Anda di halaman 1dari 42

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Tugas Akhir :“Proses Finishing Part Pada Sayap Pesawat N219
Menggunakan Mesin Deckel Maho 210 U dan Jobs di
PT. Dirgantara Indonesia.”
Disusun dan diajukan oleh : Arkam Hamzah P3C120008
Rahmat Brahmana P3C120035
Mawar Muhammad P3C120024
La Ode Muhamad Faisal P3C120022
Program Studi : D-III Teknik Mesin
Fakultas : Fakultas Teknik
Kendari, Juni 2023
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II

Jaka Seru Dwi Saputra, ST.,M.Eng Prinob Aksar, ST., MT.


NIP. 19920917 2022031 009 NIP. 19890515 2020121 014

Koordinator Program Studi D-III Teknik Mesin

La Hasanudin, S.ST., M. Eng


NIP. 19800210 200501 1003

1
TUGAS AKHIR

PROSES FINISHING PART UNTUK SAYAP PESAWAT N219


MENGGUNAKAN MESIN DECKEL MAHO 210 U DAN MESIN
JOBS DI PT. DIRGANTARA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

ARKAM HAMZAH : P3C120008


RAHMAT BRAHMANA : P3C120035
MAWAR MUHAMMAD : P3C112024
LA ODE MUHAMMAD FAISAL : P3C120022

PROGRAM STUDI D-III MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2023

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia industri merupakan salah satu sektor penting di era globalisasi ini, dan
mengalami perkembangan yang cukup pesat khususnya di Indonesia. Dengan
perkembangan tersebut perguruan tinggi dituntut agar bisa menciptakan kader-
kader yang nantinya bisa menjadi pekerja profesional yang berkiprah di dunia
kerja.

Sehubungan dengan hal itu, perguruan tinggi sangat berpengaruh sebagai


tempat guna menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, produktif,
dan memiliki kemampuan intelektual yang baik akan merasa terpanggil untuk
semakin meningkatkan kualitas mahasiswanya.

Universitas Halu Oleo sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia


berupaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) guna menuniang pembangunan industri. Output dari
Universitas Halu Oleo diharapkan siap untuk dikembangkan ke bidang yang
sesuai dengan spesifikasi tiap tiap mahasiswanya. Sejalan dengan upaya tersebut,
kerja sama dengan industri perlu ditingkatkan yang dalam hal ini bisa dilakukan
dengan jalan kegiatan kurikuler yang rutin di adakan Jurusan serta mendapatkan
dukungan penuh dari prodi dengan tujuan guna menunjang perkuliahan terutama
mata kuliah Kerja Praktek dan Tugas Akhir yang akan membantu mahasiswa
mengenal sistem dunia kerja dan memperdalam ilmu di bidangnya masing-
masing.

PT. Dirgantara Indonesia memproduksi berbagai komponen pesawat terbang,


helikopter, serta menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (Maintenance
Service) untuk mesin pesawat terbang. PT. Dirgantara Indonesia juga meniadi
subkontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti
Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya. Salah satu unit

3
usahanya adalah satuan usaha aerostructure. Unit ini merupakan unit usaha yang
memproduksi komponen komponen pesawat terbang yang akan dirakit oleh
industri pesawat terbang lainnya sebagai costumer Agar kualitas produk yang
dihasilkan memenuhi standar mutu yang baik diperlukan perangkat pendukung
produksi yang terdiri dari mesin yang lengkap dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang mumpuni. Mesin merupakan salah satu faktor pendukung yang
sangat mempengaruhi kualitas produk.

Dalam proses machining semakin tinggi kompleksitas proses machining


maka mesin yang digunakan akan semakin sering mengalami kerusakan. Oleh
karena itu, pemeliharaan mesin merupakan faktor yang sangat penting guna
mengurangi terjadinya kerusakan yang akan mengakibatkan besarnya kerugian
yang harus di tanggung oleh perusahaan akibat kerusakan mesin tersebut.

PT. Dirgantara Indonesia mempunyai mesin yang memproduksi komponen-


komponen pesawat terbang yang di pesan dari perusahaan pesawat terbang dari
negara lain.

Sehingga salah satu Departemen HSM (High Speed Machine) di PT.


Dirgantara Indonesia di titik fokuskan untuk membuat salah satu komponen
pesawat yang menggunakan mesin DECHEL MAHO DMC 210 U dan JOBS.

Dengan mesin yang berakurasi tinggi ini sangatlah penting dimana


pembuatan bagian komponen sayap ini mendapatkan hasil yang sempurna agar
nantinya pesawat bisa terbang dengan baik, dan dengan kualitas dari komponen
pesawat yang bagus menjadikan PT. Dirgantara Indonesia akan lebih dikenal di
nasional maupun internasional dalam pembuatan suatu komponen pesawat
terbang. Maka dalam pendahuluan ini, akan dibahas mengenai Proses Finishing
Part di dalam pembuatan sayap pesawat agar pesawat nantinya dapat terbang
dengan baik.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang diatas, maka


masalah yang akan di bahas yaitu, bagaimana proses finishing part pada sayap
pesawat di PT. Dirgantara Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui proses pembuatan Part Sayap pada pesawat
menggunakan peta aliran proses di mesin Deckel Maho 210 U dan Jobs.
2. Mengetahui alur proses Detailing didalam mesin Deckel Maho 210 U dan
Jobs.

1.4 Batasan Masalah


Untuk pembuatan tugas akhir agar lebih terarah maka dalam penyusunan
tugas akhir ini penulisan hanya fokus pada;
1. Pengerjaan part sayap pesawat dan pergantian coolant pada mesin Deckel
Maho 210U dan Jobs yang di pandu oleh operator mesin tersebut
2. Analisa dan data yang di peroleh dari perusahaan, serta studi kerja praktek
adalah sebagai bahan acuan dalam penelitian tugas akhir ini.

1.5 Manfaaat Dari Penelitian Ini Adalah Sebagai Berikut:


Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kerja magang ini adalah :
1.5.1 Bagi mahasiswa
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas akhir.
2. Dapat mengetahui kondisi nyata lingkungan perusahaan dari segi
Management, sistem kerja, kondisi fisik dalam bekerja, proses
produksi suatu perusahaan, cara menjalankan proses permesinan,
dan bisa mengetahui kinerja karyawan selama proses produksi
berlangsung.
3. Dapat memberikan suatu pengalaman dan motivasi untuk
meningkatkan suatu keterampilan.

5
4. Mengetahui ilmu-ilmu dan teknologi yang ada di perusahaan guna
meningkatkan wawasan.
5. Bisa membandingkan teori-teori yang sudah dipelajari selama
kuliah dengan kondisi nyata atau dunia kerja.

1.5.2 Bagi perusahaan


1. Membantu staff memonitoring pekerjaan yang sedang atau telah
dilaksanakan.
2. Dapat memberikan suatu penilaian dan masukan kepada mahasiswa
tentang etika di dunia kerja baik dari sikap, mental, dan keilmuan.
3. Dapat menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan
khususnya Universitas Halu Oleo, sehingga lebih dikenal oleh
lembaga pendidikan sebagai pedoman tentang dunia kerja.

1.5.3 Bagi perguruan tinggi


1. Menjalin kerja sama antara perguruan tinggi dengan dunia industri.
2. Adanya kerja magang diharapkan institusi perguruan tinggi
mengetahui kurikulum apa yang ditambahkan atau ditingkatkan
agar lulusan dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi yang
lain.

1.6 Sistematika Penulisan


Dalam pembahasan tugas akhir dilakukan dengan membagi tiap tiap bab
sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Bab 1 merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
perumusan masalah, hipotesa, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

6
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang sejarah PT. Dirgantara Indonesia dan
teori dasar yang mendukung penelitian ini diantaranya teori proses produksi,
pengetahuan bahan, dan Analisa

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN


Pada bab ini akan membahas tentang alat dan bahan yang di gunakan pada
saat proses produksi, data pembuatan proses produksi dan proses Finishing part
pada sayap pesawat.

7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sejarah PT. Dirgantara Indonesia
PT. Dirgantara Indonesia/Indonesian Aerospace (IAc) adalah salah satu
perusahaan dirgantara yang asli berasal dari Asia, dengan kompetensi utama
desain pesawat terbang (aircraft design), pengembangan dan pembuatan
pesawat militer dan sipil regional. Sejak berdiri pada tahun 1976, perusahaan
ini telah sukses memaksimalkan kemampuannya sebagai industri manufaktur
dan memiliki verifikasi produk yang tidak hanya di bidang pesawat terbang
tetapi juga di bidang yang lain seperti Teknologi Informasi, Otomotif,
Maritim, Teknologi Simulasi, Turbin Industri, dan Engineering Services.

PT. Dirgantara Indonesia telah mengirimkan lebih dari 300 unit pesawat
terbang dan helikopter, sistem pertahanan, komponen pesawat terbang, dll.
Melalui implementasi program restrukturisasi pada awal 2004, PT. Dirgantara
Indonesia kini didukung oleh 3.720 pegawai dari 9.670 sementara 18 unit
bisnis, berubah menjadi:

PT. Dirgantara Indonesia memiliki luas area bangunan sebesar 86,98


hektar. Kegiatan produksi didukung oleh 232 unit berbagai mesin dan
peralatan terpisah dari itu, ada beberapa peralatan yang tersebar di bagian
assembly, laboratorium, dan unit Service & Maintenance.

2.2. Pengertian Mesin Konvensional dan Computer Numerically Control


(CNC)

Pada PT. Dirgantara Indonesia secara umum menggunakan dua jenis


mesin machining, yaitu mesin konvensional dan mesin Computer
Numerically Control (CNC). Mesin konvensional merupakan suatu jenis
mesin yang pergerakan axis pahatnya diatur secara mutlak diperlukan
keterampilan manual dari operatornya (tanpa bantuan mesin yang terkontrol
otomatis). Contoh mesin koonvensional adalah: Mesin bubut, Mesin ketam,
Mesin Frais, dan Mesin bor

8
Sumber PT. Dirgantara Indonesia
Gambar 2.1 Mesin Bubut Konvensional

Sedangkan mesin CNC merupakan mesin yang pergerakan axisnya


dilakukan secara otomatis oleh suatu sistem kontrol yang bernama CNC
program. Mesin CNC merupakan mesin yang dilengkapi dengan sistem
mekanik dan control berbasis komputer. CNC sendiri singkatan dari
Computer Numerically Controlled. Mesin CNC adalah mesin yang dapat
melakukan proses pemesinan secara otomatis dimana pergantian cutting tool
dan pergerakan pemakanan terhadap benda kerja dapat dilakukan sendiri oleh
mesin sesuai dengan program yang sudah ditentukan. Contoh dari mesin CNC
itu sendiri yaitu: Mesin Deckel Maho 210 U dan Jobs.

9
Sumber PT. Dirgantara Indonesia

Gambar 2.2 Mesin Computer Numerical Control (CNC)

2.3 Pengertian Mesin Deckel Maho 210 U dan Jobs

Mesin Deckel Maho 210 U yaitu salah satu mesin milling yang terdiri dari
5 Axis di antaranya X,Y,Z,A,C yang dimiliki PT.Dirgantara Indonesia yang
menggunakan sistem control otomatis yang berbasis komputer dalam proses
pengoperasiannya yang biasa di sebut dengan Computerized Numerically
Control (CNC) .Mesin ini merupakan teknologi berkecepatan tinggi (Higgs
Speed Machining).Fungsi dari mesin ini yaitu untuk pembuatan komponen
komponen pesawat yang berukuran Medium.

Mesin Jobs adalah salah satu mesin meilling yang terdiri dari 5 Axis
diantaranya X,Y,Z,A,C yang dimiliki PT.Dirgantara Indonesia yang
menggunakan sistem otomatis juga yang berbasis komputer dalam proses
pengoperasiannya yang biasa di sebut dengan Computerized Numerically
Control (CNC). Mesin ini merupakan teknologi berkecepatan tinggi (Higgs
Speed Machining).Fungsi dari mesin ini yaitu untuk pembuatan komponen
komponen pesawat yang berukuran Besar. di dalam kedua mesin ini ada
beberapa komponen yang sangat berpengaruh dalam proses produksi.

2.3.1 Rangka (Frame)

Rangka (Frame) adalah struktur utama yang menyangga Mesin


Computer Numerical Control (CNC) dan membantu untuk
memberikan stabilitas dan ketegaran. Biasanya dilengkapi dengan
kolom dan alas (base) yang dapat dilepas. Bagian penting dari
rangka adalah kepala tetap (Headstock) mesin dimana poros
(spindle) utama dipasang. Kepala tetap, meskipun penting, sering
kali diabaikan. Jika kepala tetap tidak tegar dan gagal memberikan
stabilitas dan dukungan ke poros, anda bisa mendapatkan getaran
dan gemerincing selama operasi pemesinan. Hal ini menyebabkan

10
kesalahan pemesinan dan masa pakai alat pemotong menjadi lebih
singkat.

2.3.2 Poros (Spindle)


Poros (Spindle) dapat dianggap sebagai “jantung” dari Mesin CNC.
Biasanya terdiri dari unit pemutar (rotating assembly), dan Tapered
Section di mana pencekam alat (tool holders) dapat ditempatkan.
Batang Poros biasanya merupakan tempat alat dipasang, biasanya
melalui dudukan alat. Sebuah mesin dengan level transmisi yang
berbeda digunakan untuk memutar spindle Untuk menjaga poros
spindle dalam kondisi baik selama jangka waktu yang lama, bentuk
pelumas yang bervariasi digunakan. Itu termasuk Grease
Lubrication/Lubrikasi Gemuk (tidak cocok untuk durasi panjang
dalam operasi kecepatan tinggi), Air-Oil Lubrications / Lubrikasi
campuran Udara-Minyak (cukup untuk siklus yang lebih panjang
yang dijalankan dalam kecepatan yang lebih tinggi (ideal untuk
semua kondisi – bahkan pengaplikasian kecepatan yang ekstrim,
panjang, dan tinggi). Bergantung pada jenis mesin poros (spindle)
bisa diposisikan secara vertikal atau horizontal.
2.3.1
2.3.2
2.3.1
2.3.2
2.3.3 Meja (Table)
Meja menyediakan alas yang kokoh untuk mencekam benda kerja
secara langsung, dan dapat digunakan untuk memasang
perlengkapan atau ragum (vice) untuk menahan benda kerja di
tempatnya. Sebagian besar meja menggunakan T-slot untuk
memudahkan pencekaman ragum (vice), perlengkapan atau benda
kerja. Pada Mesin Milling (Frais) CNC horizontal, tersedia juga

11
palet dengan lubang Tap (Tap-hole). Hal ini memungkinkan
fleksibilitas yang lebih besar dalam memindahkan benda kerja yang
berbeda untuk dikerjakan. Semakin banyak, magnet juga digunakan
untuk pencekaman yang mudah, cepat dan aman. Ini sebaiknya
dibangun ke dalam meja mesin untuk menghindari hilangnya
ketinggian sumbu Z.

2.3.4 Panel Kontrol CNC (CNC Control Panel)

Panel Kontrol ini adalah otak dari mesin CNC. Semua program
CNC dimasukkan melalui panel ini. Operator mesin mengendalikan
seluruh mesin menggunakan tombol-tombol yang ada pada panel
ini. Dimulai dari menyalakan mesin sampai selesainya pekerjaan.
Dapat juga digunakan untuk membuat program baru atau
mentransfer program melalui usb port yang tersedia. Bagian ini
adalah bagian terpenting dalam pengendalian mesin.

2.3
2.4 Sejarah Penemuan Mesin Computer Numerical Control (CNC)

Awal diciptakannya Mesin CNC bermula dari 1952 oleh John Pearseon dari
Institut Teknologi Massachusetts. Awalnya proyek ini diperuntukkan membuat
benda kerja khusus yang rumit. Ketika Mesin CNC diperkenalkan, Mesin
tersebut memerlukan Volume Unit pengendali yang besar serta biaya yang
cukup tinggi. Pada tahun 1973, masih sedikit perusahaan yang menggunakan
Mesin CNC karena harganya yang sangat mahal. Namun tahun 1975, produksi
mesin CNC mulai berkembang seiring perkembangan Mikroprosesor. Di
Industri menengah dan besar Jenis mesin CNC tersebut ada 2 macam yaitu
Mesin CNC Bubut dan Mesin CNC Milling. Cara kerja Mesin CNC sendiri
adalah dengan mensetting Program awal di Software Mesin CNC, untuk

12
mengatur Gambar dan Alur Kerja Mesin yang disesuaikan dengan Material
Bahan. Program CNC tersebut kemudian dikirim dan dieksekusi oleh prosesor
pada Mesin CNC sehingga menghasilkan pengaturan motor servo pada Mesin
CNC untuk menggerakan Perkakas untuk melakukan proses Kerja secara
Otomatis sehingga menghasilkan produk yang sesuai Program sebelumnya.
Keunggulan dari Mesin CNC sendiri adalah kemudahannya untuk diprogram
sesuai dengan kebutuhan. Melalui software khusus dengan mengatur
kinerjanya berarti kita sudah mengatur proses automatisasinya. Mesin CNC
mampu bekerja untuk pengerjaan yang detail dan rumit secara Otomatis,
Mudah dan sekalipun dalam jumlah yang banyak dengan Kualitas hasil yang
sama persis dan waktu yang Singkat. Mesin CNC memerlukan perawatan yang
baik, agar mampu bekerja dengan baik. Perawatan yang salah dapat
mengakibatkan Mesin CNC tersebut tidak akurat lagi. Tidak hanya itu, Mesin
CNC tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung, pengantian oli
pelumas dan pemberian Oli juga perlu diperhatikan. Mesin CNC juga tidak
diperbolehkan terbentur benda kerja dengan keras. Setelah selesai
menggunakan mesin atur mesin pada posisi netral dan mematikan sumber
tenaganya.

Untuk Perawatannya dapat dilakukan berdasarkan Buku Manual Mesin yang


didapat, atau juga mengikuti anjuran Teknisi Mesin. Namun yang sangat penting
diperhatikan adalah :

A. Mekanik System

1. Oli Lubrikasi, karena Oli Lubrikasi pengaruhnya terhadap Umur dari part


Mesin CNC.
2. Levelling Mesin, Jika level (kecepatan) mesin CNC tidak benar, maka akan
mengakibatkan part-part mekanik akan cepat rusak.

B. Elektrikal Sistem

2.3 Mesin CNC harus dibersihkan di bagian Heatshink, sehingga panas yang
dibangkitkan oleh control dapat dikeluarkan dengan baik.

13
Perkembangan masa depan CNC di dalam Dunia industri sangatlah bagus untuk
sebuah perusahaan, karena pada proses pengerjaannya yang otomatis sehingga
semuanya tinggal diprogram. Faktor ekonomi dan jumlah Produk yang dihasilkan
menjadi salah satu parameter dalam perkembangannya.

Dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini, mesin CNC di masa


datang dimungkinkan inputnya berasal dari gambar kerja manual yang dibaca
melalui scan, kemudian pembacaan scan akan diolah oleh PC menjadi program
simulasi berupa CAD. Selanjutnya dieksekusi menjadi program mesin CNC.

2.5 Metode Pemeliharaan (Maintenance)

Pemeliharaan dapat diartikan sebagai perawatan atau pemeliharaan. Namun jika


mesin yang digunakan bekerja secara optimal maka produksi akan berjalan
dengan lancar, sehingga perawatan dan perbaikan harus dilakukan oleh
perusahaan (Ansori, 2013). Jika maintenance adalah suatu kegiatan atau kegiatan
yang diperlukan untuk menjaga kualitas mesin agar dapat berfungsi dengan baik
pada keadaan semula. Pemeliharaan adalah pengertian kegiatan yang dilakukan
untuk mengembalikan atau memelihara mesin pada keadaan optimal untuk
dioperasikan (Arsyad, 2013). Perlu diingat bahwa perawatan juga merupakan
penunjang untuk menjaga kelangsungan hidup mesin yang dipakai pada proses
produksi, agar dapat langsung digunakan pada saat atau saat dibutuhkan pada saat
produksi. Biaya perawatan perbaikan adalah biaya yang dikeluarkan jika peralatan
mengalami kerusakan atau malfungsi, dan biaya tambahan yang diperlukan untuk
memperbaiki mesin. Biaya perawatan yang dimodifikasi meliputi waktu produksi
yang hilang, biaya perawatan, atau biaya penggantian peralatan (Witonohadi,
2011). Aktivitas “pemeliharaan”, serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk
menjaga mesin dalam kondisi optimal dan aman serta untuk mengendalikan dan
menghindari kerusakan (Bachtiar, 2015). Perawatan adalah salah satu topik
terhangat dalam bisnis dan industri. Hal ini yaitu faktor yang berpengaruh pada
biaya produksi dan waktu produksi barang, jika mesin dirombak maka produksi
akan berhenti. Dari pernyataan-pernyataan terkait pengolahan di atas, sebenarnya
terdapat banyak definisi atau konsep pengolahan, yang pada dasarnya definisi atau

14
interpretasinya sama dengan definisi atau interpretasi lainnya. Menurut beberapa
ahli,. maintenance menurut beberapa ilmuan adalah:

a) Perawatan mesin adalah inti dari pekerjaan sehari-hari dengan memecahkan


masalah agar mesin dapat bekerja dengan baik (Suharto, 1991).

b) Manajemen pemeliharaan kegiatan untuk menjaga proses kelangsungan


produksi, supaya memproduksi produk yang baik dan berkualitas, melalui
maintenance instalasi industri. (Fajar , 2013)

c) Pemeliharaan atau servis adalah desain dari kegiatan yang diperlukan untuk
memelihara dalam keadaan kerja normal seperti pada keadaan semula (Ansori &
Mustajab, 2013)

15
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Adapun waktu dan tempat di laksanakannya penelitian Tugas Akhir yaitu


mulai pada tanggl 27 Februari hingga tanggal18 Maret 2023, dengan tempat
penelitian di PT. Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat.

3.2 Alat dan Bahan

1. Mesin Deckel Maho 210 u dan Jobs.

Mesin Deckel Maho 210 U dan Jobs Mesin Deckel Maho DMC 210 U yaitu
salah satu mesin milling yang dimiliki oleh PT.Dirgantara Indonesia yang
menggunakan sistem kontrol otomatis yang berbasis komputer dalam
pengoperasiannya yang biasa disebut dengan Computer Numerically Control
(CNC). Mesin ini merupakan teknologi berkecepatan tinggi (High Speed
Machining). Mesin yang berkecepatan tinggi ini melakukan pemotongan
material dengen kecepatan tinggi, sehingga akan di peroleh penghematan
waktu permesinan dan juga mampu menghasilkan produk yang halus
permukaannya serta ukuran yang lebih presisi sesuai dengan program yang
dimaksukkan kedalam perangkat komputer mesin tersebut. Fungsi dari mesin

16
ini yaitu untuk pembuatan komponen komponen pesawat yang berukuran
medium seperti dalam pembuatan komponen.

Sumber PT. Dirgantara Indonesia

Gambar 3.1 Mesin Deckel Maho 210 U dan Jobs

2. Common Tool
Common tools adalah alat bantu yang di gunakan pada saat sebelum dan
setelah penegerjaan di dalam mesin. Common Tools yamg di maksud biasanya
berupa alat alat tangan, di sebut demikian karena karena merupakan alat kerja
yang digunakan oleh tangan atau manul untuk melakukan suatu pengerjaan.
Alat alat tangan tersebut tidak menggunakan mesin atau energi luar. Alat kerja
bangku yang di kerjakan dengan tenaga semata mata di gunakan untuk
memudahkan atau meringankan kerja bangku kita (OSG, 2014). Common tools
terdiri dari;
1. Obeng + & - 7. Pipa besi
2. Tang buaya atau tang jepit 8. Baut pengikat
3. Air impact 9. Crane
4. Palu plastik
5. Kunci L
6. Kikir

Sum
b er
PT.

Dirgantara Indonesia

Gambar 3.2 Common Tools

17
3. Cutting tools

Cutting Tools adalah peralatan yang di gunakan untuk proses pemotongan pada
bahan. PT. Dirgantara Indonesia memiliki standar tersendiri untuk standarisasi
cutter. Standar tersebut dinamakan Nusantara Tool Standard (NTS). Pada
mesin Computer Numerical Control (CNC) terdapat sebuah sistem pergantian
cutting tools dimana pergantian Cutting ini di lakukan secara otomatis
mengikuti Numerical Control Operator Document (NCOD) guna mempercepat
proses produksi.

1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8. Cutter (Pisau Pemotongan)

Berdasarkan Jenis-jenis cutter yang


digunakan dalam mesin atau dalam
proses pemotongan sebuah komponen
yaitu :

a. Slot Drill
Slot Drill adalah cutter dengan mata potong berjumlah 2 atau 3,
Pisau Slot Drill ini adalah jenis End mill dengan pemotongan pusat.
Alur pemotong pisau ini mampu melakukan pengeboran dan
pemotongan hingga tembus langsung turun ke dalam bahan dan

18
kemudian bergerak bebas untuk memotong benda kerja (OSG,
2014). Berikut adalah gambar dan bentuk dari Slot Drill yaitu:

Sumber PT. Dirgantara indonesia


Gambar 3.3 Slot Drill
b. End Mill
End Mill adalah cutting tool yang memiliki gigi di salah satu ujung,
serta di sisi. Kata “end mill’ merujuk pada bagian bawah cutter
yang datar, tetapi juga termasuk
rounded cutter dan radiused
cutter. Pada umumnya terbuat dari
High Speed Steel (HSS) atau
carbide (OSG, 2014). Berikut
adalah gambar dan bentuk dari
End Mill yaitu:

19
Sumber PT. Dirgantara indonesia
Gambar 3.4 End Mill
c. Center Drill
Center Drill adalah cutter yang berfungsi sebagai pembuat lubang
acuan awal untul proses pengerjaan drilling yang selanjutnya
dilakukan, dengan kedalaman maksimal 3 mm (OSG, 2014).
Berikut gambar dan bentuk dari Center Drill:

Sumber PT. Dirgantara


indonesia

Gambar 3.5 Center Drill

d. Twist Drill
Twist Drill adalah cutter dengan mata potong berbentuk ulir yang
digunakan untuk memotong atau melubangi sebuah komponen
(OSG, 2014). Berikut adalah gambar dan bentuk dari Twist Drill
yaitu:

20
Sumber PT. Dirgantara indonesia

Gambar 3.6 Twist Drill

e. Reamer
Reamer adalah cutter yang berfungsi memperhalus lubang dengan
diameter 0,1 mm dari lubang material (OSG, 2014). Berikut adalah
gambar dan bentuk dari Reamer, yaitu:

Sumber PT. Dirgantara


indonesia

Gambar 3.7 Reamer

f. Ball Nose
Ball Nose adalah cutter yang memiliki mata potong menyerupai jari
dan memiliki diameter panjang 2 kali dari radiusnya (OSG,2014).
Berikut adalah gambar dan bentuk dari Ball Nose, yaitu:

21
Sumber PT. Dirgantara
indonesia

Gambar 3.8 Ball Nose


g. High Speed Steel (HSS)
High Speed Steel (HSS) adalah bagian dari tool steels, yang
biasa digunakan sebagai alat pemotong. HSS unggul dari high
carbon steel tools karena dapat menahan suhu tinggi tanpa
kehilangan kekerasannya. Properti ini memungkinkan HSS dapat
memotong lebih cepat dari baja karbon tinggi, maka diberi nama
baja kecepatan tinggi (OSG, 2014). Alat HSS tersebut dapat
melakukan proses Machining baja ringan dengan kecepatan 20-
30 m/min. Berikut adalah gambar dan bentuk dari High Speed
Steel yaitu:

22
Sumber PT. Dirgantara Indonesia
Gambar 3.9 High Speed Steel

3.
4. Fixture
Fixture merupakan bagian penting didalam proses pemotongan benda kerja
dimana Fixture berfungsi sebagai tempat dan menahan material benda kerja
serta mendukung pekerjaan secara aman sehingga operasi permesinan yang di
butuhkan dapat berjalan dengan baik. Dan Material fixture juga harus sama
dengan material benda kerja agar menghindari terjadinya konduktivitas yang
menyebabkan cepat korosi atau reaksi antara benda kerja dengan Fixture
untuk menghindari rusaknya Cutting Tool apabila terjadi Over Drill.

Sumber PT. Dirgantara


Indonesia
Gambar 3.10 Fixture

5. Coolant
Coolant adalah bagian penting dalam proses pemesinan CNC, diantaranya
dalam proses milling, pembubutan, dan penggerindaan. Cairan Coolant

23
disebut juga dengan pendingin pada mesin. Coolant dapat membantu
memperpanjang masa pakai alat potong dan membuat permukaan akhir yang
lebih baik dari bagian-bagian benda kerja yang sedang dikerjakan.
Fungsi Coolant
Memahami fungsi dan jenis cairan collant dapat membantu kita dalam
memilih cairan coolant yang tepat untuk proses pemesinan yang akan kita
kerjakan. Dengan mempertahankan tingkat konsentrasi coolant yang benar,
kita tidak hanya dapat memperpanjang masa pakai coolant tetapi juga
peralatan dan mesin kita.

Fungsi dan pentingnya coolant dalam proses pemesinan meliputi:


 Mengurangi dan menghilangkan penumpukan panas di area
pemotongan dan benda kerja.
 Memberikan pelumasan untuk mengurangi gesekan antara alat potong
dan pelepasan beram.
 Membersihkan serpihan dan partikel abrasif kecil dari area kerja.
 Melindungi peralatan dari proses korosi
Jenis proses pemesinan dan material yang akan dikerjakan menentukan jenis
coolant yang akan digunakan dan keseimbangan antara pendinginan dan
pelumasan yang dibutuhkan. Dengan mengubah rasio pencampuran atau
konsentrasi coolant , kita akan mendapatkan keseimbangan pendinginan dan
pelumasan yang berbeda. Campuran yang lebih rencer menghasilkan
pendinginan yang lebih baik sementara campuran yang lebih pekat
menghasilkan pelumasan yang lebih baik

24
Sumber PT. Dirgantara Indonesia
Gambar 3.10 Fixture

3.3 Proses Produksi


Sebelum kita membahas mengenai pengertiaan proses produksi sebaiknya
terlebih dahulu kita mengetahui arti dari proses dan produksi. Proses adalah
cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber tenaga
kerja, mesin, bahan, dan dana yang diubah untuk memperoleh suatu hasil.
Sedangkan produksi sendiri adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa (Mulyani & Herawati, 2016).
Dan Menurut Sofjan Assauri (2016:179) “Proses produksi adalah cara,
metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber daya yaitu tenaga kerja,
mesin, bahan dan modal yang ada dapat diolah menjadi hasil atau produk”
dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Proses produksi
merupakan suatu bentuk kegiatan yang paling penting dalam pelaksanaan
produksi disuatu perusahaan. Hal ini karena proses produksi adalah suatu
cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa
dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Sifat proses ini adalah
mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual
atau dengan menggunakan peralatan. Sehingga menghasilkan suatu produk
yang nilainya lebih dari barang semula.

3.4 Procces Sheet.

Procces Sheet adalah lembar dokumen yang memberikan informasi rinci

25
untuk memandu operator mesin untuk melakukan pengerjaan. Dari lembar
tersebut dapat menggambarkan seluruh proses produksi suatu part.
Mendefiniskan control dan memilih informasi untuk langkah-langkah
produksi individu yang perlu dilakukan. Procces Sheet terdiri dari :

a. Bagian pertama berisi part number, tittle,start date – due date,dan


planner.
Sumber PT. Dirgantara Indonesia
Gambar 3.11 Procces Sheet bagian pertama

b. Bagian kedua berisi revisions records.

Sumber PT. Dirgantara


Indonesia

26
Gambar 2.19 revisions records

c. Bagian ketiga berisi workshop aids list.

Sumber PT. Dirgantara


Indonesia

Gambar 2.20 workshop aidlist

d. Bagian keempat berisi part specification and traceability.

Sumber PT. Dirgantara Indonesia


Gambar 2.21 part specification and traceability.

27
3.5 Numerical Control Operator Document (NCOD).

