Anda di halaman 1dari 3

Nama: Frid Grandson Baginda daud

Program studi: Ilmu Hukum


UPJJ: Jakarta
Fakultas dan prodi: Fakultas hukum, ilmu sosial dan politik
Tujuan dan Fungsi Hukum di Indonesia.
Tujuan Hukum
Hukum mempunyai tujuan melindungi kepentingan umum dan meningkatkan kesejahteraan
umum. Sebagai kesimpulan tujuan dari hukum dirumuskan sebagai berikut:”hukum haruslah
mencoba memberikan kepuasan (kefaedahan) terhadap kebutuhan masyarakat baik yang bersifat
meteriil maupun imamateriil yang mengatur masyarakat sedemikian rupa sehingga para
anggotanya dapat mengembangkan kehidupan dan penghidupannya setinggi mungkin baik yang
bersifat kejasmanian dan kerohanian. (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor,
Modul 3, hal 3.4).

Mochtar Kusumaatmadja dan Arief Sidharta menyatakan bahwa tujuan hukum tidak bisa
dilepaskan dari tujuan akhir dari hidup bermasyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai
dan falsafah hidup yang menjadi dasar hidup masyarakat itu, yang akhirnya bermuara pada
keadilan. Jeremy Bentham berpendapat bahwa hukum bertujuan untuk mewujudkan apa yang
berfaedah atau yang sesuai dengan daya guna (efektif). (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang
Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal 3.5).

Tujuan utama dari hukum adalah mencapai ketertiban dalam masyarakt. Menurut Lili Rsjidi
tujuan hukum itu ada dua, tujuan tradisional dan tujuan modern, tujuan tradisonal hukum adalah
ketertiban dan keadilan, sedangkan tujuan modern hukum adalah sarana pembaharuan
masyaraktat). (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal 3.6).

Tujuan Hukum Menurut Para Ahli

1. Purnadi dan Soerdjono Soekanto


Tujuan hukum adalah kedamaian hidup antar pribadi yang meliputi ketertiban ekstern
antar pribadi dan ketenangan intern pribadi. (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang
Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal 3.34)
2. Van Apeldoorn
Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. (Buku Ilmu
Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal 3.34)
3. Subekti
Hukum itu mengabdi kepada tujuan negara yaitu mendatangkan kemakmuran dan
kebahagian para rakyatnya. (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor,
Modul 3, hal 3.35)
4. Aristoteles
Hukum mempunyai tugas yang suci yaitu memberi kepada setiap orang yang ia berhak
menerimanya. (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal
3.35)
5. Soejono Dirdjosiworo
Tujuan hukum adalah melindungi individu dalam hubungannya dengan, masyarakat
sehingga dengan dimikian dapat diharapkan terwujudnya keadaan aman , tertib dan adil.
(Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal 3.35)
6. Roscoe Pound
Hukum bertujuan untuk merekayasa masyarakat artinya hukum sebagai alat perubahan
sosial. (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal 3.35)
7. Bellefroid
Tujuan hukum adalah menambah kesahjeteraan umum atau kepentingan umum yaitu
kesejahteraan atau kepentingan semua anggota masyaratkat. (Buku Ilmu Hukum/PTHI,
Nandang Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal 3.35)

Fungsi Hukum
Hukum mempunyai fungsi untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan manusia,
seluruh manuasia tanpa terkecuali. Oleha karena itu maka hukum harus dilaksanakan agar
kepetingan manusia itu dapat terlindungi. Dalam menegakan hukum ada tiga unsur yang selalu
harus diperhatikan, yaitu: kepastian hukum (Rechtssicherheit), kemanfaatan (Zweckmassigkeit)
dan keadaialn (Gerechtigkeit). (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor, Modul
2, hal 2.29).

Menurut Soejono Dirdjo Sisworo, fungsi hukum bagi kehidupan masyarakta adalah sebagai alat
ketertiban dan keteraturan masyarakat, hal ini dimungkinkan karena sifat dan watak hukum yang
memberi pedoman dan petunjuk tentang bagaiman berprilaku didalam masyarakat sehingga
masing-masing anggota masyarakat telah jelas apa yang harus dan apa yang dilarang diperbuat,
sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin: hal ini dimungkankan karena
sifat hukum yang mengikat baik fisik maupun psikologis. (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang
Alamsah Deliarnoor, Modul 2, hal 2.29).

Selanjutnya Soejono Dirdjo Sisworo menjelaskan garis besar dari fungsi hukum yang
diklasifikasikan menjadi beberapa tahap:

1. Fungsi hukum sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.


2. Fungsi hukum sebagai sarana untuk mewujudkan keadialn social lahir dan batin.
3. Fungsi hukum sebagai sarana penggerak pembangunan.
4. Fungsi kritis dari hukum.
Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal 3.8).

Soerjono Soekanto (1992) mengemukakan fungsi hukum terdiri dari:


1. Untuk memberikan pedoman kepada warga masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah
laku dan bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat yang terutama
menyangkut kebutuhan-kebutuhan pokok.
2. Untuk memberikan pedoman kepada masyarakat.
3. Untuk menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.
4. Memberikan pegangan kepada masyarakt yang bersangkutan untuk mengadakan pengendalian
sosial.
Das Sollen dan Das Sein
Das sein dan das sollen pada hakekatnya dua istilah yang sama-sama diambil dari Bahasa
Jerman, meskipun makna diantara keduanya berbeda akan tetapi saling terkait satu sama lainnya.
( https://dosensosiologi.com/das-sein-dan-das-sollen).

Definisi das sollen  dan  das sein menurut para ahli, antara lain;


1. Sudikno Mertokusumo
Pada penemuan hukum ialah proses sosial dan interaksi sosial atas pembentukan hukum oleh
hakim atau petugas hukum lainnya yang diberi tugas untuk melaksanakan hukum terhadap
peristiwa-peristiwa konkret.
Disini, penemuan hukumialah konkretisasi, kristalisasi atau individualisasi peraturan hukum
(das sollen) yang sifatnya umum dengan mengingat peristiwa konkret (das sein). Lebih lanjut
lagi, Sudikno Mertokusumo juga berpendapat bahwa peristiwa konkret perlu untuk dicarikan
hukumnya yang bersifat umum dan juga abstrak.
Sedangkan, peristiwa yang konkret atau benar-benar terjadi harus dipertemukan dengan
peraturan hukum, serta dikaitkan dengan peraturan hukumnya agar bisa tercakup dalam
peraturan hukum tersebut. Sebaliknya, peraturan hukum tersebut juga harus sesuai dengan
peristiwa konkretnya agar bisa diterapkan atau diimplementasikan.
https://dosensosiologi.com/das-sein-dan-das-sollen).

Contoh Das Sollen


1. Apabila kita membeli suatu barang, maka kita harus dan wajib untuk melakukan pembayaran
atas barang tersebut hingga terbayar lunas.
2. Apabila kita menjual barang, maka kita harus menyerahkan barang yang telah kita jual tersebut
kepada pembeli dalam keadaan yang baik sebagaimana yang kita iklankan atau tawarkan
kepada pembeli itu (jadi bukan barang rusak atau barang cacat yang kita jual).
3. Apabila kita mengemudikan mobil, maka kita harus mengatur persneling secara berurutan,
dimulai dari perseneling 1,2,3, sampai 4 dan sebagainya.
4. Apabila kita mempunyai utang, maka kita harus melunasinya.
5. Apabila kita menyebrang jalan raya, maka kita seharusnya menyeberang di zebra cross atau di
jembatan penyebrangan, dan sebagainya.
https://dosensosiologi.com/das-sein-dan-das-sollen).

Contoh Das Sein

1. Membayar sejumlah uang atas harga barang tertentu kepada penjual ketika kita membeli suatu
barang.
2. Menyerahkan barang dalam kondisi yang baik baik dari penjual kepada pembeli ketika
berlangsungnya proses jual beli.
3. Melaksanakan cara-cara kita menyetir yang benar ketika sedang mengemudikan mobil.
4. Melaksanakan pelunasan utang dari debitur kepada kreditur.
5. Berjalan di zebra cross atau jembatan penyebrangan ketika sedang menyebrangi jalan raya.
6. Melaksanakan penagihan hak kepada orang lain.

https://dosensosiologi.com/das-sein-dan-das-sollen).

Anda mungkin juga menyukai