidak memakan korban. 2. sosialisasi dan vaksinasi.Vaksinasi diberikan kepada seluruh hewan peliharaan pembawa rabies yakni anjing, kucing dan kera, dengan bantuan rumah ibadah mengumumkan agar warga membawa hewan peliharaan untuk divaksin. 3. Petugas langsung mendatangi rumah warga dengan sistem `door to door` karena bila dipusatkan pada satu lokasi, maka ditakutkan ada warga yang tidak membawa hewan peliharaannya untuk divaksin. TERIMAH KASIH