STRATEGI PELAKS-WPS Office
STRATEGI PELAKS-WPS Office
Pertemuan ke I (satu)
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Data Subyektif :
1) Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
2) Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jikasedang kesal
atau marah.
3) Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Obyektif : 1) Mata merah, wajah agak merah. 2) Nada suara tinggi dan keras, bicara
menguasai. 3) Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam. 4) Merusak dan
melempar barangbarang.
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Muna, panggil saja mbak Muna. Saya adalah mahasiswa dari STIKES
Muhammadiyah Kendal.”
“Hari ini saya dinas pagi dari pukul 07.00-14.00. Saya yang akan merawat bapak.
“Baiklah mulai sekarang saya akan panggil Bapak Deny saja, ya”
b. Evaluasi Validasi
“Saya lihat Bapak sering tampak marah dan kesal, sekarang Bapak
c. Kontrak :
1) Topik
2) Waktu
3) Tempat
“Baiklah, berarti kita berbicara di teras ruangan ini saja ya, Pak”
22. Kerja
“Nah, sekarang coba Bapak ceritakan, Apa yang membuat Bapak Deny
merasa marah? ”
“Apakah sebelumnya Bapak pernah marah? Penyebabnya apa? Samakah dengan yang
sekarang?”
“Lalu saat Bapak sedang marah apa yang Bapak rasakan? Apakah Bapak merasa
sangat kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, rahang terkatup rapat
“Menurut Bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Bapak belajar cara
”Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Bapak. Salah satunya adalah
dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah Bapak dapat tersalurkan.”
”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu? Namanya teknik
nafas dalam”
rasakan, maka Bapak berdiri atau duduk dengan rileks, lalu tarik nafas dari hidung,
praktikan terlebih dahulu, nanti bapak bisa lihat saya dan bisa bapak lakukan sendiri”
“Ayo Pak coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, bapak berdiri atau duduk
dengan rileks, tarik nafas dari hidung, bagus, tahan, dan tiup melalui mulut. Nah,
lakukan 5 kali. “
“Nah, Bapak Deny. Tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas
dalam, sebaiknya latihan ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
latihan teknik relaksasi nafas dalam tadi? Ya, betul, dan kelihatannya Bapak
2) Evaluasi Obyektif
“Coba Bapak sebutkan lagi apa yang membuat Bapak marah, lalu apa yang
Bapak rasakan dan apa yang akan Bapak lakukan untuk meredakan rasa
marah”.
“Coba tunjukan pada saya cara teknik nafas dalam yang benar.
“Bapak, nanti apabila bapak merasa marah atau kesal terhadap sesuatu bapak
ulangi lagi seperti apa yang sudah kita pelajari hari ini ya.”
“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan 5 kali dalam 1 hari dan di tulis
1) Topik
“Nah, Pak Deny. Cara yang kita praktikkan tadi baru salah satunya saja. Masih
ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi marah Bapak. Cara yang kedua
2) Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, jam 08.00.
“Kita latihannya dimana, Pak? Bagaiman kalau di ruangan ini saja lagi, Pak”
“Baik bapak Deny, kalau begitu saya pamit dulu dan bertemu lagi besok
sesuai waktu dan tempat yang sudah kita sepakati tadi ya pak.”
“Wassalammualaikum wr.wb.”
C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif :
b. Data Obyektif
4) Tangan mengepal
5) Berteriak
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan
Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik II (memukul bantal) dan
4. Tindakan Keperawatan
SP II P
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi Validasi
“Adakah hal yang menyebabkan Bapak Deny marah? Coba sebutkan hal yang
“Kemarin kan saya sudah ajarkan tarik nafas dalam, gimana sudah dipraktikan
lagi belum?”
c. Kontrak
1) Topik
dengan kegiatan fisik untuk cara yang kedua, yaitu memukul bantal.”
2) Waktu
3) Tempat
“Dimana kita bicara, Pak? Bagaimana kalau di ruangan ini ya, Pak”
2. Kerja
“Kalau ada yang menyebabkan Bapak marah dan muncul perasaan kesal, selain tarik
“Sekarang mari kita latihan memukul bantal dan kasur, mari ke kamar Bapak?”
