Anda di halaman 1dari 12

 

Standar Nasional Pendidikan (SNP) serta Fungsi dan Tujuannya

 byPrayogi

Ads by optAd360

photo by pexels/akelaphotography

2
SHARES
1
1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) dengan program Standar Nasional
Pendidikan ingin membuat standar pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Ada 8 standar yang
harus dijalankan agar kualitas pendidikan terjamin dan merata. Setiap lembaga pendidikan wajib
menjalankan standar ini, karena telah termaktub dalam Peraturan Menteri.

Lalu, apa sih Standar Nasional Pendidikan itu? Seberapa besar pengaruhnya bagi peningkatan kualitas
pendidikan nasional? Apa saja 8 Standar Nasional Pendidikan yang diterapkan oleh Pemerintan?
Serta, apa fungsi dan tujuan dari SNP? Untuk memahaminya lebih dalam, mari kita ulas satu persatu
secara rinci.

Apa Standar Nasional Pendidikan Indonesia?

Daftar Isi
Ads by optAd360

Pengertian Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria atau standar minimum yang terkait
dengan penyelenggaraan sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Adapun, fungsi standar nasional pendidikan ini sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan nasional secara merata dan
berkualitas.

Sedangkan tujuan utama dari Standar Nasional Pendidikan adalah untuk menjamin mutu pendidikan
nasional guna mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, membentuk karakter dan peradaban
bangsa.

Baca Juga: Pengertian Manajemen Pendidikan Menurut Para Ahli

Fungsi dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan (SNP)

Sebagaimana telah disinggung pada penjelasan sebelumnya, fungsi pokok dan tujuan Standar
Nasional Pendidikan adalah dasar penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, dengan penjelasan
lengkapnya diuraikan di bawah ini:
 Standar Nasional Pendidikan mempunyai fungsi sebagai acuan atau dasar dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan nasional
yang berkualitas.
 Standar Nasional Pendidikan bertujuan untuk menjamin pendidikan nasional yang berkualitas
guna mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk karakter dan peradaban bangsa yang
bermartabat.
 Standar Nasional Pendidikan diimplementasikan secara terencana, terarah dan berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan bersama dan perubahan kehidupan berbangsa dan global.

Apa Saja 8 Standar Nasional Pendidikan Negara Indonesia?

Ads by optAd360

photo by pexels/belart84

Sebagaimana dijelaskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), ada 8 standar nasional
pendidikan di Indonesia, yaitu sebagai berikut:
1. Standar Isi

Segala hal yang diatur dalam standar isi meliputi: materi minimal dan kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi minimal lulusan untuk jenis dan tingkat pendidikan tertentu. Dalam standar isi
ini terdapat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban studi, kurikulum tingkat satuan pendidikan,
serta kalender pendidikan.

Peraturan Menteri tentang standar isi, yaitu:

 Peraturan Menteri (Permen) No. 22 Tahun 2006


 Peraturan Menteri (Permen) No. 24 Tahun 2006
 Peraturan Menteri (Permen) No. 14 Tahun 2007

2. Standar Kompetensi Lulusan

Pedoman penilaian atau evaluasi dalam penentuan kelulusan anak didik menggunakan Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Mata pelajaran yang
diatur dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) antara lain Standar Kompetensi Lulusan Minimal
Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Standar Kompetensi Minimal Kelompok Mata
Pelajaran, dan Standar Kompetensi Lulusan Minimal Untuk Mata Pelajaran.

Ads by optAd360

Peraturan Menteri tentang aturan Standar Kompetensi Lulusan:

 Peraturan Menteri (Permen) No. 23 Tahun 2006


 Peraturan Menteri (Permen) No. 24 Tahun 2006

3. Standar Proses Pendidikan

Dalam implementasi pembelajaran di satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk interaktif,


inspiratif, menggugah, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif.
Proses belajar mengajar ini juga memberikan ruang bagi kreativitas, inisiatif dan kemandirian sesuai
minat, bakat dan perkembangan psikologis / fisik siswa.

Peraturan Menteri tentang aturan Standar Proses Pendidikan:

 Peraturan Menteri (Permen) No. 41 Tahun 2007


 Peraturan Menteri (Permen) No. 1 Tahun 2008
 Peraturan Menteri (Permen) No. 3 Tahun 2008

Baca Juga: Pengertian Sistem Pendidikan Karakter dan Kelebihannya


4. Standar Sarana dan Prasarana

Semua satuan pendidikan formal harus dilengkapi dengan berbagai sarana pendidikan seperti media-
media pendidikan, peralatan pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, perlengkapan dan perabot
lainnya. Setiap satuan pendidikan harus dilengkapi dengan infrastruktur pendidikan seperti tanah,
ruang kelas, ruang guru, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang perpustakaan dan sarana prasarana
penunjang lainnya.

Peraturan Menteri tentang aturan Standar Sarana dan Prasarana:

Ads by optAd360

 Peraturan Menteri (Permen) No. 24 Tahun 2007


 Peraturan Menteri (Permen) No. 33 Tahun 2008
 Peraturan Menteri (Permen) No. 40 Tahun 2008

5. Standar Manajemen atau Pengelolaan

Standar manajemen meliputi tiga bagian, adalah sebagai berikut

 Aturan manajemen untuk unit pendidikan.


 Aturan pengelolaan oleh pemerintah daerah.
 Aturan manajemen oleh Pemerintah.

Peraturan Menteri tentang Standar Pengelolaan:

 Peraturan Menteri (Permen) No. 19 Tahun 2007

6. Standar Pembiayaan Pendidikan

Beberapa hal yang termasuk dalam standar pembiayaan pendidikan adalah biaya investasi, biaya
operasional, dan biaya personal. Penjelasannya sebagai berikut:

 Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan,
modal kerja tetap, serta pengembangan sumber daya manusia.
 Biaya operasional satuan pendidikan meliputi gaji guru, peralatan pendidikan, biaya
pemeliharaan sarana dan prasarana, pajak, asuransi, dll.
 Biaya personal termasuk biaya pendidikan yang harus dibayar siswa untuk berpartisipasi dalam
proses belajar mengajar.

Peraturan Menteri tentang Standar Pembiayaan Pendidikan:


Ads by optAd360

 Peraturan Menteri (Permen) No. 69 tahun 2009

7. Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian Pendidikan mencakup beberapa hal, antara lain penilaian hasil belajar oleh
pendidik, penilaian hasil belajar dari satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah.

Peraturan Menteri tentang aturan Standar Penilaian Pendidikan:

 Peraturan Menteri (Permen) No. 20 Tahun 2007

8. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tenaga pendidik atau guru harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidik
harus memiliki ijazah dan / atau sertifikat keahlian sesuai dengan hukum yang berlaku. Kompetensi
yang harus dimiliki pendidik adalah sebagai berikut:

 Kompetensi pedagogik
 Kompetensi sosial
 Kompetensi kepribadian
 Kompetensi profesional

Peraturan menteri tentang aturan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan:

 Peraturan Menteri (Permen) No. 12 Tahun 2007


 Peraturan Menteri (Permen) No. 13 Tahun 2007
 Peraturan Menteri (Permen) No. 16 Tahun 2007
 Peraturan Menteri (Permen) No. 24 Tahun 2008
 Peraturan Menteri (Permen) No. 25 Tahun 2008

Ads by optAd360

 Peraturan Menteri (Permen) No. 26 Tahun 2008


 Peraturan Menteri (Permen) No. 27 Tahun 2008
 Peraturan Menteri (Permen) No. 40-45 Tahun 2009

Baca Juga: Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Kesimpulan
Dengan adanya Standar Nasional Pendidikan, sistem belajar-mengajar di lembaga-lembaga
pendidikan formal dapat terukur dan berkualitas, serta diharapkan dapat dirasakan di seluruh wilayah
Indonesia. Memang standar ini belum dapat terlaksana secara sempurna karena berbagai macam hal,
tetapi dengan adanya perkembangan teknologi saat ini kita dapat menikmati mutu pendidikan yang
lebih baik dari sebelumnya.

Ada banyak platform pendidikan berbasis internet yang dapat kita akses, mulai dari aplikasi buatan
dalam negeri hingga luar negeri. Kita bisa menggunakan fasilitas mereka dengan harga yang lebih
murah. Berikut ini adalah aplikasi pendidikan online yang bisa gunakan,
seperti ruangguru.com, skillshare.com, lynda.com, masterclass.com, codecademy.com, dan lainnya.
 TAGS:
 Nasional
 Pendidikan
 Standar
Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar ini berkaitan erat dengan kemampuanguru dalam
berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah dan masyarakat tempatguru tinggal sehingga
peranan dan cara guru berkomunikasi di masyarakat diharapkanmemiliki karakteristik tersendiri yang
sedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru. Misi yang diemban guru adalah
misi kemanusiaan. Mengajar dan mendidikadalah tugas kemanusiaan manusia. Guru harus
mempunyai kompetensi sosial karenaguru adalah penceramah jaman.
Menurut Djam’an Satori, (
2007 : 43) kompetensi sosial adalah sebagai berikut.1)
 
Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.2)
 
Bersikap simpatik.3)
 
Dapat bekerja sama dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah.4)
 
Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
Kompetensi SosialDimaksud dengan kompetensi sosial di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun2005, pada pasal 28, ayat 3, ialah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakatuntuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar

Kompetensi PedagogikKompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam mengelola


pembelajaran peserta didik, yang meliputi: a) pemahaman peserta didik, b) perancang dan pelaksanaa
n pembelajaran, c) evaluasi pembelajaran dan, d) pengembangan pesertadidik untuk mengaktualisasi
berbagai potensi yang dimilikinya.Kompetensi pedagogikyaitu kemampuan seorang guru dalam
mengelola proses pembelajaran peserta didik.Selain itu kemampuan pedagogik juga ditunjukkan
dalam membantu, membimbing danmemimpin peserta didik. (Wahyudi, 2012 : 22)Berdasarkan
pengertian seperti tersebut di atas maka yang dimaksud
dengan pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak yang ruang lingkupnya terbatas padainteraksi
edukatif antara pendidik dengan siswa. Dapat pula
diartikankompetensi pedagaogik adalah sejumlah kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu dan s
enimengajar siswa.Dengan Demikian, kompetensi pedagogik maka guru mempunyai kemampuan-
kemampuan sebagai berikut1)
 
Mengaktualisasikan landasan mengajar,2)
 
Pemahaman terhadap peserta didik,3)
 
Menguasai ilmu mengajar (
didaktik metodik 
),4)
 
Menguasai teori motivasi,5)
 
Mengenali lingkungan masyarakat,6)
 
Menguasai penyusunan kurikulum,7)
 
Menguasai teknik penyusunan RPP,8)
 
Menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran, dan lain-lain. (Mulyasa, 2007 : 75)Dalam UU guru
dan dosen, kompetensi pedagogik sebagaimana yang dimaksud padaayat 2 merupakan kemampuan
guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yangsekurang-kurangnya meliputi:1)
 
Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan,
 
 
Prosiding Seminar Nasional STKIP Muhammadiyah Bogor Tahun 2015VOL. 1 No. 1. ISSN:
9772-443-2701-4.
78
2)
 
Pemahaman terhadap peserta didik,3)
 
Pengembangan kurikulum atau silabus,4)
 
Perancangan pembelajaran,5)
 
Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,6)
 
Pemanfaatan teknologi pembelajaran,7)
 
Evaluasi hasil belajar, dan8)
 
Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi KepribadianKompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku
pribadiguru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku
sehari-hari.(Roqib dan Nurfuadi, 2009 :122). Menurut Hamzah B.Uno (2008 :69) kompetensi
Personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga mampumenjadi sumber intensifikasi bagi
subjek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian
 
 
Prosiding Seminar Nasional STKIP Muhammadiyah Bogor Tahun 2015VOL. 1 No. 1. ISSN:
9772-443-2701-4.
79
yang pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan seperti yang dikemukakanKi Hajar
Dewantara, yaitu
“Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa. TutWuri Handayani”
. Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi contohdan teladan, serta membangkitkan
motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, seorang gurudituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan
dirinya sebagai panutan dan ikutanorang-orang yang dipimpinnya.Merupakan penguasaan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak
mulia. Selain itu, seorangguru harus mampu:1)
 
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasionalIndonesia.2)
 
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat.3)
 
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.4)
 
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi serta bangga menjadi guru, danrasa percaya
diri.5)
 
Menunjang tinggi kode etik profesi guru. (Wahyudi, 2012 : 19)
Menurut Djam’an (
2007: 38) kompetensi kepribadian yang perlu dimiliki guru antaralain sebagai berikut:1)
 
Guru sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berkewajiban untukmeningkatkan iman dan
ketakwaannya kepada Tuhan, sejalan dengan agama dankepercayaan yang dianutnya.2)
 
Guru memiliki kelebihan dibandingkan yang lain.3)
 
Guru perlu untuk mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalammenyikapi perbedaan yang
ditemuinya dalam berinteraksi dengan peserta didikmaupun masyarakat.4)
 
Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuhkembangkan
budaya berpikir kritis di masyarakat, saling menerima dalam perbedaan pendapat dan bersikap
demokratis dalam menyampaikan dan menerima gagasan-gagasan
mengenai permasalahan yang ada di sekitarnya sehingga guru menjadi terbuka dan tidakmenutup diri
dari hal-hal yang berada di luar dirinya.5)
 
Guru diharapkan dapat sabar dalam arti tekun dan ulet melaksaakan proses pendidikan tidak langsung
dapat dirasakan saat itu tetapi membutuhkan proses yang panjang.
 
 
Prosiding Seminar Nasional STKIP Muhammadiyah Bogor Tahun 2015VOL. 1 No. 1. ISSN:
9772-443-2701-4.
80
6)
 
Guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan, baik dalam bidang profesinya
maupun dalam spesialisasinya.7)
 
Guru mampu menghayati tujuan-tujuan pendidikan baik secara nasional,kelembagaan, kurikuler
sampai tujuan mata pelajaran yang diberikannya.8)
 
Hubungan manusiawi yaitu kemampuan guru untuk dapat berhubungan denganorang lain atas dasar
saling menghormati antara satu dengan yang lainnya.9)
 
Pemahaman diri, yaitu kemampuan untuk memahami berbagai aspek dirinya baikyang positif maupun
yang negatif.10)
 
Guru mampu melakukan perubahan-perubahan dalam mengembangkan profesinyasebagai inovator
dan kreator.Jadi, kompetensi kepribadian secara ringkas bagi seorang guru ialah sikap dantingkah
laku yang baik, patut untuk diteladani dan menjadi cerminan untuk pesertadidik, mampu
mengembang potensi dalam diri, serta yang paling utama bagi seorangguru yang berkepribadian
yaitu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi
5 STANDAR KOMPETENSI YANG
HARUS DIMILIKI OLEH KEPALA
SEKOLAH

Kompetensi Manajerial

1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.


2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
3. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
sekolah/madrasah secara optimal.
4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar
yang efektif.
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal.
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara
optimal.
8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan
ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
9. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik.
10. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan
tujuan pendidikan nasional.
11. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang
akuntabel, transparan, dan efisien.
12. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan
sekolah/ madrasah.
13. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan peserta didik di ekolah/madrasah.
14. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program
dan pengambilan keputusan.
15. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah/madrasah.
16. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.

Kompetensi Kewirausahaan

1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.


2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif.
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang
dihadapi sekolah/madrasah.
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar peserta didik.

Kompetensi Supervisi

1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme


guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan
teknik supervisi yang tepat.
3. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.

Kompetensi Kepribadian

1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan
akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
2. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
3. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah.
4. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala
sekolah/madrasah.
6. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

Kompetensi Sosial

1. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah


2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
3. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.

Sumber:
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah

Anda mungkin juga menyukai