Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERANAN GURU DALAM STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)


DAN PERSOALAN DI LAPANGAN, DAN PERAN GURU DALAM
AKREDITASI SEKOLAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi dan


Manajemen Sekolah

DOSEN PENGAMPU:

Muhammad Turmuzi,S.Pd.,M.Pd.

Oleh

Kelompok 9

Kelas 4B

Anggota Kelompok:

1) Husnul Hotimah (E1R021065)


2) Regina Maharani (E1R021095)
3) Athia Awwalia Salim (E1R021122)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Peranan
guru dalam standar nasional pendidikan (SNP) dan persoalan di lapangan,
dan peran guru dalam akreditasi sekolah” ini hingga selesai.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih Bapak


Muhammad Turmuzi,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Administrasi dan Manajemen Sekolah yang telah memberi arahan dan bimbingan
kepada kami untuk menyusun makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang telah memberikan doa, motivasi, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari


segi penulisan maupun materi penyampaiannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya
Namun demikian, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah
wawasan dan pengetahuan bagi berbagai pihak.

Mataram,16 Mei 2023

Kelompok 9
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Standar Nasional Pendidikan.....................................................................1

2.2 Peran Guru dalam Standar Nasional Pendidikan .................................................... 1

2.3 Definisi Akreditasi Sekolah .................................................................................... 1

2.4 Peran Guru dalam Akreditasi Sekolah ....................................................................1

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................1

3.2 Saran ........................................................................................................................ 1

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembangunan bangsa.
Namun, pencapaian pendidikan di Indonesia saat ini belum mencapai kualitas
pendidikan terbaik. Berbagai kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah dan masih terus berlanjut.
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia mengacu pada delapan standar yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Materi standar ini
telah terkandung dalam berbagai kebijakan pemerintah. Namun, untuk
mencapai tujuan standar ini masih ditemui berbagai masalah seperti rendahnya
mutu pendidikan. Artikel ini mencoba untuk mendeskripsikan secara umum
standardisasi pendidikan, delapan standar pendidikan nasional, dan berbagai
masalah dalam pencapaian standar pendidikan nasional di tingkat pendidikan
dasar dan menengah. Pendidikan yang memenuhi standar harus dipenuhi
berdasarkan berbagai kriteria yang telah ditetapkan dalam berbagai peraturan
perundangundangan. Dari hasil artikel ini diketahui bahwa standar pendidikan
masih menghadapi berbagai masalah, terutama pada komponen standar
kompetensi lulusan, standar sarana dan prasarana yang tidak mencukupi,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, serta pengelolaan standar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari Standar Nasional Pendidikan?
2. Apa Peran guru dalam Standar Nasional Pendidikan?
3. Apa definisi dari Akreditasi Sekolah?
4. Apa Peran guru dalam Akreditasi Sekolah?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulis dalam menulis makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui definisi Standar Nasional Pendidikan.
2. Mengetahui Peran guru dalam Standar Nasional Pendidikan.
3. Mengetahui definisi dari Akreditasi Sekolah.
4. Mengetahui Peran guru dalam Akreditasi Sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Standar Nasional Pendidikan


Menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 bab 1 pasal 1
ayat 1, yang dimaksud dengan standar nasional pendidikan adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dengan kata lain, setiap lembaga pendidikan
dituntut untuk memenuhi kriteria minimum yang telah ditentukan. Guna
tercapainya tujuan pemerataan pendidikan di wilayah hukum Negara
Kesatuan republik Indonesia.
Dalam pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan, haruslah ada yang
menjamin dan mengendalikan mutu pendidikan sehingga sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan. Dalam hal ini pemerintah melakukan
evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Ketiga proses ini dilaksanakan untuk
menentukan layak tidaknya lembaga pendidikan yang berstandar nasional.
Standar Nasional Pendidikan bertujuan bukan hanya untuk
memeratakan standar mutu pendidikan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia, tetapi juga untuk memenuhi tuntutan perubahan lokal, nasional
dan, global. Dikarenakan mutu pendidikan di Indonesia telah jauh tertinggal
dari negara ASEAN yang lain, maka peningkatan-peningkatan di segi
pendidikan akan terus terjadi. Sehingga mutu pendidikan di Indonesia bisa
bersaing dengan negara lain.
➢ Berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan, ada delapan standar yang
menjadi sorotan dalam melaksanaan Standar Nasional Pendidikan, yaitu:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar kompetensi kelulusan
4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
5.Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7.Standar Pembiayaan Pendidikan
8.Standar Penilaian Pendidikan