“Jadi kalau nanti Bapak kesal atau marah, Bapak langsung kekamar dan lampiaskan
marah Bapak tersebut dengan memukul bantal dan kasur. Sekarang saya praktekan
“Pertama kita tarik nafas dalam dulu, kemudian tahan sebentar, lalu keluarkan dari
mulut kemudian kita tarik nafas lagi lewat hidung lalu keluarkan sambil langsung
6“jadi lain kali jika Bapak marah, lampiaskan dengan memukul bantal ya, Pak. Nah
cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah, kemudian jangan
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
2) Evaluasi Obyektif
“Coba Bapak Deny sebutkan ada berapa cara yang telah kita latih? Bagus!”
“Lalu Coba Bapak lakukan lagi cara mengontrol marah dengan memukul
bantal?”
kalau setiap bangun tidur? pagi dan jam 3 sore, lalu kalau ada keinginan marah
1) Topik
2) Waktu
3) Tempat
saja?”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
Klien kooperatif, tenang, ada kontak mata saat berbicara, sesekali nada bicara
agak tinggi.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan
Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasannya secara verbal (meminta, menolak, dan
harian
4. Tindakan Keperawatan
SP III P
b. Melatih pasien cara kontrol perilaku kekerasan secara verbal (meminta, menolak,
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terpeutik
8“Assalamualaikum wr.wb. selamat siang bapak Deny. Sesuai dengan janji saya
kemarin sekarang kita hari ini bertemu lagi, apakah Bapak masih ingat dengan
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana Pak, setelah melakukan tarik nafas dalam dan pukul kasur bantal?
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita sekarang latihan cara bicara untuk mencegah marah?
2) Waktu
saja?”
3) Tempat
2. Kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara secara baik untuk mencegah marah ya, Pak.”
“Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan
bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita
marah.”:
1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak
karena makanan tidak tersedia, rumah berantakan. Coba Bapak minta sediakan
makanan dengan baik : “Bu, tolong sediakan makanan dan bereskan rumah”.
Nanti biasakan dicoba disini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan Bapak tidak ingin
melakukannya, katakan: “Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada
93. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat
kesal Bapak dapat mengatakan : “Saya jadi ingin marah karena perkataan mu
itu“. Coba praktekkan. Bagus!”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
2) Evaluasi Obyektif
“Coba Bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari! Ya,
Bagus sekali!”
“Sekarang mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Bapak ya”
“Berapa kali sehari Bapak mau latihan bicara yang baik? bisa kita buat
jadwalnya?”
obat, makanan,
dll.
Bagus,
nanti
dicoba
ya,
Pak!”
“Bila Bapak melakukan tanpa bantuan, tulis M, bila Bapak melakukan dengan
c. Kontrak
1) Topik
“Besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah Bapak
2) Waktu
3) Tempat
lagi saja?”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
Klien kooperatif, tenang, ada kontak mata saat berbicara, sesekali nada bicara
agak tinggi.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan
SP IV P
b. Melatih pasien cara kontrol perilaku kekerasan secara spiritual (berdoa, berwudhu,
sholat)
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terpeutik
“Assalamualaikum wr.wb. Bapak Deny, selamat pagi. Masih ingat dengan saya
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah
2) Waktu
saja?”
3) Tempat
2. Kerja
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Bapak lakukan! Bagus, yang mana yang
mau di coba?”
“Nah, kalau Bapak sedang marah coba langsung duduk dan langsung tarik nafas
dalam.”
“Bapak bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan. Coba
Bapak sebutkan sholat 5 waktu ? Bagus, mau coba yang mana? Coba sebutkan
caranya?”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
ketiga ini?”
2) Evaluasi Obyektif
12“Coba Bapak Deny sebutkan lagi cara ibadah yang dapat Bapak lakukan bila
“Mau berapa kali Bapak sholat? Baik kita masukkan sholat .... dan .... (sesuai
kesebutan pasien).”
“Setelah ini coba Bapak lakukan sholat sesuai jadwal yang telah kita buat tadi”
“Bila Bapak melakukan tanpa bantuan, tulis M, bila Bapak melakukan dengan
bantuan, tulis B dan bila tidak melakukan tulis T”
c. Kontrak
1) Topik
“Besok kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk
2) Waktu
3) Tempat
saja?”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
Klien kooperatif, tenang, ada kontak mata saat berbicara, sesekali nada bicara
agak tinggi.
2. Diagnosa Keperawatan
Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasannya dengan minum obat (prinsip5 benar
5. Tindakan Keperawatan
SP V P
b. Melatih pasien cara kontrol perilaku kekerasan dengan minum obat (prinsip 5
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terpeutik
“Assalamualaikum wr.wb. Bapak Deny, selamat pagi. Masih ingat dengan saya
“Bagaimana Pak, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam, pukul kasur bantal,
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat
2) Waktu
3) Tempat
2. Kerja
“Berapa macam obat yang Bapak minum ? Warnanya apa saja ? Bagus!
“Obatnya ada tiga macam Pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
pikiran tenang, yang putih namanya THP agar rileks dan tidak tegang, dan yang
“Semuanya ini harus Bapak minum 3x sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam”
“Bila nanti setelah minum obat mulut Bapak terasa kering, untuk membantu
dulu. Nanti dirumah sebelum minum obat ini Bapak lihat dulu label di kotak obat
apakah benar nama Bapak tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam
berapa saja harus diminum, baca juga apakah nama obatnya sudah benar? Disini
minta obatnya pada suster kemudian cek lagi apakah benar obatnya
“Sekarang kita masukkan waktu minum obat kedalam jadwal ya, Pak Deny.”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
2) Evaluasi obyektif
“Coba Pak Deny sebutkan lagi jenis jenis obat yang Bapak minum!
“Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari? Sekarang
kita tambahkan jadual kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa laksanakan
“Bila Bapak melakukan tanpa bantuan, tulis M, bila Bapak melakukan dengan
c. Kontrak
1) Topik
“Baik, besok kita ketemu lagi untuk melihat sejauh mana Bapak
2) Waktu
3) Tempat
saja?”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan :
b. Keluarga mengerti dan menyebutkan kembali pengertian, tanda dan gejala, dan
4. Tindakan Keperawatan
SP I K
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum Mbak, perkenalkan nama saya Muna, saya mahasiswa dari
STIKES Muhammadiyah Kendal, saya yang akan merawat bapak Deny. Kalau
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana keadaan bapak, Mbak? Apakah masih ada perasaan marah atau
jengkel?”
c. Kontrak
1) Topik
masalah yang dihadapi mbak dalam merawat bapak. Apakah mbak bersedia?”
2) Waktu
3) Tempat
2. Kerja
“Mbak, apa masalah yang mbak hadapi dalam merawat Bapak? Apa yang mbak
lakukan?”
“Baik mbak, Saya akan coba menjelaskan tentang marah Bapak dan hal-hal yang
perlu diperhatikan.”
“Mbak, marah adalah suatu perasaan yang wajar tapi bila tidak disalurkan dengan
“Yang menyebabkan bapak Mbak menjadi marah dan ngamuk adalah kalau dia
Mbak?”
“Kalau nanti wajah bapak Mbak tampak tegang dan merah, lalu kelihatan gelisah, itu
artinya suami Bapak sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan
atau bicara kasar. Kalau bapak Mbak sedang marah apa perubahan terjadi? Lalu apa
“Bila hal tersebut terjadi sebaiknya Mbak tetap tenang, bicara lembut tapi tegas,
jangan lupa jaga jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar bapak seperti
18“Bila bapak masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas atau RSJ setelah
sebelumnya diikat dulu (ajarkan caranya pada keluarga). Jangan lupa minta bantuan
orang lain saat mengikat bapak ya Mbak, lakukan dengan tidak menyakiti bapak dan
dijelaskan alasan mengikat yaitu agar bapak tidak mencederai diri sendiri, orang lain
dan lingkungan”
“Nah Mbak, Mbak sudah lihat kan apa yang saya ajarkan kepada bapak bila tanda-
tanda kemarahan itu muncul. Mbak bisa bantu bapak dengan cara mengingatkan
jadwal latihan cara mengontrol marah yang sudah dBapakat yaitu secara fisik, verbal,
“Kalau bapak bisa melakukan latihannya dengan baik jangan lupa dipuji ya Mbak”.
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
bapak?”
2) Evaluasi Objektif
“Setelah ini coba Mbak ingatkan jadwal yang telah dibuat untuk bapak ya Mbak”
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita ketemu 2 hari lagi untuk latihan cara-cara yang telah
2) Waktu
“Jam berapa Mbak datang? Berapa lama kita akan berbincang? Bagaimana
kalau 30 menit ?”
3) Tempat
saja?”
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan :
4. Tindakan Keperawatan
SP II K
kekerasan
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana Mbak? Masih ingat diskusi kita yang lalu? Ada yang mau Bapak
tanyakan?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita ketemu lagi untuk
2) Waktu
3) Tempat
“Dimana kita akan latihan, Mbak? Bagaimana kalau kita latihan disini saja?
2. Kerja
”Nah pak, coba ceritakan kepada Mbak, latihan yang sudah Bapak lakukan.”
“Bagus sekali. Coba perlihatkan kepada Mbak jadwal harian Bapak! Bagus!”
”Nanti di rumah Mbak bisa membantu bapak latihan mengontrol kemarahan Bapak.”
”Masih ingat pak, Mbak. Kalau tanda-tanda marah sudah bapak rasakan maka yang
”Ya, betul. Bapak berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar lalu
coba lagi, tarik dari hidung, bagus, tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali,
coba mbak temani dan bantu bapak menghitung latihan ini sampai 5 kali”.
“Bagus sekali, bapak dan mbak sudah bisa melakukannya dengan baik”.
“ Ya, benar, kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal,
berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam bapak dapat melakukan pukul kasur
dan bantal”.
“Sekarang coba kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar bapak? Jadi
kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan
“Nah, coba bapak lakukan sambil didampingi Bapak, berikan bapak semangat ya bu.
“Cara yang ketiga adalah bicara yang baik bila sedang marah. Ada tiga caranya pak,
1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar, misalnya: ‘Nak, Bapak perlu uang untuk beli
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin
melakukannya, katakan: ‘Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada
21kerjaan’. Coba bapak praktekkan. Bagus pak
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat
kesal bapak dapat mengatakan:’ Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu’.
“Cara berikutnya adalah kalau bapak sedang marah apa yang harus dilakukan?”
“Baik sekali, bapak coba langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga
marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian
sholat”.
“Bapak bisa melakukan sholat secara teratur dengan didampingi mbak untuk
meredakan kemarahan”.
“Cara terakhir adalah minum obat teratur ya pak, mbak agar pikiran bapak jadi
“Dua hari yang lalu sudah saya jelaskan terapi pengobatan yang bapak dapatkan,
bapak tolong selama di rumah ingatkan bapak untuk meminumnya secara teratur dan
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Baiklah mbak, latihan kita sudah selesai. Bagaimana perasaan mbak setelah
“Selanjutnya tolong pantau dan motivasi Bapak melaksanakan jadwal latihan yang
telah dibuat selama di rumah nanti. Jangan lupa berikan pujian untuk Bapak bila
c. Kontrak
221) Topik
“Karena Bapak sebentar lagi sudah mau pulang bagaimana kalau 2 hari lagi
rumah nanti.”
2) Waktu
“Jam berapa Mbak datang? Berapa lama mbak ingin berbincang-bincang? Oh,
15 menit. Baiklah.”
3) Tempat
“Lalu dimana kita akan berbincang-bincang? Oh, sama disini. Baiklah, Mbak.”
A. Proses Keperawatan
a. Data Subjektif
Klien mengatakan sudah mengetahui perasaan marah dan akibat tindakan yang
b. Data Objektif
Klien tampak tenang dan kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan :
a. Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat secara
mandiri.
4. Tindakan Keperawatan
SP III K
discharge planning)
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana mbak, selama mbak membesuk apakah sudah terus berlatih cara
c. Kontrak
1) Topik
24“Karena besok bapak sudah boleh pulang, maka sesuai janji kita sekarang
2) Waktu
“Berapa lama mbak mau kita berbicara? Bagaimana kalau 30 menit?”
3) Tempat
2. Kerja
“Mbak, jadwal yang telah dBapakat selama bapak di rumah sakit tolong dilanjutkan
dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya. Mari kita lihat jadwal
bapak”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh
bapak selama di rumah. Kalau misalnya bapak menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera
“Nanti petugas puskemas tersebut yang akan memantau perkembangan bapak selama
dirumah”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
2) Evaluasi Objektif
“Coba Mbak sebutkan apa saja yang perlu diperhatikan” (jadwal kegiatan,
“Jangan lupa ya, Mbak materi yang telah saya ajarkan 3 hari ini, baik cara
merawat bapak maupun mengatur jadwal bapak dirumah nanti diterapkan, ya.”
c. Kontrak
1) Topik
25“Karena bapak sudah boleh pulang, nanti silahkan mbak datang lagi untuk memeriksakan atau
mengontrolkan keadaan bapak ya, Mbak. Bagaimana perkembangan kondisi bapak”