Numerical Control Operator Document (NCOD) adalah dokumen yang di


buat programmer untuk operator berisi panduan pemrograman proses
pengerjaan sebuah komponen. Secara umum NCOD terbagi menjadi 5 bagian
utama, antara lain:
A. NCOD Revision Record.
Pada bagian ini berisi mengenai informasi nama programmer, nama
pemeriksa, nama penerima, part number¸ nomor media, tipe fixture,
draw index, dan reference.

Sumber PT. Dirgantara Indonesia


Gambar 2.22 NCOD Revision Record
B. Machine Code Data Record.
Pada bagian ini berisi informasi mengenai data kode mesin yang telah
berjalan dengan kontennya. Yaitu, tanggal, waktu, nama programmer,
Revision, Machine Run Time, Tape Length, Status, Reference, Vericut,
Checker.

28
Sumber PT. Dirgantara Indonesia
Gambar 2.23 Machine Code Data Record
C. Set Up Sketch.
Set Up Sketch ini berisi tentang input data set up koordinat sudut yang
akan memandu operator dalam mengatur posisi awal benda kerja pada
Fixture agar sesuai dengan
posisi pada program yang
telah di buat, dibawah ini
adalah gambar Set Up Sketch.

Sumber PT. Dirgantara Indonesia

Gambar 2.24 Set Up Sketch


D. Machining Operation.
Mesin operasi ini berisi
tentang input data set up
proses mesin untuk proses
pemotongan komponen Part
Untuk Sayap Pesawat N219
Menggunakan Mesin Deckel
Maho 210 U dan Mesin Jobs.

29
Sumber PT. Dirgantara Indonesia

Gambar 2.25 Machining Operation

E. Cutter List.
Konten diantaranya Tool Number of Magazine, Quality, Under Size,
Holder, Cutting Tool, Set Length, dan compensation.

Sumber PT. Dirgantara


Indonesia

Gambar 2.26 Cutter List

3.6 Command Media.

Command Media adalah berbagai bentuk media yang gunakan untuk


melaporkan masalah yang ada dalam proses produksi sesuai dengan bentuk
permasalahan yang terjadi. Berikut ini adalah berbagai macam media
pelaporan yang ada berdasarkan jenis permasalahannya:
a. Request For Maintenance (RFM).
RFM digunakan untuk menjelaskan bentuk tangung jawab setiap
organisasi dalam Aerostruktur dalam menjaga fasilitas, peralatan,

30
infrastruktur, dan lingkungan kerja yang berkaitan secara langsung
maupun tidak langsung untuk kegiatan produksi.
b. Pick-up Form.
Pick-up Form adalah bentuk format yang digunakan sebagai berita acara
pada machining shop.
c. Shift Information.
Shift Information adalah bentuk format yang digunakan untuk
menjelaskan apabila terdapat hal yang harus dikerjakan pada shift
selanjutnya.

d. Numerical Control Trouble Report (NCTR).


NCTR adalah bentuk format yang di gunakan apabila ketika Numerical
Control Program tidak bisa dijalankan atau berjalan tidak sesuai dengan
yang diinginkan.
e. Engineering Liaison Request (ELR).
ELR adalah bentuk format yang digunakan apabila kesalahan yang terjadi
terletak pada gambar kerja.

3.7 Standart Operating procedures (SOP)

Standart Operating Procedures (SOP) adalah penjelasan inti tentang


bagaimana kebijakan yang akan dilaksanakan. SOP mungkin muncul pada
bentuk yang sama seperti kebijakan atau mungkin muncul dalam sebuah
dokumen terpisah. Perbedaan utama antara SOP dan kebijakan adalah rincian.
SOP yang efektif berkomunikasi yang akan melakukan tugas, apa bahan yang
di perlukan, dimana tugas yang akan berlangsun, ketika tugas harus dilakukan,
dan bagaimana orang tersebut akan melaksanakan tugas.
SOP berisikan tata tertib dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
lingkungan dan jenis pekerjaan. SOP disiapkan dan dibuat oleh perusahaan
untuk memudahkan kelancaran proses produksi. Sebelum mempelajari tentang
proses permesinan dengan Mesin CNC maka ada beberapa hal yang yang perlu
diperhatikan untuk menghindari hal-hal yang akan mengakibatkan kecelakan

31
kerja maupun kerusakan mesin. Setiap operator yang menjalankan produksi
wajib mengikuti SOP yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tujuan dari SOP,
yaitu:
1. Disajikan sebagai kerangka kerja bagi kebijakan organisasi memberikan
arahan dan struktur.
2. Dokumentasi tertulis dari praktek terbaik.
3. Memberitahu mengenai apa, bagaimana, kapan, mengapa, dan siapa.
4. Deskripsi pekerjaan.
5. Pelatihan karyawan.
6. Tindakan korektif dan disiplin dan kajian kinerja.
elemen yang terkandung dalam SOP:
1. Alasan untuk dibuatnya SOP.
2. Deskripsi secara rinci mengenai prosedur, berdasarkan praktek terbaik
atau standar.
3. Pemantauan Tindakan.
4. Tindakan korektif.
5. Akuntabilitas.
6. Tindakan korektif.
7. Tanggal revisi.

3.8 Ilmu Pengetahuan Bahan


Berbagai jenis bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam industry, penggunaannyapun sangat bergantung pada sifat-sifat dari
bahan tersebut. Di samping bermanfaat, beberapa unsur atau senyawa juga
dapat bersifat racun bagi Kesehatan atau lingkungan. Pada awalnya, unsur
hanya di golongkan menjadi loga dan nonlogam. Oleh karena itu, penting
bagi industry untuk mengetahui sifat-sifat dan cara pengolahan dari berbagai
unsur dan senyawa, sehingga kita dapat menggunakannya secara optimal dan
mengurangi dampak negatif dari penggunaan logam dan non logam tersebut.
Logam adalah bahan/material Teknik yang sangat banyak digunakan
dalam berbagai bidang. Dalam dunia keteknikan, logam merupakan material

32
yang paling mendominasi dari bahan-bahan Teknik lainnya sebagai bahan
yang paling utama dalam pembuatan mesin. Di dunia Pendidikan kita harus
mengerti unsur-unsur yang terkandung di dalam logam tersebut.
Pada laporan ini penulis akan memaparkan hal yang bersifat teknis dan
detail tentang logam. Penulis akan memberikan penjelasan tentang laporan ini
dan semoga penjelasan tersebut menambah wawasan pembaca. Ilmu logam
adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang mengandung besi (ferro).
Dan bukan besi (non fero). Logam terbuat bukan dalam bentuk murni,
melainkan dalam bentuk batuan yang mengandung biji besi yang juga
merupakan persenyawaan antara besi dan oksigen tapi dalam bentuk silivat.
Biji besi dihasilkan dari pertambangan.
Dalam pengertian logam yang merupakan besi atau bukan besi dapat kita
jumpai dimana-mana seperti pembangunan Gedung-gedung yang sekarang
bahannya Sebagian dari besi, pembuatan workshop/Gudang yang memakai
kerangka baja dan juga ditempat penampungan besi-besi bekas, yang
nantinya besi-besi tersebut akan di daur ulang lagi (surdia, 2000).

3.8.1 Material

Material

Jenis Bentuk

Logam Non Logam Sheet Plate Block Roll Tube

Logam Paduan Flexiglass Teflon

Sumber PT. Dirgantara Indonesia


Gambar 2.28 Skema Klasifikasi Material

A. Logam

33
Logam adalah unsur kimia yang memiliki karakteristik
secara umum yaitu dapat ditempa dan di ubah bentuk, pengantar
panas dan listrik, keras (tahan terhadap goresan, potongan atau
keausan) dan memounyai sifat-sifat mekanik lainya. Beberapa
logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah,
perak, titanium, uranium dan zink.

Namun yang biasa digunakan pada pembuatan pesawat


adalah logam paduan yaitu Aluminium, Tembaga, Titanium,
Stainless Steel, dan baja. Sedangkan bahan yang biasa di
gunakan pada pembuatan sayap pesawat yaitu paduan dari
Aluminium dan zinc karena yang dibutuhkan yaitu material
yang memiliki sifat sedikit lentur untuk menghindari patahnya
sayap pesawat.

B. Non Logam
Non logam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat
elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik electron valensi dari
atom lain daripada melepaskannya.
i. Komposit
Material komposit adalah material yang tersusun lebih dari 1
jenis material baik logam maupun non logam.
ii. Polymer
Polymer adalah gabungan dari monomer-monomer. Polimer
mempunyai massa molekul relatif yang sangat besar.
C. Teflon
Teflon merupakan bahan sintetik yang sangat kuat, umumnya
berwarna putih. Teflon tahan terhadap panas sampai
temperature 250 derajat, di atas temperature tersebut Teflon
akan melunak,namun Teflon tidak akan meleleh di dalam api
dan akan sulit menjjadi arang.
D. Flexiglass atau acrillic

34
Material flexiglass merupakan material yang terbentuk dari
hasil senyawa (compound) antara 1 atau lebih unsur-unur
logam (termasuk Si,dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur
non logam. Material jenis ini pada umumnya di gunakan untuk
panel pada kokpit pesawat terbang (Surdia, 2000). Berdasarkan
keterbalan material,material terbagi menjadi tiga macam,yaitu:
1. Sheet
Sheet merupakan material yang rebentuk lembaran
dengan klasifikasi tebal maksimal 5 mm untuk machining,
sedangkan untuk metal forming ketebalannya berkisar
antara 0,6-1,6 mm.

2. Plate
Plate merupakan material yang berbentuk plat dengan
ketebalan 5-70 mm.
3. Block
Block merupakan material berbentuk plate dengan
ketebalan lebih dari 70mm.
4. Tube
Tube merupakan material yang berbentuk silinder / tabung.

5. Rod
Rod merupakan material berbentuk silinder pejal. Biasanya
digunakan sebagai isi dari material yang berbentuk tube.

6. Profile
Profile merupakan material yang biasa digunakan untuk
kebutuhan kontruksi secara permanen, kukuh dan stabil,
Adapun beberapa jenis Profile seperti Wide Flange (WF), U
Channel, C Channel, RHS (Rectangular Hollow
Section),dll.

3.9 Pengertian Analisa Perancangan Kerja

35
Analisa perancangan kerja yaitu suatu ilmu yang terdiri dari Teknik-teknik
dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengatur komponen-komponen
system kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuan-
kempuannya, bahan, perlengkapan dan bahan kerja, serta lingkungan kerja
sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat efisiensi dan produksivitas yang
tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga kerja yang dipakai
serta akibat-akibat piskologis dan sisiologis yang ditimbulkan.

Tujuan dicari teknik-teknik dan prinsip-prinsip sistem kerja yang terbaik


yaitu yang memiliki efisiensi dan produktifitas yang setinggi-tingginya,
sistem kerja itu sendri terdiri dari komponen yaitu manusia, bahan ( material)
perlengkapan dan peralatan seperti mesin dan perkakas pembantu, linkungan
kerja. Artinya komponen-komponen itulah yang mempengaruhi efisiensi dan
produktifitas kerja.
Efisiensi, dapat didefinisikan sebagai keluaran (output) dibagi masukan
(input) yakni semakin naik harga rasio ini semakin tinggi efisiensinya . dalam
APK pengertian efiisensi diterapkan dalam bentuk perbandingan antara hasil
(performance) yang dicapai dengan ongkos yang dikeluarkan untuk
mendapatkan hasil tersebut. Yang dimaksud dengan ongkos disini bukanlah
besarnya uang yang dikeluarkan untuk memberikan hasil tertentu, tetapi
dalam pengertian luas yaitu dapat berupa waktu yang dihabiskan,tenaga yang
dikeluarkan atau akibat piskologis dan sisiologis pekerja yang disangkutkan.
Sehingga semakin sedikit biaya yang diberikan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan semakin efisien system kerjanya. Efisiensi yang merupakan
prasyarat produktifitas yang tinggi. Ada pun penerapannya yakni pengaturan
jam kerja atau dapat mengatur jam kerja dan untuk membandingkan
bagaimana waktu kerjanya dari berbagai cara sehingga didapat cara yang
lebih atau untuk data waktu Gerakan, data waktu samping, selain itu dapat
pula untuk pengaturan beban kerja.

3.9.1 Kegunaan Analisa Perancangan Kerja (APK)

36
kegunaan dari APK ialah penurunaan ongkos produksi,
penjadwalan,pengaturan pembebanan dan mesin, mengatur tata letak,
melakukan penganggaran, budgeting, waktu baku atau perencanaan
untuk sistem upah perangsang hal ini tidak saja menunjukan berapa
banyak seorang pekerja harus menghasilkan secara minimal
perharinya, tetapi juga menjamin bahwa jumlah yang dihasilkan adalah
memang yang terbanyak yang dapat dihasilkan secara wajar karena
sistem atau sistem –sistem kerjanya telah dirancang secara baik

3.9.2 Lambang-Lambang Peta Kerja


Lambang peta kerja ini dikembangkan oleh Gilbert yaitu seorang bapak
Teknik industry dunia dengan menyusulkan 40 buah lambang yang
dapat dipakai dalam pembuatan peta kerja yang kemudian
disedrhanakan menjadi empat macam lambang yaitu operasi,
transportasi, pemeriksaan, delay, dan penyimpanan. Penyederhanaan ini
memudahkan pembuatan suatu peta kerja selain karena setiap notasi
mempunyai fleksibilitas yang tinggi yaitu bahwa setiap lambang
mempunyai arti yang sangat luas.