Maka adapun peran guru dalam Standar Pendidikan Nasional, meliputi:

1. Standar isi
• Guru berperan sebagai seseorang yang mengajar materi pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum dan standar kompetensi yang ditetapkan.
• Guru juga berperan dalam mengembangkan bahan ajar yang relevan dengan
standar isi untuk mendukung pencapaian kompetensi siswa.
2. Standar proses
• Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang efektif dengan
menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
• Guru mengadaptasi metode dan pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa serta menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif.
3. Standar Penilaian
• Guru berperan sebagai penilai kemajuan belajar siswa dengan
menggunakan instrumen evaluasi yang sesuai dengan standar penilaian.
• Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan belajar
mereka serta memberikan rekomendasi perbaikan dan pengembangan
selanjutnya.
4. Standa Kompetensi Lulusan
• Guru berperan dalam mengajar dan membimbing siswa untuk mencapai
kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi lulusan.
• Guru membantu siswa mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang diperlukan sesuai dengan standar kompetensi lulusan.
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
• Guru berperan dalam memenuhi kualifikasi pendidik yang ditetapkan dalam
standar pendidik dan tenaga kependidikan.
• Guru berpartisipasi dalam pengembangan profesional dan meningkatkan
kompetensi pribadi serta profesional dalam rangka memenuhi standar
tersebut.
6. Standar Sarana dan Prasarana
• Guru berperan dalam memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan yang
tersedia dengan baik dalam proses pembelajaran.
• Guru juga memberikan masukan terkait kebutuhan sarana dan prasarana
yang diperlukan agar mencapai standar yang sesuai.
7. Standar Pengelolaan
• Guru berperan dalam melaksanakan kebijakan dan tata kelola pendidikan
yang telah ditetapkan dalam standar pengelolaan.
• Guru berkolaborasi dengan pihak pengelola untuk menjalankan manajemen
pendidikan yang efektif dan efisien.
8. Standar Pembiayaan Pendidikan
• Guru berperan dalam penggunaan dana pendidikan secara transparan dan
akuntabel sesuai dengan standar pembiayaan pendidikan.
• Guru juga memberikan masukan terkait kebutuhan pembiayaan dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

Selain dalam Standar Pedidikan Nasional, Guru juga memiliki peran dalam
Pembelajaran.

Menurut Charles E. Silberman, pendidikan tidak sama dengan pembelajaran,


karena pembelajaran hanya menitik beratkan pada usaha mengembangkan
intelektualitas manusia. Sedangkan pendidikan berusaha mengembangkan seluruh
aspek kepribadian dan kemampuan manusia, baik dilihat dari aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik. Pendidikan mempunyai makna yang lebih luas dari
pembelajaran, tetapi pembelajaran merupakan sarana yang ampuh dalam
menyelenggarakan pendidikan.

Wina Sanjaya mengemukakan ada beberapa peran guru dalam mengelola


pembelajaran (Sanjaya, 2013) antara lain sebagai berikut:
a. Guru Sebagai Sumber Belajar

Sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran hendaknya guru melakukan


hal-hal sebagai berikut: Sebaiknya guru memiliki bahan referensi yang lebih
banyak dibandingkan siswa, guru dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat
dipelajari oleh siswa yang biasanya memilii kesempatan belajar diatas rata-rata
siswa yang lain, guru perlu melakukan pemetaan tentang materi pembelajaran,

b. Guru Sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator terutama dalam hal pemanfaatan media dan sumber belajar, ada
beberapa hal yang harus dipahami oleh guru, di antaranya: guru perlu memahami
berbagai jenis media dan sumber belajar serta fungsi masing-masing media
tersebut, guru perlu mempunyai keterampilan dalam merancang suatu media, guru
dituntut untuk mampu mengoperasikan berbagai jenis media serta dapat
memanfaatkan berbagai sumber, guru dituntut agar mempunyai kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa.

c. Guru Sebagai Pengelola

Dalam hal guru sebagai pengelola, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain: segala sesuatu yang dipelajari oleh siswa, maka siswa harus
mempelajarinya sendiri. Setiap siswa yang belajar memiliki kecepatan masing-
masing. Seorang siswa akan belajar lebih banyak apabila setiap selesai melakukan
tahapan reinforcement. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah
memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti, dan apabila siswa diberi
tanggung jawab, dia akan lebih termotivasi belajar. Disamping itu, guru juga
bersifat manajer yang memiliki fungsi: 1) merencanakan tujuan belajar; 2)
menggunakan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar; 3)
memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong dan menstimulus siswa; 4)
mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau
belum dalam rangka pencapaian tujuan.

