Permesinan Kapal
(MANAGE THE OPERATION OF PROPULSION PLANT)
( II )
Main Power Unit – 1 (Turbin Gas)
DP_I #13A (2022)
Mesin Penggerak Utama (MPU) : adalah pesawat kalori yang merubah tenaga thermis
menjadi tenaga mekanis yang diteruskan melalui as ke propeller/baling-baling untuk
menjadi tenaga penggerak/ penggerak kapal.
Dalam sejarah perkembangan mesin penggerak kapal terdapat beberapa tipe yang
mendominasi hingga kurun waktu tertentu
Jenis / Type Mesin Penggerak Utama (MPU) :
. TURBIN GAS . TURBIN UAP . MOTOR DIESEL
Beragam macam dari tipe Main Engines tersebut, tidak semuanya di-rate pada basis
yang sama. Sebagai missal : Internal Combustion Engines dalam bentuk Indicated
Power, atau juga, Brake Power (PB ); dan Turbine (Steam / Gas) dalam bentuk Shaft
Power (PS ). Bentuk Horse Power masih tetap digunakan sampai saat ini, dimana
untuk 1 HP = 0.7457 kW, sedangkan dalam English units 1 HP = 550 ft-lb per sec.
Marine Gas Turbine sangat jarang dijumpai pada kapal-kapal niaga, hal ini
disebabkan karena operasi dan investasinya yang relatif mahal. Sehingga paling
banyak dijumpai pada kapal-kapal perang jenis, frigates; destroyers; patrol
crafts; dsb. Instalasinya pun kadang merupakan kombinasi dengan tipe
permesinan yang lainnya, yakni : Diesel engines.
TURBIN UAP : pertama diinstal oleh Sir Charles Parsons ke kapal Turbinia pada
tahun 1894, dengan kecepatan mencapai 34 knots. Kemudian turbines mengalami
kemajuan pesat hingga pada tahun 1906, yang mana diaplikasikan sebagai tenaga
penggerak untuk kapal perang HMS. Dreadnought dan kapal Atlantic Liner –
Mauretania. Kebutuhan BBM (fuel consumption) secara rata-rata untuk suatu Large
Turbine adalah 0.30 kg/kWh.
13
Namun demikian, keunggulan segi ekonomis tersebut mengalami suatu
tantangan dari sisi Non-reversible dan Rotational Speed, yang mana memerlukan
pertimbangan teknis lebih lanjut. Untuk kepentingan reverse diperlukan adanya
reversing turbines yang secara terpisah diinstal ke sistem. Sementara itu untuk
mengatasi rotational speed-nya yang relatif tinggi, maka diperlukan adanya
mechanical geared untuk menurunkan putaran output turbines khususnya untuk
alat gerak kapal berjenis screw propeller, sehingga hal itu menyebabkan
terjadinya power loss berkisar 2 hingga 4 persen.
14
“TURBIN GAS”
A. PEMAHAMAN :
Adalah “Mesin Pembakaran Dalam” (Internal Combustion Engine) yang
memanfaatkan “Energi Kinetik” kemudian dikonversikan menjadi “Energi Mekanik”
melalui udara bertekanan yang memutar sudu Turbin hingga menghasilkan daya.
Secara Konstruktif Turbin Gas terdiri atas tiga komponen utama.
1. Compressor
2. Combuster
3. Exhaust
15
b. Combustion Liner; terletak didalam Combustion chamber berfungsi
sebagai tempat Pembakaran berlangsung.
c. Fuel Nozzle; berfungsi sebagai Pemasukan BBM kedalam ruang
bakar berbentuk Kabut.
d. Ignitors (Spark Plug); berfungsi sebagai pemicu Nyala Api untuk
membakar “Gas BBM.
Siklus Tertutup (Close Cycle) : akhir “Expansi” Fluida kerja Turbin, gas
bekasnya dimanfaatkan lagi untuk penggerak pesawat bantu lain.
Konsep kerja Turbin Gas mirip seperti mesin pembakaran Torak, perbedaannya
untuk Turbin Gas proses kompresi dan ekspansi terjadi pada mesin rotary
(kompresor dan turbin). Udara segar dihisap oleh kompresor dan dikomprsesikan
sampai tekanan tinggi di ruang bakar, kemudian BBM diinjeksikan sehingga
berlangsung pembakaran pada tekanan konstan. Gas hasil pembakaran dengan
temperatur tinggi berekspansi di Turbin sampai tekanan atmosfer, gas panas sisa
keluar ke lingkungan, demikian proses berlangsung secara kontinu.
Satu Siklus lengkap Untuk menghasilkan “Kerja Berguna” Terdiri atas 4 proses :
1. Proses 1 - 2 : Kompresi adiabatik reversibel (Isentropic)
2. Proses 2 - 3 : Pemasukan panas tekanan konstan (Isobaric)
3. Proses 3 - 4 : Ekspansi adiabatic reversibel (Isentropic)
4. Proses 4 - 1 : Pembuangan panas tekanan konstan (Isobaric)
16
Dari T-S diagram (a) akhir proses kompresi
temperature naik yaitu T2 dari tempertur atmosfer T1
dan tekanan naik dari P1 menjadi P2, tempertur dan
tekanan ini diperlukan untuk proses pembakaran.
Setelah BBM disemprotkan dan bercampur dengan
udara kompresi didalam ruang bakar dan dinyalakan
terjadi proses pembakaran, temperatur naik sampai
mencapai T3 (Temperature gas pembakaran) masuk
Turbin proses ekspansi temperatur gas turun sampai
T4 (temperatur gas sisa ini masih tinggi > T1).
𝑘
𝑝1 𝑘−1 𝑝1
𝑇2 = 𝑇1 ∗ dimana : = 𝑟𝑝 (rp = Rasio Kompresi/Tekanan)
𝑝2 𝑝2
𝑘
𝑝1 𝑘−1 𝑇1
𝑻𝟐 = 𝑇1 ∗
𝑝2
𝑻𝟐 = 𝑘
𝑟𝑝 𝑘−1
𝒌
Sehingga Suhu Akhir Kompresi : 𝑻𝟐 = 𝑻𝟏 ∗ 𝒓𝒑 𝒌−𝟏
17
Dimana (rp) merupakan fungsi dari jumlah deret sudu gerak dan
kemampuan kompresi dari masing-masing deretan sudu gerak kompresor.
b. Rasio Pressure / Kompresi (rp) : perbandingan tekanan discharge (keluar)
𝑝𝑑 𝑝
kompresor dengan tekanan masuk kompresor: 𝑟𝑝 = = 𝑝2
𝑝𝑠 1
𝑛−1 𝑘−1 1
c. Nilai eksponen politropis “n” persamaannya : 𝑛= 𝑛
= 𝑘
×𝜂
𝑐
Dimana “k” merupakan eksponen isentropis dan dapat diasumsikan dengan
nilai = 1,4 dan efisiensi / Rendemen kompresi (ηc) = 0,7.
𝑸𝒊𝒏 = 𝑪𝑷 ∗ 𝑻𝟑 − 𝑻𝟐
❖ Input dari sistem adalah kapasitas / laju aliran volume BBM. Untuk
menghitung kapasitas masuk, persamaannya : 𝑄𝑖𝑛 = 𝑚𝑓 × 𝐿𝐻𝑉𝑏𝑏𝑚
3. Proses Ekspansi 3 – 4 (Wt) : Panas / Suhu Pembakaran (T3) dari ruang bakar
masuk ke Turbin diekspansi kondisi “Isentropik”, sehingga mengalami penurunan
Suhu menjadi (T4) Expansi di Turbin, menghasilkan tenaga.
18
𝑘 𝑘
Proses Expansi 3 – 4 berlaku : 𝑇3 ∗ 𝑝3 𝑘−1
= 𝑇4 ∗ 𝑝4 𝑘−1
𝑘
𝑝3 𝑘−1 𝑝3
𝑇4 = 𝑇3 ∗ dimana : = 𝑟𝑒 = 𝑟𝑝 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐸𝑥𝑝𝑎𝑛𝑠𝑖/𝑃𝑟𝑒𝑠𝑠
𝑝4 𝑝4
𝑘−1
𝑝3 𝑘 𝑇3
𝑻𝟒 = 𝑇3 ∗ 𝑝4
𝑻𝟒 = 𝑘−1
𝑟𝑒 𝑘
𝑾𝒕 = 𝒎𝒂 − 𝒎𝒇 × 𝑪𝒑 𝑻𝟑 − 𝑻𝟒
5. “Kerja Netto Siklus & Back Work Ratio” (Wn &BWR) : Rasio / perbandingan
“Kerja Kompresor” (Wc) terhadap “Kerja Turbin” (Wt). Lebih dari satu setengah
kerja total turbin gas digunakan untuk menggerakan kompresor.
19
𝑸𝒐𝒖𝒕 = 𝐶𝑝 ∗ 𝑇4 − 𝑇1 𝑸𝒊𝒏 = 𝐶𝑝 ∗ 𝑇3 − 𝑇2
𝐶 ∗ 𝑇 −𝑇 𝑇 ∗ 𝑇 Τ𝑇 −1
𝜼𝒕𝒉 = 1 − 𝐶𝑝 ∗ 𝑇4 −𝑇1 = 1 − 𝑇1 ∗ 𝑇4Τ𝑇1 −1
𝑝 3 2 2 3 2
𝑘−1 𝑘
𝑇2 𝑇4
dimana : 𝑇1
= 𝑟𝑝 𝑘 dan : 𝑇3
= 𝑟𝑝 𝑘−1
𝑘
𝑇2 𝑇 𝑇3 𝑇
𝑇1
= 𝑇4 𝑇2
= 𝑇4 = 𝑟𝑝 𝑘−1
3 1
1
Sehingga Rendemen Thermis siklus : 𝜂𝑡ℎ = 1 − 𝑘−1
𝑟𝑝 𝑘
1. Secara umum proses yang terjadi pada Turbine Gas adalah sbb. :
a. Pemampatan (Compression), Udara yang dihisap oleh Kompresor
dimampatkan, hingga Tekanan & Suhu Meningkat.
b. Pembakaran (Combustion), BBM + Oksigen (Gas BBM), menghasilkan
“Energy Calor” (Gas Panas)
c. Pemuaian (Expansion), “Energy Calor / Gas Panas”, melauli “Nozzle” akan
terjadi “Jatuh Kalor” menghasilkan “Usaha / Kerja / Work”.
d. Pembuangan (Exhaust) : Pembuangan gas panas pada tekanan konstan
2. Secara umum proses yang terjadi pada Turbine Gas adalah sbb. :
a. Kompressor berfungsi menghisap Udara masuk melalui Inlet, dimampatkan
hingga “Tekanan & Temperatur” meningkat.
b. Udara bertekanan & bersuhu tinggi masuk keruang bakar, bersamaan
waktunya di Injeksikan BBM serta merta Kabut BBM “Menguap” dan
“terbakar” dengan “Nyala Api” menghasilkan “Gas Panas” bertekanan.
c. “Gas Panas” bertekanan dialirkan melalui “Nozzle Turbin” masuk ke ruang
“Turbin Daya” hingga mengalami “Jatuh Kalor” menghasilkan “Usaha / Kerja”
yang menggerakkan “Poros Daya”.
d. Setelah melewati ruang “Turbin Daya”, gas panas sisa pembakaran dibuang
ke atmosfer melalui Cerobong.
e. Daya yang dihasilkan ditransmisikan melalui “Gear Box” untuk digunakan
sebagai Penggerak “Propulsion”.