 Operasi
Contohnya : Memaku, mengebor, dan
mengetik.

 Transportasi
Contohnya : Memindahkan barang

 Pemeriksaan
Contohnya : Menguji kualitas barang

 Menunggu (Delay)
Contohnya : Menunggu pemrosesan barang

 Penyimpanan
Contohnya : Barang jadi disimpan digudang

37
Sumber PT. Dirgantara Indonesia

Gambar 2.29 Lambang-Lambang peta kerja

3.9.3 Peta-peta Kerja

Peta kerja ialah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja


secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta-
peta ini kita dapat melihat semua langkah atau kejadian yang
dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk kepabrik
(berbentuk bahan baku) : kemudian menggambarkan semua
langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin,
pemeriksaan dan perakitan: sampai akhirnya menjadi produk jadi,
baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk
lengkap (Sutalaksana,2006), Ada 5 langkah sistematis untuk
memecahkan suatu masalah, yaitu :

1. Pendefenisian masalah.Hal ini merupakan langkah


pertama,dimana tujuan yang akan dicapai dinyatakan secara
umum: artinya di tentukan dahulu kriteria-kriterianya,hasil yang
di inginkan waktu yang tersedia dan lain-lain.
2. Penganalisaan masalah.Berdasarkan fakta-fakta yang ada,di buat
spesifikasi dan batasan-batasannya, menyajikan fakta fakta
secara sistematis, melakukan pengujian kembali atas persoalan
dan kriteria-kriterianya.
3. Pencarian alternatif-alternatif.Berdasarkan kriteria-kriteria dan
batasan-batasan yang telah di tentukan, di susun berbagai
alternatif pemecah persoalan yang masih di pilih.
4. Mengevaluasi alternatif-alternatif yang di usulakan. Alternatif
yang telah di peroleh kemudian dipilih dengan menggunakan
Teknik-teknik dan prinsip-prinsip yang dapat di pertanggung
jawabkan secara ilmiah.

38
e. Pengambilan keputusan. Satu alternatif yang dipilih dari
berbagai alternatif yang ada, merupakan keputusan yang harus
di lakukan.

2.3.4 Macam-Macam Peta Aliran Proses

Bahwa peta aliran proses memungkinkan untuk digunakan dalam


aktifitas perkantoran atau pekerjaan, karena peta aliran proses
terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

A. Peta aliran proses tipe bahan


Peta aliran bahan tipe bahan menggambarkan kejadian yang
dialami proses atau prosedur operasional,dengan hanya
menggambarkan salah satu komponen produk jadi, peta ini
menggambarkan salah satu bagian dari peta yang lebih
kompleks.

Biasanya analisis akan dapat mungkin menghindar dari masalah-


masalah yang kompleks.Terutama untuk peta aliran proses tipe
bahan lebih disukai karena peta ini menggambarkan tiap
komponen satu per satu. Disamping sederhana proses ini dalam
pengerjaannya lebih mudah, contoh penggunaan pet aini dalam
praktik, misalnya untuk menggambarkan aliran yang di alami
bahan saat penerimaan, pengepakan,dan pengiriman.

B. Peta Aliran Proses Tipe Orang


Pada umumnya peta aliran proses tipe orang adalah suatu peta
yang menggambarkan suatu proses dalam bentuk aktivitas-
aktivitas manusianya,sehingga peta aliran proses tipe orang ini
di bagi menjadi dua bagian yaitu:

39
1).Peta aliran proses pekerja yang akan digambarkan aliran kerja
seorang operator.

2).Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja


sekelompok manusia sering disebut peta proses kelompok kerja.

Peta ini merupakan gambar simbolis dan sistematis dari suatu


metode kerja yang di jalani oleh seserorang atau lebih dari dua
orang ketika pekerjaannya membutuhkan seseorang untuk
bergerak ke suatu tempat ke tempat lainnya.Dalam peta ini bisa
digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang terjadi di suatu
tempat, dimana seorang bekerja untuk mempersiapkan makanan
di dalam dapur.

C. Peta Aliran Proses Tipe Kertas


Pada peta ini aliran tipe kertas yang menggambarkan adalah
aliran dari kertas yang menjalani sekumpulan urutan proses
mengikuti suatu prosedur tertentu secara bertahap.Serangkaian
tahap yang di perlukan untuk menyelesaikan suatu proses
permohonan izin adalah salah satu contohnya.

2.3.5 Kegunaan Peta Aliran Proses

Secara rinci dapat di uraikan kegunaan umum dari suatu peta


operasi proses sebagai berikut:

a. Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan aktivitas orang


atau aliran kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau
prosedur sampai aktivitas terakhir.
b. Peta ini memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian
suatu proses atau prosedur.
c. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang di
alami bahan orang atau kertas selama proses atau prosedur
berlangsung.
d. Sebagai suatu untuk perbaikan-perbaikan proses atau metode

40
kerja.
e. Khusus peta yang hanya menggambarkan aliran yang di alami
oleh suatu komponen atau suatu orang secara lebih lengkap,
maka peta ini merupakan suatu alat untuk memudahkan suatu
proses analisis untuk mengetahui tempat dimana terjadi
ketidaksempurnaan pekerjaan,dengan begitu dapat digunakan
untuk menghilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan, 2008, Manajemen Pemasaran.edisi pertama.cetakan kedelapan,


Penerbit : Raja Grafindo, Jakarta

Budiman, Johan, 2010. Jurnal Sejarah Perusahaan PT. Dirgantara Indonesia

Group, Indotech. 2021, April. Mesin CNC. Prinsip kerja, Pengoperasian, dan
Jenis

Nurokhim, Ahmad. 2021, Maret. Peta Kerja: Pengertian, Simbol, dan jenis Peta
Kerja

indonesian-aerospace

41
Kasmi, Sumarjo. Profil_PT. Dirgantara Indonesia

PhD, Zadry, Raimona, Hilma. 2015. Analisis Dan Perancangan Sistem Kerja

Sejahtera, Sukses, Deprintz, PT. 2014, Oktober, 2014. Sejarah Mesin CNC

Susanto, Johan.2018.Proses Pembuatan Part Hinge Rib.Jakarta,Universitas


Mercu Buana

42

Anda mungkin juga menyukai