d. Guru Sebagai Demonstrator

Guru sebagai demonstrator adalah peran menunjukkan kepada siswa segala


sesuatu yang dapat menunjukkan siswa lebih mengerti dan memahami setiap
pesan yang disampaikan.

e. Guru Sebagai Pembimbing

Makna guru sebagai pembimbing adalah guru menjaga, megarahkan dan


membimbing siswa tumbuh dan berkembag sesuai dengan potensi minat dan
bakatnya. Agar menjadi pembimbing yang baik, guru harus memilki hal
diantaranya: guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya, dan guru harus memahami dan terampil dalam merencanakan, baik
merencanakan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai, mampu merencanakan
proses pembelajaran.

f. Guru Sebagai Motivator

Guru menumbuhkan motivasi kepada siswa karena motivasi sangat berpengaruh


kepada tujuan pembelajaran sehingga hasil pembelajaran dapat dicapai secara
optimal.

g. Guru Sebagai Evaluator

Sebagai evaluator guru berperan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang
keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.

2.2 Definisi Akreditasi Sekolah

Akreditasi sekolah adalah kegiatan penilaian yang di lakukan oleh pemerintah


dan/atau lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan kelayakan
program dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal atau
pendidikan non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan
kriteria yang telah di terapkan, sebagai bentuk akuntabilitas public yang
dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan
menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar
Pendidikan Nasional.

2.3 Peran Guru dalam Akreditasi Sekolah

Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang membentuk bangsa


Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang maju, demokratis, dan sejahtera.
Pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas karakter dan memiliki
kualitas intelektual dan moral yang baik. Sekolah merupakan ujung tombak sistem
pendidikan suatu bangsa yang didedikasikan untuk terus meningkatkan mutu
pendidikan. Pendidikan, sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003,
pendidikan adalah upaya mewujudkan lingkungan belajar dan proses pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
(UU SISDIKNAS, 2003).

Peran sekolah sebagai wadah yang membentuk kehidupan masyarakat


tentunya harus dipantau dan dievaluasi dalam segala aspeknya: akreditasi,
standarisasi dan penjaminan mutu. Akreditasi sekolah adalah kegiatan evaluasi
sekolah berdasarkan standar mutu yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) yang hasilnya dapat diimplementasikan dalam
bentuk evaluasi. Sekolah terakreditasi meliputi taman kanak-kanak yang
diselenggarakan pemerintah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah (SMP), dan
SMA/K (sekolah menengah atas/kejuruan). Menurut Ikhwan (2014), komponen
penilaian akreditasi sekolah meliputi:

1. Standar isi;
2. Standar proses;
3. Sarana dan prasarana;
4. Standa lulusan;
5. Standar kontrol
6. Kriteria pendanaan.

Akreditasi sekolah bersifat komprehensif dalam hal kelayakan program


pendidikan terkait dengan standar mutu pendidikan dan akuntabilitas (Awaludin,
2017). Kelayakan suatu program pendidikan ditentukan oleh kegiatan pendidikan
yang dilakukan oleh pemerintah atau badan yang mengelola sekolah tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran di sekolah adalah
kompetensi guru, metode pendalaman, kurikulum, sarana dan prasarana
sekolah.Dalam proses akreditasi sekolah tentunya terdapat beberapa hambatan
yaitu:

1. Banyaknya pekerjaan guru, sehingga untuk mempersiapkan akreditasi


memerlukan waktu dan persiapan yang lama.
2. Pada sekolah swasta, terdapat guru yang berpinda-pindah mengajar,
sehingga kepala sekolah kesulitan mencari pengganti dari guru tersebut
3. Bukti fisik dokumen tidak tersusun secara rapi
4. Fasilitas yang kurang memadai

Peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, antara
lain:

1. Kualitas prestasi belajar


2. Kualitas proses pembelajaran
3. Kualitas kontribusi materi dan proposal pengajaran
4. Kualitas efisiensi manajemen lembaga pendidikan
5. Kualitas relevansi dengan dunia kerja.

Akreditasi dalam suatu pendidikan memiliki beberapa manfaat antara lain:

1. Sebagai pedoman dalam peningkatkan mutu pendidikan


2. Untuk pemberdayaan warga sekolah
3. Sebagai bahan untuk mendapat dukungan dari pemerintah maupun
lembaga swasta terkait penurunan dana untuk tenaga kependidikan
(Asopwan, 2018).