Bahwa metode dalam penyelesaian soal-soal hitungan Kerja Turbin Gas, harus
mengurai masing-masing unit kerja sbb. :
20
a. Proses di Kompresor :
𝑘 𝑘 𝑘
𝑝1 𝑘−1
𝑇1 ∗ 𝑝1 𝑘−1
= 𝑇2 ∗ 𝑝2 𝑘−1
𝑇2 = 𝑇1 ∗ dimana :
𝑝2
𝑘
𝑝1 𝑝1 𝑘−1 𝑇1
𝑝2
= 𝑟𝑝 (Rasio Kompresi) 𝑇2 = 𝑇1 ∗ 𝑝2
𝑻𝟐 = 𝑘
𝑟𝑝 𝑘−1
𝒌−𝟏
1. Suhu Akhir Kompresi : 𝑻𝟐 = 𝑻𝟏 ∗ 𝒓𝒑 𝒌
b. Proses di R. Bakar :
3. Panas Pembakaran sbb. (NP) :
𝑘−1 𝑘−1
𝑁𝑃 = 𝑝1 𝑏𝑎𝑟 × 𝐶𝑝 × 𝑇1 °𝐾 × 𝑟𝑝 𝑘 + 𝑝2 𝑏𝑎𝑟 × 𝐶𝑝 × 𝑇3 °𝐾 × 𝑟𝑝 𝑘
Catatan : (Panas BBM ini yang digunakan untuk menggerakkan Turbin dan
menghasilkan Daya), dimana konversi energi kalor 1 kJ/sec = 1 kW. Bahwa konversi
Panas BBM di R. Bakar merupakan Daya yang bisa dibangkitkan oleh Turbin Gas.
c. Proses di Turbin :
𝑘 𝑘 𝑘
𝑝3 𝑘−1
𝑇3 ∗ 𝑝3 𝑘−1
= 𝑇4 ∗ 𝑝4 𝑘−1
𝑇4 = 𝑇3 ∗ dimana :
𝑝4
𝑘
𝑝3 𝑝3 𝑘−1 𝑇3
𝑝4
= 𝑟𝑒 = 𝑟𝑝 (Rasio Expansi) 𝑇4 = 𝑇3 ∗ 𝑝4
𝑻𝟒 = 𝑘
𝑟𝑝 𝑘−1
𝒌−𝟏
5. Suhu Keluar Turbin (T4) : 𝑻𝟒 = 𝑻𝟑 ∗ 𝒓𝒑 𝒌
21
d. Proses Pembuangan (Qout) :
Catatan : (Panas Keluar Turbin yang masih tinggi, pada siklus terbuka dibuang ke
atmosfer, sebaliknya pada siklus tertutup Panas Keluar dimanfaatkan lagi.
o 𝑊𝑛𝑒𝑡 = ℎ3 − ℎ4 − ℎ2 − ℎ1
𝑸𝒐𝒖𝒕 = 𝐶𝑝 ∗ 𝑇4 − 𝑇1 𝑸𝒊𝒏 = 𝐶𝑝 ∗ 𝑇3 − 𝑇2
𝑘
𝑇2 𝑇 𝑇3 𝑇
𝑇1
= 𝑇4 𝑇2
= 𝑇4 = 𝑟𝑝 𝑘−1
3 1
1
10. Sehingga Rendemen Thermis siklus : 𝜂𝑡ℎ = 1 − 𝑘−1
𝑟𝑝 𝑘
22
Keterangan Rumus :
Wc = Kerja Kompresor (KW)
Wt = Kerja Turbin (KW)
Qin = Panas / Kalor Pemasukan di R. Bakar (kJ/h)
Qout = Panas / Kalor sisa Keluar Turbin (kJ/h)
Cp = Specific Heat BBM (kJ/kg0K)
ma = Laju aliran massa udara (kg/s)
mf = Laju aliran massa BBM (kg/s)
n = Eksponen politropis
k = Eksponen isentropis 1,4
Z = Kompresibilitas (Compressibility)
R = Konstanta gas universal udara (286,9) (kJ/kgK)
T1 = Temperatur masuk kompresor (0K)
T2 = Temperatur keluar kompresor (0K)
T3 = Temperatur masuk Turbin (0K)
T4 = Temperatur keluar kompresor (0K)
rp = Rasio Tekanan Kompresi
re = Rasio expansi
h1 = entalpi udara spesifik masuk kompresor (kJ/kg)
h2 = entalpi udara spesifik keluar kompressor (kJ/kg)
h3 = entalpi Gas Panas masuk Turbin (kJ/kg)
h4 = entalpi Gas panas sisa keluar Turbin (kJ/kg)
LHV = Low Heating Value BBM (NP) (kJ/kg)
3. Turning Gear : fungsinya sama seperti juga Ratchet, hanya poros diputar
kontinyu dengan putaran lambat (± 6 RPM).
23
4. Accessories Gear : adalah tempat roda gigi untuk memutar alat-alat bantu
seperti : pompa BBM, pompa pelumas, pompa hidrolik, main atomizing air
Compressor, water pump, tempat hubungan Ratchet.
5. Torque Converter : sebagai kopling hidrolik, saat digunakan kopling diisi
dengan minyak pelumas. Sedangkan saat dilepas, minyak pelumas di drain.
6. Load Gear, (Reduction Gear / Load Coupling) : untuk mengurangi kecepatan
Turbin menjadi kecepatan yang dibutuhkan oleh Generator. Load Gear
Westinghouse dimanfaatkan untuk penggerak pompa BBM & Pelumas.
7. Exciter : yaitu peralatan yang berfungsi memberikan arus searah untuk
penguatan kutub magnet Generator Utama.
8. Starting Clutch : adalah kopling mekanik yang berfungsi menghubungkan
poros Penggerak Mula dengan poros Compressor saat proses Start.
9. Bantalan (Bearing) : terdiri dari bantalan aksial dan bantalan luncur. Bantalan
luncur disebut juga disebut juga Journal Bearing, yang berfungsi sebagai
penyangga berat poros Turbin, Compressor dan generator. Sedangkan bantalan
aksial disebut juga Thrust Bearing, berfungsi sebagai penahan gaya aksial.
F. BAHAN RENUNGAN :
a. rendemen thermis
b. Daya turbin gas ini ?
JAWAB Diketahui Turbin Gas (Ideal)
ma = 20 kg/sec CP = 1,007
rp = 4 t1 = 370C = 310 0K
p1 = 4 bar t3 = 8100C = 1.083 0K
p2 = 1 bar k = 1,4
24
Penyelesaian :
1 1 1 1
Rendemen Thermis (ηth) : 𝜂𝑡ℎ = 1 − 𝑘−1 = 1− 𝑘−1 =1− 1,4−1 = 1 − 40,285
𝑟𝑝 𝑘 rp 𝑘 4 1,4
--- ---
Hitung :
a. Suhu keluar kompresor & turbin.
b. Back Work Ratio.
c. Efisiensi Thermis.
b. BWR
25
i. Proses kompresi 1-2 (T2 & Wc) :
𝑘−1
𝑇1
Suhu Akhir Kompresi : 𝑻𝟐 = 𝑘 𝑻𝟐 = 𝑇1 ∗ 𝑟𝑝 𝑘
𝑟𝑝 𝑘−1
1,4−1
𝑻𝟐 = 300 × 8 1,4 = 300 × 1,813 = 𝟓𝟒𝟑, 𝟖 °𝑲
Energy panas yang ditransfer : 𝑄𝑖𝑛 = 1,005 × 1.300 − 543,8 = 𝟕𝟔𝟎 𝒌𝑱Τ𝒌𝒈
𝑇3
iii. Proses Ekspansi di Turbin 3 – 4 (T4) : 𝑻𝟒 = 𝑘−1 dimana : rp=re=8
𝑟𝑒 𝑘
1.300 1.300
Suhu Akhir Expansi : 𝑻𝟒 = 1,4−1 = 1,813 = 𝟕𝟏𝟕, 𝟎𝟒 °𝑲
8 1,4
PENYELESAIAN JAWABAN :
a. Suhu keluar kompresor (T2 = 543,4 K) & Suhu keluar turbin (T4 = 717,66 K).
𝑊𝑐 245,02
b. Back Work Ratio (BWR) : 𝐁𝐖𝐑 = = = 𝟎, 𝟒𝟐
𝑊𝑡 585,9
--- ---
26