Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi dan adopsi e-commerce telah membawa
dampak besar pada industri penjualan, termasuk di sektor retail. Dalam era digital
saat ini, sistem informasi penjualan menjadi sangat penting untuk mempercepat
proses penjualan, mengoptimalkan inventarisasi produk, serta meningkatkan
layanan pelanggan. Berbagai perusahaan retail di seluruh dunia berlomba-lomba
untuk merancang sistem informasi penjualan yang lebih modern dan efektif untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin kompleks. Hal ini menjadi sangat
penting dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar global.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, seperti kecerdasan
buatan, analisis data, dan internet of things (IoT), semakin memperluas
kemampuan sistem informasi penjualan dan layanan pelanggan yang dapat
dirancang oleh perusahaan retail.
Optik Permata merupakan salah satu toko retail kacamata di Jakarta Barat.
Optik Permata telah beroperasi selama 8 tahun dengan menghadirkan berbagai
produk kacamata berkualitas.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan adopsi e-commerce di
Indonesia, persaingan di industri kacamata semakin ketat, Optik Permata perlu
memperbarui sistem informasi penjualan dan layanan pelanggannya agar tetap
dapat bersaing dengan pesaing-pesaingnya.
Dengan adanya perancangan sistem informasi yang tepat, Optik Permata
dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam mengelola bisnis,
memperluas jangkauan pemasaran, serta meningkatkan kepuasan pelanggan yang
pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan secara keseluruhan
Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan sistem informasi penjualan
kacamata dan layanan pelanggan yang lebih modern, efektif, dan efisien. Sistem
informasi yang dirancang harus dapat mengakomodasi seluruh proses penjualan,
mulai dari pemesanan, pembayaran, pengiriman, hingga pengembalian produk.
Selain itu, sistem ini juga harus dilengkapi dengan fitur layanan pelanggan yang
dapat membantu pelanggan dalam mengatasi masalah dan memberikan
pengalaman berbelanja yang lebih baik.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dan dirumuskan dalam perancangan
sistem informasi penjualan kacamata dan layanan pelanggan pada Optik Permata.
Adapun masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Proses penjualan yang masih manual
Saat ini, Optik Permata masih mengandalkan proses penjualan manual, yaitu
dengan melayani pelanggan secara langsung di toko. Hal ini membuat proses
penjualan menjadi lebih lambat dan cenderung kurang efisien.
2. Keterbatasan dalam mengakses informasi produk
Keterbatasan ruang dan waktu yang dimiliki oleh toko fisik membuat
pelanggan sulit untuk mengakses informasi lengkap mengenai produk yang
dijual oleh Optik Permata. Pelanggan hanya dapat melihat produk yang ada di
dalam toko saja.
3. Layanan pelanggan yang belum optimal
Optik Permata belum memiliki sistem layanan pelanggan yang optimal dan
dapat membantu pelanggan dalam mengatasi masalah. Sehingga, pelanggan
mungkin merasa sulit untuk menghubungi perusahaan dalam hal ada masalah
atau keluhan.
1.3. Rumusan Masalah
Dari masalah-masalah yang telah diidentifikasi di atas, dapat dirumuskan
masalah utama sebagai berikut:
Bagaimana merancang sistem informasi penjualan kacamata dan layanan
pelanggan yang efektif dan efisien untuk mengatasi keterbatasan proses penjualan
yang manual, memberikan akses informasi produk yang lebih baik dan
meningkatkan layanan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan?
1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan mengembangkan
sistem informasi penjualan kacamata dan layanan pelanggan yang efektif dan
efisien pada Optik Permata. Sistem informasi yang dirancang harus dapat
mengakomodasi seluruh proses penjualan, mulai dari pemesanan, pembayaran,
pengiriman, hingga pengembalian produk. Selain itu, sistem ini juga harus
dilengkapi dengan fitur layanan pelanggan yang dapat membantu pelanggan
dalam mengatasi masalah dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih
baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses penjualan
Dengan adanya sistem informasi yang tepat, Optik Permata dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam mengelola bisnis,
sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
2. Memperluas jangkauan pemasaran
Dengan adanya sistem informasi penjualan online, Optik Permata dapat
memperluas jangkauan pemasaran ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan
ke luar negeri, sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar dan penjualan
perusahaan.
3. Meningkatkan kepuasan pelanggan
Dengan adanya sistem layanan pelanggan yang baik, pelanggan dapat
dengan mudah menghubungi toko dalam hal ada masalah atau keluhan,
sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun
loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.
4. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan
Dengan adanya sistem informasi yang dapat menghasilkan data dan
informasi yang akurat dan up-to-date, Optik Permata dapat meningkatkan
efektivitas dalam mengambil keputusan strategis untuk pengembangan
bisnis ke depan.
1.5. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa batasan masalah yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1. Fokus pada perancangan dan pengembangan sistem informasi penjualan
kacamata dan layanan pelanggan pada Optik Permata. Penelitian ini tidak
membahas secara detail aspek-aspek lain dari bisnis kacamata atau toko
lain di luar Optik Permata.
2. Batasan waktu penelitian. Penelitian ini hanya berfokus pada
pengembangan sistem informasi pada saat penelitian dilakukan. Selain itu,
batasan waktu penelitian juga dapat mempengaruhi pengumpulan data dan
proses analisis data.
3. Keterbatasan sumber daya. Penelitian ini dibatasi oleh sumber daya yang
tersedia, seperti keterbatasan anggaran, tenaga, dan peralatan yang
digunakan.
4. Fokus pada aspek teknis sistem informasi. Penelitian ini fokus pada
pengembangan aspek teknis dari sistem informasi, seperti desain database,
pembuatan aplikasi, dan integrasi sistem.
5. Tidak membahas aspek legal dan regulasi. Penelitian ini tidak membahas
aspek legal dan regulasi yang berkaitan dengan bisnis kacamata, seperti
peraturan perpajakan atau perizinan usaha.
Dengan adanya batasan-batasan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi Optik Permata dalam meningkatkan efisiensi dan
efektivitas bisnis mereka melalui pengembangan sistem informasi penjualan
kacamata dan layanan pelanggan yang efektif dan efisien.
1.6. Kerangka Pemikiran (metode yang digunakan)
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini mencakup beberapa
metode dan teknik yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi, antara
lain:
1. Analisis kebutuhan system
Melakukan analisis terhadap kebutuhan dan persyaratan sistem informasi
penjualan kacamata dan layanan pelanggan pada Optik Permata dengan
mewawancarai pengguna, mengumpulkan data, dan mengidentifikasi
kebutuhan utama.
2. Desain system
Merancang sistem informasi penjualan kacamata dan layanan pelanggan
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan membuat desain
database, desain antarmuka pengguna, dan alur proses bisnis.
3. Perancangan system
Membangun sistem informasi penjualan kacamata dan layanan pelanggan
dengan menggunakan teknologi terbaru dan memanfaatkan metode Agile
Development untuk memastikan pe yang cepat, fleksibel, dan sesuai
dengan kebutuhan pengguna.

Metode Agile menitik beratkan pengembangan software pada individu,


hasil, kolaborasi, serta respon fleksibel atas perubahan yang terjadi. Dalam
metode agile, sebuah proyek dipecah menjadi tahapan-tahapan kecil dalam
time frame yang singkat dan berulang seperti siklus. Setiap fase memiliki
software development life cycle (SDLC) masing-masing. Setelah beberapa
kali perputaran siklus, maka sebuah produk baru atau produk yang lebih
sempurna akan dihasilkan. Sedangkan metode Waterfall pada dasarnya
adalah model tradisional dalam pengembangan sistem. Metode ini diambil
dari metode umum yang biasa digunakan pada industri manufaktur dan
konstruksi. Saat diterapkan dalam projek pengembangan software, metode
waterfall menerapkan proses yang linear dan mengalir seperti air terjun.
Karena itu, Anda tidak bisa melompat dari satu tahap ke tahap lain jika
tahap sebelumnya belum selesai.
Gambar 1.1
Perbedaan Agile Development dengan Waterfall

4. Implementasi system
Melakukan implementasi sistem informasi penjualan kacamata dan
layanan pelanggan pada Optik Permata dengan melakukan uji coba dan
pengujian untuk memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik dan sesuai
dengan harapan.
5. Evaluasi system
Melakukan evaluasi terhadap sistem informasi penjualan kacamata dan
layanan pelanggan yang telah dibangun dengan mengumpulkan umpan
balik dari pengguna, melakukan pengukuran kinerja sistem, dan
memastikan bahwa sistem telah mencapai tujuan yang ditetapkan.