Akreditasi sekolah khususnya peran guru dalam pendidikan formal sangat


dibutuhkan. Seorang guru sebagai agen pembelajaran harus melaksanakan proses
pembelajaran dengan benar. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal
4 menegaskan bahwa guru dan dosen merupakan agen pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan di tanah air. Kualitas pendidikan nasional yang
dimaksud yaitu akreditasi sekolah.

Kemampuan siswa dalam mengembangkan bakat dan keterampilan baik


akademik maupun non akademik diharapkan dapat mendukung proses akreditasi
sekolah. Lulusan sekolah ini juga diharapkan mampu menghadapi berbagai
tantangan hidup di masa depan sebagai bagian dari akreditasi sekolahnya. Oleh
karena itu, akreditasi harus dimiliki bersama oleh semua sekolah, terutama guru dan
pimpinan sekolah. Guru dan kepala sekolah akrab dengan siswa yang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran, dan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tentunya
guru dan kepala sekolah juga hadir pada proses sertifikasi dan hasil sertifikasi,
sehingga peran guru sangat penting.
Adapun peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu guru
memberikan suatu motivasi kepada peserta didik agar dapat melaksanakan
pelajaran dengan baik serta bersungguh-sungguh, taat pada peraturan-peraturan
yang ada baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, mengajarkan peserta
didik tentang bagaimana bersikap kepada orang-tua, teman, saudara, atau orang
yang lebih tua maupun yang lebih muda di antara kita dan lain-lain. Guru dapat di
jadikan sebagi panduan dalam beraktifitas, setiap gerak-gerik guru akan menjadi
contoh bagi peserta didiknya oleh karena itu guru harus telebih dahulu bijak,
cerdas, baik, religius, berwawasan, pintar, sopan serta santun dalam bersikap
sehingga dengan begitu akan muncul peserta didik yang ideal sehingga
terwujudlah pendidikan dengan mutu pendidikan yang baik.

Selain peran guru dalam peningkatan mutu pendidikan ada hal lain yang
juga harus di perhatikan yaitu budaya sekolah karena dengan adanya budaya
sekolah maka kita akan dapat mengetahui bagimana gambaran aktivitas belajar-
mengajar terlebih kaitannya dengan guru sebagai ujung anak panah dalam dunia
pendidikan. Budaya sekolah adalah sebagai unsur dalam peningkatan mutu dan
prestasi pendidikan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pendidikan merupakan sektor penting pencapaian tujuan berbangsa dan


bernegara. Program pendidikan sering kali menjadi program unggulan setiap
pergantian masa pemerintahan. Upaya pencapaian pemerataan pendidikan bagi
seluruh warga negara Indonesia terus dilakukan. Namun tugas bidang pendidikan
tidak hanya pada pencapaian kuantitas pendidikan, akan tetapi juga pada kualitas
pendidikan yang diberikan kepada para calon penerus bangsa.

Karenanya penyelenggaraan pendidikan agar tetap bermutu harus berada


pada koridor acuan standar yang ditetapkan. Standar diperlukan agar proses
pendidikan memiliki tujuan yang jelas. Standar dibuat untuk menilai pencapaian
visi pendidikan, agar dapat mengikuti tuntutan globalisasi, serta untuk terus
meningkatkan kualitas. Sehingga, Standar menjadi patokan dalam menentukan
acuan penyelenggaraan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan.

peran guru dan budaya sekolah menjadi komponen penyelenggaraan penting


dalam menilai kualitas pendidikan serta mutu pendidikan yang ideal. Apabila
peran guru sudah mumpuni maka budaya sekolah juga dapat di gambarkan dengan
baik sebagaimana seorang guru menunjukkan pendidikan karakter atau moral
yang telah di dapatnya. Peran guru juga tidak dapat di gantikan oleh alat atau
benda yang sudah sangat canggih.

3.2 SARAN
Demikian penulisan makalah yang kami susun tentang Peranan guru dalam
standar nasional pendidikan (SNP) dan persoalan di lapangan,dan peran guru dalam
akreditasi sekolah. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan
khususnya bagi pembaca. Mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA

Asopwan, D., 2018, Studi tentang Akreditasi dalam meningkaykan Produktivitas


Sekolah, Jurnal Pendidikan, Vol 2(2).

Awaludin, A.A.R., 2017. Akreditasi Sekolah sebagai Suatu Upaya Penjaminan


Mutu pendidikan di Indonesia. SAP (Susunan Artikel Pendidikan). Vol 2(1).

Ikhwan, A., 2014, Akreditasi Madrasah Aliyah (MA) dalam Kebijakan


PPendidikan Nasional, Edukasi: Jurnal Pendidikan Islam, Vol 2(2).

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai