Anda di halaman 1dari 6

PROBLEMATIKA STANDARISASI PENDIDIKAN PADA MADRASAH DAN

SEKOLAH

Indah Nur Hidayah (192501008), Nafsiyatul Hifdhiyah(192501014), *Ni’mah Afandi (192501017)

Progam Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama’ Tuban

*Email: nikmahafandi3@gmail.com

Abstrak

Artikel ini bertujuan menjelaskan tentang standarisasi pendidikan pada madrasah dan
sekolah, lingkup standar nasional pendidikan serta menganalisis problematika standarisasi
pendidikan pada madrasah dan sekolah. Yang mana seperti kita ketahui bahwa masih
banyaknya lembaga pendidikan yang belum memenuhi kriteria standar nasional pendidikan.
Dalam hal ini kita juga akan mengulas problematika yang biasa terjadi dalam pendidikan
madrasah dan sekolah beserta solusi yang dapat dilakukan utuk mengatasi problem yang
terjadi. Hasil dari analisis yang kita lakukan, kita menyebutkan dua problematika
standarisasi pendidikan yang terjadi pada lembaga pendidikan madrasah dan sekolah. Kita
juga encantumkan beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi problematika yang
terjadi tersebut.

Kata kunci: Problematika, Standarisasi, Solusi.

Abstract

This article aims to explain the standardization of education in madrasas and schools, the
scope of national education standards and analyze the problems of standardization of
education in madrasas and schools. Which as we know that there are still many educational
institutions that do not meet the criteria for national education standards. In this case, we
will also review the problems that usually occur in madrasa and school education and the
solutions that can be done to overcome the problems that occur. As a result of our analysis,
we mention two problems of standardization of education that occur in madrasah educational
institutions and schools. We also include some solutions that can be done to overcome the
problems that occur.

Keywords: Problematic, Standardization, Solution

1
Pendahuluan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam pengertian yang
sederhana dan umum makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan
nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan dan budaya ada
bersama dan saling memajukan. (Rahman, 2022:3)

Pendidikan adalah masalah bersama, semua orang berkepentingan dengan pendidikan.


Berbeda halnya bila yang dibicarakan masalah pabrik nuklir, sekalipun menyangkut masalah
bersama, tidak setiap orang membicarakannya. Adapun pendidikan, semua orang
membicarakannya, mencercanya, mengutuknya, tidak puas terhadapnya tetapi ia tetap saja
menyerahkan pendidikan anaknya ke lembaga pendidikan. Amat jarang terdengar orang yang
memuji pendidikan. Itulah sebabnya pendidikan tidak pernah selesai. Dan tidak pernah
selesai dibicarakan. (Tholani, 2013:65)

Terdapat berbagai macam problem yang terjadi di dunia pendidikan ini. Salah satunya
yaitu problematika dalam standarisasi pendidikan. Disini kita akan menjelaskan sedikit
terkait beberapa problem yang sering terjadi di lembga pendidikan. Kita juga akan berupaya
memberikan beberapa solusi yang dapat ditempuh dalam memecahkan problematika tersebut.
Terlebih ini berkaitan tentang standarisasi pendidikan. Sehingga lembaga pendidikan dapat
mencapai tujuan yang telah di tentukan dengan baik.

Pembahasan

A. Standarisasi Pendidikan
Standar diperlukan dalam bidang pendidikan, hal ini dikarenakan pendidikan
merupakan sebuah proses dengan tujuan yang jelas dan menjadikannya sebagai
sebuah sistem yang kita kenal dengan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam
konteks Sisdiknas diperlukan standar yang perlu dicapai dalam mencapai tujuan.
Perlunya standar pendidikan disebutkan dikarenakan beberapa alasan.
Pertama, standardisasi pendidikan nasional merupakan tuntutan politik untuk
menilai sejauh mana warga negara mempunyai visi yang sama serta pengetahuan dan
keterampilan dalam mengembangkan negara. Kedua, standardisasi pendidikan
nasional merupakan tuntutan globalisasi di mana Indonesia sebagai bagian dari dunia
bersaing dan perlunya untuk terus meningkatkan kualitas agar tidak menjadi budak
bangsa lain. Ketiga, standardisasi pendidikan nasional merupakan tuntutan dari
kemajuan di mana Indonesia sebagai negara berkembang akan terus meningkatkan
kualitas dalam meningkatkan martabatnya untuk menjadi negara maju dengan kualitas
sumber daya manusia yang tinggi dan dapat berpartisipasi dalam meningkatkan mutu
kehidupan manusia.

2
Dalam hal tersebut di atas, standar menjadi patokan dalam menentukan acuan
penyelenggaraan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan. Penyelenggaraan
pendidikan bukan hanya terbatas pada terselenggaranya pendidikan tetapi lebih pada
pendidikan yang bermutu. Dalam konsep lain, pendidikan sebagai salah satu jasa
layanan yang harus bermutu. Pendidikan di Indonesia telah disusun dalam Standar
Nasional Pendidikan (SNP). (Alawiyah, 2017:83)
Pentingnya standar untuk menjadikan acuan dalam penyelenggaraan
pendidikan nasional menjadi suatu hal yang harus dipenuhi. SNP berfungsi sebagai
dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu, SNP juga bertujuan menjamin mutu
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Dengan adanya SNP, satuan pendidikan dapat menjadikan SNP sebagai tolok
ukur penyelenggaraan pendidikan, SNP juga dijadikan landasan untuk melakukan
pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia terutama di satuan
pendidikan menjadi lebih mudah diukur serta dinilai mutunya. Pencapaian standar
dapat menjadi tolok ukur untuk menentukan langkah perbaikan serta kebijakan yang
akan dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan. (Alawiyah,2017:84)

B. Standar Nasional Pendidikan


Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa “Lingkup Standar Nasional
Pendidikan meliputi 1) Standar Isi; 2) Standar Proses; 3) Standar Kompetensi
Lulusan; 4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 5) Standar Sarana dan
Prasarana; 6) Standar Pengelolaan; 7) Standar Pembiayaan; dan 8) Standar Penilaian
(Maranting dkk, 2020:192). Berikut uraian dari masing-masing komponen Standar
Nasional Pendidikan tersebut:
1. Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. Standar Proses
Standar proses sesuai PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses
berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan
menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Standar Kopetensi Kelulusan
Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

3
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam
jabatan.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,
tempat berkreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
6. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar Pembiyaan
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
8. Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik. (Maranting dkk, 2020:192-196)

C. Problematika Standarisasi Pendidikan pada Madrasah dan Sekolah


Seperti yang kita ketahui bahwasanya dalam upaya mencapai sebuah tujuan serta
memajukan sebuah lembaga pendidikan maka, lembaga pendidikan tersebut tidak aka
lepas dari problem yang akan dihadapi. Problem-problem tersebut misalnya:
a. Dalam suatu lembaga pendidikan terkadang terdapat tenaga kependidikan
yang kurang memadai. Seperti yang sering kita jumpai banyaknya tenaga
kependidikan yang keahliannya tidak sesuai dengan bidang yang diampu.
Dalam hal ini, dapat menjadi problem tersendiri untuk lembaga pendidikan
dalam memenuhi kriteria standarisasi pendidikan yang telah ditentukan oleh
pemerintah.
b. Kebutuhan sarana dan prasarana sangat mempengaruhi kelancaran dalam
proses belajar mengajar. Pada saat ini masih banyak lembaga pendidikan yang
minim akan lengkapnya sarana dan prasarana dalam kebutuhan belajar
mengajar. Contohnya: kurangnya jumlah komputer dalam laboratorium
komputer di lembaga pendidikan yang mana sangat dibutuhkan dalam proses
belajar mengajar. Sehingga dapat menghambat proses belajar mengajar yang
sedang berlangsung.