Dengan menggunakan kerangka pemikiran ini, diharapkan sistem informasi


penjualan kacamata dan layanan pelanggan pada Optik Permata dapat
dikembangkan dengan efektif dan efisien, sehingga dapat membantu perusahaan
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan.
1.7. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan penelitian, rumusan
permasalahan, ruang lingkup permasalahan, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori


Bab ini membahas tentang teori – teori yang terkait dengan peneliti sistem.

Bab III Analisis Sistem Berjalan


Bab ini membahas tentang profil organisasi, struktur organisasi, deskripsi
kerja bagian yang terkait, analisis sistem yang berjalan yang terdiri dari
analisis proses bisnis sistem berjalan dan analisis kebutuhan sistem.

Bab IV Perancangan Sistem


Bab ini menguraikan tentang perancangan proses yang meliputi Diagram
Konteks, Use Case Diagram, Deskrpsi Use Case, Activity Diagram,
Sequence Diagram, perancangan basis data yang meliputi Class Diagram,
Pemodelan Data, Spesifikasi Basis Data, Rancangan Kode, Perancangan
Program yang meliputi Perancangan Input atau Output, dan Pengujian.

Bab V Kesimpulan dan Saran


Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari analisis dan
program yang telah dibuat.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Sistem


2.1.1. Definisi sistem
Menurut James A. O'Brien:
"Sistem informasi adalah suatu kombinasi yang terorganisasi dari sumber
daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan data
yang digunakan untuk mengumpulkan, mengubah, dan mendistribusikan
informasi dalam suatu organisasi."
Sistem adalah suatu entitas yang terdiri dari komponen-komponen yang
saling berinteraksi dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
dapat berupa entitas fisik seperti mesin atau struktur organisasi, serta dapat berupa
konsep atau abstraksi seperti sistem informasi atau sistem ekonomi. Sistem
memiliki batas yang membedakan antara elemen sistem dan lingkungan
eksternalnya.
2.1.2. Karakteristik sistem
Karakteristik sistem adalah atribut-atribut atau sifat-sifat yang membedakan
dan mendefinisikan suatu sistem. Karakteristik ini membantu dalam memahami
dan menggambarkan bagaimana sistem beroperasi, berinteraksi dengan
lingkungannya, dan mencapai tujuan-tujuannya. Beberapa karakteristik sistem
yang umum meliputi:
- Komponen
Sistem terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi, baik itu komponen fisik maupun non-fisik seperti
manusia, perangkat lunak, peralatan, dan data.
- Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan yang ingin dicapai, yang dapat berupa
pengoptimalan kinerja, peningkatan efisiensi, peningkatan keuntungan,
atau pemecahan masalah tertentu.
- Batas
Sistem memiliki batasan yang membedakan antara elemen sistem dan
lingkungan eksternalnya. Batas ini menentukan apa yang termasuk dalam
sistem dan apa yang tidak.
- Interaksi
Komponen-komponen sistem saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Interaksi ini
melibatkan pertukaran informasi, energi, atau sinyal antara komponen-
komponen tersebut.
- Organisasi
Sistem memiliki struktur dan tata letak yang terorganisasi. Komponen-
komponen sistem biasanya diatur dan terhubung secara hierarkis atau
jaringan, dengan peran dan tanggung jawab yang ditentukan.
- Lingkungan
Sistem beroperasi di dalam suatu lingkungan yang lebih luas. Lingkungan
ini dapat mempengaruhi sistem dan menerima pengaruh dari sistem
tersebut.
- Input
Sistem menerima masukan atau input dari lingkungannya, baik berupa
data, energi, atau informasi dari sumber eksternal.
- Proses
Sistem melakukan proses atau aktivitas tertentu untuk mengolah masukan
menjadi keluaran. Proses ini dapat melibatkan transformasi, analisis,
pengolahan data, pengambilan keputusan, atau interaksi antar komponen
sistem.
- Keluaran
Sistem menghasilkan keluaran atau output sebagai hasil dari proses yang
dilakukan. Keluaran ini dapat berupa produk, informasi, atau efek yang
dihasilkan oleh sistem.
- Umpan balik
Sistem menerima umpan balik atau informasi tentang hasil keluaran yang
telah dihasilkan. Umpan balik ini dapat digunakan untuk memantau dan
mengatur kinerja sistem, serta mempengaruhi operasinya di masa
mendatang.
Karakteristik sistem ini membantu dalam menganalisis, merancang,
mengoptimalkan, dan memahami sistem secara keseluruhan.
2.1.3. Pengertian informasi
Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang telah diorganisir, dianalisis,
dan diinterpretasikan sehingga memiliki nilai dan makna bagi penerima yang
dituju. Informasi memberikan pemahaman, pengetahuan, atau wawasan tentang
suatu subjek atau fenomena tertentu. Informasi berguna dalam pengambilan
keputusan, pemecahan masalah, komunikasi, atau peningkatan pemahaman
tentang suatu situasi. Informasi dapat berupa fakta, angka, konsep, ide, atau pesan
yang disampaikan melalui berbagai media atau saluran komunikasi. Atribut
penting dari informasi meliputi kebaruan, relevansi, keakuratan, keterandalan, dan
kemudahan akses untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan penggunanya.
2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1. Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia bisnis dan
organisasi modern. Sistem informasi memungkinkan pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, dan distribusi informasi yang diperlukan untuk mendukung
pengambilan keputusan dan operasi sehari-hari. Untuk memahami sistem
informasi dengan baik, penting untuk mengenal konsep dasar yang
melatarbelakanginya.
Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen yang
saling terkait, yang bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan menyajikan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas, 2018).
Sistem informasi penjualan merupakan bagian dari sistem informasi yang
digunakan dalam proses penjualan suatu produk atau jasa. Menurut Nofriansyah
dan Nurliana (2020), sistem informasi penjualan yang baik harus mampu
memudahkan pengelolaan data penjualan, termasuk data pelanggan, produk, dan
transaksi penjualan. Selain itu, sistem informasi penjualan yang baik juga harus
dapat mempercepat proses penjualan, meningkatkan efisiensi, dan memungkinkan
manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
2.2.2. Komponen Sistem Informasi
Komponen-komponen sistem informasi terdiri atas:
a. Orang
Komponen manusia dalam sistem informasi melibatkan pengguna,
pengembang, pengelola, dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat
dalam penggunaan dan pengelolaan informasi. Interaksi dan kolaborasi
antara orang-orang ini sangat penting untuk keberhasilan sistem informasi.
b. Teknologi
Komponen teknologi dalam sistem informasi meliputi perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), jaringan, database, dan
infrastruktur teknologi lainnya yang digunakan untuk mengumpulkan,
mengolah, dan menyimpan informasi.
c. Proses
Proses dalam sistem informasi mengacu pada langkah-langkah yang
diperlukan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi. Proses ini melibatkan kegiatan seperti input
data, pemrosesan data, pengambilan keputusan, dan output informasi.
d. Data
Data adalah bahan mentah yang digunakan dalam sistem informasi. Data
dapat berupa fakta, angka, gambar, suara, atau informasi lainnya yang
diperlukan untuk menghasilkan informasi yang berguna. Data perlu
dikumpulkan, dikelola, dan disimpan dengan baik agar dapat diolah menjadi
informasi yang relevan.
e. Keputusan
Sistem informasi bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan yang
efektif. Keputusan dapat bersifat operasional, taktis, atau strategis, dan
sistem informasi menyediakan informasi yang diperlukan untuk
menginformasikan proses pengambilan keputusan.
2.2.3. Fungsi Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki beberapa fungsi utama, antara lain:
a. Pengumpulan dan pengolahan data
Sistem informasi mengumpulkan data dari berbagai sumber, mengolahnya
menjadi bentuk yang lebih berguna, dan mengorganisasikannya agar dapat
diakses dan digunakan dengan efisien.
b. Penyimpanan dan pengelolaan informasi
Sistem informasi menyediakan infrastruktur untuk menyimpan dan
mengelola informasi secara terstruktur, sehingga dapat dengan mudah
diakses dan digunakan oleh pengguna yang berwenang.
c. Pengambilan keputusan
Sistem informasi menyediakan informasi yang relevan dan akurat yang
dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan di dalam organisasi.
d. Komunikasi dan kolaborasi
Sistem informasi memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi, berbagi
informasi, dan bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sama.
e. Pengendalian dan pemantauan
Sistem informasi membantu dalam mengendalikan dan memantau kinerja
organisasi serta mengidentifikasi masalah dan peluang yang muncul.
Dalam era digital yang terus berkembang, sistem informasi menjadi semakin
penting dalam mendukung operasi bisnis dan pengambilan keputusan.
Pemahaman yang baik tentang konsep dasar sistem informasi dapat membantu
organisasi dalam merancang, mengembangkan, dan mengelola sistem informasi
yang efektif dan efisien.

2.3. Sistem Informasi Penjualan


Dalam dunia bisnis yang kompetitif, sistem informasi penjualan menjadi
kunci untuk mengoptimalkan proses penjualan dan meningkatkan keberhasilan
bisnis secara keseluruhan. Sistem informasi penjualan adalah suatu sistem yang
dirancang untuk mengelola dan mengoordinasikan seluruh proses penjualan mulai
dari pemesanan, pemrosesan, hingga pengiriman produk kepada pelanggan.
Dengan menggunakan sistem informasi penjualan yang efektif, perusahaan dapat
mengoptimalkan penjualan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meraih
keunggulan kompetitif.
2.3.1. Manfaat Sistem Informasi Penjualan:
a. Otomatisasi Proses
Sistem informasi penjualan memungkinkan otomatisasi proses penjualan,
mulai dari pencatatan pesanan, pengelolaan stok, faktur, hingga pengiriman
barang. Hal ini membantu mengurangi kesalahan manusia, mempercepat
waktu respons, dan meningkatkan efisiensi operasional.
b. Peningkatan Efisiensi
Dengan sistem informasi penjualan, perusahaan dapat mengoptimalkan
penggunaan sumber daya dan mengurangi biaya operasional. Informasi
penjualan yang terintegrasi memungkinkan pengelolaan inventaris yang lebih
baik, perencanaan produksi yang lebih akurat, dan pengelolaan pelanggan
yang efisien.
c. Analisis Data
Sistem informasi penjualan menyediakan data penjualan yang lengkap dan
terstruktur. Dengan analisis data yang tepat, perusahaan dapat
mengidentifikasi tren penjualan, mengenal pelanggan dengan lebih baik, dan
mengambil keputusan yang lebih cerdas untuk meningkatkan strategi
penjualan dan pemasaran.
d. Peningkatan Layanan Pelanggan
Sistem informasi penjualan membantu perusahaan dalam memberikan
layanan pelanggan yang lebih baik. Informasi pelanggan yang terintegrasi
memungkinkan perusahaan untuk memberikan respon yang cepat,
memberikan informasi yang akurat tentang status pesanan, dan meningkatkan
kepuasan pelanggan.
e. Pengambilan Keputusan yang Tepat
Sistem informasi penjualan menyediakan informasi real-time dan laporan
yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang tepat. Manajemen
dapat melacak kinerja penjualan, menganalisis performa produk, dan
mengidentifikasi peluang bisnis baru.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi Penjualan


Komponen sistem informasi penjualan antara lain:
a. Pemasaran dan Penjualan
Modul ini mencakup fungsi-fungsi yang terkait dengan pemasaran, penjualan,
dan manajemen pelanggan seperti manajemen kontak pelanggan, kampanye
pemasaran, penawaran harga, dan manajemen penjualan.
b. Pencatatan Pesanan
Modul ini mencakup proses pemesanan produk atau jasa, pengelolaan stok,
verifikasi pembayaran, dan pengaturan pengiriman.
c. Pengelolaan Inventaris
Modul ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola persediaan dengan
efisien, termasuk pengelolaan stok, pembaruan inventaris, dan perencanaan
persediaan.
d. Pembayaran dan Faktur
Modul ini mencakup proses pembayaran, pembuatan faktur, dan manajemen
keuangan terkait dengan penjualan.
e. Pelaporan dan Analisis
Modul ini menyediakan laporan penjualan, analisis data, dan informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Dalam era digital dan globalisasi, sistem informasi penjualan menjadi penting
untuk kesuksesan bisnis. Perusahaan yang mampu mengintegrasikan sistem
informasi penjualan yang efektif dapat meningkatkan efisiensi operasional,
mengoptimalkan strategi penjualan, dan memperkuat hubungan dengan
pelanggan. Dengan demikian, investasi dalam pengembangan dan
pengimplementasian sistem informasi penjualan dapat memberikan keuntungan
jangka panjang bagi perusahaan dan membantu mencapai keberhasilan dalam
pasar yang kompetitif.
Dalam pengembangan sistem informasi penjualan dan layanan pelanggan,
teori e-commerce juga perlu diperhatikan. Menurut Laudon dan Traver (2018), e-
commerce adalah proses pembelian dan penjualan produk atau jasa secara
elektronik melalui jaringan internet. Dalam konteks sistem informasi penjualan, e-
commerce dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pemasaran
perusahaan, meningkatkan efisiensi proses penjualan, serta meningkatkan
kepuasan pelanggan melalui kemudahan berbelanja secara online. Fitur-fitur e-
commerce yang umum digunakan dalam sistem informasi penjualan antara lain
toko online, sistem pembayaran elektronik, dan integrasi dengan penyedia layanan
pengiriman barang.
2.4. Layanan Pelanggan
Layanan pelanggan merupakan konsep yang berfokus pada kepuasan
pelanggan sebagai kunci keberhasilan suatu perusahaan. Teori ini menekankan
pentingnya memberikan layanan yang baik dan memuaskan kepada pelanggan
untuk mempertahankan loyalitas dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Dalam konteks perancangan sistem informasi penjualan kacamata, teori layanan
pelanggan dapat membantu pengembang untuk merancang fitur layanan
pelanggan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Layanan pelanggan merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis yang
dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dan kesuksesan perusahaan. Menurut
Parasuraman et al. (2018), layanan pelanggan dapat didefinisikan sebagai "setiap
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan serta meningkatkan hubungan jangka panjang antara perusahaan dan
pelanggan". Penyediaan layanan pelanggan yang baik dapat membantu
perusahaan untuk mempertahankan pelanggan, meningkatkan loyalitas, dan
mengurangi tingkat churn (Dewi et al., 2019).
Menurut Verhoef et al. (2020), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan terhadap layanan pelanggan, di antaranya adalah kemudahan
mengakses layanan, kecepatan tanggapan, kemampuan staf dalam memberikan
solusi, dan personalisasi layanan. Menurut mereka, perusahaan perlu
memperhatikan aspek-aspek tersebut untuk meningkatkan kualitas layanan
pelanggan.
Selain itu, menurut Yoon et al. (2018), teknologi informasi dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan. Salah satu contohnya adalah
penggunaan chatbot untuk memberikan layanan pelanggan secara cepat dan
efisien. Dalam penelitiannya, Yoon et al. menemukan bahwa penggunaan chatbot
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi waktu tunggu dalam
antrean layanan pelanggan.

