Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rabies merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus rabies yang ditularkan
melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) seperti anjing kucing, kera, kelelawar,
musang, serta serigala. Sebagian besar sumber penularan rabies ke manusia terdapat di
Indonesia. Di Indonesia terdapat 24 provinsi yang endemis rabies, dimana Provinsi Bali
merupakan salah satu provinsi endemis dan menempati peringkat tertinggi kasus GHPR
tahun 2009-2013 (Kemenkes RI, 2014).

Kabupaten Gianyar merupakan kabupaten dengan kasus rabies tertinggi di Provinsi Bali.
Pada tahun 2008 hingga 2010 rata-rata anjing rabies per bulan di Kabupaten Gianyar adalah
9,6 dengan attack rate bulanan sebesar 1,764 % (Gde Putra, 2011). Berdasarkan data kasus
Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dari tahun
2011 sampai 2012 terdapat sekitar 14.509 kasus gigitan (Dinkes Gianyar, 2012). Pada tahun
2016 terjadi KLB kasus kematian akibat rabies pada manusia sebanyak satu kasus (Dinkes
Gianyar, 2016). Bahkan pada Januari 2017 tercatat tambahan lokasi kasus baru virus rabies
terdapat di daerah pasar umum Gianyar, Desa Sukawati, Desa Batubulan, Desa Belega
Kecamatan Blahbatuh, Desa Tulikup, Desa Tegallalang, serta Desa Tampaksiring (Nusa
Bali, 2017). Hal tersebut menyebabkan kabupaten Gianyar masuk dalam zona merah
penularan GHPR.

Rabies dikenal sebagai vaccine preventable disease, yang artinya penyakit yang dapat
dicegah dengan melakukan vaksinasi. Secara umum, untuk memberantas rabies pada anjing
di suatu daerah adalah dengan cakupan vaksinasi minimal 70% dari populasi anjing (Gde
Putra, 2011). Untuk mengetahui cakupan vaksinasi rabies serta proporsi vaksinasi rabies
secara lengkap di wilayah Kabupaten Gianyar perlu diadakan survei cepat, dengan demikian
dapat diperoleh informasi apakah cakupan vaksinasi rabies di Kabupaten Gianyar sudah
tercapai atau perlu mendapat intervensi/kebijakan lain dari pemerintah Kabupaten Gianyar.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apakah cakupan vaksinasi rabies pada anjing di Kabupaten Gianyar sudah mencapai
cakupan vaksinasi rabies minimal 70% dari populasi anjing?
1.2.2 Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat terhadap vaksinasi rabies pada anjing di
wilayah Kabupaten Gianyar?
1.2.3 Berapa proporsi vaksinasi rabies secara lengkap di wilayah Kabupaten Gianyar?

1.3 Tujuan penelitian


1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui cakupan vaksinasi rabies pada anjing di Kabupaten Gianyar.
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mengetahui tercapainya cakupan vaksinasi rabies pada anjing di Kabupaten
Gianyar sesuai dengan cakupan vaksinasi minimal 70% dari populasi anjing.
1.3.2.2 Mengetahui tingkat partisipasi masyarakat terhadap vaksinasi rabies pada
anjing di wilayah Kabupaten Gianyar.
1.3.2.3 Mengetahui proporsi vaksinasi rabies secara lengkap di wilayah Kabupaten
Gianyar.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. 2012. Laporan Bulanan Kasus GPHR dan Pemakaian
VAR Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Bidang P2:
Gianyar.

Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. 2017. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2016. Seksi
Pengolahan Data dan Pelaporan Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kesehatan: Gianyar

Gde Putra, Anak Agung. 2011. Epidemiologi Rabies di Bali: Hasil Vaksinasi Massal Rabies
Pertama di Seluruh Bali dan Dampaknya terhadap Status Desa Tertular dan Kejadian Rabies
pada Hewan dan Manusia. Balai Besar Veteriner: Denpasar.

Kementerian Kesehatan RI 2014. Infodatin Situasi dan Analisis Rabies. Kemenkes RI: Jakarta
Nusa Bali. 2017. Pasar Gianyar Rawan Rabies. Diakses 30 Maret 2018 pada laman
https://www.nusabali.com/berita/21340/pasar-gianyar-rawan-rabies&hl=id-ID

Anda mungkin juga menyukai