Anda di halaman 1dari 3

Pentingnya Riset

dalam Berbisnis
Oleh: Muhammad Nahwan Nashiruddin

Rabu (25/6/2019) Tim TÂJIR magz melakukan telewicara dengan

Naufan Akbar, seorang pengguna platform penerbitan online medium.com.

Kami berdiskusi dan meminta keterangan Naufan atas artikelnya yang

bertajuk "Alasan Kenapa Ide Bisnis Kamu Tidak Cukup Bagus". Sobat

TÂJIR penasaran apa hasil diskusinya? Simak di bawah ini ya.

Menurut Naufan, penyebab “tidak cukup bagus”-nya suatu ide bisnis

adalah karena kita cenderung gegabah dalam merintis usaha tanpa

melakukan riset terlebih dahulu. Jika kita sekadar menentukan ide bisnis tapi

belum menemukan nilai guna atau manfaat yang hendak ditawarkan, kita

akan berakhir seperti para enterpreneur yang sudah bersusah payah

memproduksi suatu barang namun tidak ada yang mau memakainya (baca:

membelinya).

Nilai guna atau manfaat suatu ide bisnis, menurut Naufan, bisa

ditemukan lewat pengamatan terhadap produk yang sehari-hari kita pakai.

Dari pengamatan tersebut, kita akan menemukan hal-hal apa saja yang tidak

memuaskan konsumen. Selain itu kita bisa melihat nilai yang bisa

ditingkatkan dari suatu produk yang sudah ada. Hal-hal penting lainnya
adalah kita sebagai seorang pengusaha harus memiliki ikatan personal

dengan ide bisnis yang kita temukan, karena hal tersebut juga memudahkan

kita untuk memahami calon konsumen. Dengan memahami konsumen, kita

dapat bersasumi mengenai desain dan cara penjualan produk yang mungkin

dikehendaki juga oleh calon konsumen.

Naufan menambahkan bahwa salah satu nilai jual ide bisnis ialah

keunikan. Menurutnya, nilai keunikan bisa ditawarkan lewat cara pemasaran

yang berbeda dari umumnya atau pelayanan yang lebih ramah, misalnya.

Oleh karena itu kita tidak bisa menawarkan keunikan tanpa menentukan

terlebih dahulu pasar yang ditargetkan.

Dalam menjalankan bisnis, penting bagi kita untuk memastikan

bahwa ada orang-orang selain kita yang menyadari persoalan serupa pada

produk yang kita amati. Jadi, jika kita hendak menawarkan produk yang

mengatasi persoalan tersebut, kita sudah memperoleh gambaran calon

konsumennya sebagai target pasar yang spesifik.

Bukan tidak mungkin jika ide bisnis kita gagal saat diterjunkan ke

pasar. Untuk meminimalisir kegagalan, kita bisa mencoba dengan riset

menggunakan prototipe. Riset menggunakan prototipe adalah salah satu

solusi untuk meminimalisir resiko gagalnya ide bisnis kita. Prototipe yakni

produk paling sederhana dari ide kita, yang diproduksi dengan biaya
serendah mungkin, namun memuat nilai guna atau manfaat bagi calon

konsumen.

Berdasarkan sebuah artikel tentang startup di medium.com, Naufan

menuturkan bahwa untuk meriset ide bisnis kita cukup dengan meminta

testimoni atas prototipe ide kita dari dua belas orang yang berminat dengan

produk kita. Tanggapan orang pertama sampai keenam akan membentuk

suatu pola feedback, yang akan terlihat jelas pada tanggapan orang ketujuh

sampai keduabelas. Garis besar keseluruhan feedback ini cukup untuk

mengevaluasi kelayakan ide bisnis dan menjadi standar kualitas yang target

pasar kita butuhkan.

Nah, bagi sobat-sobat Tâjir yang baru mau merintis bisnis karena

belum menemukan ide atau takut memulai, kalian bisa mencoba tips-tips dari

Naufan Akbar untuk mengatasinya! Semoga sukses ./Utami Fadlilah

Anda mungkin juga menyukai