2.5. Metode Perancangan Sistem


2.5.1. Agile Development
Agile development adalah metode perancangan perangkat lunak yang
didasarkan pada pengerjaannya yang berulang, dimana aturan dan solusi yang
sudah disepakati oleh setiap anggota tim dilakukan dengan kolaborasi secara
terstruktur dan terorganisir. Agile development merupakan model perancangan
perangkat lunak dalam jangka pendek yang membutuhkan adaptasi yang cepat
dalam mengatasi setiap perubahan.
Pengertian Agile Development
Agile development adalah metodologi perancangan software yang didasarkan
pada proses pengerjaan yang dilakukan berulang dimana, aturan dan solusi yang
disepakati dilakukan dengan kolaborasi antar tiap tim secara terorganisir dan
terstruktur.
Agile development adalah metode perancangan perangkat lunak yang
didasarkan pada pengerjaannya yang berulang, dimana aturan dan solusi yang
disepakati oleh setiap anggota tim dilakukan dengan kolaborasi secara terstruktur
dan terorganisir. Berikut adalah pengertian agile development menurut beberapa
ahli:
Menurut Pressman, agile development berfokus pada kemampuan pada tiap
individu. Kemampuan yang diperlukan untuk membangun sebuah tim dalam agile
development, yaitu: a) kemampuan untuk berkomunikasi, b) kemampuan untuk
bekerja sama, c) kemampuan untuk beradaptasi, dan d) kemampuan untuk
memecahkan masalah.
Menurut Interaction Design Foundation, agile development adalah sebuah
metodologi pengembangan perangkat lunak yang menggunakan pendekatan
iteratif. Tim yang terorganisir sendiri dan lintas-fungsional sering menganalisis
kebutuhan pengguna dan situasi untuk menyesuaikan proyek. Tim Scrum terus
meningkatkan kualitas dalam sprint dengan pengiriman jangka pendek.

Gambar 2.1
Tujuan Agile Development
- Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
- Mempercepat waktu pengembangan produk
- Menekankan pada kepuasan pelanggan
- Meningkatkan kolaborasi antar tim
Kelebihan Agile Development
- Mempercepat waktu pengembangan produk
- Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
- Menekankan pada kepuasan pelanggan
- Meningkatkan kolaborasi antar tim
- Memungkinkan adaptasi cepat terhadap perubahan
- Meminimalkan risiko kegagalan proyek
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengembangan
produk.
2.5.2. MySQL
MySQL adalah sebuah DBMS (Database Management System) yang
digunakan untuk membuat dan mengelola database pada sisi server yang memuat
berbagai informasi dengan menggunakan bahasa SQL. Berikut adalah beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan mengenai MySQL:
Pengertian MySQL
- MySQL adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat query
dalam pembuatan database, tabel maupun manipulasi data dengan
RDBMS (Relational Database Management System).
- MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang berguna untuk
mengelola database di dalam website.
- MySQL adalah Sebuah program database server yang mampu menerima
dan mengirimkan datanya sangat cepat, multi user serta menggunakan
SQL sebagai bahasa pemrogramannya.
- MySQL adalah software manajemen database yang berjalan menggunakan
bahasa query SQL.
Sejarah MySQL
- MySQL didirikan oleh tiga orang Swedia bernama David Axmark, Allan
Larsson, dan Michael Widenius pada tahun 1994.
- MySQL AB, sebuah perusahaan asal Swedia, memulai perjalanannya di
tahun 1994. Hak kepemilikan MySQL kemudian diambil secara
menyeluruh oleh perusahaan teknologi Amerika Serikat, Sun
Microsystems, ketika mereka membeli MySQL AB pada tahun 2008. Di
tahun 2010, Oracle mengakuisisi Sun Microsystems dan sejak saat itu
MySQL sepenuhnya dimiliki oleh Oracle.
Fungsi MySQL
- MySQL digunakan untuk membuat dan mengelola database pada sisi
server yang memuat berbagai informasi dengan menggunakan bahasa
SQL.
- MySQL digunakan untuk mengelola database di dalam website.
- MySQL digunakan untuk membuat query dalam pembuatan database,
tabel maupun manipulasi data.
- MySQL digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data, serta
menentukan keterkaitan antara masing-masing tabel.
Kelebihan MySQL
- MySQL bersifat open source.
- MySQL dapat dijalankan di berbagai platform seperti Windows, Linux,
dan lain sebagainya.
- MySQL dapat digunakan secara bersama-sama dalam satu waktu karena
bersifat Multi User.
- MySQL dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat
menampung data dalam jumlah sangat besar, dan dapat diakses oleh
banyak user.
Kekurangan MySQL
- Performa MySQL turun di saat beberapa database manajemen sistem
mampu bekerja baik pada pengelolaan database yang besar.
- MySQL kurang mendukung untuk pemakaian database dengan kapasitas
yang besar.
- Technical support MySQL kurang mendukung sehingga user mengalami
kesulitan saat menghubungi technical support.
2.5.3. XAMPP
XAMPP adalah sebuah aplikasi web server yang berfungsi sebagai server
yang berdiri sendiri (localhost) dan terdiri atas program Apache HTTP Server,
MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. XAMPP digunakan untuk mengembangkan dan
merancang situs website pada server lokal. Berikut adalah beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penulisan mengenai XAMPP:
Pengertian XAMPP
- XAMPP adalah salah satu aplikasi yang berfungsi sebagai web server di
localhost.
- XAMPP adalah sebuah software web server yang digunakan untuk
mengembangkan dan merancang situs website pada server lokal.
- XAMPP adalah software web server lokal untuk membangun website,
aplikasi, hingga database secara offline.
- XAMPP adalah perangkat lunak berbasis web server yang bersifat open
source (bebas), serta mendukung di berbagai sistem operasi, baik Windows,
Linux, atau MacOS.
Fungsi XAMPP
- XAMPP digunakan sebagai web server di localhost.
- XAMPP digunakan untuk mengelola database yang ada di localhost tanpa
memerlukan akses internet.
- XAMPP digunakan dalam proses development aplikasi.
- XAMPP digunakan dalam tahap upgrading pada aplikasi berbasis website.
- XAMPP digunakan untuk mengembangkan dan merancang situs website
pada server lokal.
- XAMPP digunakan untuk membangun website, aplikasi, hingga database
secara offline.
- XAMPP digunakan untuk mengelola database MySQL dengan
phpMyAdmin.
Komponen XAMPP
- XAMPP terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan
penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.
- XAMPP tersusun atas kependekan dari beberapa kata berikut ini: X (Cross
Platform), Apache, MySQL/MariaDB, PHP, dan Perl.
- PhpMyAdmin adalah komponen dalam XAMPP yang berfungsi untuk
mengelola database melalui browser.
2.5.4. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk
pengembangan web. PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan mengenai
PHP:
Pengertian PHP
- PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk
pengembangan web.
- PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor.
- PHP adalah suatu bahasa scripting khususnya digunakan untuk web
development.
- PHP adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open
source.

Sejarah PHP
- Pengembangan bahasa pemrograman server-side scripting ini pertama kali
dilakukan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994.
- PHP awalnya merupakan singkatan dari Personal Home Page.
- Pada tahun 1997, Andi Gutmans dan Zeev Suraski mengembangkan PHP 3
yang merupakan versi pertama dari PHP yang mendukung pemrograman
berorientasi objek.
- Pada tahun 2000, dirilis PHP 4 yang memiliki performa yang lebih baik dan
mendukung banyak fitur baru.
- Pada tahun 2014, dirilis PHP 5.6 yang merupakan versi stabil terakhir dari
PHP 5.
- Pada tahun 2015, dirilis PHP 7.0 yang merupakan versi terbaru dari PHP.
Fungsi PHP
- PHP digunakan untuk membuat website yang dinamis.
- PHP digunakan untuk menghubungkan website dengan database.
- PHP digunakan untuk mengolah data yang dikirimkan dari form HTML.
- PHP digunakan untuk membuat aplikasi web.
Kelebihan PHP
- PHP bersifat open source.
- PHP mudah dipelajari dan dipahami.
- PHP memiliki dokumentasi yang lengkap.
- PHP memiliki komunitas yang besar dan aktif.
- PHP memiliki performa yang baik.
2.5.5. Flowmap Diagram
Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukan pergerakan
benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah
barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap
menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam
segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternaitf-
alternatif lain dalam pengoprasian. Kegunaaan dari flowmap adalah sebagai
berikut :
- Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.
- Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.
- Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan bagian bagian
dalam aktivitas.
- Mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses manual atau
berbasis komputer.
- Aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan)
Tabel 2. 1 Simbol Flowmap

SIMBOL NAMA KETERANGAN


Terminator Awal dan akhir Flowmap.

