Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN AGAMA RI

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANJARMASIN


DIKLAT KERJASAMA (DKS)

POKOK BAHASAN
STANDAR PROSES PENDIDIKAN

OLEH :

KELOMPOK 3
DIKLAT TEKNIS SUBTANTIF KEPALA MADRASAH

Ketua : Azwar Hamid, S.Pd.I


(MTsS Assa’adah Bongkang)
Anggota : 1. Sopiani, S.Pd.I
(MIS Nurul Hidayah Tamunti)
2. Wasliyah, S.Pd.I
(MIS Nurul Wahidah Padangin)
3. Ernawati, S.Pd.I
(MIS Hidayatussa’adah Murung Baru)
4. Nurul Muthmainnah, S.Pd
(MTsS Sirajul Huda Marindi)
STANDAR PROSES PENDIDIKAN

A. Latar Belakang Masalah

Umumnya di kota-kota besar yang maju madrasah Swasta kebanyakan memiliki kualitas tinggi
hampir di semua standar, berbeda dengan madrasah swasta di kota-kota atau desa belum maju atau
pinggiran, madrasah swasta yang dikelola oleh masyarakat/Yayasan, hampir semua standar
pendidikan dimadrasah swasta masih tidak sesuai harapan/ dibawah standar yang diinginkan. Salah
satunya misal di MTs Sirajul Huda Marindi, terutama pada standar proses.

B. Pengertian

Pengertian Dan Fungsi Standar Proses Pendidikan


Referensi: Strategi Pembelajaran, Dr. Wina Sanjaya (https://pendidikanrosda.blogspot.com/2018)

Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 6).

Analisis Pengertian Standar Proses Pendidikan


Dari pengertian di atas, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi. Pertama, standar proses
pendidikan adalah standar nasional pendidikan, yang berarti standar proses pendidikan dimaksud
berlaku untuk setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu di mana pun
lembaga pendidikan itu berada secara nasional. Dengan demikian, seluruh sekolah seharusnya
melaksanakan proses pembelajaran seperti yang dirumuskan dalam standar proses pendidikan ini.

Kedua, standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran, yang berarti dalam
standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung.
Dengan demikian, standar proses pendidikan dimaksud dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam
pengelolaan pembelajaran.

Ketiga, standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Dengan
demikian, standar kompetensi lulusan merupakan sumber atau rujukan utama dalam menentukan
standar proses pendidikan. Karena itu, sebenarnya standar proses pendidikan bisa dirumuskan dan
diterapkan manakala telah tersusun standar kompetensi lulusan.

Fungsi Standar Proses Pendidikan


Secara umum, standar proses pendidikan (SPP) sebagai standar minimal yang harus dilakukan
memiliki fungsi sebagai pengendali proses pendidikan untuk memperoleh kualitas hasil dan proses
pembelajaran. Berikut adalah fungsi standar proses pendidikan.

1. Fungsi SPP dalam rangka mencapai standar kompetensi yang harus dicapai

Proses pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni kompetensi yang
harus dicapai dalam ikhtiar pendidikan. Bagaimanapun bagus dan idealnya suatu rumusan
kompetensi, pada akhirnya keberhasilannya sangat tergantung kepada pelaksanaan yang dilakukan
oleh guru. Berkaitan dengan hal itu, SPP berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
serta program yang harus dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut.

2. Fungsi SPP bagi guru

Untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni standar kompetensi yang harus dimiliki siswa, guru
sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan sangat menentukan keberhasilannya.
Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa diikuti oleh kemampuan guru dalam
mengimplementasikannya dalam kegiatan proses pendidikan, maka kurikulum itu tidak akan
memiliki makna. Berkaitan dengan itu, standar proses pendidikan bagi guru berfungsi sebagai
pedoman dalam membuat perencanaan program pembelajaran, baik program untuk perode tertentu
maupun program pembelajaran harian, dan sebagai pedoman untuk implementasi program dalam
kegiatan nyata di lapangan. Oleh sebab itu, guru perlu memahami dan menghayati prinsip-prinsip
SPP.

3. Fungsi SPP bagi kepala sekolah

Kepala sekolah adalah orang yang secara struktural bertanggung jawab dalam pengendalian mutu
pendidikan secara langsung. Dengan demikian, bagi kepala sekolah SPP berfungsi:

1. sebagai barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol apakah kegiatan-
kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada standar proses yang telah
ditentukan atau tidak.
2. sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai kebijakan sekolah khususnya dalam
menentukan dan mengusahakan ketersediaan berbagai keperluan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan proses pendidikan.

4. Fungsi SPP bagi para pengawas (supervisor)

Bagi para pengawas, SPP berfungsi sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dalam menetapkan
bagian mana yang perlu disempurnakan atau diperbaiki oleh setiap guru dalam pengelolaan proses
pembelajaran. Dengan demikian, para pengawas perlu memahami dengan benar hakikat SPP.
Melalui pemahaman itu selanjutnya pengawas dapat memberikan masukan dan bimbingan kepada
para guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

5. Fungsi SPP bagi dewan sekolah dan dewan pendidikan

Fungsi utama dewan sekolah dan dewan pendidikan adalah fungsi perencanaan dan pengawasan.
Fungsi ini amat penting untuk menjaga kualitas pendidikan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut
baik dewan atau komite sekolah maupun dewan pendidikan perlu memahami SPP. Melalui
pemahaman SPP, maka lembaga ini dapat melaksakan fungsinya dalam:
1. Menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang berhubungan dengan
penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh sekolah atau guru untuk pengelolaan
proses pembelajaran yang sesuai dengan standar minimal.
2. Memberikan saran-saran, usul, atau ide kepada sekolah, khususnya guru, dalam pengelolaan
pembelajaran yang sesuai dengan standal minimal.
3. Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran khususnya yang
dilakukan oleh para guru.

Kelompok kami dapat menyimpulkan, hal-hal yang terkait dengan keberhasilan standar proses
pendidikan antara lain :
1. Perangkat pembelajaran guru, seperti Silabus dan RPP
2. Alokasi waktu dan beban belajar
3. Buku teks atau sumber belajar
4. Jumlah siswa
5. Pengelolaan kelas

C. Permasalahan
Permasalahan yang sering terjadi di standar proses pendidikan pada Madrasah swasta kami
khususnya di MTs Sirajul Huda Marindi, yang didominasi oleh guru honorer, diantaranya
sebagai berikut :
1. Seringnya pergantian kurikulum dan revisinya membuat banyak guru tidak memiliki
perangkat pembelajaran, yang berakibat kesiapan guru dalam mengelola kelas/proses
pembelajaran kurang maksimal.
2. Buku teks guru dan siswa yang digunakan sering tidak relevan dengan materi/kisi-kisi
Ulangan Semester atau PAT yang dibuat oleh K2M.

D. Solusi Permasalahan
1. Guru sering diikutsertakan dalam KKG, MGMP, workshop atau diklat lainnya. Diberi
masukan atau motivasi agar memberikan pembelajaran yang menyenangkan.
2. Guru terlebih dahulu menyeleksi buku yang akan di gunakan guru dan siswa, mana
yang sesuai dengan KI dan KD mata pelajaran yang bersangkutan. Kemudian
mensosialisasikan dengan wali murid.

MADRASAHKU
MADRASAHMU
MADRASAH KITA SEMUA
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai