Tujuan Dan Fungsi Hukum Di Indonesia
Tujuan Dan Fungsi Hukum Di Indonesia
Mochtar Kusumaatmadja dan Arief Sidharta menyatakan bahwa tujuan hukum tidak bisa
dilepaskan dari tujuan akhir dari hidup bermasyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai
dan falsafah hidup yang menjadi dasar hidup masyarakat itu, yang akhirnya bermuara pada
keadilan. Jeremy Bentham berpendapat bahwa hukum bertujuan untuk mewujudkan apa yang
berfaedah atau yang sesuai dengan daya guna (efektif). (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang
Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal 3.5).
Tujuan utama dari hukum adalah mencapai ketertiban dalam masyarakt. Menurut Lili Rsjidi
tujuan hukum itu ada dua, tujuan tradisional dan tujuan modern, tujuan tradisonal hukum adalah
ketertiban dan keadilan, sedangkan tujuan modern hukum adalah sarana pembaharuan
masyaraktat). (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor, Modul 3, hal 3.6).
Fungsi Hukum
Hukum mempunyai fungsi untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan manusia,
seluruh manuasia tanpa terkecuali. Oleha karena itu maka hukum harus dilaksanakan agar
kepetingan manusia itu dapat terlindungi. Dalam menegakan hukum ada tiga unsur yang selalu
harus diperhatikan, yaitu: kepastian hukum (Rechtssicherheit), kemanfaatan (Zweckmassigkeit)
dan keadaialn (Gerechtigkeit). (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang Alamsah Deliarnoor, Modul
2, hal 2.29).
Menurut Soejono Dirdjo Sisworo, fungsi hukum bagi kehidupan masyarakta adalah sebagai alat
ketertiban dan keteraturan masyarakat, hal ini dimungkinkan karena sifat dan watak hukum yang
memberi pedoman dan petunjuk tentang bagaiman berprilaku didalam masyarakat sehingga
masing-masing anggota masyarakat telah jelas apa yang harus dan apa yang dilarang diperbuat,
sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin: hal ini dimungkankan karena
sifat hukum yang mengikat baik fisik maupun psikologis. (Buku Ilmu Hukum/PTHI, Nandang
Alamsah Deliarnoor, Modul 2, hal 2.29).
Selanjutnya Soejono Dirdjo Sisworo menjelaskan garis besar dari fungsi hukum yang
diklasifikasikan menjadi beberapa tahap:
1. Membayar sejumlah uang atas harga barang tertentu kepada penjual ketika kita membeli suatu
barang.
2. Menyerahkan barang dalam kondisi yang baik baik dari penjual kepada pembeli ketika
berlangsungnya proses jual beli.
3. Melaksanakan cara-cara kita menyetir yang benar ketika sedang mengemudikan mobil.
4. Melaksanakan pelunasan utang dari debitur kepada kreditur.
5. Berjalan di zebra cross atau jembatan penyebrangan ketika sedang menyebrangi jalan raya.
6. Melaksanakan penagihan hak kepada orang lain.
https://dosensosiologi.com/das-sein-dan-das-sollen).