Dokumen Menunjukkan dokumen input


atau output untuk proses manual atau
komputer.
Proses manual Kegiatan proses yang di lakukan
dengan manual.
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Proses komputer Kegiatan proses yang di lakukan
dengan komputerisasi.
Decision Asosiasi percabangan dimana jika
ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Garis alir Menunjukan alir data dari atau ke


proses.
Data storage Menunjukan penyimpanan arsip atau
dokumen non komputer.
Arsip Menunjukkan penyimpangan data
yang dilakukan secara manual.

2.5.6. Entity Relationship Diagram (ERD)


Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah model untuk menyusun
database agar dapat menggambarkan data yang mempunyai relasi dengan
database yang akan didesain. ERD digunakan untuk memodelkan struktur dan
hubungan antar data yang relatif kompleks. ERD merupakan diagram yang
digunakan untuk perancangan suatu database dan menunjukan relasi antar objek
atau entitas beserta atribut-atributnya secara detail. Berikut adalah beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penulisan mengenai ERD:
Pengertian ERD
- ERD adalah sebuah model untuk menyusun database agar dapat
menggambarkan data yang mempunyai relasi dengan database yang akan
didesain.
- ERD adalah diagram yang digunakan untuk perancangan suatu database
dan menunjukan relasi antar objek atau entitas beserta atribut-atributnya
secara detail.
- ERD adalah model atau rancangan untuk membuat database, supaya lebih
mudah dalam menggambarkan data yang memiliki hubungan atau relasi
dalam bentuk sebuah desain.
Fungsi ERD
- ERD digunakan untuk memodelkan struktur dan hubungan antar data yang
relatif kompleks.
- ERD digunakan untuk memudahkan pengelompokan data yang kompleks.
- ERD digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana data saling
terhubung dan berguna untuk mengonstruksi basis data relasional.

Komponen ERD
- Entitas: objek atau konsep yang memiliki atribut dan dapat disimpan
dalam database.
- Atribut: karakteristik atau sifat dari sebuah entitas.
- Relasi: hubungan antara dua atau lebih entitas.
Cara Membuat ERD
- Identifikasi dan tentukan seluruh entitas yang akan digunakan.
- Identifikasi dan tentukan atribut dari setiap entitas.
- Identifikasi dan tentukan relasi antar entitas.
- Gambarkan ERD menggunakan simbol-simbol yang sesuai.
Tools untuk Membuat ERD
- Beberapa tools online yang sering digunakan untuk membuat diagram
ERD antara lain Lucidchart, Creately, dan Draw.io.
- Beberapa software yang dapat digunakan untuk membuat ERD antara lain
Microsoft Visio, MySQL Workbench, dan PowerDesigner.
2.5.7. Laravel
Laravel adalah sebuah framework PHP yang bersifat open-source dan
dirancang untuk memudahkan tugas-tugas umum yang digunakan dalam sebagian
besar proyek web, seperti otentikasi, routing, sesi, dan caching. Laravel bertujuan
untuk membuat proses pengembangan menjadi menyenangkan bagi pengembang
tanpa mengorbankan fungsionalitas aplikasi. Berikut adalah beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam penulisan mengenai Laravel:
Pengertian Laravel
- Laravel adalah sebuah framework PHP yang bersifat open-source.
- Laravel adalah sebuah web application framework dengan sintaks yang
ekspresif dan elegan.
- Laravel dirancang untuk memudahkan tugas-tugas umum yang digunakan
dalam sebagian besar proyek web, seperti otentikasi, routing, sesi, dan
caching.
- Laravel mengikuti pola desain model-view-controller (MVC).
Fungsi Laravel
- Laravel digunakan untuk membangun aplikasi web.
- Laravel digunakan untuk memudahkan tugas-tugas umum yang digunakan
dalam sebagian besar proyek web, seperti otentikasi, routing, sesi, dan
caching.
- Laravel digunakan untuk membuat aplikasi web yang lebih struktural dan
pragmatis.
Kelebihan Laravel
- Laravel memiliki sintaks yang ekspresif dan elegan.
- Laravel memiliki dokumentasi yang lengkap.
- Laravel memiliki komunitas yang besar dan aktif.
- Laravel memiliki performa yang baik.
- Laravel memiliki fitur-fitur yang lengkap dan akan mempercepat proses
pengembangan web.
Istilah-Istilah dalam Laravel
- Blade: engine template ringan yang digunakan untuk merancang tampilan
aplikasi.
- Composer: manajer dependensi PHP.
- Eloquent: ORM (Object-Relational Mapping) yang digunakan untuk
mengakses database.
- Facade: pola desain yang digunakan untuk menyediakan antarmuka yang
sederhana untuk mengakses fungsi-fungsi yang kompleks.
- Middleware: lapisan perantara yang digunakan untuk memproses
permintaan HTTP.
- Migration: fitur Laravel yang digunakan untuk mengelola skema
database.
2.6. Pengertian UML
Dalam pengembangan perangkat lunak, Unified Modeling Language (UML)
telah menjadi standar industri yang umum digunakan untuk mendokumentasikan,
merancang, dan memodelkan sistem perangkat lunak. UML adalah bahasa visual
yang membantu pengembang perangkat lunak dalam menggambarkan dan
mengkomunikasikan struktur, fungsi, dan interaksi dari sistem yang akan
dikembangkan.
UML adalah sebuah bahasa pemodelan visual yang digunakan untuk
mendokumentasikan, merancang, dan menggambarkan sistem perangkat lunak.
UML menyediakan berbagai notasi dan diagram yang dapat digunakan untuk
merepresentasikan berbagai aspek sistem, seperti struktur kelas, aliran aktivitas,
diagram pengguna, dan banyak lagi. UML membantu dalam pemahaman, analisis,
dan komunikasi antara tim pengembang dan pemangku kepentingan yang terlibat
dalam pengembangan perangkat lunak.
2.6.1. Use Case Diagram
Use case diagram adalah salah satu jenis diagram yang digunakan dalam
Unified Modeling Language (UML) untuk memodelkan dan menggambarkan
interaksi antara pengguna (aktor) dan sistem perangkat lunak. Diagram ini
membantu dalam memahami dan menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan
dari sistem serta interaksi antara pengguna dan sistem tersebut.
Komponen Utama dalam Use Case Diagram:
Tabel 2. 2 Notasi Use Case Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN


Actor Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak
terbatas hanya manusia saja, jika sebuah
sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain
dan membutuhkan input atau memberikan
output, maka aplikasi tersebut juga bisa
SIMBOL NAMA KETERANGAN
dianggap sebagai actor.
Use Case Use case digambarkan sebagai lingkaran
elips dengan nama use case dituliskan
didalam elips tersebut.
Association Asosiasi digunakan untuk menghubungkan
actor dengan use case. Asosiasi
digambarkan dengan sebuah garis yang
menghubungkan antara Actor dengan Use
Case.

2.6.2. Activity Diagram


Activity diagram adalah salah satu jenis diagram yang digunakan dalam
Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan alur proses dalam
suatu sistem. Diagram ini memberikan representasi visual yang jelas tentang
aktivitas, keputusan, dan aliran kontrol dalam sistem yang sedang dianalisis atau
dirancang.
Komponen activity diagram antara lain:
Tabel 2. 3 Notasi Activity Diagram

SIMBOL KETERANGAN
Titik Awal

Titik Akhir

Activity

Pilihan Untuk mengambil Keputusan

Fork; Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang


dilakukan secara parallel atau untuk menggabungkan dua
kegiatan peralel menjadi satu.
Rake; Menunjukkan adanya dekomposisi

Tanda Waktu

Tanda pengiriman

Tanda penerimaan

Aliran akhir (Flow Final)

2.6.3. Sequence Diagram


Sequence diagram adalah salah satu jenis diagram dalam Unified Modeling
Language (UML) yang digunakan untuk memodelkan interaksi antara objek-
objek dalam sistem perangkat lunak. Diagram ini menampilkan urutan pesan yang
dikirim antara objek-objek selama proses interaksi.
Sequence diagram juga dapat menunjukkan pemanggilan metode,
parameter yang dikirim, dan nilai yang dikembalikan. Diagram ini sangat berguna
dalam menganalisis dan memvisualisasikan alur eksekusi dari interaksi objek-
objek dalam sistem.
Dalam sebuah sequence diagram, objek-objek direpresentasikan sebagai
kotak- kotak vertikal yang disebut lifeline. Setiap lifeline mewakili sebuah objek
dan garis vertikal yang melekat padanya menunjukkan waktu hidup objek tersebut
selama interaksi.
Pesan-pesan yang dikirim antar objek ditunjukkan oleh panah-panah
horizontal yang menghubungkan lifeline. Panah tersebut menunjukkan arah aliran
pesan dari pengirim ke penerima. Pesan tersebut dapat berupa pemanggilan
metode, pemanggilan asynchronous, atau pemanggilan return value.
Sequence diagram juga dapat menggambarkan kondisi-kondisi dan loop-
loop yang terjadi selama proses interaksi. Kondisi-kondisi ini ditunjukkan dengan
menggunakan notasi percabangan seperti if-else atau switch-case. Loop-loop
dapat ditunjukkan dengan menggunakan notasi loop seperti for atau while.
Selain itu, sequence diagram juga dapat menampilkan fragment-fragment
untuk menggambarkan logika eksekusi yang kompleks, seperti pengulangan,
pemilihan, atau paralelisme. Fragment-fragment ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih rinci tentang alur eksekusi yang terjadi dalam sistem.
Secara keseluruhan, sequence diagram adalah alat yang sangat berguna
dalam menganalisis dan memodelkan interaksi antara objek-objek dalam sistem
perangkat lunak.
Komponen Utama dalam Sequence Diagram
Tabel 2. 4 Notasi Sequence Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN


Object Object merupakan instance dari sebuah
class dan dituliskan tersusun secara
horizontal. Digambarkan sebagai
sebuah class (kotak) dengan nama
obyek
didalamnya yang diawali dengan sebuah
titik koma
Actor Actor juga dapat berkomunikasi dengan
object, maka actor juga dapat diurutkan
sebagai kolom. Simbol Actor sama
dengan simbol pada Actor Use Case
Diagram.
Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan
sebuah object dalam basis waktu. Notasi
untuk Lifeline adalah garis putus-putus
vertikal yang ditarik dari sebuah obyek.
Activation Activation dinotasikan sebagai sebuah
kotak segi empat yang digambar pada
sebuah lifeline. Activation
mengindikasikan sebuah obyek yang
akan melakukan sebuah aksi.
Message Message, digambarkan dengan anak
SIMBOL NAMA KETERANGAN
panah horizontal antara Activation.
Message mengindikasikan komunikasi
antara object-object.

2.6.4. Class Diagram


Class diagram adalah salah satu jenis diagram dalam Unified Modeling
Language (UML) yang digunakan untuk memodelkan struktur dan hubungan
antarobjek dalam sistem perangkat lunak. Diagram ini menampilkan kelas-kelas
objek, atribut, dan hubungan antara kelas-kelas tersebut.
Komponen-komponen pada class diagram yaitu:

Tabel 2.4 Notasi pada Class Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN


Class Class adalah blok - blok
pembangun pada pemrograman
berorientasi obyek.
Sebuah class digambarkan sebagai
sebuah kotak yang terbagi atas 3
bagian. Bagian atas adalah bagian
nama dari class. Bagian tengah
mendefinisikan property/atribut
class. Bagian akhir mendefinisikan
method method dari sebuah class.
Assosiation Sebuah asosiasi merupakan sebuah
relationship paling umum antara 2
class, dan dilambangkan oleh
sebuah garis yang menghubungkan
antara 2 class.
Garis ini bisa melambangkan tipe-
SIMBOL NAMA KETERANGAN
tipe
relationship dan juga dapat
menampilkan hukum-hukum
multiplisitas pada sebuah
relationship (Contoh: One-to-one,
one-to-many, many-to-many).
Composition Jika sebuah class tidak bisa berdiri
sendiri dan harus merupakan
bagian dari class yang lain, maka
class tersebut memiliki relasi
Composition terhadap class tempat
dia bergantung tersebut. Sebuah
relationship composition
digambarkan sebagai garis dengan
ujung berbentuk jajaran genjang
berisi/solid.
Dependency Kadangkala sebuah class
menggunakan class yang lain. Hal
ini disebut dependency. Umumnya
penggunaan dependency digunakan
untuk menunjukkan operasi pada
suatu class yang menggunakan
class yang lain. Sebuah dependency
dilambangkan sebagai sebuah
panah bertitik-titik.
Aggregation Aggregation mengindikasikan
keseluruhan bagian relationship
dan biasanya disebut sebagai relasi
“mempunyai sebuah” atau “bagian
dari”. Sebuah aggregation
SIMBOL NAMA KETERANGAN
digambarkan
sebagai sebuah garis dengan sebuah
jajaran genjang yang tidak
berisi/tidak solid.
Generalization Sebuah relasi generalization
sepadan dengan sebuah relasi
inheritance pada konsep
berorientasi obyek. Sebuah
generalization dilambangkan
dengan sebuah panah dengan
kepala panah yang tidak solid yang
mengarah ke kelas
“parent”-nya/induknya.

2.7. Tinjauan Studi


Berikut adalah tinjauan studi terkait judul "Perancangan Sistem Informasi
Penjualan Kacamata dan Layanan Pelanggan pada Optik Permata":
1) Judul : Sistem Informasi Penjualan Kacamata Berbasis Web Pada
Optik Yonotrend
Pengarang : Mei Yofena, M.Ramaddan Julianti dan Sutarman
Judul Jurnal : JURNAL TOPIK GLOBAL
Volume : Vol 1, No 1, 2022
Jurnal ini membahas perancangan sistem informasi penjualan kacamata
berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL,
dan Adobe. Sistem ini memiliki fitur seperti manajemen stok, manajemen
pelanggan, dan manajemen penjualan. Sistem ini juga memiliki tampilan
yang user-friendly dan dapat diakses oleh pelanggan melalui website.

2) Judul : SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE DI OPTIK


PRANOTO SOLO BERBASIS WEB
Pengarang : Isbandiah
Sumber : http://simpus.fikom.udb.ac.id/index.php?
p=fstream-pdf&fid=185&bid=100480
Jurnal ini membahas perancangan sistem informasi penjualan online
menggunakan alat bantu diagram konteks, DFD, ERD, Flow Map, dan kamus
data. Sistem ini menggunakan PHP dan database MySQL. Sistem ini
memiliki fitur seperti manajemen stok, manajemen pelanggan, manajemen
penjualan, dan manajemen pengiriman barang.

3) Judul : Perancangan Sistem Aplikasi Penjualan Kacamata pada


Optik Aini
Pengarang : Ikbal Fauzi
Judul Jurnal : Jurnal Riset dan Aplikasi Mahasiswa Informatika (JRAMI)
Volume : Vol 2, No 04 (2021)
Jurnal ini membahas perancangan sistem aplikasi penjualan kacamata yang
dapat membantu dan mempermudah karyawan. Sistem ini menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem ini memiliki fitur
seperti manajemen stok, manajemen pelanggan, dan manajemen penjualan.
Sistem ini juga memiliki tampilan yang user-friendly dan dapat diakses oleh
karyawan melalui aplikasi.

4) Judul : Penerapan Sistem Informasi Penjualan Terhadap


Manajemen Persediaan dan Kinerja Pelayanan Konsumen
Pengarang : T. A. Muflihun dan A. Arifin
Judul Jurnal : Jurnal Manajemen Teknologi
Studi ini membahas tentang penerapan sistem informasi penjualan dalam
manajemen persediaan dan kinerja pelayanan konsumen. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi penjualan dapat
meningkatkan efisiensi dalam manajemen persediaan dan memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada konsumen.
BAB III
ANALISIS SISTEM

3.1. Obyek Penelitian


3.1.1. Sejarah Singkat Optik Permata
Pada tahun 2015, seorang pengusaha bernama Poyo telah memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang cukup dalam industri optik. Dia menyadari
potensi bisnis yang ada di bidang ini, terutama dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya perawatan mata dan kebutuhan akan kacamata.
Dengan visi untuk memberikan layanan berkualitas tinggi dan produk optik
yang terbaik kepada pelanggan, Poyo memutuskan untuk mendirikan optik
sendiri. Dia membentuk tim yang terdiri dari ahli optik, profesional di bidang
perawatan mata, dan tim manajemen yang berpengalaman.
Pada tahun yang sama, Toko Optik Permata didirikan yang berfokus pada
penjualan kacamata, lensa kontak, dan produk-produk optik terkait. Pemilik
menetapkan standar kualitas yang baik untuk produk dan layanan yang
disediakan oleh Optik Permata, dengan tujuan memberikan pengalaman
pelanggan yang memuaskan. Optik Permata membuka Toko di Jalan Batu Sari
Raya Nomor 28 Kemanggisan Kebon Jeruk. Toko ini dirancang dengan baik,
menyediakan lingkungan yang nyaman dan modern bagi pelanggan untuk
memilih kacamata dan mendapatkan layanan pemeriksaan mata. Tim optometris
di Optik Permata dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan pemeriksaan
mata dan memberikan rekomendasi yang tepat kepada pelanggan.
Dengan pelayanan yang ramah, pengetahuan yang mendalam tentang optik,
dan kualitas produk yang baik, Optik Permata berhasil mendapatkan kepercayaan
dan apresiasi pelanggan. Pasar merespon positif terhadap kehadiran Optik
Permata, dan seiring berjalannya waktu, toko ini mulai tumbuh dan berkembang.

Sejak didirikan pada tahun 2015, Optik Permata terus berkembang dan
mengembangkan layanan tambahan, seperti pemeriksaan mata lanjutan,
pemilihan kacamata sesuai gaya dan mode terkini, serta penjualan produk-produk
perawatan mata.
Hingga saat ini, Optik Permata terus beroperasi sebagai salah satu Optik di
Jakarta. Dengan komitmen terhadap kualitas dan kepuasan pelanggan, Optik
Permata terus berinovasi untuk memberikan pengalaman Optik yang terbaik bagi
pelanggan mereka.

3.1.2. Visi dan Misi


Visi:
- Menjadi pilihan utama pelanggan dalam menyediakan solusi optik
berkualitas tinggi dan pelayanan terbaik.

Misi:
- Menyediakan produk optik berkualitas: Optik Permata berkomitmen untuk
menyediakan produk optik yang berkualitas, termasuk kacamata dan lensa
kontak. Kami menjaga standar kualitas yang ketat dalam memilih produk
untuk memastikan kepuasan pelanggan.
- Memberikan layanan pelanggan terbaik: Kami berusaha memberikan
pelayanan pelanggan yang ramah, profesional, dan komprehensif. Tim kami
terlatih dengan baik untuk memberikan pemeriksaan mata yang akurat,
memberikan rekomendasi yang sesuai, dan membantu pelanggan dalam
memilih kacamata yang cocok dengan gaya dan kebutuhan mereka.
- Meningkatkan kesadaran kesehatan mata: Optik Permata percaya bahwa
pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya perawatan mata adalah kunci
untuk masyarakat yang lebih sehat secara visual. Oleh karena itu, kami
berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mata dengan
memberikan informasi yang relevan dan mengedukasi pelanggan tentang
perawatan mata yang tepat.
- Mengembangkan hubungan jangka panjang dengan pelanggan: Kami
menghargai setiap pelanggan dan berusaha membangun hubungan yang
saling menguntungkan. Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman
pelanggan yang positif dan berkelanjutan, serta memberikan layanan purna
jual yang memadai untuk menjaga kepuasan pelanggan kami.
- Berinovasi dan beradaptasi: Optik Permata selalu berusaha untuk tetap
relevan dan inovatif dalam industri optik yang terus berkembang.
Visi dan misi Optik Permata menggambarkan komitmen toko dalam
menyediakan solusi optik yang berkualitas dan pelayanan terbaik kepada
pelanggan, sambil terus berinovasi dan meningkatkan kesadaran tentang
kesehatan mata.
3.1.3. Struktur Organisasi Optik Permata

Gambar 3.1.3. Struktur Organisasi Optik Permata

Deskripsi Tugas
Owner : Owner adalah pemilik toko yang juga mengatur para
sales untuk mencapai target tertentu.
Sales : Pekerjaan utama seorang sales person adalah menjual
produk, barang, atau layanan kepada pembeli.
Edger : Pekerjaan utama seorang Edger adalah memotong
lensa
sesuai dengan spesifikasi dari pembelian konsumen.
Kurir : Kurir bertugas mengantar barang untuk customer loyal
yang sudah berlangganan lama.
3.2. Analisis Sistem Berjalan
3.2.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis seluruh dokumen
dasar yang digunakan dan mengalir pada sistem informasi yang sedang berjalan.
Dokumen yang dianalisis yaitu:

Nama Dokumen : Nota


Deskripsi : Tanda bukti pembelian barang
Fungsi : Bukti bahwa customer melakukan pembelian
barang
Sumber : Admin/ Entry Data
Rangkap :1
Distribusi ke : Customer
Frekuensi : Setiap kali melakukan pembelian
3.2.2. Analisis Proses Bisnis
Berdasarkan hasil penelitian pada Optik Permata penulis mengamati
prosedur yang berjalan di Optik Permata Permata. Berikut ini prosedur berjalan
yang merupakan hasil pengamatan.
1) Sistem berjalan proses barang masuk
Gambar 3. 1 Sistem berjalan proses barang masuk

Penjelasan proses:
1. Supplier : Mengunjungi Optik Permata membawa macam-macam frame.
2. Sales : Memilih beberapa frame yang sekiranya akan laku untuk dijual.
3. Owner : Menyetujui pilihan frame dan mengirimkan Purchase Order.
4. Supplier : Mengirimkan email ke owner harga yang harus di bayar.
5. Owner : Melakukan pembayaran.
2) Sistem berjalan untuk proses penjualan barang
Gambar 3. 2 Sistem berjalan untuk proses penjualan

Penjelasan proses:
1. Customer : Datang ke Optik Permata.
2. Customer : Memilih akan memeriksa mata, bila iya maka sales akan
melakukan pemeriksaan mata dan membuat dokumen hasil
pemeriksaan mata kemudian customer memilih frame, bila tidak
ingin melakukan pemeriksaan mata maka langsung memilih
frame.
3. Sales : Memberikan informasi harga berdasarkan pilihan pelanggan.
4. Pelanggan : Melakukan pembayaran.
5. Sales : Membuat nota pembelian dan memberikan kepada customer
untuk
pengambilan.
3) Sistem berjalan untuk pengambilan kacamata

Gambar 3. 3 Sistem berjalan untuk proses pengambilan kacamata

Penjelasan proses:
1. Customer : Memberikan nota pembelian.
2. Sales : Mencarikan data customer.
3. Sales : Menyerahkan pesanan ke customer.
4. Customer : Memeriksa pesanan, bila ada ketidaksesuaian maka dikembalikan
ke sales untuk disesuaikan ulang.
5. Customer : Menerima kacamata.
3.2.3. Analisis Permasalahan
Sebelum perancangan sistem informasi penjualan kacamata dan layanan
pelanggan pada Optik Permata, ada beberapa permasalahan yang perlu
dianalisis. Berikut adalah beberapa permasalahan yang mungkin timbul sebelum
perancangan sistem informasi:
1. Ketidakefisienan dalam Pengelolaan Data Pelanggan:
- Tanpa sistem informasi yang terintegrasi, pengelolaan data pelanggan
dapat menjadi tidak efisien.
- Informasi pelanggan seperti riwayat pembelian, preferensi, dan
riwayat pemeriksaan mata mungkin tersebar di beberapa lokasi atau
dicatat secara manual.
- Hal ini dapat menyulitkan staf penjualan dalam memberikan
pelayanan yang personal dan komprehensif kepada pelanggan.
2. Kurangnya Pelacakan Persediaan yang Akurat:
- Tanpa sistem informasi yang memadai, pelacakan persediaan
kacamata dan komponen lainnya dapat menjadi sulit.
- Ini dapat menyebabkan masalah seperti kekurangan stok atau
ketidaksesuaian antara informasi persediaan di sistem dengan yang
sebenarnya ada di toko.
- Hal ini dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk memenuhi
permintaan pelanggan dengan cepat dan akurat.
3. Kurangnya Integrasi antara Penjualan dan Layanan Purna Jual:
- Jika sistem informasi tidak terintegrasi dengan baik, bisa terjadi
hambatan dalam transfer informasi antara tim penjualan dan tim
layanan purna jual.
- Misalnya, informasi tentang penyesuaian kacamata yang diperlukan
oleh pelanggan mungkin tidak tercatat dengan baik atau terlewatkan.
- Ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan dan hilangnya
peluang bisnis potensial.
4. Tidak Adanya Kemampuan Pelaporan dan Analisis Data yang Memadai:
- Tanpa sistem informasi yang memadai, sulit untuk menghasilkan
laporan dan menganalisis data penjualan secara efektif.
- Hal ini dapat menghambat kemampuan manajemen Optik Permata
dalam melacak kinerja penjualan, tren, dan mengambil keputusan
strategis.
- Informasi yang penting untuk pengambilan keputusan yang baik dapat
terabaikan atau sulit diakses.
5. Kerentanan terhadap Kehilangan atau Kesalahan Data:
- Dalam situasi di mana data pelanggan atau transaksi dicatat secara
manual atau disimpan dalam file terpisah, risiko kehilangan atau
kesalahan data lebih tinggi.
- Hal ini dapat menyebabkan kehilangan informasi penting, kesalahan
faktur, atau ketidakcocokan data.
- Kerentanan terhadap kehilangan atau kesalahan data dapat
mengganggu operasional harian dan mempengaruhi kepuasan
pelanggan.
Analisis permasalahan ini penting untuk memahami area yang perlu
diperbaiki dan ditangani dalam perancangan sistem informasi penjualan kacamata
dan layanan pelanggan pada Optik Permata. Dengan mengidentifikasi
permasalahan ini, tim pengembang sistem dapat merancang solusi yang tepat
guna, efisien, dan efektif untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan perusahaan.

3.2.4. Analisis Kebutuhan


1. Kebutuhan Pemakai
Owner :
- Menambah data pegawai, data Barang, data distributor dan data satuan
- Melakukan edit data pegawai, data Barang, data distributor dan data satuan
- Melakukan hapus data pegawai, data Barang, data distributor dan data
satuan
Sales :
- Menambah data pembelian dan data penjualan (stok barang)
- Melakukan edit data pembelian dan data penjualan (stok barang)
- Melakukan hapus data pembelian dan data penjualan (stok barang)
Pelanggan :
- Melakukan pembelian kacamata
- Memilih frame
- Memberikan keluhan/saran
2. Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi untuk sistem baru adalah sebagai berikut:
Kebutuhan Aplikasi / Proses
Owner :
- Aplikasi yang akan mengolah data pegawai, data Barang, data distributor
dan data satuan
- Aplikasi yang akan menerima/output data pembelian, data penjualan dan
laporan
Sales :
- Aplikasi yang akan mengolah data pembelian dan data penjualan (stok
barang)
Pelanggan :
- Aplikasi yang akan mengolah data pemilihan frame dan pemilihan frame
a) Kebutuhan Fungsional
Tabel 3. 1 Kebutuhan fungsional

No Kode Deskripsi Kebutuhan Fasilitas User


OW Data Pegawai Add, edit, delete Owner
Data Barang
Data Distributor
Data Satuan
Output Data Penjualan
Output Data Pembelian
Outpul Laporan
SP Data Pembelian Add, edit, delete Sales Person
No Kode Deskripsi Kebutuhan Fasilitas User
Data Penjualan
Data Pelanggan
CM Data Frame Add, edit, delete Customer
Data Pembelian

b) Kebutuhan Non-fungsional
Berikut adalah beberapa kebutuhan non-fungsional yang mungkin relevan
dalam perancangan sistem informasi penjualan kacamata dan layanan pelanggan
pada Optik Permata:
- Keamanan Sistem harus memiliki keamanan yang tinggi untuk melindungi
data pelanggan, informasi transaksi, dan informasi bisnis sensitif lainnya.
Perlindungan data pribadi pelanggan harus memenuhi standar keamanan
dan
privasi yang berlaku, seperti Kebijakan Umum Perlindungan Data (GDPR)
atau regulasi setempat.
- Ketersediaan dan Keandalan sistem harus memiliki tingkat ketersediaan
yang tinggi agar dapat diakses oleh staf penjualan dan pelanggan secara
konsisten.
Dalam situasi kegagalan atau pemadaman, sistem harus dapat pulih dengan
cepat tanpa mengganggu operasional toko dan layanan pelanggan.
- Skalabilitas Sistem harus mampu mengakomodasi pertumbuhan bisnis dan
meningkatkan jumlah pengguna dan volume transaksi. Ini termasuk
kemampuan untuk menangani lonjakan lalu lintas saat periode promosi atau
penjualan khusus.
- Kinerja. Sistem harus memberikan waktu respons yang cepat dan kinerja
yang optimal saat mengakses data, memproses transaksi, atau menghasilkan
laporan. Kecepatan dan efisiensi penting untuk menghindari penundaan
dalam proses penjualan dan memberikan pengalaman pengguna yang baik.
- Usability (Kemudahan Penggunaan). istem harus mudah digunakan dan
intuitif bagi staf penjualan dan pelanggan. Antarmuka pengguna harus
dirancang dengan baik, dengan navigasi yang jelas dan proses yang
terstruktur untuk memudahkan penggunaan.
- Integrasi Sistem harus dapat terintegrasi dengan sistem atau perangkat lain
yang digunakan dalam operasional Optik Permata, seperti sistem
persediaan, sistem keuangan, atau sistem pemeriksaan mata. Integrasi yang
lancar memungkinkan aliran informasi yang mulus dan menghindari
duplikasi atau kesalahan data.
- Auditability (Auditabilitas) Sistem harus dapat mencatat jejak aktivitas
pengguna dan transaksi untuk keperluan audit dan keamanan. Ini melibatkan
pelacakan dan pencatatan aktivitas yang mencakup login pengguna,
perubahan data, dan riwayat transaksi.
- Keterukuran Sistem harus menyediakan mekanisme untuk melacak kinerja
penjualan, analisis data, dan pelaporan untuk tujuan pengambilan keputusan
dan pemantauan kinerja.
- Kompatibilitas Sistem harus kompatibel dengan perangkat keras dan
perangkat lunak yang digunakan oleh Optik Permata, serta kompatibel
dengan berbagai perangkat dan platform yang digunakan oleh pengguna,
seperti desktop, laptop, tablet, dan ponsel.
Kebutuhan non-fungsional ini penting untuk memastikan bahwa sistem
informasi yang dikembangkan memenuhi standar tinggi dalam hal keamanan,
ketersediaan, performa, dan kemudahan penggunaan, serta mampu beradaptasi
dengan pertumbuhan dan perubahan dalam bisnis Optik Permata.

Anda mungkin juga menyukai