D. Solusi Problematika Standarisasi Pendidikan pada Madrasah dan Sekolah


Berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi problem-problem
seperti contoh diatas:

4
a. Solusi dalam mengatasi problematika standar tenaga kependidikan seperti
problem diatas dapat dilakukan berbagai cara misalnya dapat melalui
kualifikasi akademik guru, pendidikan dan pelatihan, uji sertifikasi, dan
memberi kesempatan perbaikan pembelajaran.
Peningakatan kualitas tenaga pendidikan juga dapat dilakukan melalui
pengembangan peofesionalisme baik yang berupa seminar dan lokakarya
maupun yang dilakukan secara daring melalui sosial media. Selain itu untuk
menjawab tantangan diera revolusi digitaltenaga pendidik juga perlu
meningkatkan keterampilan dalam hal penggunaan tegnologi digital untuk
meningkatkan kualitas dan daya tarik pembelajara. (Hoesny dan Rita,
2021:131)
b. Dalam mengatasi problematika kedua ini ada beberapa solusi yang dapat kita
lakukan. Yang pertama, membuat surat pemenuhan sarana prasarana
pendidikan kepada pemerintah agar kita dapat diberikan sarana dan prasarana
yang layak dan lebih terjamin kedepannya dengan adanya bantuan dari
pemerintah. Kedua lembaga pendidikan juga harus pandai-pandai dalam
mengolah dana yang dimiliki, sehingga kebutuhan akan sarana dan prasarana
dapat terpenuhi dengan baik. Ketiga, guru dapat mencari alternatif lain untuk
melakukan pembelajaran dengan memperhitungkan atau mengubah metode
belajar.

Kesimpulan

Standar diperlukan dalam bidang pendidikan, hal ini dikarenakan pendidikan


merupakan sebuah proses dengan tujuan yang jelas dan menjadikannya sebagai sebuah sistem
yang kita kenal dengan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam konteks Sisdiknas
diperlukan standar yang perlu dicapai dalam mencapai tujuan. Menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 2 ayat 1 menyatakan
bahwa “Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi 1) Standar Isi; 2) Standar Proses; 3)
Standar Kompetensi Lulusan; 4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 5) Standar
Sarana dan Prasarana; 6) Standar Pengelolaan; 7) Standar Pembiayaan; dan 8) Standar
Penilaian.

Ada banyak problematika standarisasi pendidikan yang terjadi di dalam suatu


lembaga pendidikan, salah satunya yaitu banyaknya tenaga kependidikan yang keahliannya
tidak sesuai dengan bidang yang diampu. Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi problematika tersebut yaitu misalnya dapat melalui kualifikasi akademik guru,
pendidikan dan pelatihan, uji sertifikasi, dan memberi kesempatan perbaikan pembelajaran.

5
Daftar Referensi

Alawiyah, Faridah. 2017. Standar Pendidikan Dasar dan Menengah, Jurnal Aspirasi, Volume
8, Nomor 1, Juni.

Hoesny, Maria Ulfa, dan Rita Darmayanti. Permasalahan dan Solusi Untuk meningkatkan
Kopetensi dan Kualitas Guru: Sebuah Kajian Pustaka, scholaria:Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, Volume 11, Nomor 2, Mei.

Maranting, Halik S, dkk. 2020. Implementasi Standar Nasional Pendidikan Dalam


Meningkatkan Daya Saing Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Gorontalo, Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 2, Agustus.

Rahman, Abd, dkk. 2022. Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan Dan Unsur-Unsur
Pendidikan, jurnal Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, Volume 2, Nomor 1,
Juni.

Tholani, Mokhamad Ishaq. 2013. Problematika Pendidikan di Indonesia (Telaah Aspek


Budaya), Jurnal Pendidikan, Volume 1, Nomor 2, Juli.

Anda mungkin juga menyukai